Anda di halaman 1dari 28

PELATIHAN APARATUR PEMERINTAH

DESA
Dalam bidang
PENGELOLAAN KEUANGAN
DESA

DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA


KABUPATEN CIREBON
POKOK-POKOK PENGATURAN
PERMENDAGRI 20 TAHUN
2018 Tentang
PENGELOLAAN KEUANGAN
DESA
1 PENDAHULUA
N
PENDAHULUAN

DESA Desa atau yang disebut dengan nama lain mempunyai akar sejarah yang
panjang dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia.
adalah desa dan desa adat atau yang
► Desa telah ada sebelum Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk.
disebut dengan nama lain, selanjutnya
disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat ► Dengan konstruksi menggabungkan fungsi self-governing community dengan
hukum yang memiliki batas wilayah yang local self government, diharapkan kesatuan masyarakat hukum adat yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus selama ini merupakan bagian dari wilayah Desa, ditata sedemikian rupa
urusan pemerintahan, kepentingan menjadi Desa dan Desa Adat.
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa ► Desa dan Desa Adat memiliki fungsi pemerintahan, keuangan Desa,
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak pembangunan Desa, serta mendapat fasilitasi dan pembinaan dari pemerintah
tradisional yang diakui dan dihormati Kabupaten/Kota.
dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. ► Oleh sebab itu, Desa dan Desa Adat dapat melakukan perubahan wajah Desa
dan tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, pelaksanaan
pembangunan yang berdaya guna, serta pembinaan masyarakat dan
pemberdayaan masyarakat di wilayahnya.

4
PERMENDAGRI:

DASAR HUKUM
1. Permendagri 111 /2014 tentang Pedoma Teknis
Peraturan di Desa
2. Permendagri No. 113/2014 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa  Permendagri 20 Tahun 2018 tentang
PP 43/2014 Pengelolaan Keuangan Desa
tentang Peraturan 3. Permendagri No. 114/2014 Tentang Pedoman
Pembangunan Desa;
Pelaksanaan
4. Permendagri 44 /2016 tentang Kewenangan Desa
UU 6/2014 5. Permendagri 46/2016 tentang Laporan Kuwu
PP 47/2015 tentang 6. Permendagri 110/2016 tentang BPD
Perubahan atas PP Permendesa , PDTT 4 Tahun 2014 tentang BUMDesa
43/2014
UU 6/2014 PMK
tentang 1. PMK Nomor 49/PMK.07/2016 tentang Tatacara
Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan
Desa PP 60/2014 dan Evaluasi Dana Desa
2. PMK Nomor 50/PMK.07/2016 tentang Pengelolaan
tentang Dana Desa Transfer ke Daerah dan Dana Desa
Bersumber dari APBN 3. PMK Nomor 225 /PMK.07/2017 tentang Perubahan
Kedua PMK Nomor 50/pmk.07/2017 tentang
PP 22/2015 tentang pengelolaan transfer ke Daerah dan Dana Desa
Perubahan I atas PP 4. PMK Nomor 226 /PMK.07/2017 tentang Perubahan
60/2014 Rincian Dana Desa menurut Daerah kabupaten/kota
PP 8/2016 tentang
Perubahan II atas PP Permendesa , PDTT 19 Tahun 2017 tentang Penetapan 5
60/2014 Prioritas Penggunaan Dana Desa 2018
UNSUR PENTING DALAM
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA
1. PEMERINTAH DESA
KELEMBAGAAN 2. BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
3. LEMBAGA KEMASYARAKAT DESA
DAN LEMBAGA ADAT DESA
1. KEWENANGAN ASAL-USUL DIATUR &
2. KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DIURUS
DESA
3. KEWENANGAN YANG DITUGASKAN
DESA KEWENANGAN
OLEH PEMERINTAH, PEMDA PROV
DAN PEMDA KAB/KOTA;
DIURUS
4. KEWENANGAN LAIN YANG
DITUGASKAN OLEH PEMERINTAH,
PEMDA PROV DAN PEMDA
KAB/KOTA

1. PADes
2. APBN  DANA DESA
3. APBD (PERIMBANGAN) KAB/KOTA ADD
4. BAGI HASIL PAJAK RETRIBUSI DAERAH KAB/KOTA
5. BANTUAN KEU. PROV/KAB/KOTA
KEUANGAN 6. HIBAH & SUMBANGAN TIDAK MENGIKAT PIHAK KETIGA
7. LAIN-LAIN PENDAPATAN DESA YANG SAH 6
ISU-ISU
2 STRATEGIS
KEBIJAKAN
PENGELOLAA
N KEUANGAN
DESA
“Dengan dilahirkannya UU 6 Tahun
2018, selanjutnya Pengelolaan
Keuangan Desa yang sebelumnya 3.
1. Mengatur
2. Kewenangan
diatur dengan Permendagri 37 Tahun Tata Kelola
Kedudukan Keudes
2007 dicabut dan digantikan dengan
Permendagri 113 Tahun 2014.”

8
IMPLEMENTASI PENGELOLAAN
KEUANGAN DESA
INTERNAL DESA
Sumber-sumber pendapatan Desa yang harus dikelola dalam APBDesa
Proporsi belanja desa 70% : 30%
Kapasitas SDM pengelola keuangan Desa masih terbatas;
tingkat kesulitan geografis tiap desa bervariasi, mulai ringan, sedang dan
berat;
ketidak tepatan (sasaran, target, output, kebutuhan besaran anggaran) dalam
pelaksanaan perencanaan pembangunan dan anggaran;
Keterbatasan sarana dan prasarana Kantor Desa; dan
Integritas dan mentalitas Kuwu dan Perangkat Desa.
Kebutuhan simplifikasi dan sinergitas laporan, terutama DD – laporan yang
sederhana, akuntabel, kejelasan data output )
Makin meningkatnya masalah pelanggaran hukum

9
IMPLEMENTASI PENGELOLAAN
KEUANGAN DESA
EKSTERNAL DESA
Integritas dan mentalitas supra Desa;
Kapasitas pemerintah supra Desa yang melaksanakan tugas binwas terbatas;
Binwas yang dilakukan oleh Pemerintah, Gubernur dan Bupati/Wali Kota masih
belum berjalan dengan optimal.
Ketidaktersediaan perbup/perwal terkait kewenangan Desa, pengelolaan
keuangan Desa, pengadaan barang/jasa di Desa, pengalokasian DD,
pengalokasian ADD, BHPRD.
Pendampingan masih belum optimal;
Hambatan/permasalahan dalam pelaksanaan DD
Tuntutan Desa (pengaturan Siltap, dan tunjangan)
Implikasi kebijakan pemerintah lainnya (PKTD; SKB Pengawasan
bersama DD)
Terbitnya Permendagri 20/2018.

10
Lokasi dan Alokasi DD Tahun 2015-2018
Jumlah lokasi dan alokasi
No Rata-Rata
Tahun
. Prov Kab/Kota Kec Desa Alokasi @Desa

1. 2015 33 434 6.539 74.093 20,7 Triliun 300 Jutaan


2. 2016 33 434 6.539 74.754 46,9 Trilun 600 Jutaan
3. 2017 33 434 6.539 74.910 60 Trilun 810 Jutaan
4. 2018 33 434 6.539 74.958 60 Triliun 800 Jutaan
Jumlah 187,6 Triliun
Ket.
Jumlah Desa dari Tahun 2015 s.d. 2018 mengalami kenaikan jumlah,
sebanyak 865 Desa, atau 1,15% dari total jumlah Desa yang ada saat ini.
11
Review penyaluran DD Tahun 2015-2018
 Penyaluran Tahun 2015  Penyaluran Tahun 2016
No. Uraian Jumlah Keterangan No. Uraian Jumlah Keterangan
1. Provinsi 33   1. Provinsi 33  

2. Kab/Kota 434   2. Kab/Kota 434  


3. Kec 6.382  
3. Kec 6.382  
4. Desa 74.754  
4. Desa 74.093  
5. Pagu DD 2016 46,9 Trilyun  
5. Pagu DD 2015 20.766.200.000.000  
6. Penyaluran Dari RKUN ke RKUD 46,6 Trilyun 99,4%
6. Penyaluran Dari RKUN ke RKUD 20.766.200.000.000 100% 7. Penyaluran Dari RKUD ke RKDesa 46,4 Trilyun 99,1%
7. Penyaluran Dari RKUD ke RKDesa 18.734.747.197.283 90,22% 8. Sisa DD T.A. 2016 di RKUD 109 Milyar  
8. Sisa DD T.A. 2015 di RKUD 203.700.661.833   9. Konsolidasi Penggunaan DD    
  a. Bidang Pembangunan 40,90 Trilyun 87,32 %
9. Konsolidasi Penggunaan DD    
  a. Bidang Pembangunan 15.610.362.327.590 83,32 % 1, 68 Trilyun 3,60 %
b. Bidang Pemerintahan
1.120.839.487.659 5,98 % 3,18 Trilyun 6,80 %
b. Bidang Pemerintahan c. Bidang Pemberdayaan
1.441.130.173.074 7,69 % 0,8 Trilyun 1,80 %
c. Bidang Pemberdayaan d. Bidang Kemasyarakatan
561.376.673.960 2,99 % 938 Juta 0,002%
d. Bidang Kemasyarakatan e. Biaya tak terduga
  Total 18.734.747.197.283 90,22%   Total 46,4 Trilyun 99,1%

12
Review penyaluran DD Tahun 2015-2018
 Penyaluran Tahun 2017  Penyaluran Tahun 2018
No. Uraian Jumlah Keterangan a. Kondisi realisasi penyaluran meningkat secara progresif
1. Provinsi 33  
2. Kab/Kota 434   setelah dilakukan kunjungan langsung di 5 (lima)
3. Kec 6.382   provinsi dimaksud. Dari pernyaluran DD RKUN ke RKUD
4. Desa 74.910  
5. Pagu DD 2016 60 Triliun  
sebesar Rp 29.702 M (49,50%) dari pagu DD Rp 60.000
6.
Penyaluran Dari RKUN ke RKUD
Tahap I
35,8 Triliun 99,5% M per tanggal 22 Juni 2018 berdasarkan aplikasi OM
7.
Penyaluran Dari RKUN ke RKDesa
23,9 Triliun 99,6%
SPAN dengan rincian sebagai berikut:
b. RKUN ke RKUD Tahap I sebesar Rp 11.999,75 M
Tahap II(13 Desember 2017)
Total RKUN ke RKUD Per 13 Desember
  59,8 Triliun 99,69%

8.
2017
Catatan    
(99,92% dari pagu Tahap I), yaitu: 434 Daerah; dan
  Ada 161 Milyar yang hangus, karena sampai dengan 31 Juli 2017, belum menyampaikan
laporan penyaluran sisa DD Tahun 2016 yang ada di RKUD (90 Kab/Kota), dengan
74.958 Desa.
penjelasan :
109,3 M terkait sisa DD di RKUD Tahun 2016;
c. RKUN ke RKUD Tahap II sebesar Rp 17.702,95 M
52,3 M DD atas selisih jumlah Desa di Sumatera Barat (43) dan Sulawesi Utara (1 (73,76% dari pagu Tahap II), yaitu: 315 Daerah; dan
Desa)

Ada 71,6 Miliar DD Tahap 2 yang tidak salur per 13 Desember 2017, di 2 Daerah, yaitu
55.841 Desa.
Kota Ambon sebesar 11 Miliar, dan Kab. Merauke sebesar 60 Miliar;
 
d. RKUD ke RKD sebesar Rp 12.108,27 M (40,76% dari
  yang sudah salur ke RKUD), yaitu: 369 Daerah; dan
72.505 Desa.

13
KEBIJAKAN
4 PENGELOLAAN
KEUANGAN DESA
BERDASARKAN
PERMENDAGRI
20 TAHUN 2018
POKOK-POKOK PENGATURAN

STRUKTUR

PROSES/MEKANISME PKD

ALAT

HAL-HAL KHUSUS LAINNYA

15
1. STRUKTUR PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

Poin-Poin Penting Kebijakan terkait Pengelola Keuangan Desa:


1. Pengelolaan keuangan di Desa disesuikan dengan organisasi pemerintah Desa dengan
tetap berpedoman pada konsep pemisahan kewenangan antara yang memerintahkan,
menguji, dan yang menerima atau mengeluarkan uang. Pemisahan kewenangan
tersebut mengacu pada pasal 5 ayat (4) Permendagri 13/2006 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah. Namun demikian, apa yang diatur dalam Permendagri Pengelolaan
Keuangan Daerah tidaklah diterapkan seluruhnya, karena keterbatasan personil yang
ada di Desa
2. Pelibatan semua perangkat Desa dalam pelaksanaan kegiatan (sebagai PPKD dan tim
yang melaksanakan kegiatan)
3. Memperjelas kewenangan pengelolaan keuangan berada di Perangkat Desa

16
2. PROSES / MEKANISME.... TAHAP PERENCANAAN

Poin-Poin Penting Kebijakan Tahapan Perencanaan APBDesa:


1. Penyusunan Rancangan Perdes tentang APB Desa
2. Penyusunan Rancangan Perkades tentang Penjabaran APB Desa
3. Musyawarah BPD untuk membahas dan menyepakati Rancangan Perdes tentang
APB Desa;
4. Penyampaian Rancangan Perdes tentang APB Desa kepada Bupati/Walikota
melalui Camat untuk dievaluasi.
5. Evaluasi Rancangan Perdes tentang APB Desa
6. Penetapan APB Desa
7. Informasi APB Desa kepada masyarakat
8. Perubahan Perdes tentang APB Desa dan Perkades tentang Penjabaran APB Desa

17
2. PROSES / MEKANISME....TAHAP PELAKSANAAN

Poin-Poin Penting Kebijakan Tahapan Pelaksanaan APBDesa:


1. Persiapan Pelaksanaan APB Desa:
a.Penyusunan Rancangan DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran)
b.Penyusunan RAK Desa (Rencana Anggaran Kas)
2. Pengutamaan pelaksanaan kegiatan secara swakelola (yang menjadi payung pelaksanaan
Padat Karya Tunai)
3. Mekanisme pengajuan dan pencairan anggaran kegiatan (didalamnya terdapat pengaturan
uang panjar)
4. Laporan perkembangan dan akhir pelaksanaan kegiatan oleh Kaur dan Kasi Pelaksana
Kegiatan Anggaran (yang menjadi basis data laporan semester I dan laporan
pertanggungjawaban)
5. Perubahan Kegiatan dan Anggaran (penyusunan DPPA)
6. SiLPA
7. Kegiatan Lanjutan (DPA-L)
18
2. PROSES / MEKANISME.... TAHAP PENATAUSAHAAN

Poin-Poin Penting Kebijakan Tahapan Penatausahaan APBDesa:


1. Pencatatan Pengeluaran dan Penerimaan
2. Mekanisme pengeluaran Kas

2. PROSES / MEKANISME.... TAHAP PELAPORAN

Poin-Poin Penting Kebijakan Tahapan Pelaporan APBDesa:


1. Waktu dan format Laporan
2. Alur data laporan
3. Konsolidasi Laporan
4. Transparansi dan akuntabilitas
19
2. PROSES / MEKANISME.... TAHAP PERTANGGUNG JAWABAN

Poin-Poin Penting Kebijakan Tahapan Pertanggungjawaban APBDesa:


1. Waktu dan format Laporan Pertanggungjawaban
2. Konsolidasi laporan
3. Transparansi dan akuntabilitas

Catatan:
Dengan adanya format baru laporan, dan didukung ketersediaan
sumber data, pengelolaan informasi tidak hanya sekedar dapat
mengetahui apa output DD. Sehingga apabila terdapat permintaan
laporan/info, aturan yang dirumuskan ini telah memungkinkan untuk
menyediakan info yang dibutuhkan, karena sumber data telah tersedia
20
3. ALAT/TOOLS

Lampiran yang dimaksudkan sebagai alat bagi Pengelolaan Keuangan Desa:


1. Dokumen Pelaksanaan Anggaran
2. Rencana Anggaran Kas Desa
3. Laporan Perkembangan Kegiatan oleh Pelaksana Kegiatan Anggaran
4. Laporan Akhir Pelaksanaan Kegiatan oleh Pelaksana Kegiatan Anggaran.

Fungsi bagi Pemerintah Desa: menjadi alat pengendalian Pelaksanaan Kegiatan Anggaran,
sekaligus mempertegas bahwa pelaksanaan kegiatan secara teknis dilaksanakan oleh perangkat
Desa (Kasi dan Kaur), bukan Kades
Fungsi bagi Pembina/Pengawas: menjadi alat monitoring dan evaluasi kegiatan yang
21
dilaksanakan.
Perubahan Permendagri
4. KHUSUS 113/2014 mengusung
konsep pembagian Bidang
PoIN-POIN PENTING KEBIJAKAN KHUSUS: kedalam Sub Bidang,
1. Penegasan Pengelolaan Keuangan berbasis Kas, dengan penerimaan dimana dalam Sub Bidang
dan pengeluaran melalui satu rekening.
terbagi dalam kegiatan-
2. Penegasan pengelolaan keuangan Desa berbasis aplikasi
kegiatan.
3. Pelaporan nomor rekening Kas Desa, yang dimaksudkan sebagai
alat pengendalian dana transfer Penetapan Sub Bidang
4. Slot Anggaran untuk mengatasi permasalahan sosial dan merujuk pada Urusan yang
kemanusiaan, serta krisis di Desa yang tidak diprediksi sebelumnya
diatur dalam UU 23/2014
terjadi, melalui penyediaan blok dana di Jenis Belanja Tak Terduga,
untuk kegiatan di Sub Bidang Penanggulangan Bencana, Keadaaan tentang Pemerintahan
Darurat dan Mendesak Daerah.
5. Standar Harga Di Desa
Dengan demikian terjadi
6. Simplifikasi pelaporan
perubahan format
7. Kode Rekening 22
APBDesa.
1 2 3 4

PERMENDAGRI PERMENDAGRI PERMENKEU (PMK) PERATURAN LKPP


114/2014 46/2016 - Pelaporan (waktu (PBJ)
- Perencanan dan - Format laporan dan format) - Mekanisme
pelaksanaan Realisasi APB Desa Pengadaan
Kegiatan Barang/Jasa
- Pembagian Bidang - Pelaksana
dalam Sub Bidang pengadaaan
dan Kegiatan Barang/Jasa
Muatan substansi yang perlu ditindaklanjuti dengan Perbup
mengenai Pengelolaan Keuangan Desa:
1. Pengaturan mengenai kegiatan dalam Bidang 5:
a. kriteria bencana alam dan bencana sosial;
b. kriteria kegiatan yang dapat dibiayai untuk penanggulangan bencana
alam dan bencana sosial;
c. kriteria keadaan darurat;
d. kriteria sarana dan prasarana pelayanan dasar untuk masyarakat;
e. kriteria keadaan mendesak;
f. kriteria masyarakat miskin yang mengalami kedaruratan; dan
g. tata cara penggunaan anggaran dalam .
2. Tata cara penyertaan modal
a. indikator penyertaan modal yang dapat disertakan; dan
b. Indikator analisa kelayakan penyertaan modal. 24
3. Pedoman penyusunan APB Desa
a. sinkronisasi kebijakan pemerintah daerah
kabupaten/kota dengan kewenangan Desa dan
RKP Desa;
b. prinsip penyusunan APB Desa;
c. kebijakan penyusunan APB Desa;
d. teknis penyusunan APB Desa; dan
e. hal-hal khusus lainnya.
4. Kriteria keadaan luar biasa
5. Pengaturan jumlah uang tunai yang
disimpan oleh Kaur Keuangan untuk
memenuhi kebutuhan operasional
pemerintah Desa
25
Peraturan Bupati/Wali Kota yang berhubungan
dengan Peraturan mengenai Pengelolaan Keuangan
Desa
1. Kewenangan Desa
2. Pengadaan Barang/jasa di Desa
3. Standar Harga di Desa
4. Pengalokasian dan Penyaluran Dana Desa (DD)
5. Pengalokasian dan Penyaluran Alokasi Dana Desa (ADD)
termasuk Pengaturan mengenai Siltap dan Tunjangan.
6. Bagi Hasil Pajak dan Retribusi Daerah
7. Penyusunan RPJMDesa dan RKPDesa
8. Tata Cara Penyusunan APBDesa
9. Pengelolaan Aset Desa
26
KESIMPULAN
1. Perubahan Permendagri nomor 113 tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa adalah suatu inisiatif yang baik dan
perlu didukung semua pihak dalam rangka memberikan kejelasan kepada pemangku kepentingan di Desa melakukan
pengelolaan keuangan Desa;
2. Perubahan Permendagri tentang Pengelolaan Keuangan Desa menjadi ruang untuk menyusun ulang pengaturan
pengelolaan keuangan Desa secara rinci, sistematis dan berdasarkan ilmu keuangan/akuntansi yang benar, agar
penerbitan aturan secara parsial oleh pemangku kebijakan dan pengambilan kebijakan secara diskresi oleh pengelola
keuangan yang akan menyebabkan permasalahan hukum dapat diminimalisir.
3. Kementerian Dalam Negeri yang memiliki mandat menyusun regulasi Pengelolaan Keuangan Desa, harus menjadi
leader dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan Desa. Permendagri Pengelolaan Keuangan Desa, telah mengakomodir
kebutuhan K/L terkait dalam pengelolaan keuangan dalam Permendagri yang baru, untuk menghindari tumpang tindih
aturan yang mangakibatkan kebingungan pelaksana di lapangan.
4. Desa sebagai entitas yang kuat dengan dua pilarnya yaitu Rekognisi dan subsidiaritas, dalam pengelolaan keuangannya
tidak dapat dilepaskan dari sistem pengelolaan keuangan negara. Sehingga, prinsip-prinsip pengelolaan keuangan negara
masuk dalam Perubahan Permendagri, dengan tetap bernuansa Desa. Dengan demikian penggunaan kode rekening,
pembagian sub bidang mengacu pada urusan, format APB B Desa, serta format dan waktu pelaporan adalah cerminan
bahwa pengelolaan keuangan Desa telah memenuhi kaedah yang standar, baik dari sisi keilmuaan
(keuangan/akuntansi) maupun dari sisi rujukan regulasi.

27
Terima
kasih
28

Anda mungkin juga menyukai