Perancangan
• Bentuk adalah karakteristik pengenal volume utama. Bentuk juga merupakan cirri
utama yang menunjukkan suatu volume, hal ini ditentukan oleh volume, wujud,
dan hubungan antara bidang-bidang yang menggambarkan batas-batas.
Sifat bentuk:
• Memiliki Posisi yaitu Letak relatif terhadap lingkungannya
• Memiliki Orientasi yaitu Posisi relative suatu bentuk terhadap bidang dasar, dan
terhadap pandangannya.
• Memiliki Inersia Visual yaitu Derajat konsentrasi dan stabilitas bentuk.
Bentuk terbagi atas 2 yaitu:
1. Bentuk Beraturan
Pada umumnya bentuk tersebut bersifat stabil dan
simetris terhadap sumbunya. Contohnya seperti bola,
silinder, kerucut, kubus, dan lain-lain.
2. Bentuk tidak Beraturan
Pada umumnya bentuk ini tidak simetris tetapi lebih
dinamis dibandingkan dengan bentuk beraturan.
Pengertian bentuk dalam arsitektur
• Ciri-ciri pokok yang menunjukan bentuk, dimana ciri-ciri tersebut pada kenyataanya
dipengaruhi oleh oleh keadaan bagaimana cara kita memandangnya.Juga merupakan
sarana pokok yang memungkinkan kita mengenal dan melihat serta meninjau latar
belakang, persepsi kita terhadap satu dan yang lain, sangattergantung dari derajat
ketajaman visual dalam arsitektur. Bentuk dapat dikenali karena ia memiliki ciri-ciri
visual, yaitu (Ching, 1979) :
• Wujud adalah hasil konfigurasi tertentu dari permukaan-permukaan dan sisi-sisi
bentuk.
• Dimensi dimensi suatu bentuk adalah panjang, lebar dan tinggi. Dimensi-dimensi ini
menentukan proporsinya. Adapun skalanya ditentukan olehperbandingan
ukuran relatifnya terhadap bentuk-bentuk lain disekelilingnya.
• Warna adalah corak, intensitas dan nada pada permukaan suatu bentuk. Warna adalah
atribut yang paling mencolok yang membedakan suatu bentukterhadap lingkungannya.
Warna juga mempengaruhi bobot visual suatu bentuk.
• Tekstur adalah karakter permukaan suatu bentuk. Tekstur mempengaruhiperasaan kita
pada waktu menyentuh, juga pada saat kualitas pemantulan cahayamenimpa
permukaan bentuk tersebut.
• Posisi adalah letak relatif suatu bentuk terhadap suatu
lingkungan ataumedan visual.
• Orientasi adalah posisi relatif suatu bentuk terhadap bidang
dasar, arah mataangin atau terhadap pandangan seseorang
yang melihatnya.
• Inersia Visual adalah derajad konsentrasi dan stabilitas suatu
bentuk. Inersiasuatu bentuk tergantung pada geometri dan
orientasi relatifnya terhadap bidangdasar dan garis pandangan
kita.Dengan penghayatan terhadap wujud kita bisa
mendapatkan kepuasan.Wujud dapat menawan perhatian
kita, mengundang keingintahuan, memberikansensasi yang
menyenangkan ataupun tidak menyenangkan dalam berbagai
cara.
Sebagai contoh dengan dimensi/ukurannya, piramid adalah suatu wujud yang
mempunyai suatu kekuatan. Tentunya, effektifitasnya diperkaya oleh pengulangan
melalui sejarah dan oleh kekayaan akan asosiasi-asosiasinya yang terakumulasi
(terkumpul). Bagi masyarakat Mesir, yang mengenalnya sebagai transformasi ideal
dan agung dari gundukan makam biasa, yang mempercayainya sebagai jaminan
keabadian pharaoh dan yang melihat lapaisan atapnya yang berkilat memantulkan
cahaya langsung pertama dari matahari terbit, sebagai imaji kedewaan/ketuhanan
bagi mereka jelas, piramid memiliki arti yang tidak akan pernah kita peroleh kembali
bagi kita saat ini. Sekalipun demikian, piramid masih mempunyai pengaruh terhadap
kita, walaupun masyarakat yang mengenal asal usulnya dan mempunyai keyakinan
terhadap pendirinya (masyarakat Mesir terhadap Pharaoh) sudah tidak ada
(musnah), wujudnya tetap ada dan tetap mempunyai kekuatan (dalam tingkat yang
berbeda). Piramid mempunyai kekuatan yang hakiki.
• Dome merupakan salah satu bentuk arsitektur yang
mendasar. Dome berbeda dengan piramid dan obelisk,
memiliki tingkat bentuk yang berbeda dimana piramid dan
obelisk dapat dikategorikan sebagai obyek seni (sculpture).
Dome dapat disebut sebagai sebuak „bentuk‟ bangunan
(building form), dalam arti sebuah bentuk yang tidak hanya
memiliki permukaan luar tetapi juga ruang dalam dan
organisasi (internal space). Dengan pengertian lain, secara
umum, bentuk (form)lebih tinggi (superior) dari wujud
(shape), bahwa arsitketur berada pada potensinya yang
paling tinggi ketika eksterior dan interior dapat dipahami
sebagai suatu kesatuan.
• Bentuk dapat diperkuat atau dilemahkan oleh bentuk
lain. Untuk program-program fungsional pada bangunan
biasanya membutuhkan gabungan beberapa elemen.
Hal ini tidak berarti menjadi keterbatasan estetika. Arsitek
dapat menghasilkan efek yang impresif dengan
menggabungkan bentuk-bentuk. Misalnya dengan
menggunakan pengulangan bentuk-bentuk yang sama,
atau mengejutkan dengan mensejajarkan dua bentuk
yang sama sekali berbeda, yang kemudian dapat
menimbulkan penghargaan bahwa perbedaan-perbedaan
dapat digabungkan menjadi satu komposisi tunggal.
Bentuk dapat bergabung untuk menghasilkan komposisi
yang koheren dengan cara persamaan, pengulangan
ataupun proporsi.
Wujud Dasar
• Lingkaran merupakan sederetan titik-titik yan disusun dengan jarak yang sama dan
seimbang terhadap sebuah titik tertentu di dalam lingkungan.
• Segitiga merupakan sebuah bidang datar yang dibatasi oleh tiga sisi dan
mempunyai tiga buah sudut.
• Bujur sangkar merupakan sebuah bidang datar yang mempunyai empat buah sisi
yang sama panjang dan empat buah sudut siku-siku.
Lingkaran
• Lingkaran adalah suatu yang terpusat, • Komposisi dari lingkaran bisa mencapai titik:
berarah ke dalam dan pada umumnya • Netral,
bersifat stabil dan dengan sendirinya • Stabil
menjadi pusat dari lingkungannya. • Tidak stabil
Penempatan sebuah lingkaran pada pusat • Seimbang
suatu bidang akan memperkuat sifat • Terpusat sendiri
dasarnya sebagai poros. Menempatkan garis
lurus atau bentuk-bentuk bersudut lainnya • Dinamis
disekitar bentuk lingkaran atau • Diam ditempat
menempatkan suatu unsur menurut arah
kelilingnya, dapat menimbulkan perasaan
Aldar Properties Headquarters
gerak putar yang kuat.
• Silinder:
Bentuk benda pejal yang dihasilkan olah perputaran
sebuah segi empat pada salah satu sisinya. Silinder
terpusat pada sumbu yang berbentuk garis yang
menghubungkan pusat-pusat kedua permukaan
lingkaran yang ada. Silinder dapat diperpanjang
dengan mudah menurut arah sumbunya. Silinder
merupakan bentuk yang stabil jika diletakkan pada
permukaan lingkarannya; berubah menjadi labil jika
sumbunya dicondongkan.
• Kerucut:
Bentuk benda pejal yang dihasilkan oleh perputaran
sebuah segitiga pada salah satu sisinya. Seperti
halnya silinder, kerucut merupakan bentuk yang
sangt stabil jika berdiri di atas permukaan lingaran
dasarnya dan berubah menjadi tidak stabil jika
sumbu vertikalnya dimiringkan atau dibalik. Bentuk
ini masih dapat diletakkan berdiri pada ujungya
dalam suatu keadaan seimbang yang kritis.
Piramida & Kubus
• Piramida:
Bentuk Polihedron dengan dasar sisi banyak dan
bidang-bidang segitiga yang bertemu pada satu titik.
Bentuk pyramid memiliki cirri-ciri yang serupa dengan
kerucut. Oleh karena semua permukaan sisi-sisinya
merupakan bidang-bidang yang datar, maka piramida
dapat berdiri dengan stabil pada setiap
permukaannya. Lain halnya dengan kerucut yang
berkesan lembut, piramida secara relative adalah
bentuk yang berkesan keras dan bersudut.
• Kubus:
Sebuah benda pejal prismatic yang memiliki enam
permukaan bujur sangkar yang berukuran sama, di
mana setiap dua sisi yang berhadapan membentuk
sudut siku-siku. Karena dimensi-dimensi tersebut,
kubus adalah bentuk statis yang tidak menunjukkan
gerak maupun arah. Bentuk ini merupakan bentuk
yang stabil kecuali jika berdiri di atas salah satu sisi
atau sudutnya. Walaupun profil sudut-sudutnya
dipengaruhi oleh arah pandang kita, kubus merupakan
bentuk yang sangat mudah dikenali.
Bentuk beraturan dan tidak beraturan
• Bentuk beraturan adalah bentuk-bentuk yang berbubungan satu sama lain dan tersusun secara rapid an
konsisten. Pada umumnya bentuk-bentuk tersebut bersifat stabil dan simetris terhadap satu sumbu
atau lebih. Bola, silinder, kerucut, kubus, dan piramida merupakan contoh utama bentuk-bentuk
beraturan
• Bentuk tak teratur adalah bentuk yang bagian-bagiannya tidak serupa dan hubungan antar bagiannya
tidak konsisten. Pada umumnya bentuk ini tidak simetris dan lebih dinamis dibandingkan bentuk
beraturan. Bentuk tak beraturan bisa berasal dari bentuk beraturan yang dikurangi oleh suatu bentuk
tak beraturan ataupun hasil dari komposisi tak beraturan dari bentuk-bentuk beraturan.
• Selama kita berkecimpung baik dengan massa padat maupun ruang kosong di dalam arsitektur, bentuk-
bentuk beraturan bisa berada dalam bentuk-bentuk tak beraturan. Demikian juga bentuk-bentuk tak
beraturan bisa berada dalam bentuk-bentuk beraturan
• Perubahan bentuk
Semua bentuk dapat dipahami sebagai hasil dari perubahan benda pejal
utama, melalui variasi-variasi yang timbul akibat manipulasi dimensinya, atau
akibat penambahan maupun pengurangan elemen-elemennya.
• Perubahan Dimensi
Suatu bentuk dapat diubah dengan menggai salah satu atau beberapa dimensi-
dimensinya dan tetap mempertahankan identitasnya sebagai anggota bagain
dari suatu bentuk. Sebuah kubus misalnya, dapat diubah menjadi bentuk-
bentuk prisma serupa dengan mengubah ukuran tinggi, lebar atau panjangnya.
Bentuk tersebut dapat dipadatkan menjadi bentuk bidang pipih atau
direntangkan menjadi suatu bentuk linier.
• Volume ruang dapat dikurangi untuk menciptakan jalan masuk yang menjorok ke dalam, halaman
terbuka, ataupun bukaan-bukaan jendela yang terbentuk oleh adanya bukaan pada permukaan dinding
secara vertical dan horizontal.
Bentuk yang ditambah
Apabila sebuah bentuk terpotong diperoleh dengan menghilangkan sebagian dari volume asalnya, maka
suatu bentuk dengan penambahan dihasilkan dengan menghubungkan satu atau beberapa bentuk
tambahan lain terhadap volume yang sudah ada.
Suatu bentuk dapat diubah dengan mengurangi sebagian dari volumnya. Tergantung dari banyaknya pengurangan,
suatu bentuk mampu mempertahankan identitas asalnya atau diubah menjadi suatu bentuk yang lain sama sekali.
Sebagai contoh, sebuah kubus dapat mempertahankan identitasnya sebagai kubus walaupun sebagian dari kubus
tersebut dihilangkan atau diubah menjadi serangkaian bentuk polyhedron teratur yang menggambarkan suatu bola.
Perubahan dengan penambahan