Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 6

KOTA PANTAI DI INDONESIA


Gambaran wilayah
• Sumber daya pesisir dan lautan merupakan potensi penting
dalam pembangunan masa depan, mengingat luas wilayah
laut Indonesia adalah 62% dari luas wilayah nasional.
• Luas wilayah pesisir Indonesia dua per tiga dari luas daratan
dan garis pantainya 95.161 kilometer atau terpanjang kedua
di dunia.
• Dengan berbagai kekayaaan keanekaragaman hayati dan
lingkungan, sumber daya pesisir dan lautan mempunyai nilai
ekonomis dan ekologis yang tinggi.
• Wilayah laut dan pesisir beserta sumberdaya
alamnya memiliki makna strategis bagi
pengembangan ekonomi Indonesia, karena dapat
diandalkan sebagai salah satu pilar ekonomi nasional.
Disamping itu, fakta-fakta yang telah dikemukakan
beberapa ahli dalam berbagai kesempatan, juga
mengindikasikan hal yang serupa.
Fakta-fakta tersebut antara lain adalah :
• Secara sosial, wilayah pesisir dihuni tidak kurang dari 110 juta
jiwa atau 60% dari penduduk Indonesia yang bertempat
tinggal dalam radius 50 km dari garis pantai. Dapat dikatakan
bahwa wilayah ini merupakan cikal bakal perkembangan
urbanisasi Indonesia pada masa yang akan dating.
• Secara administratif kurang lebih 42 Daerah Kota dan 181
Daerah Kabupaten berada di pesisir, dimana dengan adanya
otonomi daerah masing-masing daerah otonomi tersebut
memiliki kewenangan yang lebih luas dalam pengolahan dan
pemanfaatan wilayah pesisir.
• Secara fisik, terdapat pusat-pusat pelayanan sosial-ekonomi yang
tersebar mulai dari Sabang hingga Jayapura, dimana didalamnya
terkandung berbagai asset sosial (Social Overhead Capital) dan
ekonomi yang memiliki nilai ekonomi dan financial yang sangat
besar.
• Secara ekonomi, hasil sumberdaya pesisir telah memberikan
kontribusi terhadap pembentuka PDB nasional sebesar 24% pada
tahun 1989. Selain itu, pada wilayah ini juga terdapat berbagai
sumber daya masa depan (future resources) dengan
memperhatikan berbagai potensinya yang pada saat ini belum
dikembangkan secara optimal, antara lain potensi perikanan yang
saat ini baru sekitar 58,5% dari potensi lestarinya yang
termanfaatkan.
• Wilyah pesisir di Indonesia memiliki peluang untuk menjadi produsen
(exporter) sekaligus sebagi simpul transportasi laut di Wilayah Asia
Pasifik. Hal ini menggambarkan peluang untuk meningkatkan
pemasaran produk-produk sektor industri Indonesia yang tumbuh
cepat (4%-9%)
• Selanjutnya, wilayah pesisir juga kaya akan beberapa sumber daya
pesisir dan lauatan yang potensial dikembangkan lebih lanjut meliputi
(a) pertambangan dengan diketahuinya 60% cekungan minyak, (b)
perikanan dengan potensi 6,7 juta ton/tahun yang tersebar pada 9
dari 17 titik penangkapan ikan di dunia, (c) pariwisata bahari yang
diakui duniadengan keberadaan 21 spot potensial, dan (d)
keanekaragaman hayati yang sangat tinggi (natural biodiversity)
sebagai daya tarik bagi pengembangan kegiatan “ecotaurism”.
• Secara biofisik, wilayah pesisir di Indonesia
merupakan pusat biodiversity laut tripis dunia
kerena hamper 30% hutan bakau dan terumbu
karang dunia terdapat di Indonesia.
• Secara politik dan hankam, wilayah pesisir
merupakan kawasan perbatasan antar Negara
maupun antar daerah yang sensitive dan memiliki
implikasi terhadap pertahanan dan keamanan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
GAMBARAN WILAYAH
NUSA TENGGARA TIMUR(NTT)
• Setelah pemekaran, Nusa Tenggara Timur adalah sebuah
provinsi Indonesia yang terletak di bagian tenggara
Indonesia. Provinsi ini terdiri dari beberapa pulau, antara
lain Pulau Flores, Pulau Sumba, Pulau Timor, Pulau Alor,
Pulau Lembata, Pulau Rote, Pulau Sabu, Pulau Adonara,
Pulau Solor, Pulau Komodo dan Pulau Palue.
• Provinsi ini terdiri dari kurang lebih 550 pulau, tiga pulau
utama di Nusa Tenggara Timur adalah Pulau Flores, Pulau
Sumba dan Pulau Timor Barat (biasadipanggil Timor).
Luas wilayah daratan 48.718,10 km2
atau 2,49% luas Indonesia dan luas
wilayah perairan ± 200.000 km2
diluar perairan Zona Ekonomi
Eksklusif Indonesia (ZEEI).
POPULASI
• Jumlah penduduk di provinsi ini adalah 4.683.827
jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar
2,07%. Jumlah penduduk laki-laki sebanyak
2.326.487 jiwa dan penduduk perempuan
sebanyak 2.357.340 jiwa (2010). Kepadatan
penduduk di Nusa Tenggara Timur sebesar 96
jiwa/km2, dengan presentasi penduduk yang
tinggal di perkotaan kurang lebih 20%, dan sisanya
sebesar 80% mendiami kawasan pedesaan.
EKONOMI
• Menurut berbagai standar ekonomi, ekonomi
di provinsi ini lebih rendah daripada rata-rata
Indonesia, dengan tingginya inflasi (15%),
pengangguran (30%) dan tingkat suku bunga
(22-24%).
PERBATASAN
Potensi Kelautan dan Perikanan
• Perkembangan perikanan didukung potensi panjang
garis pantai ± 5.700 Km dan luas laut mencapai
15.141.773,10 Ha. Potensi yang mendukung sector
perikanan adalah Hutan Mangrove seluas ±
51.854,83 Ha (11 Spesies), terumbu karang
sebanyak ± 160 jenis dari 17 famili, 42.685 rumah
tangga perikanan, 808 Desa/Kelurahan pantai,
jumlah 1.105,438 jiwa penduduk pantai, 194,684
orang nelayan (± 9,9 % dari jumlah Penduduk Desa
Pantai) (BPS, NTT Dalam Angka Tahun 2012).
• Sumber daya laut sangat potensial untuk perikanan
tangkap dan budidaya dengan arah pengembangan
masing-masing yaitu:
• (i) Kawasan peruntukkan perikana tangkap, perikana
budidaya dan pengolahan ikan tesebar diseluruh
Kabupaten/Kota,
• (ii) pengembangan kawasan minapolitan untuk
perikanan tangkap dan perikanan budidaya di
Kabupaten Suba Timur, Sikka, Lembata, Rote Ndao,
Alor, Kota Kupang, dan (iii) pengembangan komuditas
garam rakyat di Kabupaten Nagekeo, Ende, Kupang
Tengah Utara, Kupang, lembata, dan Alor.
Gambaran wilayah Batam
• Kota yang merupakan bagian dari • Batas-batas Kota Batam:
Provinsi Kepulauan Riau ini, memiliki
luas wilayah daratan seluas 715 km², • Utara Selat Singapura
sedangkan luas wilayah keseluruhan
mencapai 1.575 km². dan Singapura
• Kota Batam beriklim tropis dengan • Selatan Kabupaten
suhu rata-rata 26 sampai 34 derajat
celsius. Lingga
• Kota ini memiliki dataran yang • Barat Kabupaten
berbukit dan berlembah. Tanahnya
berupa tanah merah yang kurang Karimun
subur dan cuaca yang sering berubah
sehingga untuk dijadikan lahan • Timur Pulau Bintan dan
pertanian hanya tanaman yang dapat Tanjung Pinang
tumbuh tanpa mengikuti musim.
Potensi Laut
• Salah satu potensi laut lain yang dapat
dikembangkan di Batam adalah rumput laut.
Rumput laut baik dibudi-dayakan di pinggir
pantai terutama pada perairan yang
terlindung dari terjangan langsung ombak laut
lepas. Rumput laut tumbuh di dasar laut yang
masih bisa tertembus cahaya matahari
Tipe Pantai Di Kota Batam
Pantai-pantai perairan di Kota Batam memiiliki
bentuk pantai yang landai/slope dengan panjang ±
50 m hingga 200 m kearah laut dengan kedalaman
1 m sampai kedalaman 15 m, garis pantai
umumnya memanjang dan sebagian membentuk
lekuk berupa teluk kecil yag dikelinlingi pulau
berbukit.
Typologi pantai di wilayah studi merupakan pantai
berpasir, lempung dan sebagian terdiri dari batuan

Anda mungkin juga menyukai