Anda di halaman 1dari 7

Kelompok 3

Platyhelminthes

Disusun Oleh :
1. Dava Pramudya W. (07)
2. Hernawan Yudha J. (19)
3. Raja Mahesa Bumi (29)
A. Pengertian
• Platyhelminthes adalah filum dalam
Kingdom Animalia (hewan). Filum ini mencakup
semua cacing pipih kecuali Nemertea, yang
dulu merupakan salah satu kelas pada
Platyhelminthes, yang telah dipisahkan. Nama
platyhelminthes berasal dari bahasa Yunani,
yaitu platus=pipih dan helmint=cacing.
Platyhelminthes merupakan kelompok cacing
yang paling sederhana.
B. Ciri-ciri filum Platyhelminthes
Tubuh pipih dosoventral dan tidak bersegmen.
Umumnya, golongan cacing pipih hidup
di sungai, danau, laut, atau sebagai parasit di dalam
tubuh organisme lain.Cacing golongan ini sangat
sensitif terhadap cahaya. Beberapa contoh
Platyhelminthes adalah Planaria yang sering
ditemukan di balik batuan (panjang 2-3
cm), Bipalium yang hidup di balik lumut lembap
(panjang mencapai 60 cm), Clonorchis
sinensis, cacing hati, dan cacing pita.
Struktur Platyhelminthes
• Sistem pencernaan
• Sistem pencernaan cacing pipih disebut sistem gastrovaskuler, dimana
peredaran makanan tidak melalui darah tetapi oleh usus.Sistem
pencernaan cacing pipih dimulai dari mulut, faring, dan dilanjutkan
ke kerongkongaN.Di belakang kerongkongan ini terdapat usus yang
memiliki cabang ke seluruh tubuh.Dengan demikian, selain mencerna
makanan, usus juga mengedarkan makanan ke seluruh tubuh.
• Selain itu, cacing pipih juga melakukan pembuangan sisa makanan
melalui mulut karena tidak memiliki anus. Cacing pipih tidak memiliki
sistem transpor karena makanannya diedarkan melalui sistem
gastrovaskuler.[Sementara itu, gas O2 dan CO2 dikeluarkan dari
tubuhnya melalui proses difusi.
• Sistem syaraf[
• Ada beberapa macam sistem syaraf pada cacing pipih:
• Sistem syaraf tangga tali merupakan sistem syaraf yang paling sederhana. Pada sistem tersebut, pusat
susunan saraf yang disebut sebagai ganglion otak terdapat di bagian kepala dan berjumlah
sepasang.Dari kedua ganglion otak tersebut keluar tali saraf sisi yang memanjang di bagian kiri dan
kanan tubuh yang dihubungkan dengan serabut saraf melintang.
• Pada cacing pipih yang lebih tinggi tingkatannya, sistem saraf dapat tersusun dari sel saraf (neuron)
yang dibedakan menjadi sel saraf sensori (sel pembawa sinyal dari indera ke otak), sel saraf motor (sel
pembawa dari otak ke efektor), dan sel asosiasi (perantara).
• Indera
• Beberapa jenis cacing pipih memiliki sistem penginderaan berupa oseli, yaitu bintik mata yang
mengandung pigmen peka terhadap cahaya. Bintik mata tersebut biasanya berjumlah sepasang dan
terdapat di bagian anterior (kepala). Seluruh cacing pipih memiliki indra meraba dan sel kemoresptor di
seluruh tubuhnya. Beberapa spesies juga memiliki indra tambahan berupa aurikula (telinga), statosista
(pegatur keseimbangan), dan reoreseptor (organ untuk mengetahui arah aliran sungai).[4] Umumnya,
cacing pipih memiliki sistem osmoregulasi yang disebut protonefridia. [6] Sistem ini terdiri dari saluran
berpembeluh yang berakhir di sel api. Lubang pengeluaran cairan yang dimilikinya disebut 
protonefridiofor yang berjumlah sepasang atau lebih.[6] Sedangkan, sisa metabolisme tubuhnya
dikeluarkan secara difusi melalui dinding sel.

Anda mungkin juga menyukai