Anda di halaman 1dari 36

PROGRAM DOKTER INTERNSIP

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BENGKALIS


2020/2021

Laporan Kasus:

Ensefalopati Hepatikum
Oleh:
dr. Rianda Putra
 Pembimbing : dr. Sukri Fitrizan, Msi.Med,
Sp.B
 Pendamping : dr. Hj. Nanie Rosanty, M.Kes
Agenda
01 Pendahuluan

02 Laporan Kasus

03 Tinjauan Pustaka

04 Pembahasan

05 Kesimpulan
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN Ensefalopati -> Kebiingungan Akut; Perubahan
Tinggat Kesadaran
Ensefalopati Hepatikum -> Gangguan
neuropsikiatri pada pasien disfungsi hepar
setelah meniadakan adanya penyeakit lain
yang memengaruhi hal tersebut.

Faktor Pencetus
1. Produk Nitrogen
2. Obat
3. Ketidakseimbangan Metabolik
4. Lain-lain

Pasien dengan gagal hati berat 30% meninggal


karena EH. Ensefalopati hepatikum akut
dengan koma atau gagal hati fulminan, 80%
akan berakhir dengan kematian.
LAPORAN KASUS
LAPORAN Identitas Pasien
KASUS Nama : Tn. EF
Umur : 52 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Utama, gg. Mesjid,
Bengkalis
Pekerjaan : -
Masuk RS : 27 November 2020
No RM : 0358xx

Keluhan Utama
Penurunan Kesadaran sejak 7 jam SMRS
LAPORAN Riwayat Penyakit Sekarang
KASUS Sejak 7 jam SMRS, pasien mengalami
penurunan kesadaran dan menjadi seperti
orang bingung, sulit berkomunikasi dengan
keluarga, tampak gelisah, lemas, mual, nafsu
makan tidak ada sejak satu minggu SMRS,
tidur malam kurang nyenyak. Adanya benturan
keras pada kepala, demam serta kejang
disangkal. Kelemahan salah satu anggota
badan disangkal. Adanya mual dan sakit kepala
disangkal. Muntah hitam 1 kali sejak 1 hari
yang lalu. Menurut keluarganya, ia lebih
banyak menghabiskan waktunya untuk tidur.
Frekuensi BAK 6-7x/hari berwarna kuning
keruh seperti air teh, tidak ada darah dan tidak
nyeri. Frekuensi BAB 1x/hari konsistensi lunak
berwarna kuning kecoklatan seperti gel, tidak
ada darah.
LAPORAN Riwayat Penyakit Terdahulu
KASUS • DM
Riwayat Penyakit Keluarga
• Tidak dijumpai
LAPORAN Status Generalisata
KASUS Kesadaran : Delirium, GCS 11
Keadaan umum : Tampak sakit keras
Tanda vital :
TD : 140/56mmHg
Nadi : 72x/menit
RR : 22x/menit
Suhu : 36 C
SpO2 : 97 %
Kepala : Sklera ikterik (+/+)
Leher : Dalam Batas Normal
Thoraks : Dalam Batas Normal
Abdomen : Hepar teraba 1 jari bawah arkus
costae, Shifting dullness
Ekstremitas: Palmar erithe Thenar &
Hipotenar, Ikterik di kulit (+)
LAPORAN Pemeriksaan Penunjang (27 November 2020)

KASUS
Hb : 7.6 gr%
Leukosit : 19300 /mm3
Trombosit : 383000 /mm3
Hematokrit : 21 %
SGOT : 255 U/l
SGPT : 129 U/l
Ureum : 125 mg/dl
Creatinin : 3.2 mg/dl
GDS : 97 mg/dL
Natrium : 141 meq/L
Kalium : 5.6 meq/L
Clorida : 103 meq/L
HbsAg Kualitatif : Negatif
Anti HCV : Positif
LAPORAN Rontgen Thorax
KASUS
Kesan: Jantung dan Paru dalam
batas normal

EKG:

Kesan: EKG normal


LAPORAN Resume

KASUS Sejak 7 jam SMRS, pasien mengalami penurunan


kesadaran (+), gelisah (+), lemas (+), mual (+), nafsu
makan tidak ada (+) sejak satu minggu SMRS, tidur malam
kurang nyenyak (+). Muntah hitam (+) 1 kali sejak 1 hari
yang lalu. Frekuensi BAK 6-7x/hari berwarna kuning keruh
seperti air teh, tidak ada darah dan tidak nyeri. Frekuensi
BAB 1x/hari konsistensi lunak berwarna kuning kecoklatan
seperti gel, tidak ada darah.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran


delirium, sklera ikterik, hepar teraba 1 jari bawah arkus
costae, pinggir tumpul,rata, konsistensi padat, Shifting
dullness (+), Palmar erithem di thenar dan hipothenar,
kulit icterus (+)

Pada pemeriksaan lab didapat Hb=7,6 g/dl, Leukosit=


19.300/mm3, Ht= 21%, SGOT 255 U/I, SGPT=129 U/I,
Ureum= 125mg%, Creatinin= 3.2 mg%, Kalium= 5.6 m3q/L
dan Anti HCV Positif
LAPORAN Diagnosis Kerja
KASUS Ensefalopati ec Sirosis hati ec Hepatitis C
Kronik

Penatalaksanaan
Medikamentosa:
- IVFD D5% 500cc + Livola 4amp 40 tpm
dilanjutkan Aminoleban 500cc (I) + D5% 500cc
/24jam setelah itu lanjutkan three way
- Inj. Omeprazole 40mg/24jam
- Inj. Ceftriaoxone 2gr/24 jam
- Kanamisin tab /8jam
- Lactulosa syr 1C/8jam
- Propanolol tab 20mg/8jam
- Curcuma tab /8jam
- Inj. Vit. K 1amp/8jam
- Kalitake /24jam
LAPORAN Non Farmakologis
KASUS - Diet rendah protein (kaya AARC) 1,2
gr/Kg BB/hari
- Menjaga keseimbangan elektrolit dan
cairan agar tidak terjadi dehidrasi
- Makan makanan berserat.
- Pasang NGT dan Kateter
LAPORAN Follow Up

KASUS
LAPORAN Follow Up

KASUS
LAPORAN Follow Up

KASUS
LAPORAN Follow Up

KASUS
LAPORAN Follow Up

KASUS
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN Pengertian
PUSTAKA Ensefalopati -> Kebiingungan Akut; Perubahan
Tinggat Kesadaran

Ensefalopati Hepatikum -> Gangguan neuropsikiatri


pada pasien disfungsi hepar setelah meniadakan
adanya penyeakit lain yang memengaruhi hal
tersebut.

Klasifikasi:
1. EH Akut
2. EH Kronik
Atau
3. EH Primer
4. Eh Sekunder
TINJAUAN Faktor Pencetus

PUSTAKA
1. Produk Nitrogen
2. Obat
3. Ketidakseimbangan Metabolik
4. Lain-lain

Patogenesis
Perubahan multi organ perifer seiring
perubahan komunikasi intrasel otak:
1. Usus Halus
2. Komunikasi Sistemik Portal
3. Gagal hepar
4. Otot

Perubahan di Otak:
5. Osmotik
6. Komunikasi Aksonal
7. Komunikasi endotel dengan astrosit
8. Dll
TINJAUAN Gambaran Klinis
PUSTAKA 1. Perubahan Status Mental
2. Kelainan pada Neuromuskular
a. Asterixis
b. Gangguan tractus kortikospinal
c. Edema serebri
d. Gejala ekstrapiramidal
e. Degenerasi hepatoserebral
f. Gangguan respirasi

Diagnosa
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik
3. Pemeriksaan penunjang
Diagnosa Banding
TINJAUAN 1. Kista epidermoid
PUSTAKA 2. Foliculitis
3. Hidradenitis suppurative
4. Limfangitis nodular
5. Botriomikosis
6. Myasis

Tatalaksana
1. Mengobati penyakit dasar
2. Mengidentifikasi dan menghilangkan faktor
pencetus
3. Mengurangi dan mencegah pembentukan influks
toksin nitrogen ke jaringan otak
4. Upaya suportif jka ditemukan komplikasi
5. Memperbaiki eliminasi amoniak. drom syok
toksik.
TINJAUAN Prognosis
PUSTAKA Pasien dengan gagal hati berat 30% meninggal
karena EH. Ensefalopati hepatikum akut dengan
koma atau gagal hati fulminan, 80% akan
berakhir dengan kematian.
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
KESIMPULAN Pasien dengan diagnosis enselopati
hepatikum ec sirosis hepatikum berdasarkan
temuan dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan.
Pencetus enselopati hepatikum pada pasien
didapatkan peradarahan gastrointestinal,
ketidakseimbangan metabolik dan infeksi

Perdarahan gastrointestinal pada pasien


berupa rupture varises esofagus yang ditandai
dengan muntah hitam dan BAB kecoklatan
pekat seperti gel. Hal ini ditatalaksana dengan
• Pemberian obat penurun tekanan darah
• Obat batuk
• Obat koagulasi darah
Pembahasan Ketidakseimbangan metabolic pada pasien
berupa hiperkalemi, hipeuremi, dan hipoglikemi
sebagai komplikasi:
Tatalaksana
• Obat penurun kadar kalium darah
• Cairan gula intravena
• Pemberian pelancar BAB
• Protein rantai cabang

Infeksi: keluhan nyeri perut dan didukung


peningkatan leukosit.
• Pemberian antibiotic kombinasi.
Thank You
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai