Albert Bandura
Mardiana Shafiah Maharani 1196000096.
Mia Ade Aulia 1196000100.
Muhammad Salman Naufal 1196000108.
Nahda Khofifah 1196000120.
Bandura lahir pada 4 desember
1925 di Northern Albert,
Canada. Albert Bandura
tue Sistem self (self system) adalah pengaruh yang ditimbulkan oleh self sebagai salah satu determinan tingkah
laku yang tidak dapat dihilangkan. Self diakui sebagai unsur struktur kepribadian, dimana pusat atau
wed pemulanya adalah sistem self. Sistem self itu bukan unsur psikis yang mengontrol tingkah laku, tetapi
mengacu ke struktur kognitif yang memberi pedoman mekanisme. Pengaruh self tidak otomatis atau
thu mengatur tingkah laku secara otonom, tetapi self menjadi bagian dari sistem interaksi resiprokal.
fri
Regulasi diri
Menurut bandura, akan terjadi strategi reaktif dan proaktif dalam regulasi diri. Strategi reaktif
dipakai untuk mencapai tujuan, namun ketika tujuan hampir tercapai strategi proaktif menentukan
tujuan baru yang lebih tinggi.
Ada tiga proses untuk melakukan pengaturan diri :
1. Manipulasi faktor eksternal
2. Memonitor
3. Mengevaluasi tingkahlaku internal
Faktor internal dan eksternal
tue
1. Pengalaman performansi yaitu prestasi yang 2. Pengalaman vikarius yaitu pengalaman ini
pernah dicapai pada masa lalu dan menjadi diperoleh melalui model sosial, efikasi meningkat
pengubah efikasi diri yang paling kuat ketika mengamati keberhasilan orang lain. Jika orang
pengaruhnya. Prestasi masa lalu yang berhasil yang diamati memiliki kemiripan dengan sipengamat,
akan meningkatkan ekspektasi efikasi, maka pengaruh vikariusnya berdampak besar. Tetapi,
sedangkan yang gagal akan menurunkan jika orang yang diamati berbeda dengan sipengamat,
efikasi. maka pengaruh vikariusnya tidak besar.
Efikasi diri
tue
Penguatan vikarius (vicarious
wed reinforcement) : mengamati
01 orang lain yang mendapat
Ekspetasi penguatan dapat
dikembangkan dengan mengenali
penguatan.
thu dampak dari tingkah laku;
pengamatan terhadap praktek
Penguatan yang di tunda mengajar dan menghukum
fri (expectation reinforcement) :
02 orang terus menerus berbuat
tingkah laku orang lain yang ada
tanpa mendapat penguatan. di lingkungan sosial, dan
mengajar dan menghukum
tingkah lakunya sendiri.
Tanpa penguatan (beyond
03 reinforcement) : belajar tanpa
reinforsemen sama sekali.
mon Perkembangan Kepribadian
tue
Belajar Melalui Observasi
wed Menurut Bandura, kebanyakan belajar tanpa
reinforsmen yang nyata. Dalam penelitiannya, ternyata
orang dapat mempelajari respon baru dengan
thu mempelajari respon orang lain, bahkan belajar tetap
terjadi tanpa ikut melakukan hal yang dipelajari, dan
model yang diamati tidak mendapat reinforcement dari
fri tingkah lakunya. Menurutnya, belajar dari observasi
jauh lebih efisien dibanding belajar melalui
pengalaman langsung. Melalui observasi orang dapat
memperoleh respon yang tak terhingga banyaknya, yang
mungkin diikuti dengan hubungan dan penguatan.
Peniruan (Modelling)
mon
tue
Inti dari belajar melalui observasi adalah
modelling. Peniruan atau meniru sejatinya
wed tidak tepat untuk mengganti modelling, karena
modelling bukan sekadar meniru perilaku
seseorang, namun ada penambahan juga
thu pengurangan dari tingkah laku yang diamati,
menggeneralisir berbagai pengamatan
sekaligus, melibatkan proses kognitif.
fri
Jenis-jenis Modelling
thu
B. Representasi (Representation Process)
fri • TL yang ditiru harus disimbolisasikan dalam ingatan, baik
verbal atau imajinasi
• Verbal, memungkinkan orang merepresentasi secara verbal
tingkah laku yang diamati dan menentukan mana yang dibuang
mana yang dicoba
• Imajinasi, memungkinkan latihan simbolik dalam fikiran, tanpa
benar-benar melakukan secara fisik
Faktor-faktor Penting dalam Belajar melalui
Observasi
wed
1. Reaksi depresi : depresi muncul ketika standar pribadi dan penetapan tujuan
thu yang terlalu tinggi, membuat orang rentan mengalami kegagalan dan akan
mengakibatkan orang mengalami kegagalan yang akan berakibat orang
fri mengalami depresi. Dan menimbulkan reaksi diri dengan cara yang salah.
2. Fobia : fobia merupakan perasaan takut yang sangat kuat dan mendalam.
Suatu objek digeneralisasikan secara salah. Fobia membuat penderitanya
memiliki efikasi diri yang rendah.
3. Agresi : agresi yang ekstrim menjadi disfungsi atau salah suai psikologis.
Perilaku agresi akan menghasilkan respon peniruan yang berlebih (lebih
agresif dari modelnya).
Psikoterapi
mon
tue
Terapi yang dilakukan bandura adalah terapi kognitif-sosial. Tujuannya
wed untuk memperbaiki regulasi self, melalui pengubahan tingkahlaku dan
mempertahankan perubahan tingkahlaku yang terjadi. Berikut 3 tingkatan
thu keefektifan suatu tritmen yakni :
1. Tingkat induksi perubahan
fri 2. Tingkat generalisasi
3. Tingkat pemeliharaan
Tiga macam pendekatan tritmen yakni :
4. Latihan penguasaan (secara bertahap)
5. Modeling terbuka (model secara nyata)
6. Modeling simbolik (meniru tingkahlaku)
Terimakasih atas perhatiannya