Anda di halaman 1dari 24

URBANISASI

Fenomena

• Perpindahan penduduk secara besar- besaran dari


desa ke kota di negara- negara berkembang
Urbanisasi: Kecenderungan &
Proyeksi
• Semakin maju suatu negara semakin banyak
penduduk di perkotaan
• LDC saat ini jauh lebih urban dibandingkan dengan
negara maju pada saat tingkat pembangunannya
setara / urbanisasi di LDC sangat pesat
• Ledakan penduduk saat ini sulit diimbangi dengan
penyediaan fasilitas- fasilitas
• Tingginya urbanisasi mengakibatkan munculnya
pemukiman liar kumuh (shantytown) yang jauh
dari standar kelayakan
• Peraga 7.3
• Pertumbuhan penduduk di kota sangat tinggi
hingga 30 – 60 %

• Perlunya kebijakan pemerintah untuk mengubah


tren migrasi desa- kota menjadi kota- desa
Peranan kota

• Secara umum sebuah kota terbentuk karena dapat


memberikan keunggulan dari segi biaya kepada
produsen dan konsumen (Konsentrasi aktivitas
ekonomi di perkotaan ): ekonomi aglomerasi
• 2 bentuk ekonomi aglomerasi:
1. Dampak yang berkaitan dengan pertumbuhan kawasan
geografis terpusat (ekonomi urbanisasi)
2. Ekonomi lokaslisasi: dampak dampak yang ditimbulkan
oleh sektor- sektor khusus perekonomian, adanya keterkaitan
kedepan dan kebelakang

Keterkaitan ke depan:
ketika biaya transportasi meningkat maka pengguna output
industri akan lebih menguntungkan jika memilih lokasi
dekat dengan pasar untuk menghemat biaya
Keterkaitan ke belakang:
perusahaan memilih lokasi di perkotaan karena selain faktor
infrastruktur, juga untuk menjaring TK yang berketerampilan.
Pekerja dengan keterampilan khusus yang sesuai dengan
kebutuhan industri memilih bertempat tinggal di kota yang
sama
Skala perkotaan

• Tempat tinggal
tingginya penduduk mengakibatkan terbatasnya
lahan untuk tempat tinggal, akibatnya tempat tinggal
di perkotaaan menjadi vertikal, dan biaya tempat
tinggal vertikal lebih tinggi dibandingkan dengan
horizontal
Masalah Kota Raksaksa

• Adanya bias terhadap kota utama


kota besar menerima investasi publik yang sangat besar dan
mendorong investasi swasta yang tidak proporsional
dibandingkan dengan kota- kota lain yang lebih kecil akibatnya
penduduk menjadi banyak dan perekonomian tidak proporsional
• Penyebab timbulnya kota raksaksa adalah: kontribusi
sistem transportasi dan pusat pemerintahan
• Adanya sistem ekonomi dualistis
keberadaan sektor kapitalis padat modal dan
produksi skala besar bersamaan hadir dengan sektor
pertanian tradisional yang padat karya dan produksi
skala kecil
Sektor Informal perkotaan
• Terdapat sektor informal
TK kaum pendatang yang berdatangan ke kota belum tentu
mendapatkan pekerjaan di sektor formal maka bekerja di sektor
informal

• Sektor informal terikat dengan sektor pedesaan, sebagai


sumber TK berlebih untuk mengisi sektor informal di kota
• Keterkaitan sektor formal dengan informal
sektor informal sebagai salah satu penyedia
faktor- faktor produksi yang murah

• Kaum wanita di sektor informal


di LDC banyak kalangan wanita yang bekerja di
sektor informal untuk mencari peluang ekonomi
Pengangguran

• Pengangguran sebagai efek urbanisasi karena


tingginya jumlah pencari kerja baik di sektor
formal maupun informal
Migrasi dan Pembangunan

• Migrasi memperburuk ketidakseimbangan desa dan


kota ( di sisi permintaan dan penawaran)

• Sisi penawaran: migrasi akan meningkatkan


jumlah TK di kota
• Sisi permintaan:
kesempatan kerja di kota lebih sulit dibandingkan
di desa karena jenis pekerjaan di kota lebih kompleks
serta keengganan perusahaan dalam menambah TK
baru, karena perusahaan lebih memilih peningkatan
produktivitas TK lama
Migrasi LDC memicu
pengangguran: Model Todaro
Asumsinya:
• Migrasi dari desa ke kota merupakan fenomena
ekonomi
• Migrasi terjadi karena perbedaan penghasilan
antara desa dan kota (bukan penghasilan aktual
melainkan penghasilan yang diharapkan)
Keputusan migrasi
• Ketimpangan kesempatan kerja antara desa dan kota harus
dikurangi
• Pemecahan pengangguran tidak cukup hanya dengan
menciptakan lapangan kerja di kota
• Pengembangan pendidikan yang berlebihan dapat
mengakibatkan migrasi dan pengangguran
• Program pembangunan desa secara terpadu harus dipacu
• Pemberian subsidi upah dan penentuan harga faktor produksi
menurunkan produktivitas

Anda mungkin juga menyukai