Anda di halaman 1dari 14

KONSTIPASI

dr. Betthin Marpaung, SpPD-KGEH

Divisi Gastroentero-Hepatologi
Ilmu Penyakit Dalam FK-USU/RSHAM
KONSTIPASI

AAnatomi Saluran Cerna


-          mulut
-          kerongkongan
-          lambung
-          usus halus ( duodenum, jejenum, ileum )
-          usus besar
-          anus
Fungsi Saluran Cerna
1.      mencerna makanan
2.      sterilisasi
3.      absorbsi
4.      sekresi
5. defekasi
BAB Normal
1. 3x /mgg – 2x /hr
2. tdk sakit
3. tdk mengedan
4. tinja lembek dan besar
5. tanpa darah/lendir
6. lega
Defenisi

1    kelainan motorik dari sal.makanan (kolon)


2    BAB mengedan
3    Tinja kering dan keras
4    Rasa tdk sempurna setelah BAB
5    BAB ≤ 2x /mgg
6    Keinginan BAB tanpa tinja
7 Perut gembung, tdk komfort, melempem
Penderita Konstipasi
1    Terutama : - ≥ 65 thn
- wanita
- anak-anak
2     Ibu hamil
3     Sedang bepergian
4 Dengan penyakit ttt (DM metabolik, Neorulogic)
- Penyakit pd kolon atau pubo-rektal
Epidemiologi
1  ♀ : ♂ = 3 : 1 ; 25 – 35 % > 65 thn ;
anak-anak
2  prevalensi di AS ± 2 %
3  AS : - 2 juta/thn berobat ke dokter
- sebagian besar mengobati sendiri
- $ 725 jt belanja obat pencahar/thn
Patofisiologi
1. Psikososial ( FP )
-  anak-anak (toilet training)
- dewasa (depresi, stress)
- situasi sosial (tdk tersedianya toilet yg baik)
-  psikose
- obat2an anti psikotik

2. Fisiologik (Faktor fisiologis)


- transit kolon melambat (colonik inertia)
a. campuran psikologik dgn fisiologik
b. kurang olah raga
c. kurang makan serat
d. perubahan kebiasaan hidup (lansia, bepergian,
kehamilan)
- kerusakan fungsi motor rektum
* tekanan rongga rektum berkurang
- sensitivitas rektum berkurang
- sumbatan pd pengeluaran tinja (anismus)
- berkurang atau hilangnya penekan refleks rekto-
anal
- kontraksi paradoks dari pubo-rektal saat BAB
- hilangnya refleks lambung-kolon
- idiopatik megakolon dan megarektum
- IBS
3- kelainan sistem saraf enterik
Penyebab
1. makanan kurang serat
2. kurang minum
3. kurang pergerakan / olah raga
4. Obat-obatan
5. sindroma irritabel usus besar / IBS
6. perubahan pola hidup atau rutinitas (kehamilan, usia tua ,
perjalanan)
7. pengguna pencahar
8. mengabaikan desakan / keinginan BAB
9. penyakit2 ttt (DM,MM,Lupus, T3/T4 ↑/ ↓, stroke, CV)
10. kelainan kolon dan rektum dan dubur problema fungsi
sal.cerna ( konstipasi kronis tidak didapatkan penyebabnya )
(Konstipasi Fungsional)
Pendekatan Konstipasi
1. Gambaran uraian (gejala)
-  BAB yang harus mengedan
-  BAB kekerapannya berkurang dari normal
- Sakit ringan pd perut yg berkurang setelah BAB
-  Perut gembung
-  Tinja seperti pensil
- BAB berdarah (kertas toilet, tinja, menetes)
2. Pemeriksaan
-  Fisik (massa pd perut, colok dubur)
-  Laboratorium
- Khusus (colok dubur, endoskopi, Rö) colo-rectal
transit, fungsi anorectal)
3. Pertolongan / pengobatan
-          - minum yg cukup/banyak
-          - makanan tinggi serat (30 gr /hr)
-          - pergerakan yg cukup/banyak
-          - Latihan perhatian pd BAB
- respon
- waktu
- cara
-          - obat2an (laksansia, dulkolak)
-          - operasi : - prolapsus rektum
- kolektomi
Penyulit Konstipasi
-          hemorrhoid (ambeyen)
-          robeknya kulit sekitar anus (fissura ani)
-          prolapsus rektum (operasi)
-          divertikel
-          tukak kolon bagian bawah
-          tinja keras
-          strangulasi kolon
-          rupture kolon
-          radang kolon kronis
-          kesulitan BAK
PENGARUH SERAT PADA SALURAN CERNA ( 30 GR/HR )
1. Usus halus
- menurunkan kolesterol dan trigliserida darah
- menurunkan pengaruh terhadap gula darah dari
karbohidrat dalam makanan
- menurunkan reabsorbsi Ca, Mg dan besi
2 Usus besar
- memperpendek waktu transit kolon
- meningkatkan volume dan kekerapan BAB
- menambah air dan tinja
- isi kolon lebih lunak
- mengurangi toksin dan asam empedu (dgn
mengikat)
- meningkatkan fermentasi dalam kolon
- meningkatkan asam lemak rantai pendek dlm
kolon
- merangsang pertumbuhan probiolik
- mencegah kanker kolon

Anda mungkin juga menyukai