Anda di halaman 1dari 16

Pengelolaan tingkah laku anak

Agung Prasetyo 160112160004


Tujuan
 Membuat anak merasa nyaman
 Mengurangi rasa sakit
 Menjalankan prosedur dental dengan aman
 Mempertahankan perawatan
 Meyakinkan anak dan orang tua pada
prosedur perawatan
Klasifikasi Perilaku Anak

Menuru Menuru Menuru


t Wright t Frankl t White

Kooperatif ●
Sangat ●
Perilaku kooperatif

Perilaku tidak

Tidak negatif(--) mampu kooperatif
Negatif (-) Perilaku histeris

kooperatif ●
Positif (+)

Perilaku keras
kepala

Berpotensi ●
Sangat

Perilaku pemalu
Perilaku tegang
kooperatif

Positif (++) ●
Perilaku cengeng
Manajemen Perilaku Anak
Manajemen Perilaku Anak

Teknik
Teknik
Faktor yang
Faktor yang manajemen
manajemen
mempengaruhi
mempengaruhi perilaku
perilaku
Teknik Non Farmakologi
KOMUNIKASI MODELLING
 Verbal dan non verbal  Belajar dari pengamatan
 Melalui komunikator model, secara langsung
 Kejelasan pasien  atau video
pengganti kata  Tujuan untuk
 Kontrol suara  tegas, mengurangi dan
lembut menghilangkan rasa
takut dan rasa cemas
 Aktif mendengarkan
yang tinggi
 Respon yang tepat
Teknik Non Farmakologi
TELL-SHOW-DO (TSD) DISTRAKSI
Indikasi: anak yang kurang  Proses pengalihan dari
dipersiapkan pada kunjungan
pertama, pengalaman yang tidal fokus atau perhatian
menyenangkan, takut terhadap pada nyeri ke stimulus
perawatan
yang lain
Tell: menerangkan perawatan  Visual: video games,
yang akan dilakukan pada anak
dan bagaimana anak tersebut gambar
harus bersikap  Pendengaran: musik,
Show : mendemonstrasikan apa
yang akan dilakukan bercerita
Do : Pasien mulai dilakukan  Verbal : bicara
perawatan
Teknik Non Farmakologi
DESENSITISASI REINFORCEMENT

Untuk anak yang gelisah,  Tindakan untuk


takut terhadap perawatan menghargai prestasi
yang telah dicapai, agar
Latih pasien untuk santai prestasi tsb diulang
dan rileks  Pujian atau hadiah
Susun secara berurutan hal-

hal yang membuat pasien


cemas dan takut
Rangsangan ditingkatkan

sedikit demi sedikit


Teknik Non Farmakologi
HAND OVER MOUTH
EXERCISE (HOME)
Pada anak histeris  upaya
terakhir

Menahan anak di kursi gigi,


menempatkan tangan di mulut
(untuk memungkinkan anak
untuk mendengar)
Dokter gigi kemudian berbicara

secara perlahan menjelaskan pada


anak bahwa tangan akan
dilepaskan segera setelah berhenti
menangis  Begitu ini terjadi
tangan dilepas, dan anak dipuji
Merencanakan Ruang
Praktek Anak
Lokasi

Cek status social dan ekonomi


Akses yang mudah ke sekolah Fasilitas parkir dan transportasi
sekitar

Srivasta, VK.
Area resepsionis


Pasien harus dapat melihat meja resepsionis segera setelah memasuki klinik agar tidak merasa
tersesat

Didisain untuk berorientasi pada orang tua dan pasien buakn dokter

Area resepsionis harus berdampingan dengan area bermain sehingga resepsionis tidak hanya
dapat mengawasi perilaku anak tetapi juga dapat melibatkan mereka dalam percakapan
sehingga mengurangi kecemasan gigi mereka
Ruang Tunggu


Harus memiliki pencahayaan yang baik

Lebih baik jika terdapat hiasan pada langit-langit atau dinding

Dapat digunakan sebagai tempat untuk mempresentasikan infromasi kesehatan gigi  video
informasi dapat terus dimainkan untuk anak-anak dan orang tua atau dapat berupa poster mengenai
kesehatan gigi pada dinding

Ruangan ini berguna bagi anak-anak yang sudah terlalu besar untuk area bermain  rak yang berisi
buku-buku
Area bermain


anak-anak biasanya tidak dapat duduk di satu tempat sehingga membutuhkan
ruang kosong untuk bergerak

Area bermain merupakan sumber daya yang potensial, bukan hanya untuk
bermain tetapi juga untuk manajemen tingkah laku dan pembelajaran

Beberapa pertimbangan untuk area bermain, yaitu ruangan harus sesuai dengan
perkembangan anak, faktor kemanan sebagai pertimbangan utama, semua
produk dan mainan harus bersih, peralatan yang ada harus kuat dan bertahan
lama

Ruang bermain lebih diperuntukkan untuk anak prasekolah dan anak yang
lebih kecil
Ruang Perawatan


Ruang perawatan mungkin dibuat dengan berbagai gambar yang menarik bagi anak  gambar binatang yang baik
pada habitatnya ada di dinding atau gambar menunjukkan anak-anak bermain atau potret anak yang bebas dan
tertawa selalu baik

TV dapat dipasang di langit-langit atau di dekat kursi gigi setinggi mata, berfungsi sebagai pengalih perhatian

Instrumen perawatan dapat disimpan di tempat yang tidak terlalu terlihat oleh anak-anak  dapat menyediakan
meja kecil khusus alat-alat

Ruang perawatan mungkin diberi kode warna dengan warna yang menonjol  warna kursi pasien, dokter gigi dan
asisten gigi dicocokan dengan dinding dan / atau pintu

Lebih baik jika kedap suara suara instrument perawatan, suara anak yang menangis dari dalam tidak terdengar
ke ruang tunggu
Dekorasi


Anak-anak membayangkan dan menerima warna-warna segar yang
terang dan cerah seperti kuning, merah, biru, hijau, oranye, merah
muda

Untuk alasan higienis banyak klinik tidak menggunakan karpet

Aroma eugenol, akrilik, lilin mungkin tidak cocok dengan anak-
anak.

Kebisingan dari handpiece udara-rotor, peralatan hisap, kompresor
atau pembersih ultrasonik dapat mengganggu juga.  menutupi
suara ini dengan menggunakan musik instrumental ringan.

Marwah, Nikhil.
2014
Daftar Pustaka
 AAPD. 2015. Behaviour Guidance for Pediatric Dental Patient
 Koch, Goran, et al. 2017. Pediatric dentistry: A clinical
approach.3rd ed. West Sussex: Wiley Blackwell
 Marwah, Nikhil. 2014. Textbook of Pediatric Dentistry.3 rd
edition. New Delhi: Jaypee Brothers
 Rao, Arathi. 2012. Principles and Practices of Pedodontics. 3 rd
edition. New Delhi: Jaypee Brothers
 Srivasta, Vinay Kumar. 2011. Modern Pediatric Dentistry.
New Delhi: jaypee Brothers
 Wright, GZ and Kupietzky, Ari. 2014. Behaviour
management in Dentistry for Children. 2 nd edition. West
Sussex: Wiley Blackwell

Anda mungkin juga menyukai