KELOMPOK 4
NAMAKELOMPOK:
1. ADE NURDIAH NINGSIH
2. DEWI NOVITA SARI DMK
3. DEWI SRI MULIANI
KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM PROSES
KEPERAWATAN
1. Memperkenalkan diri
Untuk poin ini dapat memperkenalkan diri dengan nama
panggilan dan tidak lupa mengucapkan salam.
2. Mendengarkan dengan penuh perhatian
Mendengarkan dengan penuh perhatian menjadi dasar utama
dalam membina hubungan saling percaya. Dengan
mendengarkan setiap keluhan yang ada pada pasien, pasien
akan merasa nyaman dan menjadi percaya pada perawat.
3. Memberikan pertanyaan terbuka
Pertanyaan terbuka memberikan kesempatan kepada klien untuk
mengungkapkan perasaannya dan kita mendapatkan data yang
belum kita dapatkan. Hindari memberikan pertanyaan tertutup
karena akan memutuskan klien dalam mengungkapkan
perasaannya.
LANJUTAN:
4. Mengulang
Mengulang pernyataan pasien ini dengan kata-kata atau bahasa
perawat sendiri, dan bisa juga sebagai tanda bahwa perawat
mengikuti alur pembicaraan pasien.
5. Mengklarifikasi
Pentingnya mengklarifikasi disini adalah untuk memastikan apa
yang membuat perawat ragu, tidak jelas, atau tidak terdengar.
Dan bisa juga untuk mendapatkan informasi yang tidak lengkap
akibat dari klien yang malu
6. Memfokuskan pembicaraan
Pentingnya memfokuskan topik pembicaraan adalah agar tujuan
yang ingin dicapai dapat dipahami dengan jelas dan spesifik,
sehingga topiknya menjadi lebih penting.
LANJUTAN
7. Refleksi
Mengembalikan ide yang muncul dari klien, bisa dengan memberikan
respon tidak setuju ataupun setuju dengan isi pembicaraan klien.
Pada teknik ini hindari untuk mengulang terlalu sering.
8. Diam
Teknik diam ini adalah memberi kesempatan pada klien untuk
berpikir dan mengepresikan perasaannya.
9. Memberi informasi
Pada sela-sela pembicaraan antara perawat dan pasien selalu berikan
informasi atau edukasi mengenai kesehatan klien, serta
memberikan informasi fakta dari kondisi kesehatan klien.
10. Memberikan saran
Setelah melalui tahapan pembicaraan, perawat dapat memberikan
saran dalam pemecahan masalah yang ada.
LANJUTAN
11. Sentuhan
Sentuhan merupakan hal yang wajib diperhatikan norma
sosialnya. Tidak boleh sembarangan dalam melakukan sentuhan
terutama pada lain jenis dan pada area tertentu. Sentuhan ini
dapat bermakna sebagai tanda rasa kasih dan sayang serta
dukungan emosional. Jika sudah menjalin hubungan saling
percaya yang kuat barulah boleh melakukan sentuhan seperti
pada tangan maupun pundak.
12. Humor
Humor disini dimaksudkan untuk mengurangi ketegangan, tetapi
tetap perhatikan dalam penggunaan humornya karena tidak
semua bisa dijadikan humor. Kita juga harus selalu
memperhatikan respon dari pasien untuk humor yang kita
berikan ya.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH