Nama Kelompok
Terjadi kekurangan gizi pada lansia oleh karena sebab-sebab yang bersifat primer
maupaun sekunder. Sebab-sebab primer meliputi ketidaktahuan isolasi sosial,
hidup seorang diri, baru kehilangan pasangan hidup, gangguan fisik, gangguan
indrera, gangguan mental, kemiskinan dan iatrogenik. Sebab-sebab sekunder
meliputi gangguan nafsu makan/selera, gangguan mengunyah, malabsorpsi, obat-
obatan, peningkatan kebutuhan zat gizi serta alkoholisme.
Status gizi pada lansia dapat dinilai dengan cara – cara yang baku bagi
berbagai tahapan umur yakni penilaian secara langsung dan tak langsung.
Penilaian secara langsungdilakukan melaui pemeriksaan klinik,
antropometrik, biokimia dan biofisik.
Di dalam melakukan pemeriksaan klinik perlu dibedakan tiga kelompok
gejala yaitu:
a.tanda-tanda yang dianggap mempunyai nilai dalam pemeriksaan gizi
b.gejala-gejala yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut
c.gejala-gejala yang tidak berhubungan dengan gizi
Penimbangan Berat Badan
a. Kalori d. Lemak
b. Protein e. Serat
c. Karbohidrat f. Vitamin
a. Beta-glucan.
b. Hormon DHEA.
c. Protein: arginin dan glutamin.
d. Lemak
e. Yoghurt yang mengandung Lactobacillus acidophilus dan probiotik lain.
f. Mikronutrien (vitamin dan mineral).
g. Zinc.
h. Lycopene.
i. Asam Folat
j. Vitamin E
k. Vitamin C.
l. Vitamin A.
m. Vitamin D.
n. Kelompok Vitamin B.
PERUBAHAN YANG DAPAT TERJADI PADA LANSIA
1. Untuk menjaga kondisi kesehatan yang prima dan tetap produktif di hari tua, butuh zat gizi yang
cukup sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu, sehingga kesadaran akan perlunya
menjaga konsumsi yang bergizi seimbang seharusnya memang dimulai sejak usia muda sehingga
setelah di usia lanjut masalah gizi dapat di tanggulangi dengan baik.
2. Makana yang bervariasi dengan sekurang-kurangnya tiga sajian sayur-sayuran, dua sajian buah-
buahan dan enam sajian hasil padi-padian setiap hari dapat di berikan untuk memenuhi
kebutuhan zat gizi lansia dan pemilihan makanan yang berbeda dari setiap kelompok makanan
merupakan metode yang paling baik untuk memastikan masukan zat gizi yang cukup.
3. Untuk mengatasi perubahan fungsi saluran pencernaan maka di sarankan untuk mengonsumsi
makanan berserat tinggi setiap hari dan minum paling sedikit delapan gelas cairan seperti air,
jus, dan lain-lain setiap haru untuk melembutkan feces.
4. Untuk suplementasi tidak ada suplemen kecuali kalsium yaitu 1.000-1.500 mg/hari yang
membutuhkan secara rutin oleh manula atau orang dewasa. Namun jika penilaian menunjukan
defisiensi spesifik maka suplemen mungkin dibutuhkan untuk mengoreksinya.
A. KESIMPULAN
Penyakit Hipertensi merupakan suatu masalah kesehatan masyarakat yang mana dapat dihadapi
baik itu dibeberapa negara yang ada didunia maupun di Indonesia. Cara mengatur diet untuk
penderita hipertensi adalah dengan memperbaiki rasa tawar dengan menambah gula
merah/putih, bawang (merah/putih), jahe, kencur dan bumbu lain yang tidak asin atau
mengandung sedikit garam natrium. Makanan dapat ditumis untuk memperbaiki rasa.
Membubuhkan garam saat diatas meja makan dapat dilakukan untuk menghindari penggunaan
garam yang berlebih. Dianjurkan untuk selalu menggunakan garam beryodium dan penggunaan
garam jangan lebih dari 1 sendok teh per hari.
B. SARAN
Adapun saran yang dapat kami berikan adalah Pengobatan tekanan darah tinggi dimulai dengan
perubahan-perubahan gaya hidup untuk membantu menurunkan tekanan darah dan
mengurangi resiko terkena penyakit jantung. Jika perubahan-perubahan itu tidak memberikan
hasil, mungkin anda perlu mengkonsumsi obat-obat untuk penderita darah tinggi, tentu saja
dengan berkonsultasi dengan dokter. Bahkan jika anda harus mengkonsumsi obat-obatan,
alangkah baiknya disertai dengan perubahan gaya hidup yang dapat membantu anda
mengurangi jumlah atau dosis obat-obatan yang anda konsumsi.
DAFTAR PUSTAKA
Darmojo, R. Boedhi. 2012. Buku Ajar Geriatri. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
Dwi, Roby. 2016. Makalah Gizi Lansia. http://robydwitheking.blogspot.co.id. Diakses
pada 09
Mei 2016.
Gallo, Joseph.1998. Buku Saku Gerontologi. Jakarta : EGC
Sunita Al Matsier, 2011. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Kelebihan Dan Kekurangan Media Leaflet
Kelebihanmenggunakan media ini antara lain : sasaran dapat menyesuaikan dan belajar mandiri serta
praktis karena mengurangi kebutuhan mencatat, sasaran dapat melihat isinya disaat santai dan sangat
ekonomis, berbagai informasi dapat diberikan atau dibaca oleh anggota kelompok sasaran, sehingga
bisa didiskusikan, dapat memberikan informasi yang detail yang mana tidak diberikan secara lisan,
mudah dibuat, diperbanyak dandiperbaiki serta mudah disesuaikan dengan kelompok sasaran(Lucie,
2005)
Sementara itu beberapa kekurangan atau kelemahan dari leaflet yaitu : tidak cocok untuk sasaran
individu per individu, tidak tahan lama dan mudah hilang, leafletakan menjadi percuma jika sasaran
tidak diikutsertakan secara aktif, serta perlu proses penggandaan yang baik(Lucie,2005).
Om Shanti Shanti
Shanti Om