Validitas adalah:
• ketepatan interpretasi yang dibuat dari hasil
pengukuran atau evaluasi (Gronlund dan Linn,
1990)
• keadaan yang menggambarkan tingkat
instrumen bersangkutan yang mampu
mengukur apa yang akan diukur (Arikunto,
2012)
Evaluasi Hasil Belajar Fisika
Judgment ahli
Teoretik
V. Konstruksi
(kesesuian indikator)
validitas
v. Banding (kesesuaian
dengan pengalaman)
Empiirik
v. Ramal (ketepatan
memprediksi)
Dihub dg
kriterium tertentu
Evaluasi Hasil Belajar Fisika
Uji Validasi
• Jika skor butir soal dikotomi menggunakan koefesien korelasi biserial
Tabel kriteria korelasi koefisien:
0,00 ≤r11≤ 0,20 = korelasi sangat rendah
0,20 ≤DB≤ 0,40 = korelasi rendah
0,40 ≤DB≤ 0,60 = korelasi cukup
0,60 ≤DB≤ 0,80 = korelasi tinggi
0,80 ≤DB≤ 1,00 = korelasi sangat tinggi
(sempurna)
rbis(i) = koefesien korelasi beserial antara skor butir soal nomor i dengan skor total
X1 = rata-rata skor total responden yang menjawab benar butir soal nomor i
X = rata-rata skor total semua responden
st = standar deviasi skor total semua responden
p = proporsi jawaban yang benar untuk butir soal nomor i
q = proporsi jawaban yang salah untuk butir soal nomor i
Evaluasi Hasil Belajar Fisika
Evaluasi Hasil Belajar Fisika
Evaluasi Hasil Belajar Fisika
Reliabilitas
Reliabilitas adalah:
• ketepatan hasil yang diperoleh dari suatu pengukuran
(Gronlund dan Glinn, 1990)
• sejauh mana hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat
dipercaya (Suryabrata, 2004)
• pada konsistensi skor yang dicapai oleh orang yang sama
ketika mereka diuji ulang dengan tes yang sama pada
kesempatan yang berbeda, atau dengan seperangkat
butir-butir ekuivalen (equivalent items) yang berbeda,
atau di bawah kondisi pengujian yang berbeda (Anastasia
dan Susana, 1997)
Evaluasi Hasil Belajar Fisika
Tes Uraian
(Bukan
Rumus
dikotomi) Alpha
Evaluasi Hasil Belajar Fisika
Reliabilitas dirumuskan:
Untuk Pilihan Ganda
Kuder Richadson 20:
Alfa Cronbach: r 1
k 1 ( SDt ) 2
1. Mengurutkan daftar nilai hasil ujian dari yang terbesar sampai yang terkecil
setiap kelas;
2. Daftar nilai pada poin (a) diatas dibagi kedalam tiga kelompok, yaitu
kelompok pandai (uper group), kelompok kurang (lower group), dan
kelompok sedang (middle group).
3. Selanjutnya yang dianalisis adalah kelompok pandai atau kelompok atas
dan kelompok kurang atau kelompok bawah, sedangkan kelompok
menengah kita biarkan. Umumnya diambil kelompok atas dan bawah
masing-masing 27%- 27%, (perbandingan tersebut tidak mutlak, tergantung
kondisi jumlah objek yang akan di analisis sehingga bisa 25% - 25%, 33% -
33% , dst);
4. Tiap soal ditabulasikan kemudian dijumlahkan pada setiap kelompok atas
dan kelompok bawah;
Evaluasi Hasil Belajar Fisika
Tingkat Kesukaran
P B
N
• Makin besar nilai P, butir soal semakin mudah
• Makin kecil nilai P, butir soal semakin sukar
• Rentangan nilai P adalah:
Evaluasi Hasil Belajar Fisika
Tingkat Kesukaran
Batasan Kategori
Daya Pembeda
Daya Pembeda
• Tidak ada uji signifikansi untuk daya pembeda
• Rentangan daya beda adalah -1.0 ≤ D ≤
1.0
• Butir soal mempunyai daya pembeda baik jika
D ≥ 0.30.
• Ada beberapa cara untuk mengukur daya
pembeda
Evaluasi Hasil Belajar Fisika
Daya Pembeda
Ba Bb
Cara Pertama: D
Na N b
Cara Kedua:
D rpbis
Y1 Y p x
Cara Ketiga: 1 p
Y x
Y2 Y 2
Y
dengan
n n
Evaluasi Hasil Belajar Fisika
Contoh Mencari Daya Beda dengan Rumus Kedua untuk Butir Ketiga
Evaluasi Hasil Belajar Fisika
1.798
D 75.375 0.5 1.625 0.903
10.5 1.798
Evaluasi Hasil Belajar Fisika
IP P x 100 %
( N B ) /( n 1 )
IP 2
( 10 6 ) /( 3 1 ) x 100 %
IP 100 %
dengan:
P = banyaknya peserta tes yang memilih pengecoh tertentu
N = banyaknya seluruh peserta tes
B = banyaknya peserta tes yang menjawab benar butir soal yang
bersangkutan
Evaluasi Hasil Belajar Fisika
Evaluasi Hasil Belajar Fisika
Contoh
FORMAT PENELAAHAN BUTIR SOAL BENTUK PILHAN GANDA
A. Materi
1 Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes tertulis untuk bentuk pilihan ganda
2. Materi yang ditanyakan sesuai dengan kompetensi (urgensi, relevasi, kontinyuitas,
keterpakaian sehari-hari tinggi)
3. Pilihan jawaban homogen dan logis
4. Hanya ada satu kunci jawaban
B. Konstruksi
5. Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas
6. Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan saja
7. Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban
8 Pokok soal bebas dan pernyataan yang bersifat negatif ganda
9. Pilihan jawaban homogen dan logis ditinjau dari segi materi
10. Gambar, grafik, tabel, diagram, atau sejenisnya jelas dan berfungsi
11. Panjang pilihan jawaban relatif sama
12. Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua jawaban di atas salah/benar"
dan sejenisnya
13. Pilihan jawaban yang berbentuk angka/waktu disusun berdasarkan urutan besar kecilnya
angka atau kronologisnya
14. Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya
C. Bahasa/Budaya
15. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa
16. Menggunakan bahasa yang komunikatif
17. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu
Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian
18.