Anda di halaman 1dari 19

PREV JUDUL ISI MATERI NEXT Ekonomi 2

Bab
8 Indeks Harga dan Inflasi

Bab 8

Bab 9

Bab 10

Bab 11

Dari tahun ke tahun harga-harga barang mengalami kenaikan. Kenaikan harga-harga tersebut dapat diukur
atau dihitung dengan angka indeks. Kenaikan harga yang terjadi secara terus-menerus dan hampir untuk
semua barang sering disebut inflasi. Inflasi pada tingkat yang tinggi merupakan penyakit bagi perekono-
Bab 12
mian suatu negara. Terjadinya inflasi membuat nilai tukar uang terhadap barang makin turun. Oleh karena
itu, pemerintah akan selalu mengendalikan angka inflasi agar tidak terlalu tinggi. Pemerintah akan
mengeluarkan berbagai kebijakan atau instrumen untuk melakukan hal tersebut.
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT Ekonomi 2

Isi Materi

A. Pengertian Inflasi
Bab 8
B. Penyebab Inflasi
C. Jenis-Jenis Inflasi
Bab 9
D. Dampak Inflasi
E. Cara Mengatasi Inflasi
Bab 10
F. Pengertian Indeks Harga Konsumen
G. Menghitung Inflasi dan Indeks Harga
H. Permintaan dan Penawaran Uang Bab 11

Bab 12
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT Ekonomi 2

A. Pengertian Inflasi

 Inflasi bukan hal yang asing lagi dalam pembahasan ekonomi di


Indonesia.
 Di dalam berita, baik di media cetak maupun elektronik, seringkali Bab 8
inflasi menjadi topik hangat bidang ekonomi.
 Pengertian inflasi adalah suatu keadaan di mana terjadi peningkatan
harga barang-barang secara umum dan terus-menerus dalam waktu Bab 9
yang relatif lama.
 Inflasi sering disebut sebagai suatu keadaan di mana terjadi turunnya
nilai uang. Bab 10
 Nilai mata uang tersebut menurun akibat adanya kenaikan harga
barang.
 Selain istilah inflasi, dalam ekonomi juga dikenal istilah deflasi sebagai Bab 11
keaadan kebalikan dari inflasi.
 Deflasi adalah keadaan semakin turunnya harga-harga barang, atau
suatu keadaan semakin meningkatnya nilai uang.
Bab 12
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT Ekonomi 2

B. Penyebab Inflasi

Penyebab terjadinya inflasi secara umum, antara lain sebagai berikut.


1. Kelebihan permintaan
2. Kenaikan biaya produksi Bab 8

3. Pencetakan uang baru oleh pemerintah


4. Lambatnya produksi barang tertentu, terutama produksi makanan
Bab 9
5. Sikap konsumen (masyarakat) terhadap informasi kenaikan harga
6. Sikap produsen terhadap informasi kenaikan harga
7. Kebijakan pemerintah yang kurang tepat Bab 10

Berdasarkan teori, secara garis besar, ada tiga kelompok yang


memberikan teori penyebab timbulnya inflasi, antara lain sebagai berikut.
Bab 11
1. Teori Kuantitas
Teori kuantitas menyoroti proses inflasi dari segi peranan jumlah uang
yang beredar dan harapan (expectation) masyarakat tentang kenaikan
Bab 12
harga di masa yang akan datang.
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT Ekonomi 2

a. Peranan Jumlah Uang yang Beredar


Dengan dilandasai pemikiran atas persamaan pertukaran dari Irving Fisher
Inflasi diperoleh
Bab 8
Keterangan:
M : jumlah uang yang beredar
V : kecepatan uang beredar berpindah tangan
P : harga barang Bab 9
T : jumlah barang yang diperdagangkan.

b. Harapan (Expectation) Masyarakat tentang Kenaikan Harga


Bab 10
 Walaupun jumlah uang bertambah, jika masyarakat percaya atau
mempunyai keyakinan bahwa harga barang dan jasa tidak akan
naik, maka pertambahan pendapatan tidak akan dibelanjakan,
tetapi disimpan untuk menambah kas atau berjaga-jaga. Bab 11
 Sebaliknya, jika masyarakat memiliki harapan maka penambahan
pendapatan akan menambah permintaan efektif sehingga
mendorong terjadinya inflasi. Bab 12
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT Ekonomi 2

2. Teori Keyness
 Menurut Keyness, inflasi terjadi karena perebutan perolehan barang
dan jasa oleh masyarakat pelaku ekonomi (rumah tangga
Bab 8
konsumsi) yang ingin memperoleh barang dan jasa lebih banyak
dengan kredit, demikian juga investasi rumah tangga produksi
memperluas usahanya dengan cara kredit.
Bab 9
Contoh:
Di negara A kebutuhan bahan pangan kurang lebih 28.978.000 ton per tahun,
sedangkan faktor produksinya hanya mampu menghasilkan 18.028.000 ton/tahun.
Bab 10
3. Teori Strukturalis
Menurut teori strukturalis, inflasi ditimbulkan oleh ketidakelastisan
produsen dalam menghasilkan barang khususnya sektor pangan.
Bab 11
Contoh:
Di negara berkembang pertumbuhan produksi bahan makanan lebih lambat
daripada pertumbuhan penduduk dan pendapatan per kapita sehingga harga
Bab 12
bahan makanan meningkat.
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT Ekonomi 2

C. Jenis-Jenis Inflasi

1. Penggolongan Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahannya


a. Inflasi Ringan
Bab 8
b. Inflasi Sedang
c. Inflasi Berat
d. Inflasi Sangat Berat (Hipper Inflation)
Bab 9
2. Pengolongan Inflasi Berdasarkan Penyebab Awal Terjadinya
Inflasi
a. Inflasi karena Kelebihan Permintaan Efektif atas Barang dan Jasa Bab 10
(Demand Pull Inflation)
b. Inflasi Karena Naiknya Biaya Produksi (Cost Push Inflation)
c. Penggolongan Inflasi Berdasarkan Asal Inflasi Bab 11

1) Dalam Negeri (Domestic Inflation)


2) Inflasi berasal Negara Luar Negeri (Imported Inflation)
Bab 12
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT Ekonomi 2

D. Dampak Inflasi

1. Bagi Pemilik Pendapatan Tetap dan Tidak Tetap


 Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat
merugikan. Bab 8
 Sebaliknya, orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan
keuntungan, seperti pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi.
 Begitu juga dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji Bab 9
mengikuti tingkat inflasi.
2. Bagi Para Penabung
Inflasi menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata Bab 10
uang semakin menurun.
3. Bagi Debitur dan Kreditur
 Bagi orang yang meminjam uang kepada bank (debitur), inflasi Bab 11
menguntungkan karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur,
nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam.
 Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan Bab 12
mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian lebih rendah jika
dibandingkan pada saat peminjaman.
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT Ekonomi 2

4. Bagi Produsen
 Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan jika pendapatan yang
diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bab 8
 Namun, jika inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada
akhirnya merugikan produsen, produsen enggan untuk meneruskan
produksinya. Bab 9
5. Bagi Perekonomian Secara Umum
a. Dampak Inflasi terhadap Hasil Produksi (Output)
Bab 10
b. Dampak Inflasi terhadap Bentuk Penanaman Modal
c. Dampak Inflasi terhadap Perdagangan Internasional
d. Dampak Inflasi terhadap Efisiensi
Bab 11
e. Dampak Inflasi terhadap Penghitungan Harga Pokok

Bab 12
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT Ekonomi 2

E. Cara Mengatasi Inflasi

1. Mengatasi Inflasi melalui Kebijakan Moneter


a. Kebijakan Diskonto (Discount Policy)
Bab 8
b. Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation)
c. Menaikan Kas Rasio
d. Kebijakan Pengaturan Kredit atau Pembiyaan Bab 9

2. Mengatasi Inflasi melalui Kebijakan Fiskal


a. Mengatur Penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah
Bab 10
b. Menaikan Tarif Pajak
c. Mengadakan Pinjaman Pemerintah

3. Kebijakan Nonmoneter atau Kebijakan Riil Bab 11


a. Peningkatan Produksi
b. Kebijakan Upah
c. Pengendalian Harga dan Distribusi Produksi Bab 12
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT Ekonomi 2

F. Pengertian Indeks Harga Konsumen

 Di Indonesia indeks harga digunakan sebagai tolak ukur inflasi. Besar kecilnya
tingkat inflasi dihitung menggunakan indeks harga khususnya Indeks Harga
Konsumen.
Bab 8
 Indeks harga adalah alat yang dijadikan ukuran untuk mengetahui perubahan-
perubahan harga yang dinyatakan dengan angka.
 Angka indeks yang biasa digunakan sebagai indikator inflasi adalah Indeks
Harga Konsumen (IHK) atau biasa disebut juga Consumer Price Index. Bab 9

 Secara sederhana, IHK merupakan perbandingan antara harga dan suatu paket
komoditas dari suatu kelompok barang atau jasa (market basket) pada suatu
periode waktu terhadap harganya pada periode waktu yang telah ditentukan Bab 10
(tahun dasar).
 Jadi, IHK mengubah harga berbagai barang dan jasa menjadi sebuah angka
indeks tunggal yang mengukur seluruh tingkat harga.
Bab 11
 Di dalam IHK, harga yang digunakan adalah harga-harga barang konsumsi
yang bukan merupakan barang dagangan (yang dijualbelikan lagi) serta bukan
barang faktor produksi. Barang-barang konsumsi tersebut dikelompokkan
dalam bahan makanan, pakaian, dan macam-macam barang dan jasa.
Bab 12
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT Ekonomi 2

G. Menghitung Inflasi dan Indeks Harga

Perhitungan inflasi dapat dirumuskan sebagai berikut.

Bab 8

Bab 9

Bab 10

Bab 11

Dengan
IHK = Indeks Harga Konsumen
Bab 12
IHKn = Indeks Harga Konsumen periode sekarang
IHKn–1 = Indeks Harga Konsumen periode sebelumnya.
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT Ekonomi 2

Perhitungan indeks juga dapat dilakukan dengan Rumus Laspeyres


sebagai berikut.
Bab 8

Bab 9

Dengan: Bab 10
In = Indeks Harga bulan n
Pn = Harga bulan n
P0 = Harga bulan n – 1 (bulan sebelumnya)
Q0 = Konsumsi barang bulan sebelumnya. Bab 11

Bab 12
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT Ekonomi 2

H. Permintaan dan Penawaran Uang

1. Permintaan Uang
 Permintaan uang adalah jumlah uang yang diperlukan masyarakat
dalam suatu waktu tertentu. Bab 8
 Beberapa faktor yang memengaruhi permintaan uang yang biasanya
dilakukan oleh masyarakat, antara lain sebagai berikut.
a. Dorongan melakukan transaksi (transaction motive) Bab 9
b. Dorongan berjaga-jaga (precuationary motive)
c. Dorongan spekulasi (speculation motive)
d. Tingkat harga Bab 10

e. Tingkat suku bunga


f. Ekspektasi atau perkiraan (ramalan)
Bab 11
g. Meningkatnya produksi barang dan jasa

2. Kurva Permintaan Uang


Permintaan atas uang tersebut dapat digambarkan dalam sebuah kurva Bab 12
sesuai dengan motifnya.
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT Ekonomi 2

a. Kurva Permintaan Uang untuk Motif Transaksi


Y (Pendapatan)
Y1 Bab 8

Y0

Bab 9

M (Uang)
M0 M1
b. Kurva Permintaan Uang untuk Motif Berjaga-jaga Bab 10
Y (Pendapatan)
MP
Y1
Bab 11
Y0

Bab 12
M (Uang)
M0 M1
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT Ekonomi 2

c. Kurva Permintaan Uang menurut Motif Spekulasi


r (Suku Bunga)
Bab 8

r1

r0 Bab 9

M (Uang)
M1 M0 Bab 10

3. Penawaran Uang
 Penawaran uang adalah jumlah uang yang ada (beredar) dalam
perekonomian pada waktu tertentu. Bab 11

 Lebih singkatnya, penawaran uang bisa diartikan sebagai jumlah


uang yang beredar
Bab 12
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT Ekonomi 2

Beberapa faktor yang memengaruhi penawaran uang yang biasanya


berasal dari pihak perbankan, antara lain sebagai berikut.
a. Kebijakan Moneter Bank Sentral Bab 8
1) Kebijakan pasar terbuka (dengan membeli atau menjual surat
berharga).
2) Kebijakan diskonto (dengan menaikkan atau menurunkan suku Bab 9
bunga).
3) Kebijakan cadangan kas (dengan menaikkan atau menurunkan
cadangan kas minimum).
Bab 10
4) Kebijakan kredit selektif dan kredit longgar.
5) Kebijakan mencetak uang baru dan menarik uang lama.
b. Tingkat pendapatan masyarakat Bab 11
c. Tingkat harga
d. Selera masyarakat
Bab 12
e. Meningkatnya produksi barang dan jasa
f. Kebijakan anggaran yang dianut
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT Ekonomi 2

4. Hubungan Penawaran Uang dengan Tingkat Harga


a. Teori Kuantitas David Ricardo
Jika jumlah uang yang beredar sedikit, harga-harga akan turun Bab 8
sehingga nilai uang naik. Jika jumlah uang yang beredar banyak,
harga-harga akan naik sehingga nilai uang turun.
Keterangan: Bab 9
M = Money (jumlah uang yang beredar)
k = konstanta
p = price (tingkat harga)

b. Teori Kuantitas Irving Fisher Bab 10


Irving Fisher menyatakan bahwa nilai uang (yang ditunjukkan oleh
tinggi rendahnya harga) sangat dipengaruhi oleh jumlah uang yang
beredar, kecepatan peredaran uang dan volume perdagangan.
Bab 11
Keterangan:
M = money (jumlah uang yang beredar)
V = velocity (kecepatan peredaran uang)
P = price (tingkat harga)
Bab 12
T = trade (volume perdagangan)
M1 = uang giral
V1 = kecepatan peredaran uang giral
PREV JUDUL ISI MATERI NEXT Ekonomi 2

c. Teori Persediaan Kas Alfred Marshall


Menurut Alfred Marshall, perubahan dalam penawaran uang atau
jumlah uang yang beredar akan menimbulkan perubahan harga-harga
Bab 8
yang sama tingkatnya.
Keterangan :
M = money (jumlah uang yang
beredar)
k = koefisien (jumlah uang untuk Bab 9
persediaan kas)
P = price (tingkat harga)
Y = yield (pendapatan)
5. Kurva Penawaran Uang Bab 10
r (Suku Bunga)
M1 M0 M2 Banyak sedikitnya penawaran uang
atau jumlah uang yang beredar
ditentukan oleh pemerintah melalui Bab 11
bank sentral yang jumlahnya tetap
dalam jangka waktu tertentu. Oleh
karena itu, kurva penawaran uang
Bab 12
merupakan kurva inelastis sempurna
M (Uang) yang berbentuk garis tegak lurus.
M1 M0 M2

Anda mungkin juga menyukai