No Peserta Jumlah
Pasal 41
Susunan Pengurus Ranting / Ranting Khusus
Susunan Pengurus Rantin g/Ranting Khusus
sebanyak 8 (delapan) orang yang terdiri atas:
a. Ketua
b.Wakil Ketua
c. Sekretaris
d.Bendahara
e. Paling banyak empat orang anggota pengurus.
ANGARAN RUMAH TANGGA
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
Pasal 42
Tugas dan Tanggung Jawab Pengurus Ranting/Ranting Khusus
1)Pengurus Rating/Ranting Khusus bertugas melaksanakan segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Forum Organisasi yang lebih tinggi, Rapat Pengurus Ranting/Ranting Khusus, dan
Rapat Anggota di wilayahnya
2)Penjabaran tugas Pengurus Ranting/Ranting Khusus diatur dalam ketentuan organisasi menjadi bagian tidak terpisah dan
tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
3)Tugas pokok Pengurus Ranting/Ranting Khusus meliputi:
a. Mengawasi, mengkoordinasi, membimbing, dan membina aktifitas para anggota, dan
b.Menegakkan disiplin organisasi dan mengatur ketertiban serta kelancaran iuran anggota serta penyalurannya sesuai
ketentuan organisasi.
1)Pengurus Ranting/Ranting Khusus bertanggung jawab atas terlaksananya ketentuan dalam Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, Kode Etik Guru Indonesia, Ikrar Guru Indonesia, keputusan Forum Organisasi yang lebih tinggi, Rapat
Pengurus, dan Rapat Anggota Ranting/Ranting Khusus di wilayahnya.
2)Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab, Pengurus Ranting/Ranting Khusus merupakan badan pelaksana di
wilayahnya yang bersifat kolektif dengan berlandaskan pada prinsip keterbukaan, demokrasi, tanggung jawab, dan
kekeluargaan.
3)Pengurus Ranting/Ranting Khusus bertanggung jawab kepada Rapat Anggota atas kepengurusan organisasi untuk masa
baktinya.
4)Pengurus Ranting/Ranting Khusus berkewajiban mengirimkan laporan kepada Pengurus Cabang/Cabang Khusus dengan
tembusan kepada Pengurus Kabupaten/Kabupaten Administrasi/Kota/Kota Administrasi setiap 6 (enam) bulan sekali.
ANGARAN RUMAH TANGGA
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
Pasal 43
Pemilihan Pengurus Ranting/Ranting Khusus
1)Pengurus Ranting/Ranting Khusus dipilih dalam Rapat Anggota yang wajib diadakan paling lambat 6 (enam) bulan setelah
Konferensi Cabang/Cabang Khusus.
2)Pencalonan Pengurus Ranting/Ranting Khusus dilaksanakan oleh Rapat Anggota dan Pengurus Ranting/Ranting Khusus
wajib dipilih dari daftar calon yang disahkan dalam Rapat Anggota.
3)Pemilihan Pengurus Ranting/Ranting Khusus dipimpin oleh Pengurus Cabang/Cabang Khusus.
4)Peserta Rapat Anggota yang mempunyai hak suara memilih seorang Ketua, seorang Wakil Ketua, dan seorang Sekretaris,
seorang Bendahara, dan paling banyak 4 (empat) orang Anggota Pengurus melalui musyawarah atau pemungutan suara
secara bebas dan rahasia.
5)Sebelum memulai tugasnya, Pengurus Ranting/Ranting Khusus terpilih dilantik oleh Pengurus Cabang dan mengucapkan
janji di hadapan peserta Rapat Anggota yang memilihnya.
6)Serah terima dari Pengurus Ranting/Ranting Khusus lama kepada pengurus baru dilakukan dalam Rapat Anggota.
7)Dalam hal terjadi kekosongan Anggota Pengurus, pengisiannya dilakukan oleh Rapat Pengurus Ranting/Ranting Khusus
yang kemudian mempertanggung- jawabkannya pada Rapat Anggota.
8)Apabila terjadi kekosongan Ketua terpilih sebelum Konferensi Kerja Ranting/Ranting Khusus dilaksanakan, ditunjuk pejabat
Pelaksana Tugas (Plt) oleh Rapat Pleno
9)Masa Bakti Plt sejak ditetapkan sampai dengan terpiihnya Ketua pengganti/antar waktu dalam Konferensi Kerja
Ranting/Ranting Khusus
10)
Apabila Ketua terpilih sebagaimana ayat (9) menjabat lebih dari ½ Masa Bakti, dihitung 1 (satu) periode
kepengurusan.inventaris, kekayaan, dan keuangan organisasi masih menjadi tanggung jawab Pengurus Cabang/Cabang
Khusus yang lama sampai ada penyelesaian dengan pengurus baru paling lambat 15 (lima belas) hari setelah konferensi.
ANGARAN RUMAH TANGGA
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
Pasal 116
Rapat Anggota Rating/Ranting Khusus
1)Rapat Anggota Ranting/Ranting Khusus diselenggarakan dan dipimpin oleh Pengurus Ranting/Ranting Khusus setiap 5
(lima) tahun sekali pada akhir masa bakti pengurus Ranting/Ranting Khusus.
2) Rapat Anggota Ranting/Ranting Khusus Luar Biasa dapat juga diadakan:
a. jika Pengurus Ranting/Ranting Khusus menganggap perlu,
b.atas permintaan sekurang-kurangnya 1/2 (seperdua) jumlah Anggota Ranting/Ranting Khusus .
c. atas Permintaan Pengurus Cabang/Cabang Khusus, atau
d.atas Permintaan Pengurus Kabupaten/Kota.
1) Peserta Rapat Anggota Ranting/Ranting Khusus meliputi:
a. Utusan Anggota dan atau seluruh Anggota Ranting
b.Pengurus Ranting/Ranting Khusus,
c. Utusan Pengurus Cabang/Cabang Khusus, dan
d.Dewan Pembina Pengurus Ranting/Ranting Khusus.
1) Setiap peserta mempunyai hak bicara. Dan hak suara
2) setiap peserta memiliki 1 (satu) suara
3)Acara pokok Rapat Anggota Ranting/Ranting Khusus membahas dan menetapkan:
a. laporan pertanggungjawaban Pengurus Ranting/Ranting Khusus termasuk kebljakan keuangan dalam masa baktinya,
b.rencana kerja termasuk anggaran keuangan dalam masa bakti yang akan datang, dan
c. pemilihan Pengurus Ranting/Ranting Khusus.
1)Ketentuan tentang penyelenggaraan Konferensi Cabang/Cabang Khusus, sebagaimana tersebut pada Pasal 97 Anggaran
Rumah Tangga berlaku juga bagi penyelenggaraan Konferensi Cabang/Cabang Khusus dengan disesuaikan berdasarkan
ruang lingkup dan tingkatannya.
KEGIATAN SEBELUM RAPRAN
• Pengurus PGRI Ranting / Ranting Khusus setelah melaksanakan Rapat Kerja Anggota Ranting / Ranting Khusus terakhir dan sebelum Rapat Anggota Ranting / Ranting Khusus dimulai terlebih dahulu
menetapkan Steering Committee (SC) dan Organizing Committee (OC) yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Pengurus Ranting / Ranting Khusus serta menetapkan Surat Keputusan Pengurus Ranting
tentang Penyelenggaraan Rapat Anggota Ranting / Ranting Khusus pada Rapat Kerja Anggota Ranting / Ranting Khusus Terakhir atau Forum Organisasi setara dengan Rapat Anggota Ranting / Ranting
Khusus.
1.Steering Committee (SC) bertugas sebagai pengarah, penasihat, pengawas dan mempersiapkan Dokumen Rapran;
2.Organizing Committee (O) memiliki tanggung jawab sebagai eksekutor atau pelaksana dalam kegiatan yang bersifat teknis.
3.Steering Committee (SC) susunan personalia terdiri atas Dewan Pembina Ranting dan Unsur Pengurus Harian Ranting.
4.Steering Committee (SC) memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut ;
a. Membuat dan menentukan arah, sasaran, dan tujuan pelaksanaan kegiatan;
b.Membentuk panitia pelaksana kegiatan (Organizing Committee (OC))
c. Merumuskan tema dan kemasan kegiatan yang akan diselenggarakan;
d.Memimpin dan memberikan pe nhgarahan teknis pada Organizing Committee (OC);
e.Memberikan alternatif / solusi jika terjadi masalah dalam penyelenggaraan kegiatan;
f. Bertindak sebagai wakil dari Organizing Committee (OC) dalam interaksi dengan organisasi lain;
g.Membantu Organizing Committee (OC) dalam mencari sumber dana partisifasi kegiatan.
h.Menghubungi Donatur atau Sponsor dalam menetapkan komitmen kerja sama;
i. Melakukan rapat terbuka dan tertutup;
j. Memantau dan melakukan evaluasi perbaikan kinerja Organizing Committee (OC);
k. Bersama Pengurus Ranting / Ranting Khusus dalam menyusun Laporan Pertanggung Jawaban Lima Tahunan;
l. Menyusun Program Kerja untuk Kepengurusan Masa Bakti Berikutnya.
m.Menyusun Krangka Acuan , Jadwal Acara, dan Tata Tertib Koncab serta Rekomendasi Rapran.
1.Organizing Committee (O) memiliki tanggung jawab sebagai berikut :
a. Melakukan koordinasi antar unsur kepanitiaan;
b.Berpartisipasi aktif melaksanakan kegiatan sesuai rencana;
c. Saling membantu antar dan atau lintas kepanitiaan;
d.Melaporkan perkembangan kinerja panitia dalam rapat.
e.Mempertanggungjawabkan segala kegiatan yang telah dan akan dilaksanakan kepada ketua pelaksana;
f. Menyusun laporan alokasi anggaran ditiap unsur kepanitiaan;
g.Menyiapkan tempat dan akomodasi kegiatan;
h.Menyiapkan dan menyusun jadwal acara mulai dari pembukaan, pelaksanaan persidangan, dan penutupan kegiatan; dan
i. Mempersiapkan petugas, bahan persidangan, dan peralatan teknis dalam setiap kegiatan.
KETENTUAN MENGETUK PALU SIDANG
• Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan penggunaan palu sidang berkaitan dengan jumlah ketukannya.
1. Satu Kali Ketukan
a. Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang;
b.Mengesahkan keputusan poin perpoin (keputusan sementara);
c. Menskorsing dan mencabut kembali skorsing yang waktunya tidak terlalu lama, sehingga peserta sidang
tidak perlu meninggalkan tempat sidang;
d.Mencabut kembali dan/atau membatalkan ketukan terdahulu yang dianggap keliru; dan
e. Memberi peringatan kepada peserta sidang.
2. Dua Kali Ketukan
• Menskorsing atau mencabut kembali skorsing dalam waktu yang cukup lama, misalnya untuk jeda waktu
ibadah, lobyying, istirahat dan sebagainnya yang waktunya 2 x 15 menit atau lebih.
3. Tiga Kali Ketukan
a. Membuka dan menutup persidangan secara resmi; dan
b.Mengesahkan keputusan final atau keputusan akhir dari persidangan.
4. Ketukan Berulang-Uang
• Menenangkan peserta sidang dalam forum yang lebih besar.
DOKUMEN PEMERIKSAAN HAK SUARA
PADA RAPAT ANGGOTA RANTING XXII
PGRI RANTING ......................................... TAHUN 2020
PENGURUS PGRI RANTING ..................................... MASA BAKTI XXII TAHUN 202
PESERTA ANGGOTA
HAK SUARA
UTUSAN / RANTING
NO
ANGGOTA RANTING
YA TIDAK L P
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
JUMLAH
REKAFITULASI HAK SUARA
KARTU SUARA
PEMILIHAN KETUA
PENGURUS PGRI RANTING ................................................................
MASA BAKTI XXII TAHUN 2020-2025
CONTOH STIKER KOTAK SUARA
PANITIA PEMILIHAN
PENGURUS PGRI RANTING ..................................................................
MASA BAKTI XXII TAHUN 2020-2025
KOTAK SUARA
KETUA
f
KOTAK SUARA
TERIMA KASIH