Nim : 200302052
Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Mikro
Dosen Pengampu : Buk Neng Murialti, SE., M.Si
Pasar monopolistik
■ Banyaknya produsen dalam pasar membuat persaingan yang ketat. Dalam pasar
monopolistik, beberapa perusahaan besar akan memiliki pangsa pasar yang dominan
(bisa mencapai 30-40%), kemudian sisanya dipegang oleh banyak perusahaan-
perusahaan kecil. Contoh: Pangsa pasar air mineral kemasan di Indonesia didominasi
oleh Aqua (hampir 90% pada tahun 2008), kemudian 10% sisanya dipegang oleh
perusahaan lainnya.
■ Karena produsen harus selalu mengembangkan inovasi agar dapat bersaing, akan
muncul biaya inovasi yang akhirnya akan dibebankan kepada konsumen melalui harga
produk.
■ Besarnya biaya persaingan yang harus dikeluarkan seperti iklan dan insentif. Terkadang
beberapa iklan justru tidak tepat sasaran sehingga menghabiskan biaya yang cukup
besar. Biaya insentif seperti bonus produk lain juga akan menimbulkan biaya tambahan.
Permintaan dari Persaingan Monopolistik
Dalam model pasar monopolistik ini terdapat dua bentuk permintaan yaitu:
■ Permintaan industri yang mempunyai kemiringan negatif.
■ Permintaan perusahaan yang lebih horizontal daripada permintaan industri.
Dua model permintaan ini dibangun dari anggapan bahwa satu produk dari suatu
perusahaan terkait erat dengan produk dari perusahaan lainnya, sehingga
kebijaksanaan perusahaan menurunkan harganya tidak akan mendapatkan imbalan
kenaikan kuantitas seperti yang diharapkan, begitu pula karena adanya anggapan
bahwa produk suatu perusahaan merupakan barang substitusi dari produk perusahaan
lainnya maka kenaikan harganya seolah-olah akan menurunkan kuantitas yang amat
besar yang diperkirakan disebabkan oleh berpindahnya konsumen pada prosdusen
lainnya.
Keseimbangan Dalam Pasar Persaingan
Monopolistik