Anda di halaman 1dari 19

MINERAL

FARMAKOLOGI I
Oleh
Apt. Fitra Fauziah, M. Farm,
STIFARM PADANG
MINERAL
Mineral merupakan senyawa anorganik yang merupakan bagian
penting dari enzim, mengatur berbagai macam fungsi fisiologis,
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan termasuk
tulang.
Sumber mineral yang paling baik adalah dari makanan sehingga orang
sehat yang makanannya bermutu baik sudah mendapat jumlah mineral
yang cukup. Akan tetapi individu dengan diet rendah kalori (kurang dari
1200 kalori/ hari) sering kali asupan mineralnya kurang dan memerlukan
tambahan.
Mineral dalam tubuh dibedakan atas mineral yang dibutuhkan dalam
jumlah relatif banyak (kalsium, fosfor, magnesium, kalium, natrium,
klorida, dan sulfur) dan trace elements (fluor, seng, selenium, iodium,
besi, kromium, kobalt, tembaga, mangan, molibdenum)
MINERAL YANG DIBUTUHKAN
DALAM JUMLAH YANG
RELATIF BANYAK
kalsium
• Kalsium merupakan mineral yang paling banyak ditemukan dalam
tubuh.
• Untuk absorbsinya diperlukan vitamin D.
• Kebutuhan kalsium meningkat pada masa pertumbuhan, selama
laktasi dan wanita pascamenopause.
• Bayi yang mendapat susu buatan memerlukan tambahan kalsium.
Selain itu asupan kalsium juga ditingkatkan bila makanan banyak
mengandung protein dan atau fosfor.
• Banyak peneliti yang menganjurkan asupan sekitar 1,2 g/ hari
untuk pasien alkoholik, sindrom melabsorpsi dan pasien-pasien
yang mendapat kortikosteroid, isoniazid, tetrasiklin atau antasid
yang mengandung aluminium.
Fosfor
• Mineral ini terlibat dalam penggunaan vitamin B kompleks di dalam tubuh.
• Fosfor tersapat pada semua bagian tubuh dan di dalam tulang dan gigi didapatkan dalam
jumlah yang hampir sama dengan kalsium.
• Fosfor sangat penting sebagai bufer cairan tubuh. Lemak, protein, karbohidrat dan berbagai
macam enzim yang berperan daram transfer energi mengandung mineral ini.
• Makanan dengan komposisi yang baik sudah mengandung fosfor yang cukup.
• Perbandingan kandungan kalsium dan fosfor dalam makanan dianjurkan 1:1. pada orang
dewasa defisiensi umumnya tidak terjadi kecuali pada alkolisme, pengguna antasid yang tidak
dapat di absorbsi untuk jangka lama, muntah berkepanjangan, pasien penyakit hati atau
hiperparatiroidisme.
magnesium
• Magnesium banyak mengaktivasi banyak sietem enzim (misalnya alkali fosfatase) dan merupakan kofaktor
yang penting pada fosforilasi oksidatif, pengaturan suhu tubuh, kontraktilitas otot dan kepekaan syaraf.
• Kebutuhan akan magnesium tergantung pada jumlah protein, kalsium dan fosfor yang dimakan.
• Hipomagnesemia meningkatkan kepekaan saraf dan transmisi neuromuskular.
• Pada keadaan defisiensi berat mengakibatkan tetani dan konvulsi.
• Hipermagnesemia menyebab vasodilatasi perifer dan hilangnya refleks tendon, mempunyai efek seperti
kurare pada sambungan saraf otot dan menghambat pelepasan katekolamin dari kleenjar adrenal.
• Kegagalan pernapasan dan henti jantung dapat terjadi setelah dosis sangat besar
kalium
• Perbedaan kadar kalium (kation utama dalam cairan intra sel) dan
natrium (kation utama dalam caira ekstra sel)mengatur kepekaan
sel, konduksi impuls saraf dan keseimbangan volume cairan tubuh.
• Meskipun defisiensi jarang terjadi pada individu yang mendapat
makanan yang cukup, hipokalemia dapat terjadi pada anak-anak
yang makanannya tidak mengandung protein.
• Hiperkalemia paling sering disebabkan gangguan ekskresi kalium
oleh ginjal yang dapat terjadi pada pasien dengan insufisiensi
korteks adrenal, gagal ginjal akut, gagal ginjal kronik terminal.
• Aritmia jantung dan gangguan konduksi merupakan gejala sisa
yang paling berat.
natrium
• Natrium penting untuk membantu mempertahankan volume dan
keseimbangan cairan tubuh.
• Kadarnya dalam cairan tubuh diatur oleh mekanisme homeostatik.
• Banyak individu mengkonsumsi natrium melebihi dari yang
dibutuhkan.
• Pembatasan natrium sering kali dianjurkan pada pasien gagal
jantung kongestif, sirosis hati dan hipertensi.
• Asupan yang kurang dari normal yang dimulai sejak masa anak-
anak dan berlanjut sampai dewasa dapat membantu pencegahan
hipertensi pada individu tertentu.
• Akan tetapi pembatasan natrium pada wanita sehat pada masa
kehamilan tidak dianjurkan.
klorida
• Klorida merupakan anion yang paling penting dalam
mempertahankan keseimbangan elektrolit.
• Alkalosis metabolik hipokloremik dapat terjadi setelah
muntah atau penggunaan diuretik berlebihan.
• Kelebihan klorida dapat menyertai kehilangan natrium
bebihan.
• Kemungkinan terjadinya hiperkalemia perlu
dipertimbangkan bila terpaksa menggunakan KCl sebagai
pengganti klorida yang hilang.
sulfur
• Beberapa asam amino, tiamin dan biotin mengandung
sulfur.
• Meskipun sulfur esensial untuk manusia fungsinya yang
tepat selain sebagai komponen tersebut diatas tidak
diketahui.
• Demikian pula sampai saat ini belum diketahui
kebutuhannya per hari.
UNSUR HARA (TRACE ELEMENTS)
fluOr
• Fluor terdapat pada gigi dan bermanfaat untuk
menurunkan insidens karies dentis terutama pada anak.
• Selain itu fluor juga membantu retensi kalsium pada tulang.
• Akan tetapi bukti-bukti yang menunjukkan bahwa
suplementasi fluor bermanfaat untuk mencegah dan
memperbaikipenyakit tulang seperti osteoporosis masih
kontroversial.
• Fluoridasi dengan kadar optimum 0,7-1,2 ppmmerupakan
cara yang paling efisien ekonomis untuk menjamin asupan
fluor yang cukup.
Seng
• Zn merupakan kofaktor lebih dari 100 enzim dan penting untuk metabolisme asam nukleat
dan sintesis protein.
• Mineral ini diperlukan untuk pertumbuhan, fungsi dan maturasi alat kelamin, nafsu makan
dan ketajaman rasa, serta penyembuhan luka.
• Absorpsi Zn dipercepat oleh ligand berat molekul rendah yang berasal dari pankreas.
• Kurang lebih 20-30 % Zn per oral diabsorpsi terutama pada duo denum dan usus halus bagian
proksimal.
• Zn didistribusi keseluruh tubuh dan kadar tinggi didapatkan pada koroid mata. Spermatozoa,
rambut, kuku, tulang, dan prostat. Ekskresinya terutama mealui feses sejumlah kurang lebih
2/3 dari asupan Zn. Hanya sekitar 2 % diekskresi melalui urin.
• Defisiensi Zn dapet terjadi sebagai akibat asupan yang
tidak cukup misalnya pada orang tua, alkoholisme dengan
sirosis dan gizi buruk, absorpsi yang kurang misalnya pada
sindrom malabsorpsi.
• Zn mempunyai batas keaman yang relatif lebar. Dengan
dosis 1 mg/kg/hari untuk mengobati defisiensi hampir tidak
menimbulkan efek samping, meskipun dosis berlebihan
jangka lama tidak dianjurkan.
selenium
• Selenium merupkan unsur enzim glutation peroksidase yang terdapat
pada sebagian besar jaringan tubuh.
• Dan hal ini menerangkan sebagian aktivitas biologik yang
ditimbulkannya. Selain itu terdapat hubungan erat antara vitamin E
dan selenium.
• Diperkirakan asupan selenium melalui makanan telah mencukupi
kebutuhan. Selenium 0,05-0,2 mg/hari nampaknya aman untuk orang
dewasa.
• Penggunaannya untuk memperpanjang hidup atau pencegahan kanker
dan penyakit jantung iskemik tidak disokong oleh data yng ada.
• Selenium dosis besar bersifat toksik dan dapat menyebabkan alopesia,
lepasnya kuku, lemah, mual dan muntah.
yodium
• Yodium merupakan bagian dari hormon tiroid:
tetrayodotironin (tiroksin) dan triyodotironin.
• Keadaan defisiensi mengakibatkan terjadinya hiperplasia dan
hipertrifi kelenjar tiroid.
• Mineral ini dibutuhkan sejumlah 100-300 µg/ hari dan sampai
dengan 1 mg/ hari mungkin dapat dikonsumsi dengan aman.
• Kebutuhan yodium meningkat pada anak yang sedang
tumbuh dan wanita pada masa hamil dan laktasi.
• Akan tetapi penggunaan jumlah besar jangka lama selama
kehamilan dapat mengakibatkan pembesaran tiroid
neonatus, hipotiroidisme atau kretinisme.
kromium
• Kromium trivalen berperan sebagai kompleks kofaktor untuk insulin dan karena itu perperan pada
penggunaan glukosa secara normal didalam tubuh.
• Kromium bentuk organik terdapat pada kompleks dinikotino-glutation pada makanan dan nampaknya
diabsorpsi lebih baik daripada bentuk organik.
• Defisiensi pernah dilaporkan pada pasien yang mendapat makanan secara parenteral selama 5 bulan – 3
tahun.
• Pasien-pasien tersebut mengalami neuropati perifer dan atau ensefalopati yang embaik dengan
penggunaan kromium 150 µg/ hari.
• Gejala defisiensi lain seperti diabetes dengan gangguan penggunaan glukosa. Akan tetapi pada orang
normal tambahan kromium tidak menimbulkan efek hipoglikemik.
mangan
• Mineral ini terdapat pada mitokondria sel, terutama pada
kelenjar hipofisis, hati, pankreas, ginjal dan tulang.
• Mangan mempengaruhi sintesis mukoplisakarida, menstimulasi
sintesis kolesterol, hati dan asam lemak dan merupakan kofaktor
banyak enzim seperti arginase dan alkali fosfatase dihati.
• Banyak jenis makanan mengandung mangan dalam jumlah
besar.
• Pada orang dewasa asupan sejumlah 2-5 mg aman dan cukup
jumlahnya.
• Bila makanan hanya diberikan secara parenteral untuk jangka
panjang maka diperlukan suplementasi mangan.
molibden
• Molibden merupakan konstituen penting dari bnayak enzim.
• Mineral ini diabsorpsi baik dan terdapat dalam tulang, hati,
ginjal.
• Defisiensi jarang terjadi.
• Molibden 0,15-0,5 mg/ hari diperkirakan cukup dan aman
untuk orang dewasa dan nampaknya dapat dipenuhi oleh
makanan sehari-hari.
• Asupan sebesar 10-15 mg/ hari disertai dengan gejala sperti
pirai, sedangkan kelebihan ringan mungkin disertai dengan
keluarnya Cu secara bermakna melalui urin.

Anda mungkin juga menyukai