Anda di halaman 1dari 47

Pemicu 1

Seorang pria berusia 21 tahun datang ke IGD RS dengan keluhan nyeri


perut yang dirasakan sejak 3 jam yang lalu. Nyeri awalnya dirasakan
pada sekitar pusar, kemudian berpindah ke daerah perut kanan bawah,
semakin lama semakin parah. Pasien merasa mual dan terdapat
muntah 1 kali, isi makanan, tidak ada darah maupun lender. Badan
terasa agak hangat pada pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80
mmHg, nadi 92x/menit, Frekuensi nafas 18x/menit, suhu 37,8 C.
Terdapat nyeri tekan dan nyeri lepas pada titik McBurney, Pasien
didiagnosis apendisitis akut.
KATA SULIT
•-
KATA KUNCI
1. Identitas Pasien : Laki-laki 21 th
2. Ku : nyeri perut
Onset : 3 jam yang lalu
Lokasi : awalnya di daerah pusar dan berpindah ke kanan bawah
Sifat keluhan : semakin lama semakin parah
3. Kp : - Mual
- Muntah 1x, isi makanan, darah dan ledir (-)
- Badan agak hangat
4. Pf : - TD 120/80mmHg,
- HR 92x/mnt
- RR 18x/menit
- McBurney sign (+)
5. Diagnosis : Apndisitis akut
Identifikasi Masalah :
1. Jelaskan jenis nyeri secara umum (akut vs kronik; nosiseptif;
inflamatorik; neuropatik; psikogenik; somatic vs visceral)
2. Jelaskan patofisiologi nyeri alih
3. Jelaskan patafisiologi nyeri alih pada kasus apendisitis akut
Analisis Masalah
1. Nyeri
• Mekanisme protektifkesadaran terhadap kerusakan jaringan
• Reseptor nyeri tidak beradaptasi terhadap stimulasi berulang atau
berkepanjangan
• Disertai respons prilaku bermotif serta reaksi emosional
• Dipengaruhi pengalaman masa lalu
Diagnosis
Spider Web
APENDISITIS
DEFINISI
Peradangan dari apendiks versiformis dan merupakan
kegawatdaruratan bedah abdomen yang paling sering
ditemukan
EPIDEMIOLOGI
0-1 tahun : <1%

2-3 tahun : 15%

Puncak : 20-30 tahun


ETIOLOGI

Obstruksi
Bakteri
Lumen

Familial Diet
PATOFISIOLOGI
Bendungan
Obstruksi mukus

Tekanan intra
lumen meningkat

Apendisitis akut
Aliran limfe lokal  nyeri
terhambat epigastrium
Sekresi mukus Tekanan terus
berlanjut meningkat

obstruksi vena, edema


bertambah, dan
bakteri akan
menembus dinding

Peradangan mengenai
peritoneum setempat
Apendisitis
 nyeri kanan bawah supuratif akut
infark dinding
aliran arteri apendiks +
terganggu gangren

apendisitis
gangrenosa

Dinding Apendisitis
pecah perforasi
anifestasi Klinis
Nyeri di epigastrium/periumbilikal

Nyeri di kuadran kanan bawah

Anoreksia, mual, muntah


Demam
Pemeriksaan Fisik
Nyeri tekan dan nyeri lepas

Rigiditas

Nyeri tekan kontralateral/ Rovsing sign

RT: Nyeri arah jam 9-12

Psoas sign: bila apendiks menempel di m. Psoas mayor, pada


letak retrosekal retropreitoneal

Obturator sign
Alvarado Score
M Migratory of pain (1)

A Anorexia (1)

N Nausea/ vomitus (1)


T Tenderness (2)

R Rebound tenderness (1)


E Elevation of temperature (1)


L Leukositosis (2)

• 7-9 : apendisitis akut


• 5-6 : observasi 24 jam
• <5 : bukan apendisitis
Pemeriksaan penunjang
• Laboratorium
-leukositosis
• Urinalisa
• Foto polos abdomen
- tidak spesifik dan tidak direkomendasikan kecuali ada
kelainan yang membutuhkan pemeriksaan foto polos
abdomen (seperti perforasi, obstruksi usus atau batu
utereter).
- gambaran udara usus abnormal, fecolith, atau benda
asing
• < 50%  Gambaran fekolith:
soliter, oval, densitas kalsifikasi pada kuadran bawah kanan,
ukurannya dapat mencapai 2 cm. terkadang dapat berbentuk shell like
atau laminated5
Tanda lain:

- Kalsifikasi apendiks (0,5-6cm)


- Sentinel loop- pelebaran ileum atonik berisi air fluid level
- Dilatasi sekum
- Preperitoneal fat line yang melebar dan / kabur
- Kaburnya region kanan bawah, mengacu pada cairan dan edema
- Skoliosis konkaf ke kanan
- Massa kuadran bawah kanan yang mendesak sekum
- Kaburnya batas muskulus psoas kanan (tidak khas)
- Udara pada apendiks (tidak khas)
Gambaran foto polos abdomen tampak apendikolith (panah)
• Apendikografi
- Pemeriksaan apendikografi tidak mempunyai peran diagnosis dalam
kasus appendisitis
- Kontra indikasi: peritonitis dan curiga perforasi
- dapat untuk menegakkan diagnosis penyakit lain yang menyerupai
apendisistis
Temuan appendikografi pada appendisitis:
- Non filling appendiks
- Irregularitas nodularitas dari appendiks yang
memberikan gambaran edema
mukosa yang disebabkan oleh karena inflamasi akut.
- Efek massa pada sekum serta usus halus yang
berdekatan.

Gambaran pengisian penuh dengan kontras pada apendiks, apendiks normal


Barium Enema
•dapat menunjukkan komplikasi-komplikasi dari
appendisitis pada jaringan sekitarnya,untuk menyingkirkan
diagnosis banding,
•sensitivitas dan tingkat akurasi yang tinggi sebagai
metode diagnostik untuk menegakkan diagnosis appendisitis
kronis  tampak pelebaran/penebalan dinding mukosa
appendiks, disertai penyempitan lumen hingga sumbatan
usus oleh fekalit
kriteria diagnosis appendisitis :
•non filling apendiks dengan desakan lokal sekum
•pengisian dari apendiks dengan penekanan local pada sekum
•nonfilling apendiks dengan adanya massa pelvis (kabur pada
kuadran bawah kanan dengan perubahan letak usus halus akibat
desakan)
•pola mukosa apendiks irregular dengan terhentinya pengisian.
Gambaran foto oblique superior kanan abdomen dengan barium enema single kontras.
Tampak Sekum (C) dan appendix yang mengalami osifikasi dan kontur yang ireguler
(tanda panah).
• USG

Bila hasil pemeriksaan fisik meragukan, dicurigai


adanya abses, menyingkirkan diagnosis banding
seperti kehamilan ektopik, adnecitis dan sebagainya.
Sensitivitas sekitar 90%
• Tanda appendisitis akut pada sonografi :
- Indentifikasi apendiks
- Struktur tubuler dengan ujung buntu pada titik nyeri
- Non-kompresibel
- Diameter 6 mm atau lebih
- Tidak adanya peristaltic
- Apendikolith dengan bayangan akustik
- Ekogenesitas tinggi non-kompersibel disekitar lemak
- Cairan disekitar lesi atau abses
- Edema dan ujung sekum
Gambaran appendisitis
: tampak penebalan dari dinding apendiks
Gambaran appendisitis dengan gambaran apendikolith (jarang terlihat
dengan USG) (panah)
CT Scan
dipertimbangkan sebagai pemeriksaan diagnostik
paling akurat untuk menyingkirkan appendisitis.
keakuratan diagnosis CT scan rata-rata antara 93%
dan 98 % dengan sensitifitas 90-98% dan spesifitas
83-98%

Dapat menunjukkan tanda-tanda dari appendisitis.


Selain itu juga dapat menunjukkan komplikasi dari
appendisitis seperti bila terjadi abses
Gambaran CT scan tampak apendiks terinflamasi (A) dengan
apendikolith (a)
Gambaran Appendisitis perforasi dengan abses. Tampak apendikolith
(panah) dan udara dalam abses dan perubahan inflamasi dengan
penebalan dinding (panah terbuka)
Sonografi CT scan
Sensitivitas 85% 90 – 100%
Spesifisitas 92% 95 – 100%
Penggunaan Evaluasi pasien dengan Evaluasi pasien dengan kecurigaan
kecurigaan diagnosis appendicitis diagnosis appendicitis

Keuntungan Aman Lebih akurat


Relative lebih murah Lebih baik mengidentifikasi
Dapat menyingkirkan penyakit phlegmon dan abses
pelvis pada wanita Lebih baik mengindentifikasi
Lebih baik penggunaanya pada apendiks normal
anak-anak

Kerugian Ketergantungan operator Harga lebih mahal


Nyeri Efek radiasi pengion
Penggunaan kontras
MANAJEMEN
Diagnosis Banding
GE mual, muntah, diare mendahului rasa sakit. Sakit

perut tidak berbatas tegas. Hiperperistaltik.

Demam dengue ●
RL +, trombositopenia, ht meningkat


Pernah timbul nyeri yg sama
Kelainan ovulasi sebelumnya, radang (-)
Limfadenitis lebih sering menyerang anak-anak dengan biasanya diawali

infeksi saluran napas. Lokasi nyeri perut di bawah kanan tidak


konstan dan menetap, dan jarang terjadi true muscle guarding
mesenterika ●
didahului ge, nyeri perut, mual, NT samar terutama kanan

Demam tinggi, nyeri difus,


PID

keputihan, infeksi urin, vt: nyeri

Kehamilan ●
Riw.telat haid, ruptur tuba/abortus : nyeri
mendadak, difus di pelvis, syok,
ektopik ●
Vt: nyeri, peninjolan rongga Douglas,
Kista ovarium

demam (-)

nyeri mendadak, teraba massa
terpuntir ●
Vt/rt: teraba massa

Urolitiasis ●
Riw.kolik menjalar dari pinggang ke perut ke
inguinal kanan

Eritrosituria
pielum/ ●
Foto polos abdomen/ urografi iv

Pielonefritis : demam tinggi, mengigil, nyeri
ureter cva, piuria
Tatalaksana
• Apendiktomi
dapat dilakukan secara terbuka ataupun dengan cara
laparoskopi. Bila apendiktomi terbuka, incise
McBurney paling banyak dipilih oleh ahli bedah
• Antibiotik
- Pada apendisitis gangrenosa atau perforata
- Preoperative, antibiotik broad spectrum intravena
diindikasikan untuk mengurangi kejadian infeksi pasca
pembedahan.
- Post operatif, antibiotic diteruskan selama 24 jam pada
pasien tanpa komplikasi apendisitis
- diteruskan sampai 5-7 hari post operatif untuk kasus
apendisitis ruptur atau dengan abses.
- diteruskan sampai hari 7-10 hari pada kasus apendisitis
ruptur dengan peritonitis difus
KOMPLIKASI

Perforasi

Peritonitis

Masa periependikuler
Prognosis

• Apendiktomi yang dilakukan sebelum perforasi prognosisnya baik.


Kematian dapat terjadi pada beberapa kasus. Setelah operasi masih
dapat terjadi infeksi pada 30% kasus apendix perforasi atau apendix
gangrenosa.
• Serangan berulang dapat terjadi bila appendiks tidak diangkat
TERIMA KASIH
Apendisitis akut

Anda mungkin juga menyukai