Ekonomi Ketenagakerjaan
Ekonomi Ketenagakerjaan
Bab
3 Ketenagakerjaan
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bab 5
Sumber daya manusia merupakan modal utama yang harus ada pada setiap organisasi, baik perusahaan
maupun negara. Oleh karena itu, hal-hal yang berkaitan dengan ketenagakerjaan akan mendapatkan Bab 6
perhatian dari pemerintah. Ketenagakerjaan berkaitan erat dengan kesejahteraan dan kemajuan sebuah
bangsa. Undang-undang ketenagakerjaan yang dibuat oleh pemerintah bersama-sama dengan parlemen
berusaha menjembatani kepentingan tenaga kerja di satu sisi dan kelompok pengusaha di sisi yang lain.
Bab 7
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT Ekonomi 2
Bab 4
Bab 5
Bab 6
Bab 7
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT Ekonomi 2
A. Masalah Ketenagakerjaan
Bab 1
1. Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja.
Menurut UU No. 13 Tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2, tenaga kerja Bab 2
adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan
sendiri maupun untuk masyarakat.
Bab 3
Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut telah
memasuki usia kerja.
Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah berumur 15 tahun– Bab 4
64 tahun.
2. Angkatan Kerja
Angkatan kerja (labour force) menurut Soemitro Bab 5
Djojohadikusumo didefinisikan sebagai bagian
dari jumlah penduduk yang mempunyai
pekerjaan atau yang sedang mencari Bab 6
kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang
produktif.
Bisa juga disebut sumber daya manusia. Bab 7
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT Ekonomi 2
Bab 1
3. Kesempatan Kerja
Kesempatan kerja merupakan hubungan antara angkatan kerja dengan
kemampuan penyerapan tenaga kerja. Bab 2
Dalam ilmu ekonomi, kesempatan kerja berarti peluang atau keadaan
yang menunjukkan tersedianya lapangan pekerjaan sehingga semua
orang yang bersedia dan sanggup bekerja dalam proses produksi Bab 3
dapat memperoleh pekerjaan sesuai dengan keahlian, keterampilan,
dan bakatnya masing-masing.
Kesempatan kerja (demand for labour) adalah suatu keadaan yang Bab 4
menggambarkan ketersediaan pekerjaan (lapangan kerja untuk diisi
oleh para pencari kerja).
4. Jenis-Jenis Tenaga Kerja Bab 5
Bab 7
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT Ekonomi 2
Bab 1
5. Upaya Meningkatkan Kualitas Tenaga Kerja
Peningkatan kualitas tenaga kerja dapat dilakukan melalui beberapa jalur
berikut. Bab 2
a. Jalur formal, seperti sekolah umum, sekolah kejuruan dan kursus-
kursus.
b. Jalur nonformal, yang terdiri atas beberapa kegiatan berikut. Bab 3
1) Latihan kerja, yaitu kegiatan untuk melatih tenaga kerja agar memiliki
keahlian dan ketrampilan di bidang tertentu sesuai tuntutan
pekerjaan. Bab 4
B. Sistem Upah
Bab 1
Upah merupakan kompensasi (balas jasa) yang diberikan kepada
pekerja karena telah memberikan tenaganya kepada perusahaan.
Pembayaran upah bisa dilakukan harian, mingguan atau bulanan. Bab 2
Bab 7
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT Ekonomi 2
C. Pengangguran
Bab 1
1. Macam Pengangguran
a. Macam Pengangguran Berdasarkan Lama Waktu Kerja
1) Pengangguran terbuka (open unemployment) Bab 2
3) Pengangguran friksional
4) Pengangguran musiman
Bab 5
Bab 6
Bab 1
2. Penyebab Pengangguran
a. Tekanan demografis dengan jumlah dan komposisi angkatan kerja
a. Tekanan demografis dengan jumlah dan komposisi angkatan kerja Bab 2
yang besar.
yang besar.
b. Pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih kecil daripada pertumbuhan
b. Pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih kecil daripada pertumbuhan
angkatan kerja.
angkatan kerja. Bab 3
c. Jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari
c. Jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari
kerja.
kerja.
d. Kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja.
d. Kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja. Bab 4
e. Terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) yang disebabkan, antara
e. Terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) yang disebabkan, antara
lain perusahaan yang menutup atau mengurangi bidang usahanya
lain perusahaan yang menutup atau mengurangi bidang usahanya
akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif,
akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif, Bab 5
peraturan yang menghambat investasi, hambatan dalam proses
peraturan yang menghambat investasi, hambatan dalam proses
ekspor-impor, dan sebagainya.
ekspor-impor, dan sebagainya.
f. Kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja.
f. Kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja. Bab 6
g. Berbagai regulasi dan perilaku birokrasi yang kurang kondusif bagi
g. Berbagai regulasi dan perilaku birokrasi yang kurang kondusif bagi
pengembangan usaha.
pengembangan usaha.
Bab 7
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT Ekonomi 2
Bab 1
Bab 6
Bab 7
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT Ekonomi 2
Bab 1
3. Dampak Pengangguran
a. Menurunkan Aktivitas Perekonomian
b. Menurunkan Pertumbuhan Ekonomi dan Pendapatan Per Kapita Bab 2
Bab 4
Bab 6
Bab 7
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT Ekonomi 2
Bab 1
4. Cara Mengatasi Pengangguran
a. Cara Mengatasi Pengangguran Struktural
Bab 2
1) Memindahkan para pengangguran ke tempat yang lebih
1) Memindahkan para pengangguran ke tempat yang lebih
membutuhkan.
membutuhkan.
2) Membuka pendidikan dan pelatihan bagi para pengangguran agar Bab 3
2) Membuka pendidikan dan pelatihan bagi para pengangguran agar
dapat mengisi lowongan pekerjaan yang sedang membutuhkan.
dapat mengisi lowongan pekerjaan yang sedang membutuhkan.
3) Mendirikan industri dan proyek-proyek padat karya untuk
3) Mendirikan industri dan proyek-proyek padat karya untuk
menampung para penganggur.
menampung para penganggur. Bab 4
4) Meningkatkan mobilitas (perputaran) modal dan tenaga kerja agar
4) Meningkatkan mobilitas (perputaran) modal dan tenaga kerja agar
mampu menyerap para penganggur.
mampu menyerap para penganggur.
5) Menyadarkan masyarakat akan pentingnya menguasai teknologi Bab 5
5) Menyadarkan masyarakat akan pentingnya menguasai teknologi
modern dalam rangka menyesuaikan diri dengan perubahan
modern dalam rangka menyesuaikan diri dengan perubahan
struktur perekonomian.
struktur perekonomian.
Bab 6
Bab 7
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT Ekonomi 2
Bab 1
b. Cara Mengatasi Pengangguran Konjungtural (Siklikal)
1) Meningkatkan daya beli masyarakat dengan membuka berbagai
proyek-proyek pemerintah. Bab 2
2) Mengarahkan masyarakat agar menggunakan pendapatannya untuk
membeli barang dan jasa sehingga permintaan terhadap barang dan
jasa meningkat. Bab 3
3) Menciptakan teknik-teknik pemasaran dan promosi yang menarik
agar masyarakat tertarik membeli barang dan jasa.
c. Cara Mengatasi Pengangguran Friksional Bab 4
Untuk mengatasi pengangguran ini bisa dilakukan dengan cara
menyediakan sarana informasi lowongan kerja yang cepat, mudah, dan
murah kepada pencari kerja. Misalnya, dengan menempelkan iklan-iklan Bab 5
lowongan kerja di tempat-tempat umum secara rutin.
d. Cara Mengatasi Pengangguran Musiman
1) Memberikan latihan keterampilan yang lain, seperti menjahit, Bab 6
mengelas, menyablon, dan membordir.
2) Segera memberikan informasi jika ada lowongan kerja di sektor lain.
Bab 7