Anda di halaman 1dari 35

Tracheostomy

8 September 2014
Departemen THT-KL FK USU / RSUP H. Adam Malik Me
dan

Prof. Dr. dr. Abd. Rachman Saragih, Sp.THT-


KL(K)
PENDAHULUAN

Tracheostomy adalah suatu tindakan


insisi yang dilakukan pada bagian
anterior leher ke dalam trakea
untuk membuat stoma sebagai
saluran ventilasi yang sifatnya
temporer atau permanen, dengan
mempergunakan tracheostomy
tube.
Antonio
1546 Orang pertamamelakukan
yang diketahui secara pasti
tindakan ini
Brasalova

Istilah trakeotomi diperkenalkan oleh Heister pada tahun 1718

Trakeostomi

Prosedur pembedahan

Menyelamatkan jiwa

Mengurangi obstruksi saluran napas ata


s, ventilasi mekanik terutama pada pasi
ANATOMI

Landmark penting Panjang trakea dewasa


trakeostomi : 10-13 cm
5
INDIKASI TRACHEOSTOMY
1. Prolong Intubasi.
Intubasi yang lama dpt menimbulkan ulserasi mukosa
yg akhirnya dpt menjadi granuloma, adhesi dan
stenosis laring dan trakea.
2. Obstruksi saluran pernafasan atas yang disebabkan
abnormalitas kongenital dari laring, tumor laring atau
tumor hipofaring, benda asing yang menyumbat
laring, OSA yang berat dan infeksi atau inflamasi
epiglottis.
3. Edema saluran nafas atas pada trauma wajah, mulut,
kepala dan leher yang berat.
4. Sekret paru yang berlebihan pada PPOK
5. Paralisis pita suara bilateral
6. Inhalasi dari uap yang korosif atau panas.
7. Kesulitan bernafas pada neuromuskulopati degeneratif.
8. Aspirasi berat.
9. Fraktur dari vertebra cervicalis dengan spinal cord injury.
10. Profilaksis sebelum operasi pada daerah
kepala dan leher yang luas.
11. Anafilaksis (reaksi alergi yang parah) yang
melibatkan saluran pernafasan atas.
PEMBAGIAN TRAKEOSTOMI

LETAK STOMA WAKTU PELAKSANAAN

Letak tinggi Emergency/darurat


Cincin trakea 1 atau 2 (< 24 jam)

Letak rendah >>


Elektif/berencana
Cincin trakea 2-3 /3-4
Stadium Sumbatan Laring menurut Kriteria Jackson
Jackson

Retraksi sangat
Retraksi jelas,
supras sianosis,
Stadium
Retraksi 1 Stadium
Retraksi 2 Stadium 3
ternal, Stadium 4
paralisa
infrakl pusat
supras supras
avikula pernafa
ternal ternal
, dan san oleh
dan &
interc karena
stridor epigas
ostal, hiperka
tenang trium
gelisah pnea,
serta penderit
dispne a tenang
a. seperti
tidur.9
INSTRUMEN TRAKEOSTOMI

10
TUBA TRAKEOSTOMI
Tuba trakeostomi adalah suatu pipa berbentuk ben
gkok yang dimasukkan kedalam stoma trakeo
stomi, terbuat dari logam, plastik atau silikon

Keterangan:
1: Tuba trakeostomi (Body)
2: Flange
3: Introducer/obturator
4: Cuff
5: Pilot balloon
Ukuran Tuba Trakeostomi
JENIS-JENIS TUBA TRAKEOSTOMI
Tuba Trakeostomi Dengan Cuff
- Cuff adalah sebuah balon lembut sekitar bagian distal ujung
dari tuba yang diisi dengan udara, berfungsi untuk memfiksasi
posisi tuba
- Penahan untuk mencegah masuknya sekret atau darah pasca
operasi kedalam trakea
- Mencegah aspirasi
Tuba Trakeostomi Tanpa Cuff

- Pasien rawat jalan, karena tidak adanya balon yang bersifat


menyumbat trakea

- Tuba lebih mudah untuk diganti.


Tuba Trakeostomi Dengan Kanul Ganda

-
Memiliki dua buah kanul yaitu kanul dalam dan kanul luar

-
Kanul dalam dapat dibuka, dibersihkan dan digunakan kembal
i
Tuba Trakeostomi Berfenestra
(berlubang)
-
Mirip dengan tuba trakeostomi standar
-
Lubang pada bagian belakang tabung di atas cuff
-
Untuk penilaian kemampuan pasien untuk bernapas melalui r
ute normal/hidung (persiapan pasien untuk dekanulasi)
-
Memungkinkan udara untuk lewat melalui pita suara (memun
gkinkan fonasi)
Tuba Trakeostomi Dengan Adjustable Flange

-
Kedalaman kanul dapat diatur
-
Pasien yang trakeanya dalam
-
Pasien obesitas
-
Gangguan anatomi leher karena inflamasi atau edema
Tuba Trakeostomi Logam (Metal)

-
Umumnya tidak digunakan karena harganya yang mahal,
mempunyai konstruksi yang kaku
-
Tidak mempunyai cuff
-
Tidak mempunyai konektor 15-mm untuk disambungkan ke v
entilator
Silicone T-Tub
e
-
Fleksibel
-
Jarang mengiritasi trakea
-
Pasien dengan stenosis laringo-trakeal
TEKNIK
TRAKEOSTOMI

Penderita tidur telentang, kepala hiperekstensi

Desinfeksi lapangan operasi, lapangan operasi dipersempit


doek steril

Infiltrasi lidocain 1% dgn efinefrin 1:150000 di daerah


operasi
Insisi secara vertikal / horisontal

Insisi diperdalam lapis demi lapis dan ditarik


ke ke lateral dgn pengait tumpul sampai
tampak cin cincin-cincin trakea

Hati-hati thd vena jugularis anterior, arteri


tiroi tiroidea, kelenjar tiroid (ismus
tiroid dpt
diklem, dipotong selanjutnya diligasi/kauter
21
disisihkan ke atas atau ke bawah
Beberapa ahli bedah memilih untuk menarik batas an
terior dari isthmus ke atas untuk menunjukkan
cincin trakea

Ahli bedah yang lain membelah isthmus dibagian ten


gahnya dan diikat untuk menghentikan perdara
han

22
Identifikasi cincin trakea dgn test aspirasi pada
membran antara cincin trakea

Buat stoma dengan memotong cincin trakea 1 &2 atau


2 dan 3 atau 3 dan4 dari arah inferior kearah superior

Masukkan tuba dgn memasukkan ujung obturator ke d


alam insisi trakea. Ketika memasukkan putar
tuba trakeostomi dengan pelan sehingga ujung
nya menghadap badan pasien
Setelah tuba trakeostomi berada pada posisinya, seg
era lepaskan obturator
Cuff trakeostomi diinflasi dengan 5-7 cc udara atau
sampai volume oklusi minimal tercapai
Suction sekret-sekret trakeal
Bila insisi kulit terlalu lebar, jahit insisi sampai cukup
untuk tuba trakeostomi
Masukkan pita pada lubang tiap sisi flange, lingkarkan
pada leher dan diikat
Beberapa ahli bedah menjahit flange ke kulit leher d
engan benang nonabsorbable terutama pada le
her yang gemuk untuk mencegah bergesernya
tuba trakeostomi
24
TRAKEOSTOMI PADA ANAK

Trakea pada bayi dan anak sangat lembut dan lunak
sehingga identifikasinya menjadi sulit


Jangan membuat hiperekstensi leher terlalu banyak


Sebelum melakukan insisi trakea, dilakukan pembuatan
jahitan penahan di cincin ke-2 dan ke-3 pada kedua sisi
yang berseberangan, kemudian benang di lekatkan ke
leher untuk mencegah hilangnya lumen trakea jika
tuba bergeser.

Lumen trakea sangat kecil, jangan memasukkan
pisau bedah terlalu dalam yang dapat menyebabkan
trauma pada dinding posterior bahkan esofagus.

Gunakan tuba trakeostomi dengan ukuran yang tepa
t sesuai umur dan ukuran tubuh, tuba yang terlalu
panjang dapat masuk ke karina atau salah satu
bronkus, menyebabkan atelektasis paru sisi lain.
PERAWATAN PASCA TRAKEOSTOMI
Tuba trakeostomi tidak boleh sampai tersumbat oleh
klot darah, sekret yang kental ataupun mukus
Cuff dari tuba harus di kempiskan kurang lebih 24 jam
setelah pemasangan, kecuali jika pasien dalam
keadaan memakai mesin ventilasi

Kanul dalam di lepaskan dan dibersihkan setiap 1-2


jam pada 2-3 jam pertama untuk mencegah
obstruksi oleh mukus yang kering
Jika obstruksi akibat mukus yang kering atau krusta
diberikan larutan saline normal (Nacl 0,9%) ke
dalam trakea sebanyak 1-2 ml/jam

Penghisapan dengan menggunakan suction harus


dilakukan dengan sering terutama pada
beberapa hari pertama
DEKANULASI
Weaning

Suatu proses penyesuaian pasien untuk bernafas nor


mal tanpa tuba trakeostomi
Ukuran tuba trakeostomi di perkecil sampai ukuran
yang memungkinkan udara dapat memintas
tuba menuju saluran nafas atas

Menggunakan tuba berfenestra tanpa cuff. Tuba


ditutup. Keadaan ini dipertahankan sampai 24-
48 jam
Beberapa kriteria dekanulasi :


AGDA yang stabil


Tidak ada distress pernafasan


Hemodinamik stabil


Tidak ada demam dan tanda-tanda infeksi


Pemeriksaan endoskopik yang normal atau terdapat tanda sumbatan jalan
nafas tetapi < 30%


Kemampuan menelan adekuat


Mampu untuk membuang dahak
KOMPLIKASI
Perdarahan

Obstruksi dari Tuba


trakeostomi
Pergeseran dari Tuba
Komplikasi segera
trakeostomi

Subkutaneus Empisema

Pneumotoraks
Trakeoesofageal fistula

Disfagia
Komplikasi lanjut Trakeokutaneus fistula

Stenosis Trakea
Timbul jaringan granulasi
TERIMA KASIH - SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai