Anda di halaman 1dari 9

Fisika

Bangunan

KENYAMAN TERMAL DAN


ALIRAN UDARA
Nama : - Adilah Nanda Pratiwi
- Muhammad Adji Santoso
A. Kenyamanan Thermal

Menurut Karyono (2001), kenyamanan dalam


kaitannya dengan bangunan dapat didefinisikan
sebagai suatu keadaan dimana dapat memberikan
perasaan nyaman dan menyenangkan bagi
penghuninya. Kenyamanan termal adalah sebuah
kondisi di mana secara psikologis, fisiologis, dan
pola perilaku seseorang merasa nyaman untuk
melakukan aktivitas dengan suhu tertentu di
sebuah lingkungan.
B. Perkembangan Teknologi Terkini Mendukung Menggunaan
Thermal
Insulator pada rumah tinggal yang merupakan salah
satu aplikasi untuk mengatasi masalah panas dalam
rumah tinggal. Penggunaan thermal insulator pada
umumnya dipasang pada bagian atap rumah yang
berperan sebagai penghambat laju perpindahan kalor
dari luar masuk ke dalam bangunan dan sebaliknya,
sehingga panas matahari yang sampai kepada kulit
bangunan dapat diminimalisir dan dikurangi sehingga
suhu ruang di dalam bangunan tetap dapat terjaga.
B. Perkembangan Teknologi
Terkini Mendukung
Menggunaan Thermal
Dalam menciptakan suatu insulator thermal, sistem perpindahan panas
yang dipakai adalah dengan mengeliminasi sistem konveksi dan radiasi
yang terjadi, sehingga menyisakan komponen kecil dari konduksi panas
yang terjadi. Perkembangan teknologi insulasi ini memunculkan banyak
jenis material polyester insulation dan bahan yang mampu menghambat
laju perpindahan panas tersebut. Insulator termal ini akan menjadi sangat
berperan pada rumah tinggal, terutama pada rumah-rumah yang memiliki
ruangan yang langsung berhubungan dengan bagian atap bangunan,
misalnya lantai atas, maupun loteng yang dijadikan ruangan.
Standar Kenyamanan Termal

Lippsmeier menyatakan bahwa batas kenyamanan untuk kondisi khatulistiwa berkisar antara 19°C
TE-26°C TE dengan pembagian berikut:
• Suhu 26°C TE : Umumnya penghuni sudah mulai berkeringat.
• Suhu 26°C TE–30°C TE : Daya tahan dan kemampuan kerja penghuni mulai menurun.
• Suhu 30,5°C TE–35,5 °C TE : Kondisi lingkungan mulai sukar.
• Suhu 35°C TE–36°C TE : Kondisi lingkungan tidak memungkinkan lagi.
• Temperatur dalam ruangan yang sehat berdasarkan MENKES
• NO.261/MENKES/SK/II/1998 adalah temperatur ruangan yang berkisar antara 18°C-26°C.
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kenyamanan Termal

Menurut Auliciems dan Szokolay (2007), kenyamanan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni temperatur
udara, pergerakan angin, kelembaban udara, radiasi, faktor subyektif, seperti metabolisme, pakaian, makanan
dan minuman, bentuk tubuh, serta usia dan jenis kelamin.

a. Temperatur Udara
Temperatur udara merupakan salah satu faktor yang paling dominan dalam menentukan kenyamanan termal.
Satuan yang digunakan untuk temperatur udara adalah Celcius, Fahrenheit, Reamur, dan Celvin.

b. Temperatur Radiant
Temperatur radiant adalah panas yang berasal dari radiasi objek yang mengeluarkan panas, salah satunya yaitu
radiasi matahari.
c. Kelembaban Udara
Kelembaban udara merupakan kandungan uap air yang ada di dalam udara. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi kelembaban udara, yakni radiasi matahari, tekanan udara, ketinggian tempat, angin,
kerapatan udara, serta suhu.

d. Kecepatan Angin
Kecepatan angin adalah kecepatan aliran udara yang bergerak secara mendatar atau horizontal pada
ketinggian dua meter di atas tanah. Kecepatan angin dipengaruhi oleh karakteristik permukaan yang
dilaluinya.
D. Aliran Udara

Sirkulasi udara pada sebuah bangunan memiliki dampak yang


besar dalam membawa debu, kotoran, panas, suara, dan
molekul air ke dalam bangunan. Oleh sebab itu sangatlah
penting untuk melakukan pengendalian aliran udara pada
sebuah bangunan. Karena hal tersebut mampu meningkatkan
kenyamanan, mencegah debu dan kotoran masuk, dan
mengoptimalkan penggunaan energi untuk mengatur aliran
udara. Perpindahan aliran udara biasanya dipengaruhi oleh
suhu lingkungan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai