Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN KASUS

“KATARAK KONGENITAL”

Disusun oleh :
Arsyan Thirafi 1910221069
Lifia Putri Citra 1910221043
Yvonne Marsaulina H 1910221075
Immanuel Christopher 1910221082

PEMBIMBING : dr. Andi Elizar Asriyani, Sp. M, M. Kes

Kepaniteraan Klinik Mata


Fakultas Kedokteran UPN “Veteran” Jakarta
2020
Outline

CLINICAL SCIENCE

CASE REPORT
IDENTITAS

• Nama : An. X ( Perempuan )


• Usia : 4 Bulan
• Kebangsaan : India

• Datang ke poli departemen mata dengan referensi dari dokter layanan primer
• KELUHAN UTAMA: Bayang mata berwarna putih pada kedua biji mata
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pre Natal
• Riwayat ANC saat UK 20 mg. Fetal USG: dbn. Serologi: dbn. Riwayat ibu demam (-),
permasalahan napas (-), ruam kemerahan pada kulit (-)

Natal
• Bayi perempuan lahir dari ibu G1P0A0 usia 27 tahun UK 37 minggu secara prevaginal
dibantu oleh bidan. Bayi dan ibu tidak ada mengalami kelainan

Post
• Satu minggu setelah kelahiran, ibu menyadari terdapat bayangan putih pada kedua mata
HIPOTESIS

Cataract congenital
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik Umum

Keadaan Umum : Tampak Gelisah, Kesadaran : Compos Mentis


Status Gizi : BB = 4.6kg, Gangguan Pertumbuhan dan tidak bisa menopang kepala

Vital Sign
Denyut Nadi Perifer : 152 kali/menit
Respiratory Rate : 52 kali/menit
Tekanan Darah : 100/50 mmHg

Status Generalis
Cardio-pulmonary : dikonsulkan ke Spesialis Anak  heaving apex, systolic thrill left clavicle,
mumur (+) terutama sistol  Kesan Petent Ductus Arteriosus
Ekstremitas : Tidak ada sianosis, tidak ada ikterus, tidak ada clubbing
Riwayat Imunisasi : Dilakukan sesuai waktunya
P E M E R I K S A A N O P T H A L M O LO G I
• Pemeriksaan Opthalmologi dilakukan dengan general
anestesi, hasil  kedua mata katarak dengan segmen
anterior normal.
• Pemeriksaan Slit Lamp: Pasien tidak bisa mengikuti cahaya
• Ketajaman pengelihatan: tidak mengenali ibu pasien.
• Retina: Pupil pasien akan dilatasi dengan cairan midriasis
yang telah disiapkan (3ml of 0.8% w/v tropicamide with 5%
w/v phenylephrine with 7ml of 0.5% w/v carboxymethyl
cellulose) untuk evaluasi detail katarak dan retina yang
menunjukkan katarak nuklear sentral dan retina terlihat
melalui kabut namun normal.
• USG B-scan : tidak menunjukkan adanya patologi pada
segmen posterior.
• Rencana lensaektomi bilateral untuk pencegahan ambliopia
dengan penurunan penglihatan
PEMERIKSAAN PENUNJANG:
• Darah Lengkap : Anemia (Hb: 8.7 g/dL)
• Urin rutin, random blood sugar, serum urea, serum creatine : dbn
• HIV dan HbsAg : non-reactive
• Liver Function: normal
• Chest Xray: normal
• ECG: Artythmia

• TORCH evaluation:
• positive for Rubella with IgM (1.28 IU/ml)(normal < 0.8 IU/ml) & IgG (160 IU/ml) (normal <10 IU/ml)
• 2D-Echo confirmed small 2mm patent ductus arteriosus with left to right shunt, with ejection
fraction 60%
DIAGNOSIS
Congenital Rubella Syndrome (CRS).

PLANNING
Edukasi terkait penyakit
Koreksi anemia dengan PCV hingga target HB 11
Informed Consent Tindakan “Lansectomy”
Konsultasi spesialis terkait: Pediatris, kardiologis, anestesiologis.
Bayi dalam pengaruh general anasthesia dilakukan lensectomy dengan anterior vitrectomy.
Dilakukan pada kedua mata dengan jarak operasi 7 hari.
Follow Up
• Retinoskopi dilakukan setelah dilakukan lensectomy yang kedua dalam pengaruh
general anesthesia.
• Lensa +16 Dioptri diresepkan kepada pasien
• Moxifloxacin + Prednisolon Eyedrop diresepkan dengan tapering off

Anda mungkin juga menyukai