LAPORAN KASUS
Januari 2021
LAPORAN KASUS :
Pembimbing :
dr. Lukman, Sp.An
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
2020
ABSTRA
Pasien syok memerlukan bolus cairan intravena yg cepat
K
Setiap kasus, syok dapat cepat ditangani & mencegah kebutuhan akses vena sentral
serta intervensi lain
Kesimpulan :
Perangkat LifeFlow memfasilitasi pengiriman cairan yg cepat & berpotensi
menghindari kebutuhan intervensi tambahan
PENGANTA
R
BOLUS CAIRAN Metode pemberian yg Evaluasi khusus utk
Intervensi pertama utk stabilisasi pasien ada mungkin bukan teknik pemberian cairan
syok & hipotensi metode yg ideal masih sedikit
METODE
• Sampel : pasien dewasa yg dirawat dgn infus cairan cepat melalui LifeFlow.
• Contoh kasus klinis beragam dgn etiologi syok berbeda.
• Data diambil secara retrospektif.
• Pengumpulan data telah disetujui WakeMed Institutional Review Board
PRESENTASI KASUS Kasus 1
Tiba di UGD
Seorg wanita 20 thn dgn perdarahan Perubahan status mental, nadi 140 x/mnt, tek.darah sistolik 70 mmHg
akibat aborsi spontan. Pemasangan kateter IV
ukuran 20
Ruang operasi
Kuratase 30 menit setelah tiba di UGD
Pasien menjadi semakin lemah & kram 2 L saline diberikan dgn LifeFlow
perut semakin parah. Masing” selama 5 menit
Pasien dipulangkan
Setelah 2,5 jam di UGD
PRESENTASI KASUS Kasus 3
• Dalam perjalanan ke UGD 3 kantung emesis besar berisi darah cair & gumpalan.
• Ditemukan takipnea & takikardi, nadi 150 x/menit, suhu 103˚F, tek.darah awal 90/60 mmHg.
• Riwayat penyakit arteri coroner, pemasangan AICD, gagal jantung kongestif (fraksi ejeksi
15%), hipertensi, PPOK, & penyakit ginjal kronis.
Tiba di UGD
Takikardi, demam, Sp02 89%
5L O2 melalui
masker non-rebreather
SpO2 100%,
tek.darah turun 74/53 mmHg dlm
1 L saline diberikan dgn LifeFlow Tek.darah 120/80 mmHg,
selama 5 menit Tambahan liter saline normal diberikan
10 mnt Pemasangan
kateter IV ukuran 20
di vena antekubiti kanan
Peran terapi bolus cairan pasien sepsis diperdebatkan : Efek samping penggunaan
cairan dalam jumlah besar pada jam & hari perawatan awal
Pada fase awal syok, hipotensi arteri (bahkan periode singkat) sebabkan iskemia
jaringan peningkatan mortalitas.
Terapi cairan dini yg ditargetkan utk hipotensi pasien syok hasil yg lebih baik,
mengurangi kebutuhan cairan berikutnya & risiko bahaya kelebihan cairan.
Bahkan pada pasien riwayat gagal jantung kongestif atau gagal ginjal kronis.
DISKUSI
Pasien syok septik diresusitasi scr efektif dgn bolus cairan awal & tidak memerlukan
dukungan hemodinamik selanjutnya.
Pasien mengalami pemulihan cepat dari iskemia & cedera organ akhir pembersihan
laktat & kreatinin, tidak menunjukkan tanda-tanda kelebihan volume dgn
ekokardiogram, rontgen dada, atau peningkatan kebutuhan O 2.
DISKUSI
Dokter menghadapi banyak hambatan utk memberikan bolus cairan yg efektif.
Keterbatasan laporan :
kemudahan desain sampel, jumlah pasien yg dilaporkan sedikit, & tidak mewakili
semua pasien yg menerima resusitasi cairan melalui LifeFlow.
Rangkaian kasus sbg contoh ilustratif penggunaan teknik baru bukan bukti teknik
tsb lebih unggul daripada metode lainnya.
KESIMPULAN
• Terapi penyelamat nyawa pasien syok & hipotensi pengiriman bolus cairan secara
dini, cepat, & terukur.
• Teknik ini dapat membantu meningkatkan perawatan pasien dalam berbagai macam
kondisi darurat.
TERIMA KASIH