Anda di halaman 1dari 18

Kelompok 7

Albert Bandura
Mardiana Shafiah Maharani 1196000096.
Mia Ade Aulia 1196000100.
Muhammad Salman Naufal 1196000108.
Nahda Khofifah 1196000120.
Bandura lahir pada 4 desember
1925 di Northern Albert,
Canada. Albert Bandura

- Sarjana psikologi (University


of British Columbia) 1949

- Gelar doctor (University of


lowa) 1952

- Beliau merupakan presiden


APA pada 1973

Teori Bandura melibatkan aspek


kognitif yang menjelaskan
perilaku menjembatani transisi
dari behaviorsm ke psikologi
kognitif
— Struktur Kepribadian
mon

tue Sistem self (self system) adalah pengaruh yang ditimbulkan oleh self sebagai salah satu determinan tingkah
laku yang tidak dapat dihilangkan. Self diakui sebagai unsur struktur kepribadian, dimana pusat atau
wed pemulanya adalah sistem self. Sistem self itu bukan unsur psikis yang mengontrol tingkah laku, tetapi
mengacu ke struktur kognitif yang memberi pedoman mekanisme. Pengaruh self tidak otomatis atau
thu mengatur tingkah laku secara otonom, tetapi self menjadi bagian dari sistem interaksi resiprokal.

fri
Regulasi diri
Menurut bandura, akan terjadi strategi reaktif dan proaktif dalam regulasi diri. Strategi reaktif
dipakai untuk mencapai tujuan, namun ketika tujuan hampir tercapai strategi proaktif menentukan
tujuan baru yang lebih tinggi.
Ada tiga proses untuk melakukan pengaturan diri :
1. Manipulasi faktor eksternal
2. Memonitor
3. Mengevaluasi tingkahlaku internal
Faktor internal dan eksternal

Faktor Eksternal dalam Regulasi diri

1. Membentuk standar untuk mengevaluasi tingkah laku


2. Mempengaruhi regulasi diri dalam bentuk penguatan

Faktor Internal dalam Regulasi diri


1. Observasi diri (Pengamatan)
2. Proses penilaian (Judgement)
3. Self response (evaluasi)
Efikasi Diri
mon

tue

wed Efikasi diri : sebuah


keyakinan bahwa diri
Efikasi adalah suatu penilaian diri
memiliki kemampuan atas kemampuan yang dimiliki.
melakukan tindakan
thu yang diharapkan. Seperti keyakinan, bahwa
seseorang mampu atau tidak
fri dalam melakukan suatu tindakan.
Menurut bandura, keyakinan atau
Ekspektasi hasil :
perkiraan diri bahwa harapan diri ini sebagai efikasi
tingkah laku yang
dilakukan itu akan diri dan harapan hasilnya disebut
mencapai hasil
tertentu.
ekspektasi hasil.
Sumber Efikasi Diri

1. Pengalaman performansi yaitu prestasi yang 2. Pengalaman vikarius yaitu pengalaman ini
pernah dicapai pada masa lalu dan menjadi diperoleh melalui model sosial, efikasi meningkat
pengubah efikasi diri yang paling kuat ketika mengamati keberhasilan orang lain. Jika orang
pengaruhnya. Prestasi masa lalu yang berhasil yang diamati memiliki kemiripan dengan sipengamat,
akan meningkatkan ekspektasi efikasi, maka pengaruh vikariusnya berdampak besar. Tetapi,
sedangkan yang gagal akan menurunkan jika orang yang diamati berbeda dengan sipengamat,
efikasi. maka pengaruh vikariusnya tidak besar.

3. Persuasi sosial 4. Keadaan emosi


Efikasi diri juga dapat diperkuat atau Keadaan emosi akan mempengaruhi efikasi
dilemahkan melalui persuasi sosial, pada kegiatan tertentu. Emosi yang kuat
namun dampak dari persuasi itu terbatas seperti takut, cemas, stress, dapat
karena berdasarkan rasa percaya mengurangi efikasi diri,.
kepada pemberi persuasi tersebut.  
mon
Efikasi kolektif yaitu keyakinan dilingkungan masyarakat
bahwa usaha mereka secara bersama-sama dapat
tue menghasilkan perubahan sosial tertentu. Menurut
bandura, orang berusaha mengontrol kehidupan dirinya
wed bukan hanya melalui efikasi diri secara individual, tetapi
juga melalui efikasi kolektif (kelompok)
thu
Efikasi diri dan efikasi kolektif bersama-sama saling
fri melengkapi untuk mengubah gaya hidup manusia.

Efikasi diri

Mengontrol Kehidupan Melengkapi


Efikasi Kelompok
Dinamika
Kepribadian
Apa itu dinamika kepribadian menurut bandura?

 Menurut bandura, motivasi adalah konstruk kognitif


yang mempunyai dua sumber, gambaran hasil pada
masa yang akan mendatang dan harapan keberhasilan
didasarkan pada pengalaman menetapkan dan
mencapai tujuan-tujuan antara.

 Tujuan bandura dalam dinamika kepribadian yaitu


Menetapkan tujuan atau tingkat performansi yang
diinginkan, dan kemudian mengevaluasi performansi dirinya,
orang termotivasi untuk bertindak pada tingkat tertentu.
mon KONSEP PENGUATAN PENYEBAB BELAJAR

tue
Penguatan vikarius (vicarious
wed reinforcement) : mengamati
01 orang lain yang mendapat
Ekspetasi penguatan dapat
dikembangkan dengan mengenali
penguatan.
thu dampak dari tingkah laku;
pengamatan terhadap praktek
Penguatan yang di tunda mengajar dan menghukum
fri (expectation reinforcement) :
02 orang terus menerus berbuat
tingkah laku orang lain yang ada
tanpa mendapat penguatan. di lingkungan sosial, dan
mengajar dan menghukum
tingkah lakunya sendiri.
Tanpa penguatan (beyond
03 reinforcement) : belajar tanpa
reinforsemen sama sekali.
mon Perkembangan Kepribadian
tue
Belajar Melalui Observasi
wed Menurut Bandura, kebanyakan belajar tanpa
reinforsmen yang nyata. Dalam penelitiannya, ternyata
orang dapat mempelajari respon baru dengan
thu mempelajari respon orang lain, bahkan belajar tetap
terjadi tanpa ikut melakukan hal yang dipelajari, dan
model yang diamati tidak mendapat reinforcement dari
fri tingkah lakunya. Menurutnya, belajar dari observasi
jauh lebih efisien dibanding belajar melalui
pengalaman langsung. Melalui observasi orang dapat
memperoleh respon yang tak terhingga banyaknya, yang
mungkin diikuti dengan hubungan dan penguatan.
Peniruan (Modelling)
mon

tue
Inti dari belajar melalui observasi adalah
modelling. Peniruan atau meniru sejatinya
wed tidak tepat untuk mengganti modelling, karena
modelling bukan sekadar meniru perilaku
seseorang, namun ada penambahan juga
thu pengurangan dari tingkah laku yang diamati,
menggeneralisir berbagai pengamatan
sekaligus, melibatkan proses kognitif.
fri
Jenis-jenis Modelling

mon A. Modelling Tingkah Laku C. Modelling Simbolik

• Melalui modelling, orang akan • TV dan film merupakan


tue mendapat tingkah laku baru contoh modelling simbolik
• Adanya kognitif memunginkan • Menyajikan contoh tingkah
wed orang dapat mentransformasikan
apa yang dipelajarinya atau
laku yang begitu banyak
menggabungkan apa yang • Berpotensi sebagai sumber
diamati dalam berbagai situasi
thu menjadi pola tingkah laku baru
model tingkah laku

fri B. Modelling Mengubah TL Lama D. Modelling Kondisioning

• Pertama, tingkah laku model • Modelling dapat digabung dengan


yang diterima secara sosial kondisioning klasik menjadi
dapat memperkuat respon yang kondisioning klasik vikarius
sudah dimiliki oleh pengamat
• Dipakai untuk mempelajari respon
• Kedua, tingkah laku model emosional
yang tidak diterima secara
sosial dapat memperkuat atau • Muncul respon emosional yang
memperlemah pengamat untuk sama, dan respon ditujukan ke
melakukan tingkah laku itu objek terdekat
• Contoh: Emosi seksual
Faktor-faktor Penting dalam Belajar melalui
Observasi
mon
A. Perhatian (Attantion Process)
tue • Perhatian harus dicurahkan ke model

wed • Dipengaruhi oleh asosiasi pengamat dengan modelnya, sifat


model yang atraktif, dan arti penting dari TL yang diamati

thu
B. Representasi (Representation Process)
fri • TL yang ditiru harus disimbolisasikan dalam ingatan, baik
verbal atau imajinasi
• Verbal, memungkinkan orang merepresentasi secara verbal
tingkah laku yang diamati dan menentukan mana yang dibuang
mana yang dicoba
• Imajinasi, memungkinkan latihan simbolik dalam fikiran, tanpa
benar-benar melakukan secara fisik
Faktor-faktor Penting dalam Belajar melalui
Observasi

mon C. Peniruan TL Model (Behavior Production Process)

tue • Setelah mengamati, memasukkan ke dalam ingatan, lalu


bertingkah laku

wed • Mengubah gambaran fikiran menjadi tingkah laku yang


menimbulkan evaluasi “Bagaimana melakukannya?”, “ Apa
yang harus dikerjakan?”, “Apakah sudah benar?”
thu • Berkaitan dengan kebenaran, belajar melalui observasi tidak
dinilai benar salah, tetapi lebih kepada tujuan dan efikasi dari
pembelajar
fri
D. Motivasi dan Penguatan (Motivation and Reinforcement
Process
• Akan efektif jika memiliki motivasi
• Imitasi lebih kuat kepada TL yang diganjar dari pada dihukum
• Motivasi banyak ditentukan oleh kesesuaian karakteristik
pribadi dengan model, seperti usia, status sosial, seks,
keramahan dan kemampuan
Dampak Belajar

mon A. Pemberi informasi


• Memberi informasi tentang dampak dari tingkah laku, informasi
tue ini dapat disimpan untuk dipakai membimbing tingkah laku di
masa depan
wed B. Memotivasi tingkah laku yang akan datang
• Menyajikan data sehingga orang dapat membayangkan secara
thu simbolik hasil tingkah laku yang akan dilakukannya
C. Penguat tingkah laku
fri
• Keberhasilan akan menjadi penguat sehingga tingkah laku
berpeluang diulangi
• Sebaliknya, kegagalan membuat tingkah laku tidak diulangi
Psikopatologi
Menurut Bandura, orang percaya bahwa dirinya tidak dapat menangani
mon situasi tertentu secara efektif. Oleh karena itu, perlu dikembangkan self-
efficacy, agar terjadi perubahan tingkah laku. Konsep determinis
resiprokal akibat dari interaksi antar pribadi-tingkahlaku-lingkungan,
tue termasuk tingkahlaku yang menyimpang (patologis).

wed
1. Reaksi depresi : depresi muncul ketika standar pribadi dan penetapan tujuan
thu yang terlalu tinggi, membuat orang rentan mengalami kegagalan dan akan
mengakibatkan orang mengalami kegagalan yang akan berakibat orang
fri mengalami depresi. Dan menimbulkan reaksi diri dengan cara yang salah.
2. Fobia : fobia merupakan perasaan takut yang sangat kuat dan mendalam.
Suatu objek digeneralisasikan secara salah. Fobia membuat penderitanya
memiliki efikasi diri yang rendah.
3. Agresi : agresi yang ekstrim menjadi disfungsi atau salah suai psikologis.
Perilaku agresi akan menghasilkan respon peniruan yang berlebih (lebih
agresif dari modelnya).
Psikoterapi
mon

tue
Terapi yang dilakukan bandura adalah terapi kognitif-sosial. Tujuannya
wed untuk memperbaiki regulasi self, melalui pengubahan tingkahlaku dan
mempertahankan perubahan tingkahlaku yang terjadi. Berikut 3 tingkatan
thu keefektifan suatu tritmen yakni :
1. Tingkat induksi perubahan
fri 2. Tingkat generalisasi
3. Tingkat pemeliharaan
Tiga macam pendekatan tritmen yakni :
4. Latihan penguasaan (secara bertahap)
5. Modeling terbuka (model secara nyata)
6. Modeling simbolik (meniru tingkahlaku)
Terimakasih atas perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai