Anda di halaman 1dari 25

Deskripsi Narasi Persuasi

Eksposisi Argumentasi
Jenis-jenis Wacana
Berdasarkan bentuk atau jenisnya, wacana
dibedakan menjadi wacana:
deskripsi,
narasi,
Persuasi,
argumentasi
dan eksposisi.
1. Deskripsi
Penggambaran dengan kata-kata suatu
benda, tempat, suasana, atau keadaan
sehingga pembaca seolah-olah melihat,
mendengar, atau merasakan hal tersebut.
Deskripsi merupakan hasil observasi
melalui panca indra yang disampaikan
secara kronologis.
Contoh : Rumah itu dari kejauhan
kelihatan angker sekali, menyeramkan.
Apalagi jika melihat dari dalam sungguh
mengerikan
Contoh Paragraf
Siang itu aku sedang duduk santai di sofa empuk di dalam apotek
milikku yang baru saja dibuka. Apotek ini adalah impianku sejak aku
kuliah di Farmasi dulu. Sekarang aku memandang puas pada usahaku
selama ini. Aku bisa mendirikan apotek di kota kelahiranku. Apotek
ini cukup luas, beberapa rak besar tempat obat-obatan berjejer rapi
dengan kemasan-kemasan obat warna-warni yang dikelompokkan
menurut farmakologinya dan disusun alfabetis.Pandangan ku tertuju
pada rak buku di pojok ruangan yang berisi buku-buku tebal. Ku
ambil satu buku yang disampulnya tertulis Informasi Spesialis Obat
atau yang biasa disebut kalangan farmasi dengan buku ISO. Setelah
ku pandangi aku tersenyum dan mengembalikannya ke tempat
semula. Buku ini adalah buku pertama yang kubeli saat aku kuliah
dulu. Aku memandang lagi secara keseluruhan apotek ini, sebuah
televisi 14 inci dan sebuah komputer di meja kasir. Hembusan angin
dari AC cukup membuat udara terasa sejuk di bulan Mei yang panas
ini.
2. Narasi
Mengarang atau menceritakan sesuatu baik
nyata maupun tidak nyata, biasanya tulisan ini
berisi rangkaian peristiwa yang susul menyusul
sehingga membentuk alur cerita.

Contoh : cerpen
Novel
Ciri Karangan Narasi

• Menonjolkan unsur perbuatan atau


tindakan.
• Dirangkai dalam urutan waktu.
• Berusaha menjawab pertanyaan,
apa yang terjadi?
• Ada konfliks.
Jenis Karangan Narasi
1. Narasi Ekspositorik (Narasi Teknis)
Narasi ekspositorik adalah narasi yang memiliki sasaran
penyampaian informasi secara tepat tentang suatu
peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan orang
tentang kisah seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis
menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data yang
sebenarnya. Pelaku yang ditonjolkan biasanya satu orang.
Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini sampai
terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai
oleh eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada
penulisan narasi ekspositorik. Ketentuan ini berkaitan
dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta
yang ada, tidak memasukan unsur sugestif atau bersifat
objektif.
Contoh Narasi Ekspositorik
Siang itu, Sabtu pekan lalu, Ramin bermain
bagus. Mula-mula ia menyodorkan sebuah
kontramelodi yang hebat, lalu bergantian
dengan klarinet, meniupkan garis melodi
utamanya. Ramin dan tujuh kawannya berbaris
seperti serdadu masuk ke tangsi, mengiringi
Ahmad, mempelai pria yang akan menyunting
Mulyati, gadis yang rumahnya di Perumahan
Kampung Meruyung. Mereka membawakan
lagu “Mars Jalan” yang dirasa tepat untuk
mengantar Ahma, sang pengantin.
Jenis-jenis Narasi
2. Narasi Sugestif
Narasi sugestif adalah narasi yang berusaha
untuk memberikan suatu maksud tertentu,
menyampaikan suatu amanat terselubung
kepada para pembaca atau pendengar
sehingga tampak seolah-olah melihat.
Contoh Narasi Sugestif
Patih Pranggulang menghunus pedangnya.
Dengan cepat ia mengayunkan pedang itu ke
tubuh Tunjungsekar. Tapi aneh, sebelum
mengenai tubuh Tunjungsekar. Tapi aneh,
sebelum mengenai tubuh Tunjungsekar, pedang
itu jatuh ke tanah. Patih Pranggulang memungut
pedang itu dan membacokkan lagi ke tubuh
Tunjungsekar. Tiga kali Patih Pranggulang
melakukan hal itu. Akan tetapi semuanya gagal.
3. Persuasi
Wacana yang mampu mengajak,
mempengaruhi dan membujuk
atau tulisan ini bertujuan
mempengaruhi emosi pembaca
untuk berbuat sesuatu.

Contoh : kalimat iklan


Ciri-ciri wacana persuasi
• Persuasi berasal dari pendirian bahwa pikiran
manusia dapat diubah. 
• Harus menimbulkan kepercayaan para
pembacanya.
• Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan
atau penyesuaian melalui kepercayaan antara
penulis dengan pembaca.
• Persuasi sedapat mungkin menghindari konflik
agar kepercayaan tidak hilang dan supaya
kesepakatan pendapatnya tercapai.
• Persuasi memerlukan fakta dan data.
Contoh Paragraf Persuasi
Sistem pendidikan di Indonesia yang dikembangkan sekarang
ini masih belum memenuhi harapan. Hal ini dapat terlihat dari
keterampilan membaca siswa kelas IV SD di Indonesia yang
berada pada peringkat terendah di Asia Timur setelah Philipina,
Thailand, Singapura, dan Hongkong. Selain itu, berdasarkan
penelitian, rata-rata nilai tes siswa SD kelas VI untuk mata
pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA dari tahun ke
tahun semakin menurun. Anak-anak di Indonesia hanya dapat
menguasai 30% materi bacaan. Kenyataan ini disajikan bukan
untuk mencari kesalahan penentu kebijakan, pelaksana
pendidikan, dan keadaan yang sedang melanda bangsa, tapi
semata-mata agar kita menyadari sistem pendidikan kita
mengalami krisis. Oleh karena itu, semua pihak perlu
menyelamatkan generasi mendatang. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan memperbaiki sistem pendidikan nasional.

4. Argumentasi
Mengeluarkan pendapat, pendapat ini harus
kita perhatikan dengan bukti dan fakta,
biasanya tulisan ini bertujuan membuktikan
kebenaran suatu pendapat atau kesimpulan
dengan data, dakta sebagai bukti.

Contoh : KB membuat keluarga sejahtera


damai dan bahagia dengan dua anak.
Ciri-ciri Karangan Argumentasi

• Menjelaskan pendapat agar pembaca yakin.


• Memerlukan fakta untuk pembuktian berupa
gambar/grafik, dan lain-lain.
• Menggali sumber ide dari pengamatan,
pengalaman, dan penelitian.
• Penutup berisi kesimpulan.
Contoh Paragraf Argumentasi
Mempertahankan kesuburan tanah
merupakan syarat mutlak bagi tiap-tiap usaha
pertanian. Selama tanaman dalam proses
menghasilkan, kesuburan tanah ini akan
berkurang. Padahal kesuburan tanah wajib
diperbaiki kembali dengan pemupukan dan
penggunaan tanah itu sebaik-baiknya. Teladan
terbaik tentang cara menggunakan tanah dan
menjaga kesuburannya dapat kita peroleh pada
hutan yang belum digarap petani.
5. Eksposisi
Menjelaskan baik peristiwa atau lainnya dan
harus berurutan, biasanya tulisan ini berisi
uraian atau penjelasan tentang suatu topik
dengan tujuan memberikan informasi atau
pengetahuan tambahan.

Contoh : mencangkok bukanlah pekerjaan yang


sukar. Satu menit saja kita belajar, kita sudah
dapat berpraktik dan hasilnya kita tunggu satu,
dua bulan caranya sebagai berikut ….
Ciri-ciri Paragraf Eksposisi
• Memaparkan definisi (pengertian).
• Memaparkan langkah-langkah,
metode, atau cara melaksanakan
suatu kegiatan.
Contoh Paragraf Eksposisi

Ozone therapy adalah pengobatan suatu


penyakit dengan cara memasukkan oksigen
murni dan ozon berenergi tinggi ke dalam tubuh
melalui darah. Ozone therapy merupakan terapi
yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, baik
untuk menyembuhkan penyakit yang kita derita
maupun sebagai pencegah penyakit.

Anda mungkin juga menyukai