Anda di halaman 1dari 41

KLAIM-KLAIM FILOSOFIS

TENTANG MENULIS

1 . Menulis berarti mengkonstruksi


2. Menulis melibatkan proses rekon
struksi yang berkelanjutan
3. Menulis adalah cara berpikir
4. Menulis berbeda dengan berbicara
(Fabb dan Durant ,2005).
KARAKTERISTIK KARYA ILMIAH

A. STRUKTUR PENYAJIAN
B. KOMPONEN DANSUBSTANSI
C. SIKAP PENULIS
D. BAHASA
KARAKTERISTIK KARYA ILMIAH
1. STRUKTUR PENYAJIAN
• Sangat ketat : Pendahuluan /pengantar (latar belakang,tujuan,ruang lingkup)
Bagian inti berupa gagasan pokok yang dapat berupa bab
subbab
Bagian Penutup dapat berupa simpulan dan rekomendasi
tindak lanjut
2.KOMPONEN DAN SUBSTANSI KI

2.1 KOMPONEN
* Batang tubuh ( awal,inti, penutup )
* Tambahan ( daftar pustaka,refrensi,dll.)
* Lampiran ( abstrak,daftar table,diagram,dll.)
2.2. SUBSTANSI
* dari yang kecil,sederhana sampai yang besar/kompleks
* dikelompokkan sesuai disiplin ilmu (social,eksakta,seni budaya)
3. SIKAP PENULIS DALAM KI

a. Sikap ingin tahu


b. Sikap Kritis
c. Sikap terbuka
d. Sikap Obyektif
e. Sikap Rela menghargai orang lain
f. Sikap berani mempertahankan kebenaran
g. Sikap mempunyai pandangan jauh ke depan
4. BAHASA KARYA TULIS ILMIAH:

1. Baku
2. Denotatif
3. Berkomunikasi dengan pikiran bukan perasaan
4. Kohesif
5. Koheren
6. Mengutamakan kalimat pasif
7. Konsisten
8. Logis
9. Efektif
10.Kuantitatif
1. Baku:
Ragam bahasa ilmu harus mengikuti kaidah-kaidah bahasa baku,
yaitu dalam ragam tulis menggunakan ejaan yang baku, yakni
EYD, dan dalam ragam lisan menggunakan ucapan yang baku,
menggunakan kata-kata, struktur frasa, dan kalimat yang baku atau
sudah dibakukan.

Contoh:
Dikarenakan kekurangan dana, modal, tenaga ahli, dan lain
sebagainya, maka proyek pembangunan sarana telekomunikasi di
Indonesia bagian timur kita terpaksa serahkan kepada pengusaha
asing. (tidak baku)
Contoh:
Dikarenakan kekurangan dana, modal, tenaga ahli, dan lain sebagainya,
maka proyek pembangunan sarana telekomunikasi di Indonesia bagian
timur kita terpaksa serahkan kepada pengusaha asing. (tidak baku)

Perbaikan:
Karena kekurangan modal, tenaga, dan lain-lain, maka proyek
pembangunan sarana telekomunikasi di Indonesia timur terpaksa kita
serahkan kepada pengusaha asing. (baku)
2. Denotatif:
Kata-kata dan istilah yang digunakan haruslah bermakna
lugas, bukan konotatif dan tidak bermakna ganda.

Contoh:
Makalah ini bertujuan untuk memberikan penerangan yang
memadai bagi masyarakat Indonesia. (tidak lugas)

Maksud kalimat di atas tidak jelas karena kata


penerangan mengandung makna ganda, yaitu informasi
atau listrik.
Perbaikan:
Makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi yang
memadai bagi masyarakat Indonesia. (lugas)

Atau:
Makalah ini bertujuan untuk memberikan listrik yang
memadai bagi masyarakat Indonesia. (lugas)
3. Berkomunikasi dengan pikiran daripada perasaan:
Ragam bahasa ilmu lebih bersifat tenang, jelas, tidak
berlebih-lebihan atau hemat, dan tidak emosional.

Contoh:
Responden tidak diambil dari komunitas pasar, stasiun,
terminal, atau tempat-tempat ramai lain-lainnya, tetapi dari
komunitas pegawai perusahaan sebab jika diambil dari
komunitas pasar, stasiun, terminal, atau tempat-tempat
ramai lain-lainnya maka hasil yang diperoleh tidak sesuai
dengan tujuan yang diharapkan (tidak efisien)
Perbaikan:
Responden diambil dari komunitas pegawai perusahaan agar hasil
yang diperoleh sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
(efisien)

4. Kohesif:
Agar tercipta hubungan gramatik antara unsur-unsur, baik dalam
kalimat maupun dalam alinea, dan juga hubungan antara alinea yang
satu dengan alinea yang lain bersifat padu maka digunakan alat
penghubung, seperti kata penunjuk, dan kata penghubung.
5. Koheren
Semua unsur pembentuk kalimat atau
alinea mendukung satu makna atau ide
pokok.
6. Mengutamakan Kalimat Pasif
Contoh:
Penulis melakukan penelitian ini di
laboratorium.
Perbaikan:
Penelitian ini dilakukan di laboratorium.
7. Konsisten
Konsisten dalam segala hal, misalnya dalam penggunaan istilah,
singkatan, tanda-tanda, dan juga penggunaan kata ganti diri.

8. Logis
Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam ilmiah
dapat diterima akal.
Contoh:
Untuk menghemat waktu, analisis dilakukan secara serentak oleh tim
peneliti. (tidak logis)
Perbaikan:
Untuk mengefektifkan waktu, analisis dilakukan secara serentak oleh tim
peneliti. (logis)
9. Efektif
Ide yang diungkapkan sesuai dengan ide yang dimaksudkan baik
oleh penutur atau oleh penulis, maupun oleh penyimak atau pembaca.

10. Kuantitatif
Keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat diukur secara pasti.
Contoh:
Dalam pengumpulan data diperlukan responden yang cukup banyak.
Perbaikan:
Dalam pengumpulan data diperlukan responden seratus orang. (kuantitaf)
JENIS KARYA ILMIAH
1. ARTIKEL (article) adalah karya ilmiah yang disusun berdasarkan
hasil penelitian skripsi,tesis atau desertasi ) yang berisi gambaran ide,
gagasan, pemikiran sebagai alternatif solusi dalam memecahkan
permasalahan atau hasil uji hipotesis tentang suatu teori.
2. MAKALAH (paper) merupakan suatu karya ilmiah yang berdasar
pada pembahasan masalah sesuai dengan data di lapangan yang bersifat
empiris-objektif.
3. TUGAS AKHIR adalah karya ilmiah yang merupakan bukti unjuk
kemampuan mahasiswa merumuskan gagasan dalam menerapkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan/atau seniyang disusun berdasarkan
metodologi tertentu
• 4. SKRIPSI merupakan karya ilmiah yang merupakan bukti unjuk
kemampuan akademik mahasiswa dalam memecahkan permasalahan
yang disusun berdasarkan kerangka teoretis dan metodologi tertentu

5. TESIS (thesis) merupakan karya tulis ilmiah mahasiswa, yang
lebih mendalam dibandingkan skripsi, untuk menyelesaikan Jenjang
Strata 2.

6. DISERTASI (dissertation) adalah karya tulis Ilmiah mahasiswa
dalam menyelesaikan jenjang S-3 untuk meraih gelar doktor.
Disertasi berisi suatu temuan penulis, yang berupa temuan orisinal
KRITERIA KARYA ILMIAH

1. Topik. Karya ilmiah hendaknya memiliki fokus pada


topik tertentu, yang khusus sifatnya.

2. Masalah. Berdasarkan topik, hendaknya ada rumusan


masalah yang hendak dipecahkan melalui kegiatan penelitian.
3.Teori
dan Kajian Pustaka. Karya ilmiah hendaknya didasarkan pada
teori yang diperoleh melalui kajian atau telaah pustaka dalam
upaya pemecahan masalah.

4. Metodologi. Pemecahan masalah diperlukan metodologi yang


tepat.
• 5. Data dan Fakta. Karya ilmiah hendaknya menyajikan data dan
fakta yang diperoleh
melalui penerapan metodologi yang tepat.
6. Alternatif Pemecahan. Karya ilmiah hendaknya berusaha
mengaitkan temuan atau hasil
yang diperoleh melalui penelitian dengan konsep atau teori yang
melandasinya
7. Simpulan dan rekomendasi. Berdasarkan pembahasan dapat
dirumuskan simpulan.
Selanjutnya, dari simpulan dapat disusun rekomendasi.
8. Referensi. Karya ilmiah hendaknya dilengkapi dengan referensi
yang memadai
PERANAN TEORI DAN FAKTA
TEORI :
a. Teori mengarahkan penelitian
b. Teori merangkum pengetahuan dalam sistem tertentu
c. Teori meramalkan fakta
FAKTA :
a. Dapat menolak kebenaran teori
b. Menimbulkan teori baru
c. Mempertajam rumusan teori
TEORI KEBENARAN DIGUNAKAN DALAM KEGIATAN ILMIAH

1. Teori koherensi ( Plato 327-347 dan Aristoteles 384-422 SM)


Suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat
koheren atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebe-
lumnya yang dianggap benar:

Contoh :
Manusia semua pasti akan mati
Polan adalah manusia
Si Polan akan mati
2. Teori Korespondensi ( Bertrand Russell 1872 – 1970 )
Suatu pernyataan dianggap benar jika pengetahuan yang dikandung
dalam pernyataan itu berkorespondensi (berhubungan ) dengan obyek
yang dituju oleh pernyataan tersebut.
Contoh :
Ibukota Indonesia adalah Jakarta
3. Teori Pragmatis ( Charles S. Pierce 1839-1914 )
Kebenaran dari sebuah pernyataan dalam teori ini diukur
dari sifat fungsionalnya dalam kehidupan praktis jika dili
hat dari persektif waktu.
KARYA ILMIAH DITUNTUT MEMILIKI :
1. Dimensi Logos
adanya relasi satu-satu antara pernyataan dan pernyataan
(untuk tiap pernyataan pasti ada data obyektif )
Contoh :
Kursi itu kakinya sekurang-kurangnya ada tiga.
Matahari itu terbit dari timur.

2. Dimensi Patos
antara satu pernyataan dengan pernyataan lain itu harus
konsisten atau padu,tidak saling melemahkan atau me-
niadakan
Contoh : Hitler itu Jahat .
3. Dimensi Etos
Perlunya manfaat suatu pernyataan.
Contoh :
teori kuantum dan teorirelativitas sama-sama diturunkan dari fisika Newton, tapi
keduanyam empunyai implikasi yang bertolak-belakang. Contoh lain dari dunia medis
yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari adalah:

apakah orang yang sakit panas itu perlu dikompres dengan lap dingin atau dengan lap
panas? Kedua teori masing-masing konsisten argumennya dan ada bukti-bukti
empirisnya. Oleh karena itu, kedua teori dapat dipakai sesuai keperluan
ILMU PENGETAHUAN DAN METODE ILMIAH

• HASRAT WHEN,WHY AND HOW DO ………….


MASAL INGIN
TAHU WE DO THE RESEARCH………….?
AH

METODE NON ILMIAH


SOLUSI

PENDEKATAN NON ILMIAH


PENDEKATAN ILMIAH
MENCARI JAWABAN
METODE ILMIAH

SOLUSI
PENELITIAN
Amin sakit demam tinggi selama seminggu

PENDEKATAN ILMIAH: PENDEKATAN NON


• Cari data di lapangan,Amin sudah ILMIAH:
apa • Pergi ke dukun
• Periksa ke dokter • Penyembuhan
• Tes Laboratorium • Kesimpulan
• Pengobatan • Amin terkena santet
• Kesimpulan Amin DBD
PERBEDAAN

• PENELITIAN ILMIAH • PENELITIAN NON ILMIAH


• Menggunakan kaidah-kaidah ilmiah, • Penelitian bersifat subyektif
mengemukakan pokok-pokok pikiran melalui
• Dilakukan tidak sistematis
prosedur sistematis,menggunakan pembuktian
ilmiah • Tidak menggunakan metode atau kaidah –
kaidah ilmiah
• Perumusan masalah jelas dan spesifik
• Masalah dapat diamati dan diukur secara • Masalah tidak selalu dapat diukur
empiris • Jawaban tidak berdasarkan atas data
• Jawaban masalah berdasarkan data • Keputusan tidak berdasarkan logika yang
• Keputusan berdasarkan logika yang benar benar

• Kesimpulan bersifat terbuka,dapat diuji orang • Kesimpulan yang dihasilkan tidak diuji
lain oleh orang lain
CIRI ILMIAH PADA PENELITIAN ILMIAH
1. RASIONAL : Kegiatan penelitian dilakukan dengan cara-cara yang
masuk akal,terencana secara baik dan mengikuti meto
dologi yang benar,sehingga terjangkau oleh penalaran
manusia
2. EMPIRIS : Dapat diuji,dibuktikan,diamati dan direfleksi. Sebuah
keadaan berdasarkan pada kejadian nyata yang
pernah yang diperoleh melalui penelitian,observasi,
atau eksperimen.
3. SISTEMATIS : Mengikuti langkah tertentu yang bersifat logis
KARAKTERISTIK PENELITIAN ILMIAH
• Mempunyai tujuan yang jelas ( Purposiviness)
• Proses penelitian dilakukan dengan hati-hati ( Prudent ) dan akurat
• Dapat diuji ( Testability ) dengan pengujian statistic
• Dapat ditiru ( Replicability ) artinya penelitian ilmiah yang dapat diulang
menggunakan data yang lain
• Ketelitian dan Keyakinan (Precision and confidence ) yang tergantung
pada hasil penelitian yang diterima umum
• Obyektivitas ( Obyektivity ) tidak dipengaruhi factor subyektivitas
• Dapat digeneralisasi ( Generalizability ) diuji ulang dengan hasil; konsisten
• Hemat atau sederhana ( Parsimony ) mempunyai kemudahan dalam menjelas
kan hasilnya.
SIFAT PENELITIAN ILMIAH
 Kritis dan Analitis ; Proses tepat dalam menganalisis masalah,menentukan
metode dan pemecahan masalah.
Logis : Dapat memberikan argumentasi ilmiah,dan simpulan
yang rasional.
Obyektif : Dapat dicontoh oleh ilmuwan lainnya
Konseptual : Proses penelitian dilakukan dengan pengembangan
konsep dan teori yang dapat dipertanggungjawabkan
Empiris : Metode yang dipakai didasarkan atas fakta di lapangan
TUJUAN PENELITIAN

• Eksplorasi : Penjajagan/ penjelajahan


• Deskripsi : Pengkajian fenomena secara rinci
• Prediksi : Identifikasi hubungan
• Eksplanasi : Mengkaji hubungan kausalitas
• Aksi : Menemukan solusi ,bertindak
sesuatu
FUNGSI PENELITIAN

1. Mendeskripsikan,memberikan,data atau
informasi
2. Menerangkan data/latar belakang terjadinya
fenomena
3. Menyusun teori
4. Meramalkan,mengestimasi,dan
memproyeksi
5. Mengendalikan peristiwa/gejala-gejala yang
terjadi
UNSUR-UNSUR PENELITIAN

1. Konsep ( definisi abstrak )


2. Proposisi ( pernyataan sifat dari realitas)
3. Teori ( ringkasan yang logis dari propisisi)
4. Variabel ( Variasi nilai )
5. Hipotesis ( Jawaban senentara )
6. Definisi operasional (petunjuk bagaimana
variabel diukur
SIFAT METODE ILMIAH

• EFISIEN dalam penggunaan sumber daya


( tenaga, biaya ,dan waktu )
• TERBUKA ( dapat dipakai oleh siapa saja )
• TERUJI ( prosedur yang dilakukan logis dalam
memperoleh keputusan)
PENGETAHUAN ILMIAH

• Subyek ……… manusia

• Obyek ……….Sesuatu yang


diketahui
• Kebenaran……. Kesesuaian
obyek sebenarnya
LEVEL PENGETAHUAN

• PENGETAHUAN BIASA ( Ordinary knowledge )


• PENGETAHUAN ILMIAH (Scientific knowledge )
• PENGETAHUAN FILOSOFIS ( Philoshophical knowledge)
• PENGETAHUAN METAFISIK ( Methafisical knowledge )
METODE ILMIAH
a. Adanya kebutuhan obyektif
b. Perumusan masalah
c. Pengumpulan teori
d. Perumusan hipotesis
e. Pengumpulan data/informasi/fakta
f. Analisis data
g. Penarikan kesimpulan
PERSYARATAN DASAR MENULIS
ARTIKEL ILMIAH

1. Keaslian ( Originalitas )
2. Pengetahuan dasar tentang masalah/isu
3. Informasi penunjang sebagai pelengkap
4. Norma atau kode etik
PROSES PENULISAN KARYA ILMIAH
1. Menetapkan tujuan,judul,dan target
2. Menyususn desain/struktur
3. Membuat outline/Kerangka penulisan
4. Menulis draf dasar/manuskrip
5. Menulis draf final (data,fakta,referensi,EYD)
6. Menulis abstrak
7. Diskusi kolega/teman
JUDUL

Anda mungkin juga menyukai