HE - Rian
HE - Rian
Laporan Kasus:
Ensefalopati Hepatikum
Oleh:
dr. Rianda Putra
Pembimbing : dr. Sukri Fitrizan, Msi.Med,
Sp.B
Pendamping : dr. Hj. Nanie Rosanty, M.Kes
Agenda
01 Pendahuluan
02 Laporan Kasus
03 Tinjauan Pustaka
04 Pembahasan
05 Kesimpulan
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN Ensefalopati -> Kebiingungan Akut; Perubahan
Tinggat Kesadaran
Ensefalopati Hepatikum -> Gangguan
neuropsikiatri pada pasien disfungsi hepar
setelah meniadakan adanya penyeakit lain
yang memengaruhi hal tersebut.
Faktor Pencetus
1. Produk Nitrogen
2. Obat
3. Ketidakseimbangan Metabolik
4. Lain-lain
Keluhan Utama
Penurunan Kesadaran sejak 7 jam SMRS
LAPORAN Riwayat Penyakit Sekarang
KASUS Sejak 7 jam SMRS, pasien mengalami
penurunan kesadaran dan menjadi seperti
orang bingung, sulit berkomunikasi dengan
keluarga, tampak gelisah, lemas, mual, nafsu
makan tidak ada sejak satu minggu SMRS,
tidur malam kurang nyenyak. Adanya benturan
keras pada kepala, demam serta kejang
disangkal. Kelemahan salah satu anggota
badan disangkal. Adanya mual dan sakit kepala
disangkal. Muntah hitam 1 kali sejak 1 hari
yang lalu. Menurut keluarganya, ia lebih
banyak menghabiskan waktunya untuk tidur.
Frekuensi BAK 6-7x/hari berwarna kuning
keruh seperti air teh, tidak ada darah dan tidak
nyeri. Frekuensi BAB 1x/hari konsistensi lunak
berwarna kuning kecoklatan seperti gel, tidak
ada darah.
LAPORAN Riwayat Penyakit Terdahulu
KASUS • DM
Riwayat Penyakit Keluarga
• Tidak dijumpai
LAPORAN Status Generalisata
KASUS Kesadaran : Delirium, GCS 11
Keadaan umum : Tampak sakit keras
Tanda vital :
TD : 140/56mmHg
Nadi : 72x/menit
RR : 22x/menit
Suhu : 36 C
SpO2 : 97 %
Kepala : Sklera ikterik (+/+)
Leher : Dalam Batas Normal
Thoraks : Dalam Batas Normal
Abdomen : Hepar teraba 1 jari bawah arkus
costae, Shifting dullness
Ekstremitas: Palmar erithe Thenar &
Hipotenar, Ikterik di kulit (+)
LAPORAN Pemeriksaan Penunjang (27 November 2020)
KASUS
Hb : 7.6 gr%
Leukosit : 19300 /mm3
Trombosit : 383000 /mm3
Hematokrit : 21 %
SGOT : 255 U/l
SGPT : 129 U/l
Ureum : 125 mg/dl
Creatinin : 3.2 mg/dl
GDS : 97 mg/dL
Natrium : 141 meq/L
Kalium : 5.6 meq/L
Clorida : 103 meq/L
HbsAg Kualitatif : Negatif
Anti HCV : Positif
LAPORAN Rontgen Thorax
KASUS
Kesan: Jantung dan Paru dalam
batas normal
EKG:
Penatalaksanaan
Medikamentosa:
- IVFD D5% 500cc + Livola 4amp 40 tpm
dilanjutkan Aminoleban 500cc (I) + D5% 500cc
/24jam setelah itu lanjutkan three way
- Inj. Omeprazole 40mg/24jam
- Inj. Ceftriaoxone 2gr/24 jam
- Kanamisin tab /8jam
- Lactulosa syr 1C/8jam
- Propanolol tab 20mg/8jam
- Curcuma tab /8jam
- Inj. Vit. K 1amp/8jam
- Kalitake /24jam
LAPORAN Non Farmakologis
KASUS - Diet rendah protein (kaya AARC) 1,2
gr/Kg BB/hari
- Menjaga keseimbangan elektrolit dan
cairan agar tidak terjadi dehidrasi
- Makan makanan berserat.
- Pasang NGT dan Kateter
LAPORAN Follow Up
KASUS
LAPORAN Follow Up
KASUS
LAPORAN Follow Up
KASUS
LAPORAN Follow Up
KASUS
LAPORAN Follow Up
KASUS
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN Pengertian
PUSTAKA Ensefalopati -> Kebiingungan Akut; Perubahan
Tinggat Kesadaran
Klasifikasi:
1. EH Akut
2. EH Kronik
Atau
3. EH Primer
4. Eh Sekunder
TINJAUAN Faktor Pencetus
PUSTAKA
1. Produk Nitrogen
2. Obat
3. Ketidakseimbangan Metabolik
4. Lain-lain
Patogenesis
Perubahan multi organ perifer seiring
perubahan komunikasi intrasel otak:
1. Usus Halus
2. Komunikasi Sistemik Portal
3. Gagal hepar
4. Otot
Perubahan di Otak:
5. Osmotik
6. Komunikasi Aksonal
7. Komunikasi endotel dengan astrosit
8. Dll
TINJAUAN Gambaran Klinis
PUSTAKA 1. Perubahan Status Mental
2. Kelainan pada Neuromuskular
a. Asterixis
b. Gangguan tractus kortikospinal
c. Edema serebri
d. Gejala ekstrapiramidal
e. Degenerasi hepatoserebral
f. Gangguan respirasi
Diagnosa
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan penunjang
Diagnosa Banding
TINJAUAN 1. Kista epidermoid
PUSTAKA 2. Foliculitis
3. Hidradenitis suppurative
4. Limfangitis nodular
5. Botriomikosis
6. Myasis
Tatalaksana
1. Mengobati penyakit dasar
2. Mengidentifikasi dan menghilangkan faktor
pencetus
3. Mengurangi dan mencegah pembentukan influks
toksin nitrogen ke jaringan otak
4. Upaya suportif jka ditemukan komplikasi
5. Memperbaiki eliminasi amoniak. drom syok
toksik.
TINJAUAN Prognosis
PUSTAKA Pasien dengan gagal hati berat 30% meninggal
karena EH. Ensefalopati hepatikum akut dengan
koma atau gagal hati fulminan, 80% akan
berakhir dengan kematian.
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
KESIMPULAN Pasien dengan diagnosis enselopati
hepatikum ec sirosis hepatikum berdasarkan
temuan dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan.
Pencetus enselopati hepatikum pada pasien
didapatkan peradarahan gastrointestinal,
ketidakseimbangan metabolik dan infeksi