Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATN

PADA KLIEN YG MENGALAMI GANGGUAN PENGECAPAN

OLEH

NORID SANDONA NIAK

SELASA 2 FEBUARI 2021


PENGKAJIAN
• Identitas Pasien
• Nama, umur, jenis kelamin, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan,
nomor register, tanggal masuk dan nama penanggung jawab pasien
selama dirawat.
• Riwayat Kesehatan
• Keluhan utama
• Alasan spesifik untuk kunjungan anak ke klinik, kantor, atau rumah sakit.
• Riwayat penyakit sekarang
• Keluhan utama dari awitan paling awal sampai perkembangannya saat
ini. Terdapat komponen utama yaitu: rincian awitan, riwayat interval yang
lengkap, status saat ini, alas an untuk mencari bantuan saat ini.
• Riwayat penyakit dahulu
• Riwayat penyakit keluarga
• Apakah didalam keluarga ada salah satu anggota yang menderita tumor
lidah.
• Riwayat imunisasi
• Pengkajian Pola Kesehatan Fungsional
• Aktivitas
• Kelemahan atau keletihan, perubahan pada pola istirahat;
adanya faktor- faktor yang mempengaruhi tidur seperti nyeri,
ansietas.
• Eliminasi
• Perubahan pola defekasi konstipasi atau diare, perubahan
eliminasi urin, perubahan bising usus, distensi abdomen.
• Makanan/cairan
• Kebiasaan diit buruk ( rendah serat, aditif, bahan pengawet),
anoreksia, mual/muntah, mulut rasa kering, intoleransi
makanan,perubahan berat badan, perubahan
kelembaban/turgor kulit.
• Neurosensori
• Sakit kepala, tinitus, tuli, juling.
• Nyeri/kenyamanan
• Rasa tidak nyaman di telinga sampai rasa nyeri telinga (otalgia),
rasa kaku di daerah leher karena fibrosis jaringan akibat
penyinaran.
• Pernapasan
• Merokok (tembakau, hidup dengan seseorang yang merokok),
pemajanan.
• Keamanan
• Pemajanan pada kimia toksik, karsinogen, pemajanan matahari
lama / berlebihan, demam, ruam kulit.
• Seksualitas
• Masalah seksual misalnya dampak hubungan, perubahan pada
tingkat kepuasan.
• Interaksi sosial
• Ketidakadekuatan atau kelemahan sistem pendukung.
• Pemeriksaan Fisik
• Sistem pengkajian fisik, baik struktur internal dan eksternal mulut dan tenggorok
diinspeksi dan palpasi. Perlu untuk melepaskan gigi palsu dan lempeng parsial
untuk menjamin inspeksi menyeluruh terhadap gusi. Secara umum,
pemeriksaan dapat diselesaikan dengan penggunaan sumber lampu terang
(penlight) dan depresor lidah. Sarung tangan digunakan untuk mempalpasi lidah
dan adanya abnormalitas.
• Bibir
• Pemeriksaan mulai dengan inspeksi terhadap bibir untuk kelembaban, hidrasi,
warna, tekstur, simetrisitas, dan adanya ulserasiatau fisura. Bibir harus lembab,
merah muda, lembut dan simetris.
• Gusi
• Gusi diinspeksi terhadap inflmasi, perdarahan, retraksi, dan perubahan warna.
Bau napas juga dicatat.
• Lidah
• Lidah dorsal diinspeksi untuk tekstur, warna, dan lesi. Papila tipis, lapisan putih,
dan besar berbentuk V pada bagian distal dorsal lidah. Selanjutnya dibagian
permukaan venteral lidah dan dasar mulut lidah. Adanya lesi pada mukosa yang
melibatkan vena superfissial pada permukaan bawah lidah terlihat. Spatel lidah
digunakan untuk menekan lidah guna mendapatkan visualisasi
• adekuat terhadap faring.
• Rongga Oral
• Pengkajian rongga oral sangat penting, karena banyak gangguan seperti kanker,
diabetes, dan kondisi imunosupresidari terapi obat atau AIDS dimanifestasikan oleh
perubahan pada rongga oral. Leher diperiksa terhadap pembesaran nodus limpa.
• Pengkajian Pertumbuhan dan Perkembangan
• Pengkajian anak umur 4 tahun yaitu kecepatan tumbuh masih sama dengan
kecepatan tumbuh kembang pada tahun sebelumnya, lompat tali dan lompat satu kaki,
menangkap bola dengan baik, melempar bola dari atas kepala, berjalan menurun
tangga dengan kaki kanan-kiri secara bergantian, menggunakan gunting dengan
berhasil untuk memotong gambar dengan mengikuti garis, dapat mengikat tali sepatu
tetapi tidak dapat membuat simpul, menyebutkan satu warna atau lebih, mnggunakan
kalimat yang terdiri atas empat atau lima kata, menceritakan cerita yang berlebihan.
• Pemeriksaan Diagnostik
• Ultrasound yaitu dipakai untuk menilai massa superficial.
• Scan CT dan Megnetic Resonance Imaging (MRI) yaitu digunakan untuk lesi lebih
dalam dan menilai struktur lebih dalam pada tumor dan menunjukkan apakah
terdapat metastase atau tidak.
• 
DIAGNOSA

Hipertermi berhubungan dengan proses peradangan penyakit


Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang
berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mencerna
nutrisi adekuat akibat kondisi oral.
Nyeri yang berhubungan dengan lesi oral atau
pengobatan.
Kerusakan komunikasi verbal yang berhubungan dengan
penurunan neurology dan kemampuan menelan.
Resiko terhadap infeksi yang berhubungan dengan penyakit
atau pengobatan
Kurang pengetahuaan tentang proses penyakit dan rencana
pengobatan
INTERVENSI DAN RASIONAL
• Hipertermi berhubungan dengan proses peradangan penyakit Tujuan : suhu
tubuh dalam batas normal.
• KH : suhu tubuh dalam batas normal, badan tidak terasa panas Intervensi :
• Kaji suhu dan tanda- tanda vital, keadaan klien.
• Rasional : Memantau perubahan suhu tubuh
• Pantau suhu klien, perhatikan menggigil.
• Rasional : Suhu 38,-41,1’C menunjukan proses penyakit infeksius.
• Berikan kompres mandi hangat.
• Rasional : Dapat membantu mengurangi demam.
• Anjurkan pasien untuk banyak minum.
• Rasional : Mempertahankan intake.
• Anjurkan pasien memakai pakaian yang tipis dan menyerap keringat.
• Rasional : Menurunkan suhu tubuh
• Kolaborasi pemberian antipiretik
• Rasional : Untuk mengurangi demam dengan aksi sentralnya hipotalamus
• Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang
berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mencerna nutrisi
adekuat akibat kondisi oral.
• Tujuan : nutrisi terpenuhi
• Kriteria hasil : BB sesuai usia
• Nafsu makan meningkat Tidak mual / muntah
• Intervensi :
• Timbang BB tiap hari.
• Rasional : untuk mengetahui terjadinya penurunan BB dan
mengetahui tingkat perubahan.
• Berdiit makanan yang tidak merangsang (lunak / bubur).
• Rasional : untuk membantu perbaikan absorbsi usus.
• Anjurkan klien untuk makan dalam keadaan hangat.
• Rasional : keadaan hangat dapat meningkatkan nafsu makan.
• Anjurkan klien untuk makan sedikit tapi sering.
• Rasional : untuk memenuhi asupan makanan.
• Berikan diit tinggi kalori, protein dan mineral serta rendah zat sisa.
• Rasional : untuk memenuh gizi yang cukup.
• Colaboration pemberian obat antipiretik.
• Rasional : untuk mengurangi bahkan menghilangkan rasa mual
dan muntah
• Nyeri yang berhubungan dengan lesi oral atau pengobatan.
• Tujuan : Nyeri hilang lebih berkurang, rasa nyaman terpenuhi
• Kriteria Hasil : skala nyeri 0
• Klien mengatakan nyeri berkurang Nadi 60 – 90 x / menit
• Klien nyaman, tenang, rileks
• Intervensi
• Kaji karakteritas dan letak nyeri.
• Rasional: untuk menentukan tindakan dalam mengatur nyeri.
• Ubah posisi klien bila terjadi nyeri, arahkan ke posisi yang paling nyaman.
• Rasional: posisi yang nyaman dapat mengurangi nyeri.
• Observasi nyeri berkurang atau tidak.
• Rasional : Mengetahui skala nyeri saat ini.
• Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi (teknik penggurang rasa nyeri non
farmakologi).
• Rasional : Mengurangi rasa nyeri.
• Diskusikan dengan keluarga tentang nyeri yang dialami klien.
• Rasional : Keluarga berpartisipasi dalam pengobatan
•  
• Kolaborasi untuk mendapatkan obat analgetik
• Rasional : untuk memblok syaraf yang menimbulkan nyeri
• Kerusakan komunikasi verbal yang berhubungan dengan penurunan neurologi
dan kemampuan menelan.
• Tujuan : tidak terjadi kerusakan komunikasi verbal.
• Kriteria hasil : komunikasi lancar.
• Intervensi :
• Kaji kemampuan komunikasi klien.
• Rasional : Mengetahui kemampuan komunikasi klien.
• Sediakan alat komunikasi yang lain seperti papan tulis atau buku jika klien tidak
dapat berkomunikasi verbal
• Rasional : Membantu dalam berkomunikasi.
• Responsif terhadap bel panggilan dari klien Rasional : Menjaga kepercayaan dari
pasien.
• Resiko terhadap infeksi yang berhubungan dengan penyakit atau pengobatan.
• Tujuan : Tidak terjadi infeksi.
• Kriteria hasil : Tidak ada tanda-tanda infeksi (rubor, color, dolor, tumor dan
fungsion laesa)
• TTV normal terutama suhu (36-37 oC)
• Intervensi :
• Monitor TTV.
• Rasional : Suhu yang meningkat dapat menunjukkan terjadi infeksi (color).
• Kaji luka pada abdomen dan balutan.
• Rasional : Mengidentifikasi apakah ada tanda-tanda infeksi adanya pus.
• Menjaga kebersihan sekitar luka dan lingkungan pasien, teknik rawat luka dengan antisep
dan antiseptic.
• Rasional : Mencegah kontaminasi silang / penyebaran organisme infeksius.
• Kolaborasi pemberian antibiotic.
• Rasional : Antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi.
• Kurang pengetahuaan tentang proses penyakit dan rencana pengobatan
• Tujuan : keluarga dapat menyatakan pemahaman proses penyakit
• Krriteria Hasil : menyatakan pemahaman proses penyakit
• Intervensi :
• Kaji ulang proses penyakit, penyebab/efek hubungan faktor yang menimbulkan gejala dan
mengidentifikasi cara menurunkan faktor pendukung.
• Rasional : Mengetahui sejauh mana keluarga memahami penyakit tersebut.
• Tentukan persepsi tentang proses penyakit.
• Rasional : Menyamakan pola pikir.
• Jelaskan tentang penyakit yang diderita klien.
• Rasional : Memberikan informasi.
• Diskusikan kembali dengan keluarga
• 
• Rasional : Mengetahui sejauhmana informasi yang
diterima keluarga
‘’TERIMAHKASIH’’

Anda mungkin juga menyukai