Margono 12D Budaya Organisasi 3
Margono 12D Budaya Organisasi 3
1.LATAR BELAKANG
2. PENGERTIAN
3.TIPE BUDAYA
LATAR BELAKANG
Di contohkan perubahan strategi dengan keinginan dan
kemauan para anggota yang akhirnya berhasil kerena
budaya organisasi, yaitu Nokia
Semula adalah pabrik kertas tradisional di Finlandia
yang didirikan pada tahun 1885, dan berkembang
dengan ptambahan pabrik sepatu karet tahun 1920 dan
berkembang lagi dengan elektronik tahun 1950 dan
memulai masuk teknologi telepon selulair pada tahun
1980 oleg CEO Joma Ollila
Budaya organisasi (BO) yang kuat memberikan
pemehaman yang jelas bagaimana menyelesaikan
masalah
BO memeberikan stabilitas pada orgenisasi
BO membrikan makna dan pengaruh pada sikap dan
perilaku anggotanya
PENGERTIAN
Charles Hampden dan Turner dalam bukunya Corporate
Culture( 1994 ), beberapa karakteristik dalam budaya
organisasi
Individu membentuk budaya organisasi, dimana seseorang
dapat melaksanakan gagasan – gagasan , perasaan dan
informasi yang konsisten dengan keyakinannya.
Budaya organisasi dapat menjalin keunggulan yang
didapatkan ( rewarding excellence ), dimana budaya
organisasi dapat mewujudkan kebutuhan dan organisasi
anggota – anggotanya.
Budaya organisasi merupakan kerangka penegasan (a set
of affirmations ), anggota organisasi memerlukan diilhami
dengan keyakinan dan penegasan tentang sesuatu.
PENGERTIAN
Penegasan budaya organisasi harus mengisi dirinya
sendiri sebelum mewujudkan nilai – nilai dasar
penyehatan kepada pelanggan.
Budaya organisasi harus dapat dipahami dan merupakan
kesamaan titik pandang dari segenap organisasi
Budaya organisasi menyiapkan anggotanya dengan
kontinuitas
Budaya organisasi merupakan reciprocal value
Budaya organisasi merupakan sebuah cybernetic system,
dimana budaya organisasi secara tidak langsung dapat
mengarahkan dirinya sendiri dan secara gigih
mempertahankan arah yang dimilikinya walaupun banyak
kendala dan gangguan
PENGERTIAN
Budaya adalah pola yang tidak memiliki sesuatu atau
obyek khusus, tetapi melintasi seluruh waktu dan
seluruh organisasi
Budaya adalah sesuatu tentang komunikasi, yang dapat
dijadikan alat untuk tukar menukar informasi dan
pengalaman
Budaya merupakan keterpaduan nilai- nilai yang dimili
anggotanya dan lingkungan organisasi
Hanya budaya dapat belajar dan organisasi harus belajar
terhadap setiap perkembangan yang dihadapi
organisasi.
PELEMBAGAAN : SUATU PELOPOR BUDAYA
Bila suatu organisasi menjadi terlembaga, organisasi itu
memiliki kehidupannya sendiri, terlepas dari para
pendirinya atau siapa pun anggotanya, dan memperoleh
keabadian.
Ketika mulai dilembagakan, sebuah organisasi
menjalankan hidupnya sendiri, lepas dari pendirinya atau
anggota lain mana pun.
GM, McDonals, Eastman Kodak, Gillete adalah organisasi-
organisasi yang telah di tinggalkan oleh para pendirinya
DEFINISI
Budaya organisasi adalah suatu sistem makna
bersama yang dianut oleh anggota-anggotanya yang
membedakan organisasi itu dari organisasi-organisasi
lain.
Sistem makna bersama ini merupakan seperangkat
karakteristik utama yang dihargai oleh organisasi itu
7 KARAKTERISTIK PRIMER HAKIKAT BUDAYA ORGANISASI
MANAJEMEN
PUNCAK
BUDAYA
FILSAFAT DARI KRITERIA
ORGANISASI
PENDIRI ORGANISASI SELEKSI
Berdasarkan Proses
mempeker SOSIALISASI
pengalaman
masa lalu; jakan
pendiri individu
organisasi yg sesuai dgn
Filosofi
organisasi
TIPE BUDAYA
Stephen P. Robbins (1990) yang mendefinisikan
organisasi sebagai “…A consciously coordinated
social entity, with a relatively identifiable boundary that
function or relatively continous basis to achieve a
common goal or set of goal”.
1.Budaya kekuasaan (Power culture). Budaya ini lebih
mempokuskan sejumlah kecil pimpinan menggunakan
kekuasaan yang lebih banyak dalam cara memerintah.
Budaya kekuasaan juga dibutuhkan dengan syarat
mengikuti esepsi dan keinginan anggota suatu
organisasi.
Seorang karyawan butuh adanya peraturan dan
pemimpin yang tegas dan benar dalam menetapkan
seluruh perintah dan kebijakannya.
TIPE BUDAYA
2.Budaya peran (Role culture) ; Budaya ini ada
kaitannya dengan prosedur birokratis, seperti
peraturan organisasi dan peran/jabatan/posisi spesifik
yang jelas karena diyakini bahwa hal ini akan
mengastabilkan sistem.
Keyakinan dan asumsi dasar tentang kejelasan
status/posisi/peranan yang jelas inilah akan
mendorong terbentuknya budaya positif yang jelas
akan membantu mengstabilkan suatu organisasi.
Hampir semua orang menginginkan suatu peranan
dan status yang jelas dalam organisasi.
TIPE BUDAYA
3.Budaya pendukung (Support culture); Budaya dimana
didalamnya ada kelompok atau komunitas yang
mendukung seseorang yang mengusahakan terjadinya
integrasi dan seperangkat nilai bersama dalam organisasi
tersebut. Selain budaya peran dalam
menginternalisasikan suatu budaya perlu adanya budaya
pendukung yang disesuaikan dengan kredo dan
keyakinan anggota dibawah.
Budaya pendukung telah ditentukan oleh pihak pimpinan
ketika organisasi/institusi tersebut didirikan oleh
pendirinya yang dituangkan dalam visi dan misi
organisasi tersebut. Jelas didalamnya ada keselaran
antara struktur, strategi dan budaya itu sendiri. Dan suatu
waktu bisa terjadi adanya perubahan dengan
menanamkan budaya untuk belajar terus menerus
(longlife education)
TIPE BUDAYA
4.Budaya prestasi (Achievement culture) ; Budaya
yang didasarkan pada dorongan individu dalam
organisasi dalam suasana yang mendorong eksepsi
diri dan usaha keras untuk adanya independensi dan
tekananya ada pada keberhasilan dan prestasi kerja.
Budaya ini sudah berlaku dikalangan akademisi
tentang independensi dalam pengajaran, penelitian
dan pengabdian serta dengan pemberlakuan otonomi
kampus yang lebih menekankan terciptanya tenaga
akademisi yang profesional, mandiri dan berprestasi
dalam melaksanakan tugasnya.
TIPE BUDAYA
Menurut Desmond graves (1986:126) 10 research tool
(dimensi kriteria, indikator) budaya organisasi yaitu :
Jaminan diri (Self assurance)
Ketegasan dalam bersikap (Decisiveness)
Kemampuan dalam pengawasan (Supervisory ability)
Kecerdasan emosi (Intelegence)
Inisatif (Initiative)
Kebutuhan akan pencapaian prestasi (Need for
achievement)
Kebutuhan akan aktualisasi diri (Need for self
actualization)
Kebutuhan akan jabatan/posisi (Need for power)
Kebutuhan akan penghargaan (Need for reward)
Kebutuhan akan rasa aman (Need for security).
BAGAIMANA BUDAYA ORGANISASI
BERDAMPAK PADA KINERJA DAN KEPUASAN
FAKTOR
OBJEKTIF:
• Inovasi dan KINERJA
pengambilan Berdampak pada
resiko Tinggi
• Perhatian ke
rincian BUDAYA
•Orientasi hasil ORGANISASI
• Orientasi orang
•Orientasi Tim
Rendah
•Keagresifan
•Kemantapan KEPUASAN
DAMPAK / IMPLIKASI