Anda di halaman 1dari 10

KOMUNIKASITERAPEUTIK

KELOMPOK 4

NAMAKELOMPOK:
1. ADE NURDIAH NINGSIH
2. DEWI NOVITA SARI DMK
3. DEWI SRI MULIANI
KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM PROSES
KEPERAWATAN

Komunikasi merupakan faktor penting bagi perawat dalam


melakukan asuhan keperawatan dengan klien. Semakin baik
komunikasi perawat, maka semakin berkualitas pula asuhan
keperawatan yang diberikan kepada klien karena komunikasi
yang baik dapat membina hubungan saling percaya antara
perawat dan klien. Perawat yang memiliki ketrampilan
berkomunikasi secara terapeutik tidak saja mudah menjalin
hubungan saling percaya dengan klien, tapi juga dapat
menumbuhkan sikap empati dan caring, mencegah terjadinya
masalah legal, memberikan kepuasan profesional dalam
pelayanan keperawatan dan bahkan dapat meningkatkan citra
profesi keperawatan serta citra rumah sakit.
Pengertian Komunikasi Tarapeutik

Komunikasi terapeutik merupakan hal penting bagi


perawat dalam melakukan asuhan keperawatan kepada
klien. Komunikasi terapeutik sebagai “kendaraan” yang
mengantarkan perawat kepada klien. Hubungan
terapeutik akan terbina jika perawat memahami
prinsip-prinsip komunikasi terapeutik dan memiliki
kualitas personal yang meliputi kesadaran diri,
klarifikasi nilai, eksplorasi perasaan, model peran,
altruisme, etik dan tanggung jawab.
Prinsip-prinsip Komunikasi Terapeutik Dalam Keperawatan

Menurut Carl Rogers (1961), prinsip-prinsip komunikasi terapeutik meliputi:


1. Perawat harus mengenal dirinya sendiri (self awareness) yang berarti
memahami nilai-nilai yang di anut
2. Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima, saling percaya
dan saling menghargai
3. Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan klien baik fisik maupun
mental
4. Perawat harus menciptakan suasana yang memungkinkan klien bebas
berkembang tanpa rasa takut
5. Perawat harus dapat menciptakan suasana yang memungkinkan klien
memiliki motivasi untuk mengubah dirinya baik sikap, tingkah lakunya
sehingga tumbuh makin matang dan dapat memecahkan masalah-masalah
yang dihadapi
Kualitas diri yang harus dimiliki oleh perawat untuk
membina hubungan terapeutik sebagai berikut

1. Kesadaran diri (awareness of self) Perawat memperhatikan


kebutuhan biologis, psikologis, dan sosial-kultural klien dari
sudut pandang klien. Perawat harus belajar untuk menghadapi
kecemasan, kemarahan, kesedihan, dan kegembiraan yang
mungkin terjadi pada klien dalam menghadapi masalah
kesehatannya.

2. Klarifikasi nilaiKlarifikasi nilai merupakan suatu metode


dimana seseorang dapat menemukan nilai-nilai dengan
mengkaji, mengeksplorasi, dan menentukan nilai-nilai pribadi
serta bagaimana nilai-nilai tersebut digunakan dalam
mengambil keputusan.
Adapun teknik-teknik komunikasi terapeutik adalah sebagai
berikut:

1. Memperkenalkan diri
Untuk poin ini dapat memperkenalkan diri dengan nama
panggilan dan tidak lupa mengucapkan salam.
2. Mendengarkan dengan penuh perhatian
Mendengarkan dengan penuh perhatian menjadi dasar utama
dalam membina hubungan saling percaya. Dengan
mendengarkan setiap keluhan yang ada pada pasien, pasien
akan merasa nyaman dan menjadi percaya pada perawat.
3. Memberikan pertanyaan terbuka
Pertanyaan terbuka memberikan kesempatan kepada klien untuk
mengungkapkan perasaannya dan kita mendapatkan data yang
belum kita dapatkan. Hindari memberikan pertanyaan tertutup
karena akan memutuskan klien dalam mengungkapkan
perasaannya.
LANJUTAN:

4. Mengulang
Mengulang pernyataan pasien ini dengan kata-kata atau bahasa
perawat sendiri, dan bisa juga sebagai tanda bahwa perawat
mengikuti alur pembicaraan pasien.
5. Mengklarifikasi
Pentingnya mengklarifikasi disini adalah untuk memastikan apa
yang membuat perawat ragu, tidak jelas, atau tidak terdengar.
Dan bisa juga untuk mendapatkan informasi yang tidak lengkap
akibat dari klien yang malu
6. Memfokuskan pembicaraan
Pentingnya memfokuskan topik pembicaraan adalah agar tujuan
yang ingin dicapai dapat dipahami dengan jelas dan spesifik,
sehingga topiknya menjadi lebih penting.
LANJUTAN

7. Refleksi
Mengembalikan ide yang muncul dari klien, bisa dengan memberikan
respon tidak setuju ataupun setuju dengan isi pembicaraan klien.
Pada teknik ini hindari untuk mengulang terlalu sering.
8. Diam
Teknik diam ini adalah memberi kesempatan pada klien untuk
berpikir dan mengepresikan perasaannya.
9. Memberi informasi
Pada sela-sela pembicaraan antara perawat dan pasien selalu berikan
informasi atau edukasi mengenai kesehatan klien, serta
memberikan informasi fakta dari kondisi kesehatan klien.
10. Memberikan saran
Setelah melalui tahapan pembicaraan, perawat  dapat memberikan
saran dalam pemecahan masalah yang ada.
LANJUTAN

11. Sentuhan
Sentuhan merupakan hal yang wajib diperhatikan norma
sosialnya. Tidak boleh sembarangan dalam melakukan sentuhan
terutama pada lain jenis dan pada area tertentu. Sentuhan ini
dapat bermakna sebagai tanda rasa kasih dan sayang serta
dukungan emosional. Jika sudah menjalin hubungan saling
percaya yang kuat barulah boleh melakukan sentuhan seperti
pada tangan maupun pundak.
12. Humor
Humor disini dimaksudkan untuk mengurangi ketegangan, tetapi
tetap perhatikan dalam penggunaan humornya karena tidak
semua bisa dijadikan humor. Kita juga harus selalu
memperhatikan respon dari pasien untuk humor yang kita
berikan ya.
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai