Anda di halaman 1dari 13

Silikosis

Anggit Auliaud Duha

195050061
Pengertian Silikosis
Silikosis merupakan salah satu dari penyakit paru akibat kerja oleh karena
pajanan debu silika yang berlangsung lama sehingga membentuk jaringan
fibrotik pada paru dan ireversibel.
2. Silikosis Terakselerasi
Silikosis terakselerasi terjadi karena pajanan debu
jenis- silika dalam jumlah besar namun dalam jangka waktu
antara 5–10 tahun. Pajanan silika dengan konsentrasi
jenis tinggi selama waktu yang relatif singkat dalam
beberapa tahun menghasilkan bentuk yang lebih
silikosis progresif.

1. Silikosis Kronis 3. Silikosis Akut


Silikosis kronik adalah bentuk yang paling sering Silikosis akut adalah bentuk silikosis yang paling
ditemukan, yang terjadi bertahun-tahun, selama jarang ditemukan. Silikosis akut terjadi karena
lebih dari 15 tahun setelah terpajan debu silika pajanan debu silika berat dalam jumlah yang
dengan tingkat pajanan relatif rendah. Biasanya sangat besar dalam waktu pajanan mungkin
tidak ditemukan gejala atau kelainan pada bervariasi dari beberapa minggu sampai 4 atau 5
pemeriksaan fisik. tahun.
Gejala Silikosis

Kemungkinan gejala lain meliputi :

• Batuk ringan
• Nyeri dada
• Demam
• batuk berdahak
• Sesak nafas
• Penurunan produktifitas
• Gangguan pernapasan
Jenis Pekerjaan yang Mudah Terpajan Debu Silika

1. pekerjaan di pertambangan

2. pekerjaan di pabrik kapur

3. pekerjaan di mabel atau furniture


Jenis Pekerjaan (Pertambangan)

Kegiatan utama produksi pertambangan seperti peledakan dan


pengangkutan batuan menghasilkan partikulat dalam jumlah besar.
Partikulat - partikulat tambang mineral seperti debu tambang mengandung
berbagai bahan yang berbahaya bagi kesehatan manusia salah satunya
adalah silika dalam bentuk (SiO2) yang dapat menyebabkan gangguan
pernapasan hingga kanker jika terpapar ke manusia. Debu akan masuk ke
saluran pernafasan ke paru-paru setelah itu mengendap selama 2- 4
tahun.
Jenis Pekerjaan (Pabrik Batu Kapur)

Partikel – partikel kapur bersifat iritan namun tidak tergolong


karsinogen. Industri batu kapur telah mencemari udara dengan
debu dan gas – gas hasil pembakaran batu kapur menjadi kapur
tohor. Debu dan gas – gas yang disebabkan oleh proses
pengolahan batu kapur akan berada di lingkungan kerja, hal ini
akan berakibat tenaga kerja terpapar debu kapur dan gas – gas
pada konsentrasi maupun ukuran yang berbeda – beda. Keluhan
respirasi dan kejadian silikosis dapat muncul akibat paparan debu
kapur dalam waktu lama.
Jenis Pekerjaan (Pekerja Mebel)

Industri mebel dalam proses pengolahan kayu menjadi mebel


menghasilkan debu kayu. Paparan debu di ruangan kerja secara tidak
langsung akan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan seperti
gangguan pada pernafasan, iritasi kulit dan iritasi mata yang akan
mempengaruhi roduktivitas kerja. Gangguan kesehatan dapat
dipengaruhi oleh tingkat kadar debu di ruangan dan perilaku pekerja.
Pekerja yang Beresiko Terkena
Silikosis :

= Pekerja dengan durasi paparan lama.


= Pekerja yang tidak memakai APD.
= Penempatan si pekerja itu sendiri.
= Pekerja yang sudah bekerja disana bertahun-tahun.
Pencegahan
1) pengaturan mesin.
2) menggunakan pelindung fisik lain seperti dengan menggunakan alat
pelindung diri yang efektif.
3) menyingkirkan atau mengurangi risiko pada sumbernya.
4) menetapkan prosedur bekerja secara aman untuk mengurangi risiko
lebih lanjut.

Jenis alat pelindung diri berdasarkan Peraturan Menteri


Tenaga Kerja danTransmigrasi Republik Indonesia antara
lain: alat pelindung kepala, alat pelindung mata dan muka,
alat pelindung pernapasan, alat pelindung tangan, alat
pelindung kaki dan alat pelindung jatuh perorangan.
Penanganan
Penyakit ini biasanya memberikan gejala bila kelainan telah lanjut. Pada
silikosis bila diagnosis telah ditegakkan penyakit dapat terus berlanjut
menjadi fibrosis masif meskipun paparan dihilangkan. Bila faal paru telah
menunjukkan kelainan obstruksi pada bronkitis industri, berarti kelainan
telah menjadi ireversibel. Pengobatan umumnya bersifat simptomatis,
yaitu mengurangi gejala.

1. Obat lain yang diberikan bersifat suportif. Untuk mencegah semakin


memburuknya penyakit.
2. Sangat penting untuk menghilangkan sumber pemaparan.
3. Jika terjadi infeksi, bisa diberikan antibiotik.
sumber:
http://e-repository.unsyiah.ac.id/JKS/article/view/8603

Jannah, B.R., 2018. ANALISIS RISIKO SILIKOSIS AKIBAT PAPARAN DEBU SILIKA PADA PEKERJA TAMBANG BAWAH
TANAH PT. X DI PAPUA.

YES, S., 2015. KEJADIAN SILIKOSIS DAN KELUHAN RESPIRASI PADA PEKERJA PABRIK KAPUR DI BUKIT TUI PADANG
PANJANG (Doctoral dissertation, UPT. Perpustakaan Unand).

Yulaekah, S., 2007. Paparan debu terhirup dan gangguan fungsi paru pada pekerja industri batu kapur (studi di desa mrisi
kecamatan tanggungharjo kabupaten grobogan) (Doctoral dissertation, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro).

Tarigan, L.B., Dampak Paparan Debu Pada Pekerja Industri Mebel Kayu Di Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang Tahun 2014.
Perpustakaan Poltekkes kemenkes Kupang, pp.1-23.

Sahrun, S., Koesoemoprodjo, W. and Permatasari, A., 2018. Pneumotoraks Bilateral dan Transaminitis Non Spesifik pada
Silikosis. Jurnal Respirasi, 4(3), pp.76-85.

Eryani, Y.M., 2015. Faktor-faktor Risiko dan Pencegahan Silikosis pada Pekerja Tambang. Jurnal Agromedicine, 2(2), pp.165-
169.
sekian
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai