Anda di halaman 1dari 12

TERMODINAMIKA

Kelompok 7 :
1. (2017020077) Wendy
2. (2017020053) Andi Ahmadi Syam
3. (2017020056) Yudith Mirsa Putra Bayu
PENGERTIAN TERMODINAMIKA

Termodinamika berasal dari bahasa yunani dimana Thermos


yang artinya panas dan Dinamic yang artinya perubahan.

• Termodinamika adalah suatu ilmu yang menggambarkan usaha  untuk


mengubah kalor (perpindahan energi yang disebabkan perbedaan suhu)
menjadi energi serta sifat-sifat pendukungnya.

• Aplikasi dan penerapan termodinamika bisa terjadi pada tubuh manusia,


peristiwa meniup kopi panas, perkakas elektronik, Refrigerator, mobil,
pembangkit listrik dan industri.
PRINSIP
TERMODINAMIKA

Prinsip termodinamika sebenarnya yaitu hal alami yang terjadi dalam


kehidupan sehari-hari.Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi, termodinamika direkayasa sedemikian rupa sehingga menjadi
suatu bentuk mekanisme yang bisa membantu manusia dalam
kegiatannya.

Pengembangan ilmu termodinamika dimulai dengan pendekatan


makroskopik yakni perilaku umum partikel zat yang menjadi media
pembawa energi.
SISTEM-SISTEM TERMODINAMIKA

Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan sifat dari batasan dan arus benda,
energi dan materi yang melaluinya. Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis
pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungannya, yakni sebagai berikut :

1. Sistem terbuka
Sistem yang menyebabkan terjadinya pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda
(materi) dengan lingkungannya.

Perjanjian yang kita gunakan untuk menganalisis sistem yaitu :


Untuk panas (Q) bernilai positif jika diberikan kepada sistem dan bernilai negatif bila
keluar dari sistem
Untuk usaha (W) bernilai positif jika keluar dari sistem dan bernilai negatif
jika diberikan (masuk) kedalam sistem.
2. Sistem tertutup
Sistem yang mengakibatkan terjadinya pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak
terjadi pertukaran zat dengan lingkungan. Sistem tertutup terdiri atas suatu jumlah massa
yang tertentu dimana massa ini tidak bisa melintasi lapis batas sistem. Tetapi, energi baik
dalam bentuk panas (heat) maupun usaha (work) bisa melintasi lapis batas sistem
tersebut.
Suatu sistem bisa mengalami pertukaran panas atau kerja atau keduanya, biasanya
dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya :
- Pembatas adiabatik : tidak memperbolehkan pertukaran panas
- Pembatas rigid : tidak memperbolehkan pertukaran kerja.
Dikenal juga istilah dinding, ada dua jenis dinding yaitu dinding adiabatik dan dinding
diatermik. Dinding adiabatik yaitu dinding yang menyebabkan kedua zat mencapai suhu yang
sama dalam waktu yang lama (lambat). untuk dinding adiabatik sempurna tidak
memungkinkan terjadinya suatu pertukaran kalor antara dua zat. Sedangkan dinding
diatermik yaitu dinding yang memungkinkan kedua zat mencapai suhu yang sama dalam
waktu yang singkat (cepat).
3. Sistem terisolasi
Sistem terisolasi ialah sistem yang menyebabkan tidak terjadinya pertukaran panas, zat
atau kerja dengan lingkungannya.Contohnya : air yang disimpan dalam termos dan tabung
gas yang terisolasi.
Karakteristik yang menentukan sifat dari sistem disebut dengan property
(koordinat sistem/variabel keadaan sistem), seperti tekanan (p), temperatur
(T), volume (v), massa (m), viskositas, konduksi panas dan lain-lain.
Selain itu ada juga koordinat sistem yang didefinisikan dari koordinat sistem
yang lainnya seperti berat jenis, volume spesifik, panas jenis dan lain-lain.
suatu sistem bisa berada pada suatu kondisi yang tidak berubah, jika masing-
masing jenis koordinat tersebut bisa diukur pada semua bagiannya dan tidak
berbeda nilainya. kondisi tersebut disebut sebagai keadaan (state) tertentu
dari sistem,dimana sistem memiliki nilai koordinat yang tetap. Jika
koordinatnya berubah, maka keadaan sistem tersebut disebut mengalami
perubahan keadaan. Suatu sistem tidak mengalami perubahan keadaan
disebut sistem dalam keadaan seimbang (equilibrium).
HUKUM-HUKUM TERMODINAMIKA
1. Hukum I Termodinamika (Kekekalan Energi dalam Sistem)
Energi tidak bisa diciptakan maupun dimusnahkan.Manusia hanya
bisa mengubah bentuk energi dari bentuk energi satu ke energi
lainnya.

Bunyi hukum I Termodinamika

“untuk setiap proses apabila kalor Q diberikan kepada sistem dan


sistem melakukan usaha W, maka akan terjadi perubahan energi
dalam ΔU = Q – W”.
RUMUS HUKUM TERMODINAMIKA I

Q = ∆U+W Dengan ketentuan, jika:


Q(+) → sistem menerima kalor
OR → sistem melepas kalor
W(+) → sistem melakukan usaha
W(-) → sistem dikenai usaha
∆U(+) → terjadi penambahan energi dalam
∆U(-) → terjadi penurunan energi dalam
ΔU = Q − W
Keterangan :
ΔU = perubahan energi dalam (joule)
Q = kalor (joule)
W = usaha (joule)
2. Hukum II Termodinamika (Arah reaksi sistem dan batasan)
Hukum kedua ini membatasi perubahan energi mana yang bisa terjadi dan yang tidak.
Pembatasan ini dinyatakan dengan berbagi cara, yaitu :

“Hukum II termodinamika dalam menyatakan aliran kalor yang mengalir secara spontan dari benda
bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak mengalir secara spontan dalam arah kebalikannya”
Hukum II termodinamika dalam pernyataan tentang mesin kalor
Tidak mungkin membuat suatu mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang semata-mata
menyerap kalor dari sebuah reservoir dan mengubah seluruhnya menjadi usaha luar.
Hukum II termodinamika dalam pernyataan entropi (besaran termodinamika yang menyertai suatu
perubahan setiap keadaan dari awal sampai akhir sistem dan menyatakan ketidakteraturan suatu
sistem)
3. Hukum III termodinamika

Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol


absolut. Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem
mencapai temperatur nol absolut (temperatur Kelvin) semua
proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai
minimum.
TERIMA KASIH
CONTOH SOAL

Suatu gas mempunyai volume awal 2,0 m3 dipanaskan dengan


kondisi isobaris hingga volume akhirnya menjadi 4,5 m3.
Bila tekanan gas yaitu 2 atm, tentukan usaha luar gas tersebut ??
(1 atm = 1,01 x 105 Pa)
Pembahasan
Diketahui :
V2 = 4,5 m3
V1 = 2,0 m3
P = 2 atm = 2,02 x 105 Pa
Isobaris → Tekanan Tetap
Ditanya W = ……….. ??

Dijawab :
W = P (ΔV)
W = P(V2 − V1)
W = 2,02 x 105 (4,5 − 2,0) = 5,05 x 105 joule

Anda mungkin juga menyukai