Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KOMPREHENSIF

 
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL   NY H USIA 27 TAHUN G1P0A0
UMUR KEHAMILAN 13 MINGGU 4 HARI HAMIL DENGAN HIPERTENSI
KRONIK. DI PUSKESMAS SANDEN

Oleh
ZUHARNI
P07124520055
Pendahuluan
Angka kematian Ibu (AKI) merupakan indikator Kesehatan yang
menggambarkan derjat kesehatan masayrakat. Jumlah kematian ibu terjadi
penurunan tahun 2018-2019 yaitu dari 4.226 menjadi 4.221 kematian ibu di
Indonesia. Pada tahun 2019 penyebab kematian ibu terbanyak adalah
perdarahan (1.280 kasus), hipertensi dalam kehamilan (1.066 kasus), infeksi
(207 kasus).
Pada wanita hamil dengan hipertensi, dapat terjadi gagal ginjal akut,
disseminated intravascular disease (DIC), perdarahan otak dan kelainan
plasenta.
Peran bidan sangatlah penting dalam memberikan asuhan kepada ibu hamil
dengan hipertensi untuk mengurangi mordibitas dan mortalitas pada ibu hamil
dan bayinya nanti , oleh karen itu pada laporan komprehensif ini dibahas asuhan
yang diberikan pada ibu hamil dengan hipertensi
Tujuan
• Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengimplementasikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
hipertensi menggunakan pola pikir manajemen kebidanan serta mendokumentasikan hasil asuhannya

• Tujuan khusus

a. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian data subjektif pada ibu hamil dengan hipertensi

b. Mahasiswa dapat mengidentifikasi diagnosa/masalah kebidanan pada ibu hamil dengan hipertensi

c. Mahasiswa dapat merencanakan tindakan yang akan dilakukan pada ibu hamil dengan hipertensi

d. Mahasiswa dapat melaksanakan tindakan untuk menangani kasus pada ibu hamil dengan hipertensi

e. Mahasiswa dapat membuat pendokumentasian asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan hipertens
Ruang lingkup
• Ruang lingkup laporan komprehensif ini adalah pelaksanaan
pelayananan kebidanan yang berfokus pada masalah kesehatan ibu
hamil dengan hipertensi.
Manfaat
• Bagi pasien
• Bagi puskesmas sanden
• Bagi institusi
KAJIAN KASUS
• Pada hari Rabu, 28 September 2020, Ny H datang ke Puskesmas mengatakan ingin memeriksakan
kehamilanya. Ini adalah pemeriksaan pertamanya. Kemudian dilakukan pengkajian data dan anamnesa.
Hasil anamnesa Ny H usia 27 tahun seorang Ibu rumah tangga hamil 13 minggu 4 hari . Ibu mengatakan
kadang mual pada pagi hari.

• Riwayat menstruasi, Ny H menarche usia 13 tahun siklus haid 28 hari, normal, menstruasi terakhir
tanggal 25 Juni 2020. Riwayat pernikahan, menikah pada september tahun 2019 dan merupakan
pernikahan yang pertama bagi Ny H dan Tn S. Riwayat Kehamilan Ny H mengatakan ini merupakan
kehamilan yang pertama, tidak pernah mengalami keguguran sebelumya dan Ny H mengatakan belum
pernah menggunakan alat kontrasepsi jenis apapun.
• Riwayat kesehatan Ny H tidak sedang dan tidak pernah menderita penyakit menular seperti TBC, HIV
penyakit menurun dan menahun seperti DM, Asma dan hipertensi. Di keluarga  tidak ada yang menderita
penyakit menular seperti TBC dan HIV, menurun dan menahun seperti DM, Asma dan hipertensi.

• Pemenuhan nutrisi sehari makan 3 kali nasi, lauk, sayur dan buah minum air putih 7-8 gelas sehari, teh
manis 1 gelas . Ibu mengatakan kadang mual pada pagi hari. Aktivitas sehari-hari adalah sebagai ibu rumah
tangga mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel, masak, cuci baju dan setrika. Pola
eliminasi tidak ada masalah, pola istirahat tidur malam 6-8 jam dan tidur siang 1 jam. Secara psikososial
Ibu dan bapak serta keluarga mengatakan mendukung kehamilan ini.
• Hasil pengkajian data objektif dilakukan melalui pemeriksaan inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi diperoleh hasil
kondisi fisik klien secara umum normal, tidak ada masalah dan keluhan. Hasil pengukuran BB  62 kg, BB ibu sebelum hamil 61
kg, TB 145 cm, Lila 28 cm, TD 148/90 mmHg setelah 15 menit di ukur Kembali; TD 146/92. Status gizi kategori berat badan
berlebih dengan nilai IMT 29.5 kg/m2.

• Hasil pemeriksaan fisik bagian kepala normal tidak ada kelainan, bentuk wajah simetris, bagian leher tidak ada pembesaran
kelenjar thyroid, bagian ekstrimitas tangan dan kaki bentuk simetris tidak oedema/bengkak, tidak ada kelainan. Hasil
pemeriksaan abdomen tinggi fundus uteri 3 jari di atas  simpisis. Teraba ballotemen. Denyut Jantung Janin belum terdengar.

• Ny.H di rujuk internal ke dokter Umum, hasil pemeriksaan tekanan darah Ny H 140/90mmHg.

• Hasil pemeriksaan laboratorium pada tgl 28 September 2020 :

• Hb : 14.2 g/dl

• Protein urine : (-) negative

• HbSAg : (-) negative

• PICT : (-) negative

• Sifilis : (-) negative


PEMBAHASAN
• Berdasarkan hasil pengkajian data subyektif Ny H dan suaminya termasuk  dalam katagori pasangan usia
subur yaitu usia 20-35 tahun. Usia subur adalah usia yang aman untuk hamil.

• Ny H datang ke Puskesmas mengatakan ingin memeriksakan kehamilanya. Ibu sudah melakukan PP Test.
 Riwayat menstruasi, Ny H menarche usia 13 tahun siklus haid 28 hari, normal, menstruasi terakhir tanggal
25 Juni 2020. Tanda-tanda tidak pasti hamil yaitu, amenore, mual, mengidam, pingsan. Sedangkan tanda
mungkin hail yaitu, pembesaran, perubahan bentuk dan konsistensi Rahim, perubahan pada servik. Tanda
hegar, tanda chadwick, adanya tanda piscaseck, Kontraksi-kontraksi kecil pada uterus bila dirangsang
(braxton hicks), Teraba ballotement, Reaksi kehamilan positif. 15 Dari hasil perngkajian, dapat dinyatakan ibu
hamil 13 minggu 4 hari, dikarenakan PP test mesrupakan tanda mungkin hamil, dan amenore merupakan
tanda tidak pasti hamil.
• Hasil pengkajian data objektif didapatkan BB 62 kg, TB 145 cm, Lila 28 cm, TD 148/90 mmHg. Status gizi
kategori berat badan obesitas I dengan nilai IMT 29.5 kg/m 2, proterin urine (-) negative. TD 148/90 mmHg setelah
15 menit di ukur kembali; TD 146/92. Pemeriksaan tekanan darah dilakukan 2 kali untuk memastikan tekanan
darah Ny. H, hasil pengukuran tekanan darah menunjukkan bahwa Ny H mengalami hipertensi, Hipertensi dalam
kehamilan terjadi apabila tekanan darah mencapai 140/90 mmHg atau lebih saat kehamilan. 7.

• Berdasarkan hasil pengkajian data subyektif pada Ny.S didapatkan informasi dari riwayat kesehatan Ny H tidak
pernah mengalami hipertensi, sebelumnya dan Riwayat  Kesehatan keluarga tidak ada yang menderita penyakit
hipertensi dari garis keturunan bapak maupun ibu, hal itu menunjukkan bahwa Ny H mengalami hipertensi kronik .

• Hipertensi kronik adalah hipertensi yang sudah ada sebelum prakonsepsi atau sebelum umur kehamilan 20minggu.
(6,8) tidak pernah mengalami hipertensi, sebelumnya dan Riwayat  kesehatan keluarga tidak ada yang menderita
penyakit hipertensi dari garis keturunan bapak maupun ibu, hal itu menunjukkan bahwa Ny H mengalami
hipertensi kronik.
• Faktor risiko hipertensi kronik adalah primigravida, kehamilan kembar, umut,
Riwayat keluarga pernah preeklampsia/eclampsia, penyakit hipertensi yang
sudah ada sebelum hamil, obesitas, gaya hidup.11–13. Maka dapat disimpulkan
bahwa Ny H mengalami hipertensi dari faktor risiko obesitas, dan primigravida. 

• Primigravida mempunyai risiko 2,173 kali mengalami kejadian preeklampsia


dibandingkan dengan seorang wanita yang telah hamil beberapa kali
(multigravida).
• Pada primipara sering mengalami stress dalam menghadapi kehamilan. Stress emosi yang terjadi pada
primipara menyebabkan peningkatan pelepasan corticotropic-releasing hormone (CRH) oleh hipothalamus,
yang kemudian menyebabkan peningkatan kortisol. Efek kortisol adalah mempersiapkan tubuh untuk
berespons terhadap semua stresor dengan meningkatkan respons simpatis, termasuk respons yang ditujukan
untuk meningkatkan curah jantung dan mempertahankan tekanan darah.12
• IMT NY H 29,4 kg/m2  masuk dalam katagori obesistas I, kegemukan berdampak negatif pada ibu dan
janin yang dikandungnya, baik saat hamil, persalinan, maupun pasca persalinan. Salah satu dampak ibu
beresiko mengalami hipertensi kronis, karena kegemukan yang membuat beban jantung terlalu berat dan
tekanan pada pembuluh darah meninggi akibat tebalnya lemak. Bukan hanya itu adanya kemungkinan ibu
untuk mengidap diabetes pun jadi tinggi, karena beta Human chorionic gonadotropine (HCG) akan
mengubah sebagian besar lemak dalam tubuh menjadi glukosa .13 
• Pada pemeriksaan fisik, semua dalam batas normal. Konjungtiva berarna merah muda, sklera berwarna putih,
bibir tidak pucat dan tidak kering, tidak ada bekas luka operasi. Pada bagian perut tidak ada pembesaran
abnormal, Tfu 3 jari diatas simpisis, teraba ballotemen, DJJ belum terdengar. Pada ekstrimitas bersih, tidak
pucat, tidak ada varices, tidak pembengkakak/oedem. Tanda-tanda tidak pasti hamil yaitu, amenore, mual,
mengidam, pingsan. Sedangkan tanda mungkin hail yaitu, pembesaran, perubahan bentuk dan konsistensi
Rahim, perubahan pada servik. Tanda hegar, tanda chadwick, adanya tanda piscaseck, Kontraksi-kontraksi
kecil pada uterus bila dirangsang (braxton hicks), Teraba ballotement, Reaksi kehamilan positif. 15
analisa
•Seorang ibu hamil usia 27 tahun G1P0A0 umur kehamilan 13 minggu 4 hari dengan hipertensi kronik.
Hal ini sesuai dengan teori dimana hipertensi sudah ada sebelum prakonsepsi atau sebelum umur kehamilan
20minggu.  (6,8) Beberapa akibat yang timbul dari hipertensi, yaitu superimposed pre-eclampsia, seksio
caesaria, kehamilan preterm <37 mg usia kehamilan, berat lahir <2500 g, neonatal unit admission dan
kematian perinatal.17 maka penting untuk diantisipasi dari awal.
penatalaksanaan
• Penatalaksanaan asuhan kehamilan dengan hipertensi kehamilan antara lain lain memberikan KIE tentang
gizi ibu hamil. Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH), melakukan olahraga atau aktifikas fisik,
mengurangi asupan natrium, hindari konsumsi alkohol. dimana kebutuhan kalori ibu hamil meningkat 3
sampai 4 kali sebelum hamil, jadi ibu harus membiasakan diri konsumsi gizi seimbang seperti nasi, lauk
diutamakan protein hewani, sayur, dan buah setiap hari. Untuk kebutuhan minum diutamakan selain teh, kopi
dan susu karena jika diminum bersamaan dengan makanan yang mengandung zat besi justru akan
menghambat penyerapan. Minum minimal 10 gelas per hari. 16
• Ibu juga diberikan KIE tentang tanda bahaya kehamilan yang mengarah pada preeklampsia karena secara
teori preeklamsia yaitu berkembangnya hipertensi  dengan preeklamsia atau edema atau keduanya yang
disebabkan oleh kehamilan atau dipengaruhi oleh kehamilan yang sekarang. Biasanya  keadaan ini  timbul
setelah usia kehamilan 20 minggu tetapi  dapat pula berkembang sebelum  saat tersebut pada penyakkit
trofoblastik. Preeklamsia merupakan gangguan yang  terutama terjadi pada primigravida. Eklamsia yaitu
terjadinya satu atau beberapa kejang  yang bukan diakibatkan oleh keadaan serebral lain seperti epilepsi, atau
perdarahan otak pada pasien dengan preeklamsia.
• Asuhan lain yang diberika yaitu, menganjurkan ibu untuk istrihat yang cukup, Adanya peningkatan fungsi-
fungsi fisiologis tubuh diperlukan istrahat yang cukup untuk memberikan relaksasi yang cukup pada otot
serta mengurangi beban kerja jantung.
• Memberikan tablet FE dan kalsium , masing masing diminum 1 kali sehari. Pada saat kehamilan, tentu kebutuhan zat besi ibu hamil makin
meningkat karena jumlah sel darah pada tubuh meningkat selama kehamilan. Peningkatan ini mencapai 50% atau lebih dari jumlah darah
biasanya. Jadi ibu hamil membutuhkan lebih banyak zat besi untuk membentuk hemoglobin. Ibu hamil juga memerlukan zat besi tambahan
untuk pertumbuhan bayi dan plasenta dalam rahim. Kalsium juga sangat diperlukan untuk ibu hamil.   Tingkat kalsium total pada ibu menurun
selama kehamilan dikarenakan dibutuhkan untuk memasok kalsium pada janin. WHO merekomendasikan pemberian suplementasi kalsium
sebanyak 1,5 – 2,0 gram per hari untuk ibu hamil dimulai sejak kehamilan 20 minggu. Suplementasi kalsium dapat mencegah terjadinya
preeklampsia dengan mencegah penurunan kadar kalsium serum sehingga konsentrasi kalsium intraseluler mengalami penurunan, yang akan
mengurangi kontraktilitas otot halus dan merangsang terjadinya vasodilatasi.18

•  Dosis?

•  

• Hb nya ibu sudah bagus lo

•  Font colornya
•Dalam pelaksanaan kasus juga dilakukan ANC terpadu, ibu melakukan pemeriksaan Kesehatan umum
oleh dokter, pemeriksaan laboratoium, pemeriksaan gigi, konseling gizi dan psikoloh, juga dilakukan rujukan
ke dokter spesialis kandungan untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut. Menganjurkan ibu untuk
kunjungan ulang 1-2 minggu untuk memantau pertumbuhan dan kondisi janin. 

•  Akan lebih baik jika dijelaskan sejauh mana wewenang bidan dalam penatalaksanaan kasus hipertensi
kronis, agar kelihatan kenapa kok dirujuk.
PENUTUP
KESIMPULAN
Dalam kasus ini, kami memahami kasus secara nyata tentang asuhaan yang diberikan pada Ny.H dengan hipertensi kronik. Asuhan
kebidanan yang diberikan pada Ny.H di Puskesmas Sanden berjalan sesuai teori. Selain itu dari penatalaksanaan kasus ini kami dapat:

1. Asuhan kebidanan pada Ny.H dilakukan berdasarkan pengkajian dan pemeriksaan fisik, sehingga penanganan yang diberikan berdasarkan
kebutuhan dan kewenangan bidan.

2. Asuhan kebidanan pada Ny.H dapat diidentifikasi diagnosa/masalah kebidanan yaitu hamildengan hipertensi kronik

3. Asuhan kebidanan Ny.H dengan merencanakan tindakan yang akan dilakukan pada kasus hipertensi kronik yaitu dengan KIE tentang gizi,
tanda bahaya,

4. Asuhan kebidanan Ny.H dengan melaksanakan tindakan untuk menangani kasus hipertensi kronik dengan KIE kepada klien untuk menjaga
pola hidup sehat seperti rutin olahraga, cukup nutrisi, tidak merokok, dan melakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter kandungan.

5. Asuhan kebidanan Ny.H dengan melakukan pendokumentasian kasus hipertensi dalam kehamilan.
SARAN
1. Bagi Pasien

• Diharapkan dapat mempraktekkan semua yang telas dijelaskan, sehingga melalui kehamilan dan persalinan dengan aman dan
nyaman.

1. Bagi Puskesmas Sanden

• Diharapkan dapat memeberikan gambaran mengenai tatalaksana kasus kehamilan dengan memperthankan kualitas pelayanan

1. Bagi institusi Pendidikan

• Diharapkan dapat menambah kepustakaan dan sebagai sumber referensi mahasiswa tentang kehamilan dengan hipertensi dan
sebagai dasar untuk memberikan asuhan.
•TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai