BUDAYA
DASAR
KELOMPOK 3
A I N U N D I TA P R A M A N A N D A
D W I T E G A R S U L I S T YAWA N
HARI DWI PRASETYO
KHOIRUNNISA SUSANTO
TIARA
ULFIA FIRDAUS
VERA FEBRIANA
INDIVIDU PERTUMBUHAN
INDIVIDU
FAKTOR-FAKTOR
PENGERTIAN
MEMPENGARUHI
INDIVIDU ITU SENDIRI
PERTUMBUHAN
BERASAL DARI BAHASA
L AT I N , I N D I V I D U U M INDIVIDU
YA N G B E R A R T I T I D A K
T E R B A G I . A R T I N YA ,
M A N U S I A H A N YA
M E M E N T I N G K A N D I R I N YA PERTUMBUHAN
SENDIRI DAN TIDAK MAU INDIVIDU
B E R B A G I D E N G A N YA N G
LAIN.
FAKTOR
PERKEMBANGAN
INDIVIDU
ASOSIASI
PSIKOLOGI
GESTALT
sosialis
FAKTOR –FAKTOR MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN INDIVIDU
1. Faktor bawaan sejak lahir (nativistik) :
Faktor keturunan
2. Faktor lingkungan (enviromentalistik) dan empiristik :
Pertumbuhan Individu tergantung pada lingkungan dan konsekuensinya
PENGERTIAN
KELUARGA ADALAH UNIT
TERKECIL DARI FUNGSI-FUNGSI
M A S YA R A K AT YA N G T E R D I R I
ATA S K E PA L A K E L U A R G A KELUARGA
D A N B E B E R A PA O R A N G YA N G
TERKUMPUL DAN TINGGAL
D I S U AT U T E M PAT D I B AWA H
S AT U ATA P D A L A M K E A D A A N
SALING KETERGANTUNGAN.
T E R D A PAT B E B E R A PA BENTUK-BENTUK
ISTILAH KELUARGA ITU KELUARGA
BE R ART I BA PAK , I B U ,
D E N G A N A N A K - A N A K N YA
ATA U S E I S I R U M A H D A PAT
D I S E B U T B AT I H
DEFINISI
KETAHANAN
KELUARGA
DEFINISI KELUARGA MENURUT PARA
AHLI
Menurut Hont dan Hunt, yaitu:
1. Suatu kelompok yang mempunyai nenek moyang yang sama.
2. Suatu kelompok kekerabatan yang disatukan oleh darah dan perkawinan
3. Pasangan perkawinan dengan atau tanpa anak
4. Pasangan tanpa nikah yang mempunyai anak
5. Para anggota suatu komunitas yang biasanya ingin disebut sebagai keluarga.
1. Fungsi biologis
Fungsi biologis berkaitan dengan meneruskan sebuah keturunan.
2. Fungsi sosialis
Menunjukkan peranan dalam membentuk kepribadian anak
3. Fungsi afeksi
Salah satu kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan kasih saying atau rasa dicintai.
4. Fungsi edukatif
Keluarga merupakan guru pertama dalam mendidik manusia.
5. Fungsi religious
Fungsi ini mendorong keluarga dan seluruh anggotanya menjadi insan kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
6. Fungsi protektif
Fungsi ini bertujuan agar para anggota keluarga dapat terhindar dari hal-hal yang negative.
7. Fungsi rekreatif
Fungsi ini bertujuan untuk memberikan suasana yang segar dan gembira dalam lingkungan
keluarga. Fungsi rekretaif ini fungsi yang dijalankan oleh keluarga untuk melakukan hiburan.
8. Fungsi ekonomis
Para anggota keluarga bekerja sebagai tim tangguh untuk menghidupi keluarganya.
9. Fungsi penentuan status
Status/kedudukan ialah suatu peringkat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok atau posisi
kelompok dalam hubungannya dengan kelompok lainnya.
BENTUK-BENTUK KELUARGA
Ketahanan keluarga adalah kondisi dinamik suatu keluarga yang memiliki keuletan dan
ketangguahn serta mengandung kemampuan fisik materiil dan psikis mental spiritual guna
hidup mandiri, mengembangkan diri dan keluarganya untuk mencapai keadaan harmonis dalam
meningkatkan kesejahteraan lahir dan batin.
MASYARAKAT
PENGERTIAN PEMBAGIAN KERJA
DALAM BAHASA INGGRIS, DALAM
M A S YA R A K AT D I S E B U T MASYARAKAT
S O C I E T Y. A S A L K ATA N YA
S O C I U S YA N G B E R A R T I K AWA N .
A D A P U N K ATA “ M A S YA R A K AT ”
BERASAL DARI BAHASA ARAB
YA N G B E R A RT I B E R K U M P U L
D A N B E K E R J A S A M A . A D A N YA
SALING BERKUMPUL DAN
BEKERJA SAMA KARENA
A D A N YA B E N T U K - B E N T U K
AT U R A N H I D U P YA N G B U K A N
DISEBABKAN OLEH MANUSIA
SEBAGAI PERSEORANGAN,
MELAINKAN OLEH UNSUR- GOLONGAN
U N S U R K E K U ATA N L A I N D A L A M
LINGKUNGAN SOCIAL SEBAGAI MASYARAKAT
K E S AT U A N .
PEMBAGIAN KERJA DALAM MASYARAKAT
1. Masalah utama pembagian kerja dalam masyarakat : adalah kurangnya kesempatan kerja.
Karena laju pertumbuhan penduduk dan lambatnya perkembangan dalam bidang pertanian
(karena sebagian besar tenaga kerja masyarakat Indonesia adalah dalam bidang pertanian)
2. Akibat kurangnya kesempatan kerja : pengangguran dan arus urbanisasi yang meningkat,
maka dari itu dibutuhkan penciptaan kesempatan kerja yang lebih bervariasi
3. Ketimpangan-ketimpangan yang mempengaruhi usaha perluasan tenaga kerja adalah:
A. Pola pemukiman penduduk antara pulau jawa dan luar jawa
B. Ketimpangan pembangunan antar daerah
C. Ketidakserasian laju pembangunan daerah kota dan pedesaan
D. Kurang berkembangnya informasi pasar tenaga kerja, sehingga terjadi kesenjangan permintaan dan
penawaran kerja.
E. Kurang terdapatnya penyesuaian antara program pendidikan dengan arah pembangunan.
F. Ketimpangan koordinasi dalam pemilikan investasi padat modal dan padat karya
G. Ketimpangan tingkat produktivitas antara sektor pertanian dan non pertanian
H. Kekurangserasian perkembangan antara sektor formal dan non-formal.
I. Masalah pengangguran terbuka dan pengangguran terselubung.
GOLONGAN MASYARAKAT
1. Masyarakat sederhana
masyarakat yang memiliki pola pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin.
2. Masyarakat Maju
masyarakat yang mempunyai organisasi masyarakat yang mempunyai tujuan yang sama akan
kebutuhannya.
Kelompok masyarakat maju :
a. Masyarakat industri
contoh: tukang roti, tukang sepatu, tukang bubut, tukang las, ahli listrik dan ahli dynamo
(bekerja secara mandiri)
b. Masyarakat non-industry
Kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industry dapat digolongkan menjadi