Sex Education
Sex Education
SEX EDUCATION
EDUCATION
Editor :
Nurul Misbah, SKM
ISU-ISU SEKSUALITAS :
Pembicaraan mengenai seksualitas
seringkali dianggap sebagai hal yang
tabu
tidak pantas dibicarakan dalam
komunitas umum
bersifat pribadi
hanya dikaitkan dengan masalah
hubungan antar lawan jenis.
Klien tidak terlepas dari aspek seksualitasnya ketika
mereka berada dalam sistem pelayanan kesehatan.
Dalam pelayanan kesehatan dengan pendekatan
holistik,semua aspek saling berinteraksi.
Aspek seksualitas mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
aspek biologi, psikologi, sosiologi, kultural dan spiritual.
bidan harus mempunyai dasar pengetahuan, ketrampilan
dalam pengkajian dan komunikasi serta sikap yang tepat.
Pengaruh penyuluhan keagamaan, peran jender secara
kultural, keyakinan tentang orientasi seksual pengaruh
sosial dam lingkungan masa lalu dan saat ini
mempengaruhi sistem nilai klien maupun perawat.
Definisi
sulit didefinisikan
Seksualitas dan seks merupakan hal yang berbeda
Seksualitas --- bagaimana seseorang merasa tentang diri
mereka dan bagaimana mereka mengkomunikasikan
perasaan tersebut kepada orang lain melalui tindakan yang
dilakukannya seperti sentuhan, pelukan, ataupun perilaku
yang lebih halus seperti isyarat gerak tubuh, cara
berpakaian, dan perbendaharaan kata, termasuk pikiran,
pengalaman, nilai, fantasi, emosi.
seks --- menjelaskan ciri jenis kelamin secara anatomi dan
fisiologi pada laki-laki dan perempuan --- hubungan fisik
antar individu (aktivitas seksual genital).
Identitas jender merupakan perasaan seseorang
tentang jenis kelaminnya.
Perilaku peran jender adalah bagaimana seseorang
berperan sesuai jendernya --- nilai-nilai yang dianut
individu dan lingkungannya.
Bidan/perawat mengkaji kemungkinan terjadinya
perubahan peran jender pada klien ataupun anggota
keluarga sebagai dampak dari hospitalisasi atau
perubahan status kesehatan
Orientasi seksual (identitas seksual) adalah
bagaimana seseorang mempunyai kesukaan
berhubungan intim dengan orang lain, dengan lawan
jenis atau sejenis.
Kesehatan seksual
Kesehatan seksual didefinisikan sebagai
pengintegrasian aspek somatik, emosional,
intelektual, dan sosial dari kehidupan seksual,
dengan cara yang positif yang memperkaya dan
meningkatkan kepribadian, komunikasi dan cinta
(WHO, 1975).
Definisi ini mencakup dimensi biologi, psikologi dan
sosiokultural.
Komponen kesehatan seksual : konsep seksual diri,
body image, identitas jender, dan orientasi seksual
Konsep seksual diri --- nilai tentang kapan, dimana,
dengan siapa dan bagaimana seseorang
mengekspresikan seksualitasnya. Konsep seksual diri
yang negatif menghalangi terbentuknya suatu
hubungan dengan orang lain
Body image --- pusat kesadaran terhadap diri sendiri ---
secara konstan dapat berubah ---Bagaimana seseorang
memandang (merasakan) penampilan tubuhnya
berhubungan dengan seksualitasnya --- Kehamilan,
proses penuaan, trauma, penyakit, dan terapi tertentu
Contoh : wanita ---bentuk tubuh dan ukuran
payudara
Pria --- ukuran penis
• Identitas jender --- suatu pandangan mengenai jenis
kelamin seseorang, sebagai laki-laki atau perempuan
---mencakup komponen biologi, juga norma sosial
dan budaya
• Transjender : istilah bagi seseorang yang identitas
jender atau ekspresi jendernya berbeda dengan
anatomi jenis kelaminnya
Transjender mencakup --- cross-dresser, interseks,
transeksual pre operatif dan transeksual postoperatif
• Cross-dresses : orang yang rutin menggunakan
pakaian dari jenis kelamin yang berbeda --- bentuk
ekspresi jender --- tidak perlu dihubungkan dengan
orientasi seksual. Banyak cross-dresser adalah
heteroseksual
Interseks : orang yang memiliki organ
seksual ganda (ambiguous) pada saat
lahir --- hermaprodit
Transeksual preoperatif adalah
seseorang yang mengalami konflik
antara jender dengan anatominya
Transeksual postoperatif adalah orang
yang telah menjalani operasi untuk
mengubah jendernya
Karakteristik Kesehatan Seksual
Kemampuan mengekspresikan potensi seksual,
dengan meniadakan kekerasan, eksploitasi dan
penyalahgunaan seksual.
Gambaran tubuh positif, ditunjukkan dengan
kepuasan diri terhadap penampilan pribadi
Kongruen antara seks biologis, identitas jender,
dan perilaku peran jender
Kemampuan membuat keputusan pribadi
(otonomi) mengenai kehidupan seksual yang
dijalani dalam konteks personal dan etik sosial
Lanjutan Karakteristik Kesehatan Seksual
Budaya
berpakaian, tata cara pernikahan, perilaku yang diharapkan sesuai norma.
Peran laki-laki dan perempuan mungkin juga akan dipengaruhi budaya