Anda di halaman 1dari 11

Pengukuran Level

Menggunakan Elektroda Probe


Untuk Dua Titik Pengukuran
Tujuan Praktikum :

Setelah melakukan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu :


 Mengetahui pengukuran ketinggian (Level) cairan menggunakan
Resistive probes electrode pada sebuah tangka bening berskala
 Mengamati keadaan pada saat titik maksimum dan titik minimum
pengukuran
 Menghitung laju masuk cairan ke dalam tangki ( laju alir cairan
dari pompa sentrifugal)
Teori pendukung :

Sistim elektroda (probe) sering digunakan untuk pengukuran ketinggian, dimana tidak diperlukan
titik pengukuran spesifik atau hasil data dalam bentuk indikasi ataupun rekaman.
Laju aliran masuk akan terhenti saat ketinggian maksimum telah tercapai, kontak listrik akan
terputus sehingga pompa mati. Aliran keluar bersifat konstan, maka saat pompa air masuk mati
dan aliran masuk berhenti, maka kemudian ketinggian (level) cairan akan turun hingga mencapai
titik setting minimum.
Ketika level minimum tercapai, maka kontak listrik akan tersambung sehingga pompa hidup dan
cairan kembali mengisi tangki.
Teori pendukung,

 Pada sistim dengan 2 elektroda, saat ketinggian turun


di bawah elektroda rendah, relay listrik akan
terganggu menyebabkan katup kontrol pada bagian
inlet terbuka untuk mengisi tangki. Ketika ketinggian
naik melewati elektroda yang posisinya lebih tinggi,
relay akan terganggu sehingga katup tertutup, gerakan
antara 2 elektroda menghasilkan 2 ketinggian berupa
dead zone
Alat dan bahan :

Alat : Bahan :
satu set alat CRL Aquades 20 L dalam tangka penampung
Prosedur kerja : perhatikan skema gambar di lampiran

1. Hidupkan unit CRL dengan menekan MAIN SWITCH. Lampu merah akan menyala
2. Kosongkan tangki dengan membuka katup V2.
3. Ubah mode selektor (24) di panel kontrol ke resistive probes dan klik tombol start untuk
memulai.
4. Perhatikan bahwa pompa hidup apabila ketinggian air berada di bawah batas atas. Amati
kejadian di dalam tangki pada grafik monitor. Pompa akan mati saat ketinggian air
menyentuh bagian bawah dari probes. Catat waktu mulai dari pompa mati hingga pompa
hidup kembali (t1) dan catat waktu pompa mulai hidup hingga pompa mati kembali (t2).
5. Ulangi pengamatan waktu hidup dan mati pompa pada ketinggian
resistive, hingga didapat 3 x data yang identik.
6. Ukur diameter, tinggi maksimum dan minimum untuk menentukan
volume.
7. Hitung laju kenaikan dan laju pengosongan air dalam tangki.
8. Tentukan laju alir masuk dan laju alir keluar.
Data : t1 dari minimum ke maksimum
t2 dari maksimum ke minimum

 Diameter tangki = 12,5 cm


 Jarak antara dua electrode probe = 10 cm
Perhitungan : lakukan langkah berikut,

 Hitunglah volume tangki saat ketinggian maksimal


 Hitunglah volume tangki saat ketinggian minimal
 Hitunglah laju alir keluar tangki dengan rumus, S = v.t
untuk S : jarak dari tinggi maksimum ke minimum
v : laju alir keluar tangki
t : waktu aliran keluar dari tinggi maksimum ke minimum
 Air bisa naik karena Laju masuk > laju keluar
F naik = Fmasuk - Fkeluar
  Laju naik = S / t
=

 Laju masuk = Laju naik + laju keluar

 Ratakan dulu data di table.


Pembahasan :

 Gambarkan sebuah kurva yang menjelaskan ketinggian dan waktu dimulai dari waktu nol
di titik minimum ke titik maksimum dan kembali ke titik minimum
 Apa yang dapat ditarik dari perhitungan, grafik dan teori yg berhubugan dengan
Pengukuran pada dua titik;

Anda mungkin juga menyukai