Anda di halaman 1dari 28

Askep Lansia Dengan

Gangguan Pencernaan
Rikha Rahmawati
Kelompok lanjut usia adalah
kelompok penduduk yang berusia 60
tahun ke atas (Hardywinoto dan
Setiabudhi, 2016).
Pada lanjut usia akan terjadi proses
menghilangnya kemampuan jaringan
untuk memperbaiki diri atau
mengganti dan mempertahankan
fungsi normalnya secara perlahan-
lahan sehingga tidak dapat bertahan
terhadap infeksi dan memperbaiki
kerusakan yang terjadi
(Constantinides, 2014)
WHO (2018) mengelompokan usia menjadi lima :
Usia 0-17 tahun: anak anak di bawah umur
Usia 18-65 tahun: pemuda
Usia 65-79 tahun: setengah baya
Usia 80-99 tahun: orang tua
Usia 100 tahun ke atas: orang tua berusia
panjang
Perubahan-perubahan yang Terjadi
Pada Lansia

 Perubahan Fisik Yang Terjadi Pada Proses


Menua
 Perubahan Aspek Psikologis dan Sosial
Lansia
Perubahan pada system
Gastrointestinal

Banyak masalah Gastrointestinal yang


dihadapi oleh lansia berkaitan gaya hidup.
Mulai dari gigi sampai anus terjadi
perubahan morfologik degeneratif, antara
lain perubahan atrofi pada rahang, mukosa,
kelenjar dan otot-otot pencernaan
 Sembelit (Konstipasi)
Pengobatan dan peredaan konstipasi secara
alami dapat dilakukan dengan
pengubahan pola makan menjadi lebih
sehat, rajin berolahraga, memijat perut,
minum air putih sebanyaknya, meminum
minuman prebiotik dan probiotik, atau
membiasakan diri untuk buang air besar
setiap hari dengan membuat jadwal buang
air besar yang disebut bowel training.
 Mencret (Diare)
Pengobatannya Untuk cara mengobati Diare
adalah dengan Perawatan yang
terpenting untuk mengobati diare adalah
memastikan kecukupan asupan cairan
dan garam (elektrolit).
 Wasir atau hemoroid
Langkah pertama dalam mengobati hemoroid adalah
dengan meminimalisasi kemungkinan penyebab
dari hemoroid tersebut. Bila disebabkan oleh
faktor makanan maka dianjurkan untuk mulai
mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandung serat seperti buah buahan, sayur
sayuran, padi padian dan sereal. Konsumsi obat
pelunak kotoran dan minum yang banyak juga
direkomendasikan..
 Kanker lambung, anus dan usus
Adapun pengobatan yang biasa dilakukan
untuk kanker tersebut, yaitu terapi radiasi,
kemoterapi dan pembedahan.
 Irritable Bowel Syndrome
Irritable Bowel Syndrome adalah suatu kelainan
pergerakan keseluruhan saluran pencernaan,
yang menyebabkan nyeri perut, sembelit
(konstipasi) atau diare. Penyakit ini lebih banyak
ditemukan pada wanita. Pada kelainan ini,
saluran pencernaan sangat peka terhadap
berbagai rangsangan. Stres, makanan, obat-
obatan, hormon atau rangsangan lainnya bisa
menyebabkan kontraksi saluran pencernaan
menjadi abnormal.
Kontraksi saluran pencernaan menjadi lebih
kuat dan lebih sering, sehingga makanan dan
tinja hanya sesaat singgah di usus kecil
sehingga seringkali menyebabkan diare.
Kram perut terjadi akibat dari kontraksi yang
kuat dari usus besar dan meningkatkan
kepekaan (sensitivitas) reseptor nyeri di usus
besar. Pengobatannya, biasanya dilakukan
dengan dua cara yaitu terapi non-obat dan
terapi obat.
 Ulkus Peptikum
Ulkus Peptikum adalah luka berbentuk bulat
atau oval yang terjadi karena lapisan
lambung atau usus dua belas jari
(duodenum) telah termakan oleh asam
lambung dan getah pencernaan
• Pengobatan:
 Golongan antimikroba amoksisilin,
komponen bismuth, klaritromisin,
Metronidazol, tetrasiklin
 Golongan penetralisir asam lambung
(antasida)
 Golongan pelindung mukosa ; Bismuth
koloidal, sukralfat, fucoidan
Pemeriksaan yang dilakukan untuk sistem
pencernaan terdiri dari endoskop
(tabung serat optik yang digunakan untuk
melihat struktur dalam dan untuk
memperoleh jaringan dari dalam tubuh),
rontgen, ultrasonografi (USG), perunut
radioaktif, dan pemeriksaan kimiawi.
 Kehilangan gigi, Penyebab utama adanya
periodontal disease yang biasa terjadi
setelah umur 30 tahun, penyebab lain
meliputi kesehatan gigi yang buruk dan
gizi yang buruk.
 Indera pengecap menurun, Adanya iritasi
yang kronis dari selaput lendir, atropi
indera pengecap (± 80 %), hilangnya
sensitivitas dari syaraf pengecap dilidah
terutama rasa manis, asin, asam & pahit
 Esofagus melebar
 Lambung, rasa lapar menurun (sensitivitas lapar
menurun ), asam lambung menurun, waktu
mengosongkan menurun
 Peristaltik lemah & biasanya timbul konstipasi
 Fungsi absorbsi melemah ( daya absorbsi
terganggu )
 Liver (hati), Makin mengecil & menurunnya
tempat penyimpanan, berkurangnya aliran darah
 Aspek Psikologis
Aspek keperawatan
Lingkup Peran Dan Tanggung Jawab
Perawat Gerontik
Sifat Pelayanan/Asuhan Keperawatan
Gerontik
A. Pengkajian
1.Biologis
Pengkajian fisik / biologis dilakukan dengan cara wawancara,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang diperlukan
2. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan dengan cara periksa pandang,
perabaan, ketok dan dengar untuk mengetahui perubahan system
tubuh, antara lain: system integument, muskuloskletal, respirasi,
kardiovaskuler, perkemihan, persyarafan dan fungsi sensoris
misalnya: penglihatan, pendengaran, pengecapan dan
penciuman.
3. Psikologis
Pemeriksaaan psikologis dilakukan saat
berkomunikasi dengan lansia untuk
melihat fungsi kognitif termasuk daya
ingat, proses berfikir, dan juga perlu
dikaji alam perasaan, orientasi terhadap
realitas dan kemampuan lansia dalam
penyelesaian masalahnya
4. Sosial – ekonomi
Penilaian sosial dilihat dari bagaimana
lansia membina keakraban dengan teman
sebaya maupun dengan lingkungannya
dan bagaimana keterlibatan lansia dalam
organisasi social.
5. Spiritual
Penilaian spiritual terkait dengan keyakinan
agama yang dimiliki manusia dan
sejauhmana keyakinan tersebut dapat
menjalankan ibadahnya dengan baik,
keyakinan tersebut benar-benar diresapi
dalam kehidupan sehari-hari ia akan lebih
mudah menyesuaikan diri terhadap proses
penuaan
1. Perubahan nutrisi" kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan anorexia,
diare dan berkurangnya absorbsi dari
usus.
2. Gangguan eliminasi BAB berhubungan
dengan pola makan tidka efektif
A. Diagnosa 1
1. Rangsang nafsu makan
 Berikan makanan porsi kecil tapi sering
 Berikan makanan bergizi
 Berikan makanan selagi hangat dengan
penampilan yang menarik
 Tersedianya makanan yang mungkin
sesuai dengan pilihanya
2. Cegah terjadinya gangguan pencernaan
 berikan makanan yang tidak membentuk
gas
3. Cegah konstipasi atau sembelit
 Jamin kecukupan cairan dalam diet
 berikan dorongan untuk melakukan aktifitas
Intervensi:
A.Pakaikan pempers sesuai dengan ukuran
B.Ingatkan selalu agar setiap mau BAB agar
ke toilet.
Setelah selesai melakukan tindakan
keperawatan perlu dikaji respon verbal
dan non verbal lansia / keluarga terhadap
tindakan keperawatan yang dilakukan
dengan mengacu pada tujuan. Hasil
pengkajian digunakan untuk menyusun
rencana tindak lanjut keperawatan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai