Anda di halaman 1dari 18

Pertumbuhan dan Perkembangbiakan

Bakteri
Muhammad Akbar Dita Febiyana (2014301054)
(2014301072) Gustia (2014301059)
Tegar Abillah (2014301090) Oca yuli (2014301079)
Ranu Dwi (2014301084) Riza Azzahra (2014301087)
Dhita Imaniar (2014301053) Wardah Alaya (2014301096)
Nassa Fadila (2014301076) Najwa nabila (2014301075)
Lutfiyah Salwa (2014301069)
Pertumbuhan Bakteri
Pertumbuhan adalah meningkatnya jumlah kuantitas
massa sel dengan cara terbentuknya sel-sel baru.
Terjadinya proses pertumbuhan tergantung dari
kemampuan sel dalam membentuk protoplasma
baru dari nutrient yang tersedia di lingkungan.
Pada bakteri, pertumbuhan secara aseksual disebut
dengan pembelahan biner. Pembelahan biner
berlangsung dengan interval yang teratur dengan
penambahan atau kelipatan secara eksponensial (Riadi,
2016).
Fase Pembelahan Sel Bakteri
Fase Lag (Fase Penyesuaian )
Fase Lag merupakan fase penyesuaian bakteri dengan
lingkungan yang baru.

Fase Logaritma / Exponensial


Fase Logaritma / eksponensial ditandai dengan
terjadinya periode pertumbuhan yang cepat. Setiap sel
dalam populasi membelah menjadi dua sel.
Fase Stasioner
Fase stasioner terjadi pada saat laju pertumbuhan bakteri
sama dengan laju kematiannya. Sehingga jumlah bakteri
keseluruhan bakteri akan tetap.

Fase Kematian
Fase Kematian merupakan fase dimana laju kematian
lebih besar
Factor-faktor Penting Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bakteri

a. Zat Makanan


b. Derajad Keasaman Lingkungan (pH)
c. Suhu
d. Kelembaban
e. Oksigen
f. Pencahayaan
g. Tekanan Osmotik
Perkembangbiakan Bakteri
Perkembangbiakan bakteri berarti proses reproduksi
bakteri untuk memperbanyak diri.
Bakteri berkembang biak dengan pembelahan biner.
Dalam proses ini, bakteri yang merupakan sel tunggal
akan membelah menjadi dua sel anak yang identik.
Pembelahan biner dimulai ketika
DNA bakteri membelah menjadi dua (bereplikasi)
Reproduksi Aseksual
Bakteri mengalami reproduksi aseksual dengan cara
pembelahan biner, yaitu pembelahan dari satu menjadi
dua sel dan seterusnya. Pembelahan biner ini termasuk
pembelahan amitosis. Artinya, pembelahannya tidak
melibatkan tahapan pembelahan sel seperti halnya
manusia, melainkan berlangsung spontan atau secara
langsung.
Proses Pembelahan Biner
Keterangan gambar:

Replikasi DNA dan


elongasi
Dinding sel membran
plasma membelah
Septum terbentuk dan
DNA terpisah
Sel terpisah menjadi 2
(pemisahan sel menjadi
dua) dan setiap sel
mengulangi proses
Reproduksi Seksual

Reproduksi seksual bakteri bisa terjadi melalui


mekanisme rekombinasi gen melalui tiga cara, yaitu
konjugasi, transduksi, dan transformasi.
Konjugasi adalah tahap reproduksi seksual pada bakteri
yang ditandai dengan pemindahan materi genetik secara
langsung. Pemindahan itu terjadi dari satu bakteri ke
bakteri lain melalui jembatan konjugasi.
Transduksi melibatkan peran organisme lain, yaitu virus.
Itulah mengapa rekombinasi gen antara dua bakteri
dijembatani oleh virus fag (bakteriofag). Virus yang
paling sesuai digunakan untuk proses transduksi ini adalah
virus fag temperat. Hal itu karena virus ini mampu
bereplikasi secara litik dan lisogenik.
 Transformasi, materi genetik akan dipindahkan oleh
bakteri secara langsung atau tidak melalui jembatan
penghubung (jembatan konjugasi). 
Konjugasi
Dua sel bakteri saling mendekat
hingga akhirnya terbentuk
struktur jembatan yang
menghubungkan antara kedua sel.
Terjadi transfer kromosom dan
plasmid.
Untuk bakteri yang menerima
kromosom dan plasmid, materi
genetiknya menjadi materi genetik
rekombinan.
Bakteri dengan materi genetik
rekombinan akan memisahkan
diri. Akibatnya, terbentuk dua sel
anakan dengan sifat baru
(rekombinan).
Transduksi
1. Bakteri diinfeksi oleh virus
fag, sehingga virus
mengandung DNA bakteri
tersebut.
2. Virus fag tersebut kemudian
akan menginfeksi bakteri-
bakteri lainnya. Akibatnya,
terbentuk bakteri baru
dengan rekombinasi gen
sesuai dengan rekombinasi
gen pada virus
penginfeksinya.
3. Terbentuklah bakteri-bakteri
rekombinan
Transfornmasi
materi genetik
materi genetik akan
dipindahkan oleh bakteri
secara langsung/tidak
DNA tersebut didapat
dari bakteri yang
mengalami lisis sehingga
potingan DNA nya yang
mengandung alel lepas.
Penyakit Berbahaya yang Disebabkan
Infeksi Bakteri
 
1. Sepsis
Sepsis adalah penyakit serius yang terjadi ketika tubuh memiliki
respons imun yang luar biasa terhadap infeksi bakteri. Pada
kondisi ini, zat antibodi yang dilepaskan ke dalam aliran darah
untuk melawan infeksi memicu peradangan di seluruh tubuh. Jika
sampai terjadi gangguan fungsi organ atau syok septik, kondisi
ini dapat menimbulkan kematian.
Sepsis bisa terjadi pada siapa saja, namun kondisi ini lebih
berisiko terjadi pada bayi, orang lanjut usia (lansia), orang
dengan sistem imun yang lemah, serta orang yang memiliki
riwayat kondisi medis kronis, seperti diabetes, penyakit paru-
paru, ginjal, dan kanker.
2.Meningitis
Meningitis adalah infeksi pada selaput yang
menyelubungi otak dan saraf tulang belakang. Meningitis
yang disebabkan oleh bakteri berpotensi merusak otak dan
menyebabkan kematian, sementara meningitis yang
disebabkan oleh virus biasanya lebih ringan dan
cenderung mudah diobat.
Meningitis biasanya terjadi karena adanya infeksi di
bagian tubuh lain, seperti telinga, rongga sinus, atau
tenggorokan, yang menyebar ke otak. Meningitis bisa
terjadi pada siapa saja, namun kondisi ini lebih berisiko
terjadi pada bayi dibandingkan kelompok umur lainnya.
3.Pneumonia
Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang umumnya
disebabkan oleh infeksi bakteri. Penyebab paling umum
dari pneumonia bakteri adalah Streptococcus pneumoniae.
Namun, pneumonia juga bisa terjadi akibat infeksi virus
atau jamur.
Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri biasanya hanya
terjadi pada salah satu bagian paru. Kondisi ini berisiko
tinggi pada orang yang memiliki penyakit pernapasan dan
orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
4.Tuberkulosis
Penyakit tuberkulosis atau TB disebabkan oleh bakteri
yang utamanya menyerang paru-paru. TB adalah penyakit
menular dan berpotensi mengancam nyawa. Penularannya
bisa terjadi jika seseorang menghirup percikan air liur dari
penderita TB saat batuk atau bersin.
Penyakit ini bisa disembuhkan, asalkan pasien menjalani
pengobatan TB dengan benar, yaitu dengan minum obat
antituberkulosis (OAT) selama minimal 6 bulan hingga
tuntas. Pengobatan ini bukan hanya bertujuan untuk
mengobati TB, tapi juga mencegah penularan dan
kekambuhan TB, serta mencegah terjadinya TB MDR.
Kesimpulan :
 Bakteri adalah organisme yang paling banyak jumlahnya dan tersebar
luas dibandingkan makhluk hidup lainnya. Bakteri memiliki ratusan ribu
spesies yang hidup di gurun pasir, salju atau es, hingga lautan.
 Pada bakteri, pertumbuhan secara aseksual dan disebut dengan
pembelahan biner. Pembelahan biner berlangsung dengan interval yang
teratur dengan penambahan atau kelipatan secara eksponensial.
 Cara terbaik untuk mencegah penyebaran penyakit akibat bakteri
adalah dengan sering mencuci tangan yang bersih dengan sabun,
terutama setelah menggunakan toilet dan sebelum mereka makan. Juga
menjaga kehygienisan makanan yang akan dikonsumsi.

 

Anda mungkin juga menyukai