Anda di halaman 1dari 34

+ LAPORAN KASUS

PNEUMOTHORAKS
 
Pembimbing :
dr. Ratna Astri Andhini
 

Oleh : dr. Lailatul Mardhiyah


+
Outline Presentasi :

 Pendahuluan

 Deskripsi Kasus

 Tinjauan Pustaka

 Pembahasan
+
Pendahuluan

 Pneumotoraks adalah keadaan terdapatnya udara atau gas dalam


rongga pleura.

 Pneumotoraks lebih sering terjadi pada penderita dewasa yang


berumur sekitar 40 tahun. Laki-laki lebih sering daripada wanita,
dengan perbandingan 5 : 1.

 Pneumotoraks traumatik lebih sering terjadi daripada pneumotoraks


spontan dengan laju yang semakin meningkat.
+
Deskripsi Kasus

 Identitas

 Nama : Tn. R

 Usia : 60 tahun

 Jenis Kelamin : Laki-laki

 Agama : Islam

 Tanggal masuk RS : 3 Desember 2020

Keluhan utama : Os datang dengan keluhan sesak nafas hebat sejak 1 jam
SMRS.
+
Deskripsi Kasus
 Riwayat penyakit sekarang

• Pasien datang dengan keluhan sesak nafas hebat yang dirasakan


kurang lebih 1 jam SMRS.

• Keluhan dirasakan setelah pasien terjatuh dari tangga dan dada kanan
pasien menghempas tunggul pohon mangga.

• Dada sebelah kanan terasa nyeri saat mengambil nafas, dan terdapat
memar pada dada sebelah kanan.

 Riwayat penyakit dahulu

• Riw. DM (-), Riw. HT (-), Riw. Jantung (-), Riw. Asma (-), Riw.
Alergi (-)
+
Primary Survey

1. Airway :
Bicara jelas (+), snoring (-), gargling (-),SpO2 : 87 % dilakukan needle
thoracentesis SpO2 : 92%
(Airway patent = O2 10L/I NRM)

2. Breathing :
RR : 40x/i, SpO2 : 87 % dilakukan needle thoracentesis SpO2 : 92% RR : 36x/i,
JVP tidak meningkat, deviasi trakea (-),
Thoraks = Inspeksi : Jejas thoraks (D), Retraksi dinding dada kanan, Flail chest
(D)
Palpasi : Stem fremitus kanan < kiri
Perkusi : Hipersonor pada lapangan paru kanan, sonor paru kiri.
Auskultasi : Ves +/+, Rh +/+, Wz -/-
3. Circulation :
Frekuensi Nadi : 110 x/i setelah dilakukan rehidrasi HR: 92x/i
Tekanan darah : 100/60 mmHg rehidrasi cairan 750 cc, TD : 110/70mmHg
Perdarahan aktif : (-)
Akral dingin : (-)
(Sirkulasi stabil)

4. Disability :
GCS : E4M6V5 = 15, pupil isokor, reflek cahaya (+/+), motorik 5/5

5. Exposure :
Jejas pada dada kanan.
+
Secondary survey
Foto Rontgen Thoraks (3/12/2020)

Kesan :
• Tampak empysema subkutis di
dinding thoraks kanan
• Tampak perselubunga homogen
pada paru kanan.
• Efusi kanan minimal.
• Tampak fraktur pada iga 5-6 (lateral
undisplaced) pada paru kanan.
Laboratorium (3/12/2020)
Diagnosa kerja :
Tension pneumothoraks dextra ec Trauma thoraks
yang telah dilakukan needle thoracentesis
+
+
Follow Up
+
Follow up
+
Follow Up

Follow Up
200

180

160

140

120

100

80

60

40

20

0
Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6 Hari 7
Follow Up
Foto AP

Foto
Lateral
+
Follow Up
Follow Up
+
Follow Up
+
Tinjauan Pustaka
ANATOMI THORAKS
+
+
Fisiologi Pernafasan

 Tekanan intra pleura (rongga) dipertahankan oleh adanya gaya yang


berlawanan (tarik menarik) pada kedua sisi pleura (parietalis dan
viseralis) yang membatasi rongga pleura. Gaya tarik menarik tersebut
adalah gaya yang berasal dari dinding dada dan gaya yang berasal
paru-paru. Dinding dada cenderung untuk mengembang, sedangkan
paru-paru cenderung untuk kolaps.
+
 Defenisi Pneumothoraks

suatu keadaan terdapatnya udara di dalam rongga pleura.

Klasifikasi Pneumothoraks

Simple Pneu. Traumatik


Pneumothoraks

Open Tension Pneu. Spontan


Pneumothoraks Pneumothoraks
+
Etiologi

 Pneumotoraks terjadi setiap kali permukaan paru-paru yang pecah,


yang memungkinkan udara keluar dari paru-paru ke rongga pleura .

 Ada luka tusuk pada dinding dada

 Pecahnya kista kecil pada permukaan paru


+
Epidemiologi

 Pneumothoraks traumatik yang sering terjadi.

 Pneumothoraks spontan

Sekunder
Primer
Usia Tua ( >55 tahun)
Usia Muda (15-34 tahun)
Laki-laki
+
PATOFISIOLOGI
+
GEJALA KLINIS

• Sesak napas
• Nyeri dada
• Batuk-batuk
• Denyut jantung meningkat
• Kulit tampak sianosis
• Terkadang Asimtomatik
+
PEMERIKSAAN FISIK &
PENUNJANG
 INSPEKSI  FOTO RONTGEN

 PALPASI  ANALISA GAS DARAH

 PERKUSI  CT-SCAN THORAX

 AUSKULTASI
+
Cara menentukan luasnya kolaps paru :
+
DIAGNOSIS BANDING

Thraceobroncial
Injury
Hemothoraks

Tamponade
Jantung

Flail Chest
+
PENATALAKSANAAN
 Observasi dan pemberian O2

 Tindakan Dekompresi
 Needle Thoracentesis
 WSD

 Tindakan Bedah
+

KOMPLIKASI PROGNOSIS
 Pneumomediastinum  Tergantung pada luas dan tipe dari
 Persisten Air Leak pneumothoraks.

 Piopheneumothoraks

 Hidropneumothoraks

 Henti jantung dan paru

 Gagal napas
+
Pembahasan :

 Pasien Tn. R, 60 tahun datang dengan keluhan sesak nafas sejak 1


jam SMRS.
o Keluhan dirasakan setelah pasien terjatuh dari ketinggian kira-kira
2m dan dada sebelah kanan terkena tunggul pohon mangga.
o Sesak nafas hebat, nyeri saat inspirasi.

 PemFis :
o Dijumpai inspeksi: retraksi dinding dada kanan, memar pada dada
kanan, palpasi: nyeri tekan pada dada kanan, perkusi: suara
hipersonor pada dada kanan dan auskultasi suara nafas menghilang
pada dada kanan.
+
Pembahasan :

 Primary Survey :

 A : Bicara jelas, SpO2 : 87 % dilakukan needle thoracentesis SpO2 : 92%


,airway patent O2 10lpm NRM

 B : RR: 40x/I, SpO2 : 87 % dilakukan needle thoracentesis SpO2 : 92% ,


JVP tidak meningkat

 C : HR : 110x/I setelah dilakukan rehidrasi HR: 92x/I, TD:


100/60mmHg rehidrasi cairan 750cc TD: 110/70mmHg, sirkulasi stabil

 D: GSC: E4M6V5, motorik 5/5, pupil isokor

 E: jejas pada dada kanan


+
Pembahasan

 Lab Hb : 11,2 g/fL, leukosit : 22.100 /uL,

 Foto rontgen

Emfisema subkutis

Fraktur Iga 5-6

Perselubungan Homogen

Diagnosa : Tension Pneumothoraks Dextra ec Trauma Thoraks yang


telah dilakukan needle thoracentesis

Anda mungkin juga menyukai