Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kelompok 10
1
Tim Penyusun
Ketua : Gabriel Jonathan Panggabean 170600198
Sekretaris : Ariny Putri Armelia 170600191
Nama anggota :
Livita 170600081
Shabrina Prisnanda 170600082
Mella Ratnasari Sinaga 170600083
Cindy Loreta 170600084
Joswin 170600085
Saswendra Felmi 170600086
Faiza Albi 170600087
Adzimatinur Pratiwi 170600089
Patrick Christofer 170600090
Finna 170600192
Dwita Apriza 170600194
Siska Triamenda 170600195
Femy Nawia 170600196
Wellman Pratama Malau 170600197
Aliftia Nur Salsabilla 170600199
Bryan Julio Hasim 170600200 2
Nama Pemicu : Rahang Ayah Berbunyi
Penyusun : Drg M. Zulkarnain, M. Kes, Dr. Wilda Hafni Lubis, drg. M.
Si, Yendriwati, drg., M. Kes
Hari/ Tanggal : Rabu, 19 Februari 2020
Jam : 07.30-09.30 WIB
4
GIGI
TETANGGA
Pada kasus, gigi yang mengalami rotasi dan migrasi adalah
gigi 16, 13, 23, 25, 34, 43.
kehilangan titik kontak sehingga terjadi diastema dan
bergesernya midline. Hal ini menyebabkan mudahnya
terjadi penumpukan sisa-sisa makanan dan akan
menyebabkan risiko karies dan penyakit periodontal.
•Pada kasus , dapat dilihat bahwa gigi 16 dan 25 tidak
lagi memiliki kontak gigi 46 dan 35 sehingga gigi 16
dan 25 yang tidak memiliki gigi antagonisnya lagi
dapat erupsi berlebihan (elongasi)
• Adanya edentulus pada bagian posterior rahang atas dan rahang
bawah sehingga hubungan gigi anterior rahang atas dan rahang
bawah menjadi edge to edge yang menyebabkan gigi anterior
rahang atas menjadi atrisi.
5
TULANG ALVEOLUS
Pada edentulus terjadi proses resorpsi tulang.
Selama proses resorpsi tulang alveolus ini linggir
alveolus akan semakin menyampit dan lebih
pendek
OKLUSI
Kehilangan gigi posterior juga dapat menyebabkan
perubahan tinggi gigitan (Vertikal Dimensi)
TMJ
Menurunkan efisiensi pengunyahan karenaterjadi
kebiasaan mengunyah yang buruk. Penutupan
berlebih serta hubungan rahang yang eksentrik dapat
menyebabkan gangguan pada struktur sendi rahang
6
2.Jelaskan patogenese terjadinya rasa
perih pada sudut mulut pada kasus
diatas.
7
Pasien banyak kehilangan gigi posterior
Terjadi penurunan / kurangnya vertikal dimensi
Seterusnya akan membentuk lipatan-lipatan pada
sudut mulut pasien
Lipatan tersebut menjadi tempat berakumulasi
saliva
Lembab
Habitat sempurna untuk candida albicans(agen
penginfeksi)
Awalnya jaringan mukokutan disudut mulut
menjadi merah, lunak dan berulserasi
Berjalannya waktu akan terbentuk fisur yang
dalam, merah dan meluas lalu mengalami ulserasi
Menimbulkan rasa sakit/perih pada sudut mulut
8
3. Apakah diagnosis kasus sudut mulut
tersebut dan bagaimana rencana
perawatannya.
9
Diagnosis : Angular Cheilitis
Gambaran klinis :
Terdapat rasa sakit , gatal serta terbakar ,juga
eritema pada susdut mulut secara bilateral
Lesinya meluas dari batas vermilion border ke
kulit sehingga membentuk fisur pada sudut mulut
Lesinya berbentuk triangular
Achtinis Cheilitis biasanya diikuti dengan
keterbatasan pergerakan bibir akibat timbulnya
rasa sakit.
10
Rencana perawatan :
Edukasi pasien
Pasien perlu diberitahukan tentang : etiologi,rencana
perawatan dan prognosisnya
Intruksi pasien
Pasien diinstruksikan agar tidak menjilat sudut bibir
yang terdapat lesi
Terapi pasien
- Pemberian obat antifungal seperti miconazole 2%
- Dibuatkan protesa
11
4.Jelaskan patogenesis kelainan pada kasus
diatas menyebabkan rahang capek dan
rahang berbunyi.
12
Kehilangan gigi posterior menjadikan tekanan lebih
besar terjadi pada sendi akibat penggunaan gigi
anterior yang mengubah vertikal dimensi.
Vertikal dimensi yang turun menyebabkan dislokasi
diskus kondilus bergerak ke depan mendorong
diskus ke anterior yang menyebabkan terjadinya
lipatan pada diskus Pada keadaan tertentu
dimana diskus tidak dapat didorong lagi, kondilus
akan melompati lipatan tersebut dan akan terus
bergerak kebawah permukaan diskus menyebabkan
rahang yang terasa lelah karena penambahan beban
pada sendi serta bunyi klik yang disebabkan oleh
lompatan diskus tersebut
13
5.Jelaskan patogenesis terjadinya
telinga berdengung pada kasus
diatas.
14
Telinga berdengung atau tinitus dapat terjadi akibat perubahan
fungsional sitsem stomatognasi. Patofisiologi tinitus yang
disebabkan TMD dijelaskan dengan resptor kraniofasial
mosiseptive yang banyak atau gaya mekanis yang merubah
jaringan sekitar akibat prosesus inflamatori dan iskemia.
15
6.Jelaskan diagnosis dan rencana
perawatan pada kehilangan gigi
sebagian!
16
Gigi yang hilang : 14, 15, 17, 18, 24, 26, 27, 28, 34,
35, 36, 37, 38, 44, 45, 46, 47, 48
Diagnosa kasus :
Menurut Kennedy : Rahang atas kelas 1 modifikasi 2
Rahang bawah kelas 1
Menurut Applegate : Rahang atas kelas 1 modifikasi 1
Rahang bawah kelas 1
17
Rencana Perawatan
Fase II
Fase I
Fase VI
Fase IV
•Insersi GTSL
Fase V
•Pembuatan •Evaluasi dan kontrol
berkala
cetakan fisiologis •Pembuatan Gigi •Edukasi pasien
•Preparasi Tiruan Sebagian bagaimana cara
restorasi gigi membuka serta melepas
Lepasan. •Dan instruksi pasien
penyangga untuk selalu
•Motivasi pasien memelihara GTSL.
18
19