LINGKUNGAN”
OLEH
KELOMPOK 6:
ERLI JALFRIANA HANAS (1810020055)
NURHAKIKI (1810020050)
STEVANUS WILLA (1810020053)
GREENING CORPORATION
Ini adalah point dimana “lingkungan” harus ada di setiap prosedur dan kebijakan
perusahaan. Yang paling penting, isu lingkungan harus menjadi faktor inti dalam
perancangan dan pengoperasian system keuangan dan sistem penilaian
performance, perangsang dan reward.
Kebijakan lingkungan memiliki beberapa elemen tertentu yang diperlukan untuk memenuhi
persyaratan ISO 14001. Berikut adalah beberapa penjelasan dan beberapa ide tentang apa
saja yang peru ada dalam Kebijakan Lingkungan.
1. Kesesuaian organisasi – Poin yang tidak benar-benar perlu ditulis dalam kebijakan; melainkan
adalah sesuatu yang perlu diingat sepanjang penulisan kebijakan. Kebijakan lingkungan harus
sesuai dengan dampak lingkungan dari kegiatan Anda.
2. Perbaikan berkesinambungan – Salah satu alasan utama untuk menerapkan sistem
manajemen adalah untuk mengidentifikasi proses dalam rangka meningkatkan sistem
tersebut.
3. Pencegahan pencemaran – komitmen lain yang perlu dimasukkan sebagai bagian dasar dari
kebijakan ini adalah komitmen perusahaan Anda untuk mencegah polusi.
4. Mematuhi persyaratan hukum dan lainnya – Komitmen terakhir yang diperlukan dalam
kebijakan ini adalah untuk mematuhi semua persyaratan hukum dan lainnya yang terkait
dengan aspek lingkungan Anda.
5. Kerangka tujuan dan sasaran – Di sinilah Anda masuk ke informasi rinci yang berlaku untuk
perusahaan Anda. Anda akan perlu menyiapkan rencana untuk mencapai beberapa tujuan
dan sasaran yang terkait dengan meningkatkan pengaruh
PERSYARATAN TAMBAHAN
Seiring dengan persyaratan di atas pada apa yang perlu dalam kebijakan, ada
persyaratan tambahan tentang cara membuat kebijakan dan apa yang perlu
dilakukan dengan kebijakan.
• Didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara – Kebijakan lingkungan adalah
salah satu item dalam sistem manajemen yang perlu menjadi dokumen
tertulis. Hal ini bisa dalam bentuk hard copy atau soft, tapi tidak bisa dari mulut
ke mulut.
• Dikomunikasikan kepada seluruh karyawan – Karyawan perlu memahami apa
kebijakan perusahaan dan bagaimana tindakan pekerjaan mereka
mempengaruhi dampak lingkungan perusahaan.
• Tersedia untuk umum – Tidak seperti banyak sistem manajemen, kebijakan
lingkungan diharapkan akan berbagi dengan siapa pun di luar perusahaan yang
meminta. Hal ini dapat diposting di situs eksternal atau disediakan oleh
penyelidikan, tetapi jika seseorang ingin tahu apa kebijakan Anda itu harus siap
tersedia.
DEFINISI TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Menurut Saidi dan Abidin ( 2004:64-65) ada empat model pola TSP di
Indonesia :
• Keterlibatan langsung, Perusahaan menjalankan program TSP secara langsung
dengan menyelengarakan sendiri kegaiatn social atau menyerahkan sumbangan
ke masyarakat tanpa perantara.
• Melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan, Perusahaan mendirikan
yayasan sendiri dibawah perusahaan atau grupnya. Model ini merupaka adopsi
dari model yang lazm diterapkan di perusahaan-perusahaan di negara maju.
• Bermitra dengan pihak lain, Perusahaan menyelenggarakan TSP melalui
kerjasama dengan lembaga sosial atau organisasi pemerintah (Ornop), Instansi
Pemerintah, Universitas atau media masa, baik dalam mengelola dana maupun
dalam melaksanakan kegiatan sosialnya.
• Mendukung atau bergabung dalam suatu Konsorsium, perusahaan turut
mendirikan, menjadi anggota atau mendukung suatu lembaga sosial yang
didirikan untuk tujuan social tertentu.
PERATURAN PERUNDANGAN CSR
Pada bulan September 2004, ISO (International Organization for Standardization) sebagai
induk organisasi standarisasi internasional, berinisiatif mengundang berbagai pihak untuk
membentuk tim (working group) yang membidani lahirnya panduan dan standarisasi
untuk tanggung jawab sosial yang diberi nama ISO 26000: Guidance Standard on Social
Responsibility. ISO 26000 menyediakan standar pedoman yang bersifat sukarela
mengenai tanggung tanggung jawab sosial suatu institusi yang mencakup semua sektor
badan publik ataupun badan privat baik di negara berkembang maupun negara maju.
Dengan Iso 26000 ini akan memberikan tambahan nilai terhadap aktivitas tanggung jawab
sosial yang berkembang saat ini dengan cara:
• 1). Mengembangkan suatu konsensus terhadap pengertian tanggung jawab sosial dan
isunya;
• 2). Menyediakan pedoman tentang penterjemahan prinsip-prinsip menjadi kegiatan-
kegiatan yang efektif; dan
• 3). Memilah praktek-praktek terbaik yang sudah berkembang dan disebarluaskan untuk
kebaikan komunitas atau masyarakat internasional.
PERTANYAAN
THANK YOU