Anda di halaman 1dari 20

Peran Dan Fungsi Perawat Dalam

Keperawatan Jiwa

- Arista Putri A
- Ayu Khoerunnisa
- Asep zamzam
- Cuncun Amiluddin
- Dede Rini Rs
- Deni Candra R
- Desi Nuramaliah
KEPERAWATAN JIWA

Adalah pelayanan keperawatan profesional yang didasarkan pada


ilmu perilaku dan ilmu keperawatan jiwa pada manusia
sepanjang siklus kehidupan dengan respon psikososial yang
maladaptif yang disebabkan oleh gangguan bio-psiko-sosial,
dengan menggunakan diri sendiri dan terapi keperawatan jiwa
(komunikasi terapeutik dan terapi modalitas keperawatan
kesehatan jiwa). Melalui pendekatan proses keperawatan untuk
meningkatkan, mencegah, mempertahankan dan memulihkan
masalah kesehatan jiwa klien ( individu, keluarga, kelompok
komunitas).
a. Menurut American Nursing Associations (ANA)
keperawatan jiwa adalah area khusus dalam praktek
keperawatan yang menggunakan ilmu tingkah laku manusia
sebagai dasar dan menggunakan diri sendiri secara terapeutik
dalam meningkatkan, mempertahankan, memulihkan kesehatan
mental klien dan kesehatan mental masyarakat dimana klien
berada (American Nurses Associations).

b. Menurut WHO
Kesehatan jiwa bukan hanya suatu keadaan tidak gangguan
jiwa, melainkan mengandung berbagai karakteristik. adalah
perawatan langsung, komunikasi dan management, bersifat positif
yang menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan
yang mencerminkan kedewasaan kepribadian yang bersangkutan.
AKTIVITAS UTAMA YANG
HARUS DILAKUKAN
OLEH PERAWAT JIWA
Peran Perawat
 Parameter kompetensi klinik
Jiwa
 Parameter Kompetensi Klinik
 Sekarang
Advokasi Pasien
 Advokasi pasien
Mencakup
 Tanggung Jawab Fiskal ( Keuangan )
 Tanggung jawab fiskal ( keuangan )
 Kolaborasi Profesional
Kolaborasi profesional
Akuntabilitas ( Tanggung Jawab )
Sosial
 Akuntabilitas ( tanggung jawab )
 Kewajiban Etik Dan Legal
 Kewajiban dan etik dan legal.
Aktivitas utama yang harus dilakukan Perawat jiwa
(Stuart and Sundeen, 1995)

AKTIVITAS ASUHAN AKTIVITAS


LANGSUNG AKTIVITAS KOMUNIKASI PENATALAKSANAAN
Perawat Jiwa Harus Mampu Melakukan
Hal-hal Sebagai Berikut
• Membuat pengkajian kesehatan bio-psiko-sosial yang
peka terhadap budaya.
• Merancang dan mengimplementasikan rencana
tindakan untuk pasien dan keluarga dengan masalah
kesehatan yang kompleks dan kondisi yang dapat
menimbulkan sakit.
• Memberikan pedoman pelayanan kesehatan kepada
individu, keluarga, dan kelompok untuk menggunakan
sumber yang tersedia di komunitas kesehatan mental
termasuk pemberi pelayanan terkait,teknologi,dan
sistem sosial yang paling tepat.
Lanjutan…
• Meningkatkan, memelihara kesehatan mental, serta
mengatasi pengaruh penyakit mental melalui penyuluhan
dan konseling .
• Berperan serta dalam aktivitas pengelolaan kasus, seperti
mengorganisasi, mengkaji, negosiasi, koordinasi, dan
mengintegrasikan pelayanan serta perbaikan bagi individu
dan keluarga.
• Memberikan asuhan kepada mereka yang mengalami
penyakit fisik dengan masalah psikologi dan penyakit jiwa
dengan masalah fisik.
• Mengelola dan mengkoordinasi sistem pelayanan yang
mengintegrasikan kebutuhan pasien, keluarga,staf, dan
pembuat kebijakan.
Peran Dan Fungsi Perawat Jiwa
Peran dan fungsi perawat jiwa saat ini telah berkembang
secara kompleks dari elemen historis aslinya (stuart,2002).
Peran perawat jiwa mencakup parameter kompetensi klinik,
advokasi pasien, tanggung jawab fiskal (keuangan),
kolaborasi profesional, akuntabilitas ( tanggung gugat)
sosial, serta kewajiban etik dan legal. Dengan demikian
dalam memberikan asuhan keperawatan jiwa perawat
dituntut melakukan aktivitas pada tiga area utama yaitu :
1. Aktivitas asuhan langsung.
2. Aktivitas komunikasi, dan
3. Aktivitas pengelolaan/penatalaksanaan manajemen
keperawatan.
Peran Perawat Kesehatan Jiwa

Peran perawat kesehatan jiwa mempunyai peran yang


bervariasi dan spesifik (Dalami, 2010). Aspek dari
peran tersebut meliputi kemandirian dan kolaborasi
diantaranya adalah :
1. Sebagai Pelaksana Asuhan Keperawatan
2. Sebagai Pelaksana Pendidikan Pendidikan
Keperawatan
3. Sebagai Pengelola Keperawatan
4. Sebagai Pelaksana Penelitian
1. Sebagai Pelaksana Asuhan Keperawatan
yaitu perawat memberikan pelayanan dan asuhan
keperawatan jiwa kepada individu, keluarga dan
komunitas. Dalam menjalankan perannya perawat
menggunakan konsep perilaku manusia, perkembangan
kepribadian, dan konsep kesehatan jiwa serta gangguan
jiwa dalam melaksanakan asuhan keperawatan kepada
individu, keluarga dan komunitas.
2. Sebagai Pelaksana Pendidikan Keperawatan
Yaitu perawat memberi pendidikan kesehatan jiwa
kepada individu, keluarga dan komunitas agar mampu
melakukan perawatan kepada diri sendiri, anggota
keluarga, dan anggota masyarakat lain.
3. Sebagai Pengelola Keperawatan
Perawat harus menunjukkan sikap kepemimpinan dan
bertanggung jawab dalam mengelola asuhan keperawatan
jiwa. Perawat diminta menerapkan teori manajemen dan
kepemimpinan, menggunakan berbagai strategi perubahan
yang diperlukan, Berperan serta dalam aktivitas pengelolaan
kasus dan mengorganisasi pelaksanaan berbagai terapi
modalitas keperawatan.
4. Sebagai Pelaksana Penelitian
Perawat mengidentifikasi masalah dalam bidang
keperawatan jiwa dan menggunakan hasil penelitian serta
perkembangan ilmu dan teknologi untuk meningkatlkan
mutu pelayanan dan asuhan keperawatan jiwa.
Adapun Peran perawat dapat dibedakan
pada masing-masing tingkat pelayanan
kesehatan

 Peran dalam preverensi primer


 Peran perawat dalam preverensi
sekunder
 Peran perawat dalam preverensi tersier
Peran Perawat Dalam Preverensi
Primer

• Memberi penyuluhan tentang prinsip-prinsip sehat jiwa.


• Mengefektifkan perubahan dalam kondisi kehidupan, tingkat kemiskinan,
pendidikan.
• Melakukan rujukan yang sesuai sebelum gangguan jiwa terjadi,
berdasarkan pada stresor dan perubahan kehidupan yang potensial.
• Memberikan pendidikan dalam kondisi normal, pertumbuhan dan
perkembangan, serta pendidikan seks.
• Membantu klien di RSU untuk menghindari masalah psikiatri dimasa
mendatang.
• Bersama-sama keluarga memberi dukungan pada anggota keluarga dan
meningkatkan fungsi kelompok.
• Aktif dalam kegiatan masyarakat dan politik yang berkaitan dalam
kesehatan jiwa.
Peran Perawat Dalam
Preverensi Sekunder
• Melakukan skrining dan pelayanan evaluasi kesehatan jiwa.
• Melaksanakan kunjungan rumah atau pelayanan penanganan di rumah.
• Memberi pelayanan psikiatri.
• Menciptakan lingkungan terapeutik.
• Melakukan supervisi klien yang mendapatkan pengobatan.
• Memberi pelayanan pencegahan bunuh diri.
• Memberikan konsultasi.
• Melaksanakan intervensi krisis.
• Memberikan psikoterapi individu, keluarga, dan kelompok pada
berbagai tingkat usia.
• Memberikan intervensi pada komunitas dan organisasi yang telah
teridentifikasi masalah yang dialaminya.
Peran Perawat Dalam
Preverensi Tersier

• Melaksanakan latihan vokasional dan rehabilitasi.


• Mengorganisasi “after care” untuk klien yang telah
pulang dari fasilitas kesehatan jiwa untuk
memudahkan transisi dari rumah sakit ke komunitas.
• Memberikan pilihan “partial hospitalization”
(perawatan rawat siang) pada klien.
Fungsi Perawat Kesehatan Jiwa
Fungsi perawat jiwa adalah memberikan asuhan
keperawatan secara langsung dan asuhan keperawatan
secara tidak langsung (Erlinafsiah, 2010). Fungsi tersebut
dapat dicapai melalui aktivitas perawat jiwa yaitu :

 Memberikan lingkungan terapeutik yaitu lingkungan


yang ditata sedemikian rupa sehingga dapat
memberikan perasaan aman, nyaman baik fisik,
mental dan social sehingga dapat membantu
penyembuhan pasien.
Lanjutan…
 Bekerja untuk mengatasi masalah klien “here and now”
yaitu dalam membantu mengatasi segera dan tidak
ditunda sehingga tidak terjadi penumpukan masalah.
 Sebagai model peran yaitu, perawat dalam memberikan
bantuan kepada pasien menggunakan diri sendiri
sebagai alat melalui contoh perilaku yang ditampilkan
oleh perawat.
 Memperhatikan aspek fisik dari masalah kesehatan klien
merupakan hal yang penting. Dalam hal ini perawat
perlu memasukkan pengkajian biologis secara
menyeluruh dalam mengevaluasi pasien kelainan jiwa
untuk mendeteksi adanya penyakit fisik sedini mungkin
sehingga dapat diatasi.
Lanjutan…
 Memberi pendidikan kesehatan yang ditujukan kepada
pasien, keluarga dan komunitas yang mencakup
pendidikan kesehatan jiwa, gangguan jiwa, ciri-ciri
sehat jiwa, penyebab gangguan jiwa, ciri-ciri gangguan
jiwa, fungsi dan tugas keluarga, dan upaya perawatan
pasien gangguan jiwa.
 Sebagai perantara social yaitu, perawat dapat menjadi
perantara dari pihak pasien, keluarga dan masyarakat
dalam memfasilitasi pemecahan masalah pasien.
 Kolaborasi dengan tim lain dalam membantu pasien
mengadakan kolaborasi dengan petugas lain yaitu
dokter jiwa, perawat kesehatan masyarakat (perawat
komunitas), pekerja social,psikolog, dan lain-lain.
Lanjutan…
 Memimpin dan membantu tenaga perawatan dalam
pelaksanaan pemberian asuhan keperawatan jiwa
didasarkan pada management keperawatan kesehatan
jiwa, sebagai pemimpin diharapkan dapat mengelola
asuhan keperawatan jiwa dan membantu perawat
yang menjadi bawahannya.
 Menggunakan sumber di masyarakat sehubungan
dengan kesehatan mental. Hal ini penting untuk
diketahui perawat bahwa sumber-sumber di
masyarakat perlu diidentifikasi untuk digunakan
sebagai faktor pendukung dalam mengatasi masalah
kesehatan jiwa yang ada di masyarakat.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai