Pemenang pertama dan kedua yang mungkin muncul, dapat kita susun
yaitu:
AB, AC, AD,BA,BC,BD,CA,CB,CD,DA,DB,dan DC.
Proses menentukan banyaknya susunan pemenang secara umum
mengikuti aturan sebagai berikut:
Langkah 1:
Ada 4 peserta lomba yang semuanya bisa keluar sebagai juara pertama.
Langkah 2:
Satu orang sudah masuk garis akhir, masih ada 3 peserta lomba yang
bisa menduduki juara kedua.
Jawab:
Maka banyaknya
n1 x n2 cara
x n3untuk
x … xmengisi
nk. k tempat yang tersedia adalah
Definisi:
jd n! = 1 x 2x 3 x … x (n-1) x n, atau
n! = n x ( n-1) x (n-2) x … x 2 x 1
dengan 1! = 1 dan 0! = 1
Permutasi
Misalkan diadakan undian untuk memperebutkan 2 hadiah (hadiah I dan II). Jika yang
memperebutkan hadiah itu ada 3 orang (A, B, dan C), ada berapa cara kedua macam hadiah
itu dapat diberikan kepada para pemenang?.
Jawab:
MMAA
MAMA
AMMA Ada 6 cara
AMAM
AAMM
MAAM
7! 7
Karena ada 4K, 2A, dan 1U, maka banyaknya cara = P = 105 cara
4!.2!.1! 7 ( 4, 2,1)
=
Secara matematika formal, banyaknya cara mengambil 4 huruf K dari 7 huruf adaC4
.Banyaknya cara mengambil 2 huruf A dari (7 – 4) huruf sisanya adaC27 4 , dan banyaknya cara
mengambil 1 huruf A dari (7 – 4 – 2) huruf sisanya ada C17 4 2
Maka menurut prinsip perkalian banyaknya cara untuk membuat susunan huruf dari kata
KAKAKKU ada:
(7 . 6 . 5 . 4) . (3 . 2).(1) 7!
P(74,2,1) = C74 × C72 4 × C17 4 2 =
4! 2! 1!
4! 2! 1!
n
!
Secara umum, P(nn , n , ... , n ) = dengan n = n1 + n2 + + nk
1 2 k n!.
1 2n!...
nk!
Permutasi Siklis
Misalkan 3 orang anak A, B, dan C diminta naik ke permainan roda putar
Maka berarti ketiga permutasi siklis tersebut sama, yakni ABC = CAB = BCA. Untuk
melihat kesamaannya perhatikan bahwa:
CAB.CAB = BCA.BCA = ABC (Pandanglah A sebagai titik awal).
Dari 3 tempat duduk pada permainan roda putar itu sebenarnya hanya ada 2 saja yang
berbeda susunannya, yakni ABC dan ACB. Sehingga hanya ada 2 permutasi siklis.
Jika kita inin menyusun kata yang terdiri 2 huruf, yang dipilih dari
huruf A, D, I, serta kata yang terbentuk boleh mengandung huruf
yang sama, maka kita akan mendapatkan kata:
AA, AD, AI, DD, DA, DI, II, IA, ID.
Secara umum:
Banyaknya permutasi r unsur yang diambil dari n unsur yang
tersedia (dengan tiap unsur yang tersedia boleh ditulis berulang)
adalah sebagai berikut:
1 O= Diundang 2 AB = c1
{A,B,C,D} orang wakilnya AC = c2
untuk rapat
keluarga AD = c3
BC = c4
BD = c5
CD = c6
2 O= Diundang 3 ABC = c1
{A,B,C,D} orang wakilnya ABD = c2
untuk rapat
ACD = c3
keluarga
BCD = c4
Macam Jika elemen-elemen kombinasi Banyaknya
Kombinasi itu dipermutasikan Permutasi
c1 = AB AB dan BA 2!
c2 = AC AC dan CA 2!
AD dan DA 2!
c3 = AD
BC dan CB 2!
c4 = BC
BD dan DB 2!
c5 = BD 2!
CD dan DC
c6 = CD
Total = 6 × 2!
C 42 = 6 P24 = 12 = 6 × 2
Perhatikan bahwa
12 = 6 x 2!
P24 = C 42 x 2!
Kombinasi k Unsur dari n Unsur dengan beberapa
unsur sama
Misal 4 bola akan yang diambil dari dalam kotak berisi 4 bola merah, 3
bolaputih dan 2 bola hijau.Empat bola yang diambil harus terdiri dari 2
bola merah, 1 bola putih dan 1 bola hijau.
Dari n unsur tersebut akan diambil k unsur yang terdiri dari k1 unsur q1, k2 unsur q2,
k3 unsur q3, …, ke unsur qe dengan k1 + k2 + k3 + … + ke = k.
n1 C k 1 . n2 C k2 . n3 C k3 …. . ne C ke
Peluang Kejadian
Percobaan, Ruang Sampel, Peluang suatu kejadian
lim fr ( A )
P(A)= n
Kombinatorik
Adalah teknik menghitung banyaknya anggota ruang sampel
dengan :
1.Cara mendatar
2.Membuat tabel
3.Membuat diagram pohon
Eksperimen (Percobaan Acak)
Ada Obyek Eksperimen
Ada Cara Eksperimen
Ada Hasil-hasil Yang Mungkin (Titik-titik Sampel)
Obyek Hasil-hasil
Eksp. Yang Mungkin
s1
S = Ruang Sampel = { s1 , s2 , s3 , . . . , s5 }
Cara Eksp. s2
s3 S = Himpunan semua hasil yang mungkin
s4 dalam eksperimen itu
s5
S s1 , s2 , s3 , . . . , s5 masing-masing
s1 s2
disebut titik sampel
s3 s4 s5
S
s2 s3
s1 A
S = Ruang Sampel
sm
= Himpunan semua hasil yang mungkin terjadi
sn dalam eksperimen itu
= {s1 , s2 , s3 , . . . , sm , . . . , sn}
A = Suatu peristiwa dalam ruang sampel S
= {s1 , s2 , s3 , . . . , sm}
Prinsip Penjumlahan
P(A) = P({s1}) + P({s2}) + P({s3}) + . . . + P({sm})
= jumlah peluang masing-masing titik sampel
yang ada di dalamnya
Peluang Berdasar Pengambilan Sampel
Pengambilan Sekaligus → Kombinasi
Pengulangan obyek eksp. tidak
dimungkinkan dan urutan tak
diperhatikan (tak punya makna)
3 3 3
2 3 … s3
1 = {s1, s3 } , n(A) = 2.
P({s1}) = P({s2}) = P({s3}) = 3 n( A ) 2
Maka S berdistribusi seragam P(A) =
n( S ) 3
2. Pengambilan Satu demi Satu Tanpa Pengembalian
Ambil acak 2 bola 1 – 1 tanpa pengemb. Hasil-
hasil yang mungkin?
Hasil-hasil yang
A
Cara Ekp. mungkin
2 … 1 2 … s1
Obyek Eksp 1
3 … 1 3 … s2
Eksp 2 : ambil acak 1 … 2 1 … s3
2 S
1 2 3 2 bola 1 – 1 tanpa pengembalian 3 … 2 3 … s4
1 … 3 1 … s5
3
2 … 3 2 … s6
3 cara
2 cara
S = {s1, s2 , s3 , . . . ,s6 } = Ruang sampel hasil eksperimen
s2 S
s5 dari 3 obyek eksp.
n(S) = P 2 obyek = 3 × 2 = 6.
s3
s1 s4 A
s6 A = peristiwa terambilnya jumlah kedua nomor bola ganjil
= {s1, s3, s4 , s6 }
1 n( A ) 4 2
P({s1}) = P({s2}) = … = P({s6}) = P(A) = n(S ) =
6 6= 3.
1 2 … 1 2 …s
2
3 … 1 3 … s3
2 S
1 2 3 1 … 3 1 … s7
3 2 … 3 2 … s8
3 … 3 3 … s9
3 cara
3 cara
s3 s5 s7 S
S = {s1, s2 , s3, ... , s9} = Ruang sampel hasil eksperimen.
s1 s9
s4
s2 s6 A
n(S) = 3 × 3 = 9
s8
A = peristiwa terambilnya jumlah kedua nomor bola ganjil.
= {s2, s4, s6 , s8 }
P({s1}) = P({s2}) = … = P({s9}) 1
9 n (A) 4
= P(A) = n (S) = 9.
Maka S berdistribusi seragam.
Frekuensi Harapan
Frekuensi Harapan suatu kejadian adalah hasil kali peluang kejadian tersebut
dengan banyaknya percobaan.
Contoh:
Peluang seorang anak terkena penyakit polio adalah 0,01, dari 8000 anak. Berapa kira-
kira yang terjangkit penyakit polio?
Jawab:
P(kenapolio) = 0,01, n= 8000
Fr(A) = P(kena polio) . n = 0,01 x 8000 = 80
Jadi, dari 8000 anak diperkirakan ada 80 anak yang terkena penyakit polio
1. Komplemen
komplemen dari A.
n a
Jika A mempunyai a elemen, dan S P ( A')
n
mempunyai n elemen maka A’ mempunyai
n a
n-a elemen. Maka P(A’) adalah peluang n n
a
tidak terjadinya A. 1
n
P ( A') 1 P ( A)
2.Dua Kejadian Saling Lepas
B
S={1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12}
A
.2 . .6 A={kejadian mendapatkan bilangan
5 . prima}
.8
7 .9 B={kejadian mendapatkan sedikitnya
.1 .3 . .10 . .4 bilangan 5}
11 12
MakaP( A B) = P(Ø) = 0
P (A B ) P (A) P (B )
Contoh Soal :
2. Pada pengambilan 1 kartu secara acak dari 1 set kartu bridge, berapa peluang
mendapatkan kartu As atau King?
DUA KEJADIAN SALING BEBAS
Sekeping uang logam dan sebuah dadu dilempar sekali. Kejadian munculnya sisi angka
pada uang logam dan kejadian munculnya mata 3 pada dadu adalah dua kejadian yang tidak
saling mempengaruhi.
n( A) 1
n( S ) 6
Misal B = kejadian muncul mata dadu 5 pada pelemparan kedua, maka:
n(B) = 1, sehingga P(B) = n ( B ) 1
n(S ) 6
n( S ) 6
1 1 1
Peluang A dan B: P( A B) = P(A) . P(B) = .
6 6 36
Rangkuman
1. Peluang tidak terjadinya A atau P(A’) adalah P(A’) = 1 – P(A)
2. Jika A dan B kejadian yang saling lepas maka
P (A B ) P (A) P (B )
P ( A B) P ( A) P ( B)
SEKIAN
TERIMA KASIH