Anda di halaman 1dari 24

Eksplorasi Bentuk dalam

Perancangan

YUNITA SYAFITRI RAMBE, ST, MT


Bentuk

• Bentuk adalah karakteristik pengenal volume utama. Bentuk juga merupakan cirri
utama yang menunjukkan suatu volume, hal ini ditentukan oleh volume, wujud,
dan hubungan antara bidang-bidang yang menggambarkan batas-batas.

Adapun ciri-ciri visual bentuk yaitu sebagai berikut:


•  Memiliki Dimensi/ Ukuran yaitu Ukuran fisik suatu bentuk berupa panjang, lebar
dan tebal.
• Memiliki Warna
•  Memiliki Tekstur yaitu Kualitas yang dapat diraba pada permukaan dari sebuah
bentuk

Sifat bentuk:
•  Memiliki Posisi yaitu Letak relatif terhadap lingkungannya
• Memiliki Orientasi yaitu Posisi relative suatu bentuk terhadap bidang dasar, dan
terhadap pandangannya.
• Memiliki Inersia Visual yaitu Derajat konsentrasi dan stabilitas bentuk.
Bentuk terbagi atas 2 yaitu:
1. Bentuk Beraturan
Pada umumnya bentuk tersebut bersifat stabil dan
simetris terhadap sumbunya. Contohnya seperti bola,
silinder, kerucut, kubus, dan lain-lain.
2. Bentuk tidak Beraturan
Pada umumnya bentuk ini tidak simetris tetapi lebih
dinamis dibandingkan dengan bentuk beraturan.
Pengertian bentuk dalam arsitektur

• Suatu perwujudan dari organisasi ruang yang merupakan hasil dari


suatu proses pemikiran.Proses ini didasarkan atas pertimbangan
fungsi dan usaha pernyataan diri/ekspresi (HugoHaring).
• Wujud dari penyelesaian akhir dari konstruksi yang pengertiannya
sama (Mies van der Rohe).
• Suatu keseluruhan dari fungsi-fungsi yang bekerja secara
bersamaan, yang hasilnyamerupakansusunan benda(Benyamin
Handler).
• Hasil dipenuhinya syarat-syarat kokoh, guna, dan indah (Vitruvius).
  Menurut Vitruvius, tidak ada istilah bentuk. Bentuk, bagi Vitruvius,
bila mau dikaitkan dengan fungsi/utilitas tentunya merupakan
gabungan antara firmistas(technic) dengan venustas
(beauty/delight) (Saliya, 1999).Obyek-obyek dalam persepsi kita
memiliki wujud/ujud (shape) (Abecrombie,1984;37)Wujud/ujud
merupakan hasil konfigurasi tertentu dari permukaan-
permukaandan sisi-sisi bentuk (Ching, 1979;50)
Ciri-ciri Visual Bentuk

• Ciri-ciri pokok yang menunjukan bentuk, dimana ciri-ciri tersebut pada kenyataanya
dipengaruhi oleh oleh keadaan bagaimana cara kita memandangnya.Juga merupakan
sarana pokok yang memungkinkan kita mengenal dan melihat serta meninjau latar
belakang, persepsi kita terhadap satu dan yang lain, sangattergantung dari derajat
ketajaman visual dalam arsitektur. Bentuk dapat dikenali karena ia memiliki ciri-ciri
visual, yaitu (Ching, 1979) :
• Wujud  adalah hasil konfigurasi tertentu dari permukaan-permukaan dan sisi-sisi
bentuk.
• Dimensi  dimensi suatu bentuk adalah panjang, lebar dan tinggi. Dimensi-dimensi ini
menentukan proporsinya. Adapun skalanya ditentukan olehperbandingan
ukuran relatifnya terhadap bentuk-bentuk lain disekelilingnya.
• Warna adalah corak, intensitas dan nada pada permukaan suatu bentuk. Warna adalah
atribut yang paling mencolok yang membedakan suatu bentukterhadap lingkungannya.
Warna juga mempengaruhi bobot visual suatu bentuk.
• Tekstur adalah karakter permukaan suatu bentuk. Tekstur mempengaruhiperasaan kita
pada waktu menyentuh, juga pada saat kualitas pemantulan cahayamenimpa
permukaan bentuk tersebut.
• Posisi  adalah letak relatif suatu bentuk terhadap suatu
lingkungan ataumedan visual.
• Orientasi adalah posisi relatif suatu bentuk terhadap bidang
dasar, arah mataangin atau terhadap pandangan seseorang
yang melihatnya.
• Inersia Visual adalah derajad konsentrasi dan stabilitas suatu
bentuk. Inersiasuatu bentuk tergantung pada geometri dan
orientasi relatifnya terhadap bidangdasar dan garis pandangan
kita.Dengan penghayatan terhadap wujud kita bisa
mendapatkan kepuasan.Wujud dapat menawan perhatian
kita, mengundang keingintahuan, memberikansensasi yang
menyenangkan ataupun tidak menyenangkan dalam berbagai
cara. 
Sebagai contoh dengan dimensi/ukurannya, piramid adalah suatu wujud yang
mempunyai suatu kekuatan. Tentunya, effektifitasnya diperkaya oleh pengulangan
melalui sejarah dan oleh kekayaan akan asosiasi-asosiasinya yang terakumulasi
(terkumpul). Bagi masyarakat Mesir, yang mengenalnya sebagai transformasi ideal
dan agung dari gundukan makam biasa, yang mempercayainya sebagai jaminan
keabadian pharaoh dan yang melihat lapaisan atapnya yang berkilat memantulkan
cahaya langsung pertama dari matahari terbit, sebagai imaji kedewaan/ketuhanan
bagi mereka jelas, piramid memiliki arti yang tidak akan pernah kita peroleh kembali
bagi kita saat ini. Sekalipun demikian, piramid masih mempunyai pengaruh terhadap
kita, walaupun masyarakat yang mengenal asal usulnya dan mempunyai keyakinan
terhadap pendirinya (masyarakat Mesir terhadap Pharaoh) sudah tidak ada
(musnah), wujudnya tetap ada dan tetap mempunyai kekuatan (dalam tingkat yang
berbeda). Piramid mempunyai kekuatan yang hakiki.
• Dome merupakan salah satu bentuk arsitektur yang
mendasar. Dome berbeda dengan piramid dan obelisk,
memiliki tingkat bentuk yang berbeda dimana piramid dan
obelisk dapat dikategorikan sebagai obyek seni (sculpture).
Dome dapat disebut sebagai sebuak „bentuk‟ bangunan
(building form), dalam arti sebuah bentuk yang tidak hanya
memiliki permukaan luar tetapi juga ruang dalam dan
organisasi (internal space). Dengan pengertian lain, secara
umum, bentuk (form)lebih tinggi (superior) dari wujud
(shape), bahwa arsitketur berada pada potensinya yang
paling tinggi ketika eksterior dan interior dapat dipahami
sebagai suatu kesatuan.
• Bentuk dapat diperkuat atau dilemahkan oleh bentuk
lain. Untuk program-program fungsional pada bangunan
biasanya membutuhkan gabungan beberapa elemen.
Hal ini tidak berarti menjadi keterbatasan estetika. Arsitek
dapat menghasilkan efek yang impresif dengan
menggabungkan bentuk-bentuk. Misalnya dengan
menggunakan pengulangan bentuk-bentuk yang sama,
atau mengejutkan dengan mensejajarkan dua bentuk
yang sama sekali berbeda, yang kemudian dapat
menimbulkan penghargaan bahwa perbedaan-perbedaan
dapat digabungkan menjadi satu komposisi tunggal.
Bentuk dapat bergabung untuk menghasilkan komposisi
yang koheren dengan cara persamaan, pengulangan
ataupun proporsi.
Wujud Dasar

• Secara psikologis manusia secara naluriah akan manyederhanakan lingkungan


visualnya untuk memudahkan pemahaman. Dalam setiap komposisi bentuk, kita
cenderung mengurangi subyek utama dalam daerah pandangan kita ke bentuk-
bentuk yang paling sederhana dan teratur. Semakin sederhana dan teraturnya
suatu wujud, semakin mudah untuk diterima dan dimengerti.
• Secara geometri kita ketahui wujud-wujud beraturan seperti lingkaran dan
sederetan segi banyak beraturan (yang memiliki sisi-sisi dan sudut-sudut yang
sama) yang tak terhingga banyaknya dapat dilukiskan di dalam lingkaran, segitiga,
dan bujur sangkar.

• Lingkaran merupakan sederetan titik-titik yan disusun dengan jarak yang sama dan
seimbang terhadap   sebuah titik tertentu di dalam lingkungan.
• Segitiga merupakan sebuah bidang datar yang dibatasi oleh tiga sisi dan
mempunyai tiga buah sudut.
• Bujur sangkar  merupakan sebuah bidang datar yang mempunyai empat buah sisi
yang sama panjang dan empat buah sudut siku-siku.
Lingkaran

• Lingkaran adalah suatu yang terpusat, • Komposisi dari lingkaran bisa mencapai titik:
berarah ke dalam dan pada umumnya • Netral,                         
bersifat stabil dan dengan sendirinya • Stabil
menjadi pusat dari lingkungannya. • Tidak stabil
Penempatan sebuah lingkaran pada pusat • Seimbang
suatu bidang akan memperkuat sifat • Terpusat sendiri
dasarnya sebagai poros. Menempatkan garis
lurus atau bentuk-bentuk bersudut lainnya • Dinamis
disekitar bentuk lingkaran atau • Diam ditempat
menempatkan suatu unsur menurut arah
kelilingnya, dapat menimbulkan perasaan
Aldar Properties Headquarters
gerak putar yang kuat.

Bangunan ini memiliki desain yang unik


karena berbentuk seperti koin. Desain ini
merupaka Bangunan Sirkular Pertama di
Dunia dan Termasuk Dalam Desain
Bangunan Futuristik Terbaik tahun 2008
Segitiga
• Segitiga menunjukkan stabilitas. Apabila
terletak pada salah satu sisinya, segitiga
merupakan bentuk yang sangat stabil. Jika
diletakkan berdiri pada salah satu
sudutnya, dapat menjadi seimbang bila
terletak dalam posisi yang tepat pada
suatu keseimbangan, atau menjadi tidak
stabil dan cederung jatuh ke salah satu
sisinya

Nama : Louvre Museum Arsitektur Kontemporer Lokasi : Paris, Prancis


Selesai dibangun : 1989 Fungsi : Museum
Arsitek : I. M. Pei
Bujur Sangkar
• Bujur sangkar menunjukkan sesuatu yang
murni dan rasional. Bentuk ini merupakan
bentuk yang statis dan netral serta tidak
memiliki arah tertentu. Bentuk-bentuk segi
empat lainnya dapat dianggap sebagai variasi
dari bentuk bujur sangkar-yang berubah
dengan penambahan tinggi atau lebarnya.
Seperti juga segitiga, bujur sangkar tampak
stabil jika berdiri pada salah satu sisinya dan
dinamis jika berdiri pada salah satu sudutnya.

Masjid Al-Irsyad, Bandung, Jawa Barat

Masjid yang diarsiteki oleh Ridwan Kamil


memiliki bentuk seperti kubus besar
laiknya bentuk bangunan Ka’bah di Arab
Saudi.
Bentuk Pejal Dasar

• “ ….Kubus, kerucut, bola, silinder dan peramida adalah


bentuk-bentuk dasar utama dimana peran cahaya sangat
penting: kesan bentuk-bentuk ini tampak berbeda dan jelas
bagi kita serta tanpa keraguan. Inilah alasan mengapa bentuk-
bentuk yang indah, bahkan bentuk-bentuk yang paling indah”
Le-Corbusier
• Wujud dasar dapat dikembangkan atau diputar untuk
mengahasilkan bentuk ruang atau bentuk pejal yang berbeda,
teratur dan mudah dikenali. Lingkaran membentuk bola dan
silinder, segitiga membentuk kerucut dan piramida, bujur
sangkar membentuk kubus. Dalam konteks ini, istilah pejal
(solid) bukan menjelaskan suatu benda yang padat dan keras
tetapi lebih pada suatu bentuk atau gambar geometric tiga
dimensi
Bola

• Bentuk benda pejal yang dihasilkan


oleh perputaran sebuah setengah
lingkaran pada garis tengahnya, di
mana jarak semua titik pada
permukaan terhadap pusatnya adalah
sama. Bola adalah bentuk yang
terpusat dan memiliki konsentrasi
(pemusatan) yang tinggi. Seperti halnya
lingaran yang merupakan bentuk
dasarnya, bola mempunyai titik pusat
dan pada umumnya stabil dalam
lingkungannya. Bola cenderung
menggelinding jika diletakkan pada
suatu bidang miring. Dilihat dari sudut
manapun juga, wujud bola selalu
tampak sama.
Silinder & Kerucut

• Silinder:
Bentuk benda pejal yang dihasilkan olah perputaran
sebuah segi empat pada salah satu sisinya. Silinder
terpusat pada sumbu yang berbentuk garis yang
menghubungkan pusat-pusat kedua permukaan
lingkaran yang ada. Silinder dapat diperpanjang
dengan mudah menurut arah sumbunya. Silinder
merupakan bentuk yang stabil jika diletakkan pada
permukaan lingkarannya; berubah menjadi labil jika
sumbunya dicondongkan.
• Kerucut:
Bentuk benda pejal yang dihasilkan oleh perputaran
sebuah segitiga pada salah satu sisinya. Seperti
halnya silinder,  kerucut merupakan bentuk yang
sangt stabil jika berdiri di atas permukaan lingaran
dasarnya dan berubah menjadi tidak stabil jika
sumbu vertikalnya dimiringkan atau dibalik. Bentuk
ini masih dapat diletakkan berdiri pada ujungya
dalam suatu keadaan seimbang yang kritis.
Piramida & Kubus

• Piramida:
Bentuk Polihedron dengan dasar sisi banyak dan
bidang-bidang segitiga yang bertemu pada satu titik.
Bentuk pyramid memiliki cirri-ciri yang serupa dengan
kerucut. Oleh karena semua permukaan sisi-sisinya
merupakan bidang-bidang yang datar, maka piramida
dapat berdiri dengan stabil pada setiap
permukaannya. Lain halnya dengan kerucut yang
berkesan lembut, piramida secara relative adalah
bentuk yang berkesan keras dan bersudut.
• Kubus:
Sebuah benda pejal prismatic yang memiliki enam
permukaan bujur sangkar yang berukuran sama, di
mana setiap dua sisi yang berhadapan membentuk
sudut siku-siku. Karena dimensi-dimensi tersebut,
kubus adalah bentuk statis yang tidak menunjukkan
gerak maupun arah. Bentuk ini merupakan bentuk
yang stabil kecuali jika berdiri di atas salah satu sisi
atau sudutnya. Walaupun profil sudut-sudutnya
dipengaruhi oleh arah pandang kita, kubus merupakan
bentuk yang sangat mudah dikenali.
Bentuk beraturan dan tidak beraturan

• Bentuk beraturan adalah bentuk-bentuk yang berbubungan satu sama lain dan tersusun secara rapid an
konsisten. Pada umumnya bentuk-bentuk tersebut bersifat stabil dan simetris terhadap satu sumbu
atau lebih. Bola, silinder, kerucut, kubus, dan piramida merupakan contoh utama bentuk-bentuk
beraturan

• Bentuk-bentuk dapat mempertahankan keteraturannya meskipun dimensi-dimensinya diubah, ataupun


unsure-unsurnya ditambah atau dikurangi. Berdasarkan pengalaman dalam membangun bentuk-bentuk
serupa, kita dapat membangun suatu bentuk teratur yang baru berdasarkan bentuk dasar meskipun
dengan menghilangkan atau menambahkan beberapa bagiannya.

• Bentuk tak teratur adalah bentuk yang bagian-bagiannya tidak serupa dan hubungan antar bagiannya 
tidak konsisten. Pada umumnya bentuk ini tidak simetris dan lebih dinamis dibandingkan bentuk
beraturan. Bentuk tak beraturan bisa berasal dari bentuk beraturan yang dikurangi oleh suatu bentuk
tak beraturan ataupun hasil dari komposisi tak beraturan dari bentuk-bentuk beraturan.

• Selama kita berkecimpung baik dengan massa padat maupun ruang kosong di dalam arsitektur, bentuk-
bentuk beraturan bisa berada dalam bentuk-bentuk tak beraturan. Demikian juga bentuk-bentuk tak
beraturan bisa berada dalam bentuk-bentuk beraturan
• Perubahan bentuk
Semua bentuk dapat dipahami sebagai hasil dari perubahan benda pejal
utama, melalui variasi-variasi yang timbul akibat manipulasi dimensinya, atau
akibat penambahan maupun pengurangan elemen-elemennya.

• Perubahan Dimensi
Suatu bentuk dapat diubah dengan menggai salah satu atau beberapa dimensi-
dimensinya dan tetap mempertahankan identitasnya sebagai  anggota bagain
dari suatu bentuk. Sebuah kubus misalnya, dapat diubah menjadi bentuk-
bentuk prisma serupa dengan mengubah ukuran tinggi, lebar atau panjangnya.
Bentuk tersebut dapat dipadatkan menjadi bentuk bidang pipih atau
direntangkan menjadi suatu bentuk linier.

• Perubahan dengan Pengurangan


Suatu bentuk dapat diubah dengan mengurangi sebagian dari volumnya.
Tergantung dari banyaknya pengurangan, suatu bentuk mampu
mempertahankan identitas asalnya atau diubah menjadi suatu bentuk yang lain
sama sekali. Sebagai contoh, sebuah kubus dapat mempertahankan
identitasnya sebagai kubus walaupun sebagian dari kubus tersebut dihilangkan
atau diubah menjadi serangkaian bentuk polyhedron teratur yang
menggambarkan suatu bola.
• Perubahan dengan Penambahan:
Suatu bentuk dapat diubah dengan menambah unsure-
unsur tertentu kepada volume bendanya. Sifat proses
penambahan serta jumlah dan ukuran relative unsure
yang ditambahkan akan menentukan apakah identitas
bentuk asal dapat dipertahankan atau berubah.
• Pada deretan gambar-gambar ini, kapankah bentuk bujur sangkar yang dihilangkan salah satu sudutnya
ini diubah menjadi sebuah konfigurasi “ L “ yang terdiri dari dua buah bidang empat persegi panjang?

• Volume ruang dapat dikurangi untuk menciptakan jalan masuk yang menjorok ke dalam, halaman
terbuka, ataupun bukaan-bukaan jendela yang terbentuk oleh adanya bukaan pada permukaan dinding
secara vertical dan horizontal.
Bentuk yang ditambah

Apabila sebuah bentuk terpotong diperoleh dengan menghilangkan sebagian dari volume asalnya, maka
suatu bentuk dengan penambahan dihasilkan dengan menghubungkan satu atau beberapa bentuk
tambahan lain terhadap volume yang sudah ada.

Kemungkinan-kemungkinan dasar untuk penggabungan dua bentuk atau lebih adalah:


• Gaya tarik ruang
• Tipe hubungan ini terjadi karena kedua bentuk relative berdekatan satu dengan yang lain, atau saling
membagi/ memberikan sifat visual umumnya seperti wujud, warna, atau material
• Hubungan antar sisi
• Pada tipe dengan pertemuan antar sisi ini, maka bentuk-bentuk itu akan memiliki satu sisi bersama-
sama dan dapat berporos pada sisi tersebut.
• Hubungan antar permukaan bidang
• Pada tipe pertemuan permukaan bidang ini, kedua bentuk memiliki bidang-bidang datar yang
berhubungan dan terletak sejajar satu sama lain
• Ruang-ruang yang saling terkait
• Pada tipe dengan volume-volume ruang yang saling berkaitan ini, bentuk-bentuk ruang tersebut saling
menembus ke dalam masing-masing ruangnya. Bentuk-bentuk ini tidak perlu memilik kesamaan visual
Suatu bentuk dapat diubah dengan
mengganti salah satu atau beberapa
dimensi-dimensinya dan tetap
mempertahankan identitasnya sebagai
anggota bagain dari suatu bentuk.
Sebuah kubus misalnya, dapat diubah
menjadi bentuk-bentuk prisma serupa
dengan mengubah ukuran tinggi, lebar
atau panjangnya. Bentuk tersebut dapat
dipadatkan menjadi bentuk bidang pipih
atau direntangkan menjadi suatu bentuk
linier.

Suatu bentuk dapat diubah dengan mengurangi sebagian dari volumnya. Tergantung dari banyaknya pengurangan,
suatu bentuk mampu mempertahankan identitas asalnya atau diubah menjadi suatu bentuk yang lain sama sekali.
Sebagai contoh, sebuah kubus dapat mempertahankan identitasnya sebagai kubus walaupun sebagian dari kubus
tersebut dihilangkan atau diubah menjadi serangkaian bentuk polyhedron teratur yang menggambarkan suatu bola.
Perubahan dengan penambahan

Suatu bentuk dapat diubah dengan menambah unsure-unsur tertentu kepada


volume bendanya. Sifat proses penambahan serta jumlah dan ukuran relative
unsure yang ditambahkan akan menentukan apakah identitas bentuk asal
dapat dipertahankan atau berubah.

Anda mungkin juga menyukai