Anda di halaman 1dari 14

Analisis

Lingkungan
External
Disusun Oleh:
Kelompok 4 Manajemen Intensif 6203
•Agee Fonzi Miradz  1912070358
•Birgitta Kusumastuti Utami 1912070328
•David  1912070341
•Ghenadi Arinton 1912070364
•Siti Rachmawati 1912070373
Sejarah Singkat PT Unilever
Indonesia Tbk

• Unilever didirikan pada tahun 1930 sebagai hasil penggabungan


dari produsen margarin asal Belanda, Margarine Unie dan
produsen sabun asal Inggris, Lever Brothers. 
• Berdiri di Indonesia pada tahun 1933 dengan nama Lever’s
Zeepfabrieken N.V di daerah Angke, Jakarta Utara.
• Menjadi perseroan terbuka di Indonesia pada tahun 1982
• Memindahkan kantor pusat ke gedung baru seluas 3 hektar di
BSD City Tangerang.
• Unilever adalah gabungan dari produsen margarin
asal Belanda, Margarine Unie dan produsen sabun
asal Inggris, Lever Brothers.
• Memiliki kantor pusat di Rotterdam, Belanda dan London,
Profil Inggris dan beroperasi secara global.

PT Unilever  • Unilever memiliki beberapa anak perusahaan di Indonesia,


diantaranya: PT Anugrah Lever , PT Technopia
Indonesia Tbk Lever , PT Knorr Indonesia , PT Sara Lee
• Unilever memiliki lebih dari 400 merek
dagang mencangkup brand-brand ternama di
bidang produk makanan, produk rumahan, serta produk
kecantikan dan personal care.
BRAND – BRAND UNILEVER
Porter’s Five-Forces Model of Unilever
• Rivalry among competing firms
•Unilever adalah sebuah perusahaan multinasional yang sangat dikenal
di seluruh belahan dunia. Hal ini menyebabkan kompetisi dengan para
pesaing juga cukup tinggi. Pesaingnya bukan lagi market kecil.
Pesaingnya juga sebuah perusahaan multinasional seperti P & G dan
Nestle. Dengan produk yang hampir sama dengan para pesaing
Porter’s Five- cenderung membuat konsumen melakukan perbandingan produk mana
yang terbaik dengan harga yang lebih menguntungkan konsumen.
Forces Model • Potential entry of new competitors
of Unilever •Untuk pendatang baru tentunya akan susah untuk bersaing dengan
perusahaan multinasional seperti Unilver. disamping Unilever sudah
(1/3) mempunya reputasi yang apik bagi konsumen. Membutuhkan cost yang
tinggi apabila ingin membangun bisnis yang setara dengan Unilever.
Setidaknya potensi akan datang mungkin dari sektor yang lebih kecil
lingkupnya. Unilever dikenal dengan berbagai macam produk rumah
tangganya. Untuk bersaing tidak harus bisnis serupa dengan Unilever
mungkin  bisa seperti pada unit produk usahanya. Apabila di Unilever
ada teh Sariwangi maka kompetitornya sekarang mungkin teh celup
Sostro yang sekarang tidak hanya bermain pada pangsa teh botol saja. 
• Potential development of substitute products
•Permintaan pasar akan produk kosmetik maupun perlengkapan
mandi yang alami dan bebas dari zat kimia seperti paraben dan
merkuri makin meningkat tinggi. Hal ini disebabkan Masyarakat
sudah banyak yang paham mengenai bahayanya zat kimia
apabila terus digunakan dalam jangka waktu yang lama. Maka
Porter’s Five-
dari itu banyak produsen lokal yang berlomba menyuguhkan
produk alami terbaiknya untuk memenuhi kebutuhan pasar. Forces Model
Produk dengan bahan alami cenderung lebih disukai karena
aman dan bebas efek samping. Harga dari produk berbahan
alami pun tercatat lebih terjangkau. Meski tak memberi hasil
of Unilever
yang instan, namun produk kecantikan bahan alami tetap unggul
dan banyak dipilih karena segi keamanan pemakaiannya.
Dengan kegunaan yang sama namun cenderung lebih alami
(2/3)
akan mengubah mindset dari konsumen untuk mulai berpikir
atau bahkan tertarik menggunakan produk pengganti sekali dua
kali. Hal ini memungkinkan apalagi jika ditambah apabila produk
lokal ini melakukan strategi pemasaran dengan harga maupun
kemasan yang lebih menarik dibandingkan produk dari Unilever.
• Bargaining power of suppliers
•Unilever berusaha mendapatkan harga semurah mungkin dengan kualitas yang
tinggi dengan begitu perusahaan akan memperoleh kompetisi yang baik di
bandingkan dengan pesaing. Melalui program Supplier Quality Management
Programme (SQPM) unilever mendorong para pemasok untuk menerapkan standar
tertinggi dalam berbisnis. SQPM mencakup seluruh pemasok unilever termasuk
pemasok lemasan, bahan baku hingga bahan parfum. Maksud program ini tidak
hanya pada peningkatan hubungan bisnis, tapi juga mencapai tingkat pertumbuhan
yang lebih baik. Contohnya seperti salah satu pemasok dari produk unilever yaitu
Porter’s Five-
produk kecap bango yang berada di daerah pedesaan Jawa, unilever mengajak
kelompok tani kedelai hitam menjadi pemasok kecap bango. Pembudidayaan dan
pengolahan ikan air tawar yang dijadikan bahan baku penyedap rasa royco. Bahan
Forces Model
baku dari jenis ikan yang sangat umum di Indonesia, namun pengolahannya perlu
penanganan khusus agar hasilnya berkualitas tinggi, sesuai standart Unilever.
• Bargaining power of consumers
of Unilever
•Daya tawar pembeli pada industri berperan dalam menekan harga untuk turun,
serta memberikan penawaran dalam hal peningkatan kualitas ataupun layanan lebih,
dan membuat kompetitor saling bersaing satu sama lain. Hal ini berkaitan dengan
(3/3)
kemampuan konsumen untuk dapat mempengaruhi harga jual barang sehingga
menjadi lebih rendah. Karena itu Unilever Secara proaktif mendengarkan kebutuhan
konsumen & menanggapi dengan serius setiap persoalan pelanggan, pembeli, dan
masyarakat. Serta Unilever Sangat aktif mencari masukan, usulan, dan komentar
para stakeholder, terutama dari masyarakat agar dapat menciptakan kontribusi
perusahaan lebih efektif, efisien, dan tepat sasaran.
•Dengan manajemen strategi yang seperti diatas, sekarang produk Unilever telah
mencakup hampir seluruh lapisan masyarakat yang muda maupun yang tua &
produk-produk Unilever sudah dipercaya oleh seluruh masyarakat Indonesia.
External Factor Evaluation (EFE) Matrix Analysis (1/2)
No. Key External Factor Weight Rating Weighted Score

Opportunities :
1. 63% konsumen di Indonesia rela untuk mengkonsumsi produk yang ramah lingkungan dengan harga yang
lebih tinggi. (source: WWF-Indonesia) 0.10 4 0.40

2. Diproyeksikan peningkatan penduduk kelas menengah mencapai 135 juta jiwa pada 2020. (source : UNDP)
0.12 4 0.48
3. 87.2% penduduk Indonesia beragama Muslim. (source: World Population Review) 0.08 3 0.24
4. Pengguna internet di Indonesia mencapai 64% dari total jumlah penduduk. (source: Hootsuite)
0.15 4 0.60
5. Per November 2020, suku bunga acuan telah mengalami penurunan sebesar 125bps (YtD). (source: BI.go.id)
0.08 2 0.16

Threats :
1. Harga minyak kelapa sawit mengalami kenaikan sebesar 38.54% per akhir Oktober 2020. (source:
ycharts.com) 0.10 3 0.30

2. Berdasarkan Top Brand Index (TBI) 2020 Shampoo Pantene yang dimiliki oleh P&G memiliki rating TBI
tertinggi yaitu sebesar 28.1%, dibandingkan Clear (18.7%) dan Sunsilk (13.3%). (source: Top-brand award) 0.07 2 0.14

3. Tingkat pengangguran menjadi sebesar 7.07% per Agustus 2020, lebih tinggi dibandingkan tahun lalu di
periode yang sama yaitu sebesar 5.23%. (source: BPS) 0.11 2 0.22

4. Volatilitas nilai tukar yang cenderung tinggi, di mana sepanjang 2020 berada di rentang Rp 13,800/USD – Rp
16,500/USD. (source: xe.com) 0.07 2 0.14

5. Konsumsi Rumah Tangga, untuk komponen Restoran dan Hotel mengalami penurunan sebesar -10.9% pada
Triwulan III 2020 (YoY). (source: BPS) 0.12 1 0.12

TOTALS
1.00 2.80
External Factor Evaluation (EFE) Matrix Analysis
(2/2)
Opportunities
1.Keunggulan kompetitif Unilever, di mana brand mereka mewakilkan kehidupan yang berkelanjutan (cth: botol kecap bango 100%
dpt didaur ulang, brand “love beauty and planet” yang memiliki teknologi fast rinse dan ramah lingkungan)
2.Dengan kenaikan pendapatan, kebutuhan konsumen semakin spesifik, sehingga menjadi potensi untuk brand unilever yang
berada di segmen beauty and personal care
3.Unilever dapat memperluas market share kepada konsumen Muslim, salah satu brand perusahaan yang mampu menjadi daya
tarik seperti Nameera (produk kecantikan halal)
4. Terjadi pergeseran cara berbelanja masyarakat melalui e-commerce seiring dengan besarnya jumlah masyarakat yang telah 
aware dengan internet.
5.Penurunan suku bunga menjadi dorongan masyarakat untuk meningkatkan konsumsi, di satu sisi juga dapat dimanfaatkan
perusahaan untuk melakukan refinancing.

Threats
1.Beberapa produk perusahaan menggunakan bahan baku minyak kelapa sawit (es krim, produk kecantikan) sehingga kenaikan
harga minyak kelapa sawit mampu meningkatkan biaya produksi.
2.Dengan posisi Brand Pantene saat ini, dapat memberikan image bahwa Pantene secara umum merupakan shampoo terbaik di
pasar.
3.Kondisi pengangguran yang meningkat dapat berimbas pada penurunan konsumsi masyarakat.
4.Perusahaan terpapar risiko nilai tukar dikarenakan terdapat porsi hutang usaha dan hutang lain-lain dalam USD.
5.Salah satu lini bisnis perusahaan yaitu Unilever Food Solution memiliki konsumen utama yaitu hotel, restoran, dan café/catering.
Competitive Profile Matrix
Kompetitor Unilever
(1 / 2)   Net Net
• P&G 
Company Sales Profit
Procter & Gamble (P & G) adalah
perusahaan global yang beroperasi di lebih
dari 180 negara. P & G memproduksi dan
menjual barang-barang konsumen di
beberapa segmen produk yang merupakan
Unilever (Global) 61b 8b
bagian dari perawatan kecantikan,
perawatan, perawatan kesehatan,
perawatan rumah tangga dan perawatan
bayi yang lebih baik. P&G (Global) 67b 3.8b
Kinerja Keuangan P&G pada tahun 2019
cukup solid dengan membukukan net sales
sebesar $67b jauh lebih tinggi dibanding
Unilever yang sebesar $61b. 
Wings Group ? ?
Top 3 Region Penjualan P&G terfokus pada
Amerika Utara disusul Eropa dan Asia
Pasifik, dan lainnya dengan pangsa pasar
berturut2 47%, 22%, 10%.
Kompetitor Unilever
(2 / 2)

• Wings Group
Mulanya, Wings Group memiliki nama Fa Wings, mulai berdiri di tahun 1949. Fa
Wings hanya memproduksi sabun colek buatan rumahan dan menawarkannya
melalui pintu ke pintu. 
Sabun dan detergen menjadi produk pertama yang diproduksi oleh Wings, dan yang
terbukti dapat diterima konsumen dengan baik. Setelah itu, produk-produk
pembersih lainnya diperkenalkan dan saluran distribusi yang kuat terbentuk di
seluruh Indonesia. 
Wings saat ini telah diakui sebagai produsen lokal dan distributor untuk produk
rumah tangga dan produk perawatan pribadi yang terkemuka.
Saat ini Wings Group menguasai 11,54% dari pasar deterjen dengan produk DAIA
dan SoKlin.
Sekian dari kami
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai