Sistim elektroda (probe) sering digunakan untuk pengukuran ketinggian, dimana tidak diperlukan
titik pengukuran spesifik atau hasil data dalam bentuk indikasi ataupun rekaman.
Laju aliran masuk akan terhenti saat ketinggian maksimum telah tercapai, kontak listrik akan
terputus sehingga pompa mati. Aliran keluar bersifat konstan, maka saat pompa air masuk mati
dan aliran masuk berhenti, maka kemudian ketinggian (level) cairan akan turun hingga mencapai
titik setting minimum.
Ketika level minimum tercapai, maka kontak listrik akan tersambung sehingga pompa hidup dan
cairan kembali mengisi tangki.
Teori pendukung,
Alat : Bahan :
satu set alat CRL Aquades 20 L dalam tangka penampung
Prosedur kerja : perhatikan skema gambar di lampiran
1. Hidupkan unit CRL dengan menekan MAIN SWITCH. Lampu merah akan menyala
2. Kosongkan tangki dengan membuka katup V2.
3. Ubah mode selektor (24) di panel kontrol ke resistive probes dan klik tombol start untuk
memulai.
4. Perhatikan bahwa pompa hidup apabila ketinggian air berada di bawah batas atas. Amati
kejadian di dalam tangki pada grafik monitor. Pompa akan mati saat ketinggian air
menyentuh bagian bawah dari probes. Catat waktu mulai dari pompa mati hingga pompa
hidup kembali (t1) dan catat waktu pompa mulai hidup hingga pompa mati kembali (t2).
5. Ulangi pengamatan waktu hidup dan mati pompa pada ketinggian
resistive, hingga didapat 3 x data yang identik.
6. Ukur diameter, tinggi maksimum dan minimum untuk menentukan
volume.
7. Hitung laju kenaikan dan laju pengosongan air dalam tangki.
8. Tentukan laju alir masuk dan laju alir keluar.
Data : t1 dari minimum ke maksimum
t2 dari maksimum ke minimum
Gambarkan sebuah kurva yang menjelaskan ketinggian dan waktu dimulai dari waktu nol
di titik minimum ke titik maksimum dan kembali ke titik minimum
Apa yang dapat ditarik dari perhitungan, grafik dan teori yg berhubugan dengan
Pengukuran pada dua titik;