1. Filogenetik
2. Fenetik
3. Kladistika
4. Numerik
5. Evolusi
Penentuan filogenetik
waktu Populasi B
Populasi C
Kalau populasi A mempunyai hubungan kekerabatan
dengan populasi C yang ada pada masa sekarang, ber
arti:
1. Nenek moyang sama
2. Susunan genetis sama
3. Hibridisasi bisa terjadi
4. Sifat ciri morfologi sama
Penentuan filogenetik (lanjutan…)
3. Menghitung similaritas
4. Menyusun fenogram
5. Menginterpretasikan hasil
Metode Kerja Numerik (lanjutan…)
Independen
2. Bukti fosil
Penelusuran Fosil
Fosil angiosperma di dekat Koonwara
Australi pada tahun 1986, diperkirakan
berusia 120.000 tahun.
Koonwara angiosperma mempunyai beberapa
ciri khas seperti angiosperma modern yaitu,
1. Bunga kecil, tanpa petal
2. Ovarium satu karpel
3. Stigma pendek, tanpa stilus
4. Beberapa brakte pada bagian dasar bunga
Penelusuran Fosil (lanjutan…)
Koonwara angiosperma mempunyai panjang < 3
cm. Secara keseluruhan mirip lada hitam
Ciri bunga fosil koonwara mirip Piperaceae,
Chloranthaceae, Saururaceae yang semuanya
termasuk dalam Piperales.(dikotil)
Daun koonwara mempunyai pola pertulangan
mirip Aristolochiaceae, Smilacaceae dan
Dioscoraceae (monokotil)
Kemunculan fosil koonwara berevolusi sebelum
ada perbedaan antara monokotil dan dikotil
Penelusuran Fosil (lanjutan…)
Tumbuhan monokotil dipisahkan dari dikotil menjadi 2 garis
evolusi 120.000 tahun yang lalu.
Pada awal periode Cretaceus, fosil fragmen angiosperma
menunjukkan keanekaragaman pada perbungaan.
1. Bagian bunga tersusun spiral pada sumbunya seperti pada bunga
dan buah Magnolia modern
2. Beberapa bagian atau semua bagian bunga tersusun berkarang.
3. Mempunyai sepal dan petal
4. Sepal dan petal kurang bisa dibedakan
5. Simetri bunga radial, seperti Ranunculus; simetri bilateral
6. Petal berlekatan tidak dijumpai sampai periode Paleocene
7. Putik dengan karpel terpisah.
Penelusuran Fosil (lanjutan…)
Fosil angiosperma awal bercirikan:
Simetri bunga radial
Bagian-bagian bunga tersusun spiral
Sepal dan petal tersusun lepas
Ovarium satu karpel
Karpel lepas
Perbungaan spika
Ukuran bunga kecil
Stima pendek, stilus tidak ada
Daun menyerupai daun monokotil.
Gambar fosil angiosperma Creatceus
Evolusi bunga
Evolusi bunga merupakan salah satu faktor utama
menentukan kecenderungan keberhasilan dan
keanekaragaman angiosperma
Secara klasik, bunga dibatasi sebagai pucuk
tertentu yang memiliki daun-daun termodifikasi,
terdiri dari bagian-bagian: perhiasan, sporofil ♂
(benang sari) dan sporofil ♀ (bakal buah)
Pernyataan lebih akurat: bahwa bagian bunga
diyakini sebagai homolog dengan daun vegetatif
sebagai alat eksogen, berberkas pembuluh
Evolusi bunga (lanjutan…)
Perhiasan
Jika perhiasan bunga dan daun homolog dan
jika daun terdapat sebelum evolusi perhiasan
(dibuktikan dengan rekaman fosil) maka tipe
perhiasan yang primitif adalah yang sangat
mirip dengan daun dari pucuk vegetatif.
Perhiasan yang primitif: tidak terdeferensiasi
antara sepal dan petal, jumlah tidak tentu
(banyak), lepas, simetri radial
Evolusi bunga (lanjutan…)
Benang sari
Jika hipotesa benang sari homolog dengan daun
maka benang sari primitif adalah benang sari yang
mirip daun yaitu benang sari lebar, pipih dan
terdapat 3 berkas pembuluh
Perkembangan evolusi terjadi pada:
Karpel
Merupakan ciri diagnostik utama dari
tumbuhan berbunga.
Biasanya dibatasi sebagai unit/satuan ginosium
terdiri dari megasporofil yang termodifikasi,
konduplikat dengan bagian tepi berlekatan
menutup/melindungi satu ovul atau lebih.
Secara evolusi, karpel menunjukkan sebagai
faktor penting dalam keberhasilan dan
diversitas angiosperma.
Evolusi bunga (lanjutan…)
Macam bunga
Bunga yang primitif:
Bunga satu di terminal
Perbungaan dikasium
Perbungaan panikula
Primitif: Maju:
1. Berpetal 1. Tidak berpetal