Anda di halaman 1dari 12

INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT

(ISPA)
KELOMPOK V
• ROSMIATI. S
• KHAIRUNNISA. S
• HAMKA ACHMAD
• TRIFANI YESIKA
• SITI NOOR ASRINA
• USWATUN HASANAH
PENGERTIAN
Menurut WHO 2007, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) a
dalah penyakit saluran pernapasan atas atau bawah, biasanya
menular, yang dapat menimbulkan berbagai spektrum penyakit
yang berkisar dari penyakit tanpa gejala atau infeksi ringan
sampai penyakit yang parah dan mematikan, tergantung pada
patogen penyebabnya, faktor lingkungan, dan faktor pejamu .
ISPA merupakan singkatan dari Infeksi Saluran Pernafasan Ak
ut, istilah ini diadaptasi dari istilah dalam bahasa Inggris Acut
e Respiratory Infections (ARI). dapat disimpulkan bahwa ISPA
adalah penyakit pernafasan akut yang menyerang saluran
napas atas maupun saluran napas bawah yang disebabkan oleh
virus atau bakteri
UNSUR YANG MELIPUTI ISPA
Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dala
m tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulk
an gejala penyakit.
Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga al
veoli beserta organ adneksanya seperti sinus-sinus, rongga tel
inga tengah dan pleura. ISPA secara anatomis mencakup salu
ran pernafasan bagian atas, saluran pernafasan bagian bawa
h (termasuk jaringan paru-paru) dan organ adneksa saluran p
ernafasan.
Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 1
4 hari. Batas 14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut
meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan d
alam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari.
ETIOLOGI ISPA

Etiologi ISPA terdiri lebih dari 300 jenis


bakteri, virus dan riketsia. Bakteri penyeba
b ISPA antara lain adalah dari genus Strept
okokus, Stafilokokus, Pneumokokus, Hem
ofillus, Bordetelia dan Korinebakterium. Vi
rus penyebab ISPA antara lain adalah golo
ngan Miksovirus, Adnovirus, Koronavirus,
Pikornavirus, Mikoplasma, Herpesvirus dan
lain-lain
PATOFISIOLOGI

• Patofisiologi terjadinya infeksi saluran pernapa


san atas (ISPA) adalah invasi patogen sehingga
terjadi reaksi inflamasi akibat respon imun. Pe
nyakit yang termasuk ISPA adalah rhinitis (com
mon cold), sinusitis, faringitis, tonsilofaringitis,
epiglotitis, dan laringitis.
Melibatkan invasi langsung mikroba kedalam
ISPA mukosa saluran
pernafasan

Inokulasi virus dan bakteri dapat ditularkan melalui udara, terutama jika
seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin

virus dan bakteri akan melewati beberapa pertahanan


saluran napas, seperti barrier fisik, mekanis, sistem imun
humoral, dan seluler

Barrier yang terdapat pada saluran napas atas adalah rambut-rambut halus


pada lubang hidung yang akan memfiltrasi patogen, lapisan mukosa, struktur
anatomis persimpangan hidung posterior ke laring, dan sel-sel silia. Selain itu,
terdapat pula tonsil dan adenoid yang mengandung sel-sel imun
Sambungan…………..

Patogen dapat masuk dan berhasil melewati bebera


pa sistem pertahanan saluran napas melalui berbaga
i mekanisme, seperti produksi toksin, protease, fakt
or penempelan bakteri, dan pembentukan kapsul un
tuk mencegah terjadinya fagositosis. Hal ini menyeb
abkan virus maupun bakteri dapat menginvasi sel-se
l saluran napas dan mengakibatkan reaksi inflamasi.
Beberapa respon yang dapat terjadi adalah pemben
gkakan lokal, eritema, edema, sekresi mukosa berleb
ih, dan demam sebagai respon sistemik
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ISPA
Kondisi lingkungan (misalnya, polutan uda
ra, kepadatan anggota keluarga), kelemba
ban, kebersihan, musim, temperatur)
Ketersediaan dan efektivitas pelayanan kes
ehatan dan langkah pencegahan infeksi u
ntuk mencegah penyebaran (misalnya, vak
sin, akses terhadap fasilitas pelayanan kese
hatan, kapasitas ruang isolasi)
Faktor pejamu, seperti usia, kebiasaan mer
okok, kemampuan pejamu menularkan inf
eksi, status kekebalan, status gizi, infeksi s
ebelumnya atau infeksi serentak yang dise
babkan oleh patogen lain, kondisi kesehat
an umum;
TERAPI FARMAKOLOGI ISPA DAN TERAPI
NON FARMAKOLOGI ISPA
Pneumonia berat: dirawat di rumah sakit, diberikan antibi
otik parenteral, oksigen dan sebagainya.
Pneumonia: diberi obat antibiotik Kotrimoksasol peroral.
Bila penderita tidak mungkin diberikan kotrimoksasol ata
u mungkin dengan pemberian kotrimoksasol keadaan pe
nderita menetap, dapat diberikan obat antibiotic pengga
nti seperti ampisilin, amoksilin atau penisilin prokain.
Bukan pneumonia: tanpa pemberian obat antibiotik. Dibe
rikan perawatan di rumah, untuk batuk dapat digunakan
obat batuk tradisional atau obat batuk lain yang tidak me
ngandung zat yang merugikan seperti kodein, dekstrome
torfan dan antihistamin
PENCEGAHAN
Menjauhkan diri dari penderita ISPA
Menghindarkan anak dari asap rokok
Memberikan makanan bergizi setiap hari
Mengusahakan kekebalan anak dengan imu
nisasi
Menjaga kebersihan lingkungan dan sirkula
si udara sekitar (menjaga lantai tidak lemba
b, membuka jendela setiap hari, menjaga ke
murnian makanan dan minuman)
CONTOH PERESEPAN ISPA
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai