Anda di halaman 1dari 88

GANGGUAN KEPRIBADIAN

MUHAMMAD FAKHRURROZI
PENGERTIAN
 Pola perilaku atau cara berhubungan dengan
orang lain yang benar-benar kaku.
 Kekakuan tersebut menghalangi mereka untuk
menyesuaikan diri terhadap tuntutan
eksternal.
KLASIFIKASI MENURUT DSM
 KELOMPOK A : orang yang dianggap aneh atau eksentrik.
 PARANOID

 SKIZOID

 SKIZOTIPAL

 KELOMPOK B : orang dengan perilaku yang terlalu dramatis, emosional atau


eratik (tidak menentu)
 ANTISOSIAL

 BORDERLINE

 HISTRIONIK

 NARSISISTIK

 KELOMPOK C : orang yang seringkali tampak cemas atau ketakutan


 AVOIDANT

 DEPENDEN

 OBSESIF KOMPULSIF
KELOMPOK A -> aneh & eksentrik
1. GANGGUAN KEPRIBADIAN PARANOID

 Ciri utama: perasaan curiga yang berulang-


cenderung untuk menginterpretasi perilaku
orang lain sebagai hal yang mengancam atau
merendahkan.
 Sangat tidak percaya pada orang lain
 Hubungan sosialnya buruk
 Masih bisa bekerja
 Terlalu sensitif terhadap kritikan nyata atau
yang dibayangkan
Lanjutan

 Mudah marah jika merasa diperlakukan dengan


tidak baik
 Tidak mempercayakan rahasia pribadinya pada
orang lain
 Mempertanyakan ketulusan dalam persahabatan
 Mencurigai kesetiaan dalam hubungan erat
 Cenderung hypervigilant (sangat hati-hati) dan
selalu waspada terhadap sesuatu yang
mengancam
 Menolak untuk disalahkan walau ada bukti
Lanjutan..
 Terlihat “dingin”, menjaga jarak, licik,
pembohong dan tidak punya rasa humor
 Cenderung argumentatif
 Cenderung tidak mencari penanganan
 Memandang orang lain sebgai penyebab dari
masalah mereka
 Laki-laki > perempuan
KRITERIA DIAGNOSTIK PARANOID DALAM DSM IV

A. Ketidakpercayaan dan kecurigaan yang pervasif (menyebar)


kepada orang lain sehingga motif mereka dianggap sebagai
berhati dengki, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak
dalam konteks, seperti yang ditunjukkan empat (atau lebih)
berikut:
(1).menduga tanpa dasar yang cukup, bahwa orang lain
memanfaatkan, membahayakan atau mengkhianati
dirinya.
(2).preokupasi dengan keraguan yang tidak pada tempatnya
tentang loyalitas atau kejujuran teman atau rekan kerja.
(3).enggan untuk menceritakan rahasia orang lain karena
takut yang tidak perlu bahwa informasi akan digunakan
secara jahat melawan dirinya.
Lanjutan
(4).membaca arti merendahkan atau mengancam
yang tersembunyi dari ucapan atau kejadian
yang biasa.
(5).secara persisten menanggung dendam yaitu
tidak memaafkan kerugian, cedera atau kelalaian.
(6).merasakan serangan terhadap karakter atau
reputasinya yang tidak tampak bagi orang lain
dan dengan cepat bereaksi secara marah atau
balas menyerang.
(7).memiliki kecurigaan yang berulang, tanpa
pertimbangan, tentang kesetiaan atau mitra
seksual.
Lanjutan

B. Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan


skozfrenia, suatu gangguan mood dengan ciri
psikotik, atau gangguan psikotik lain dan
bukan karena efek fisiologis langsung dari
kondisi medis umum.
Catatan: jika kriteria terpenuhi sebelum onset
skizoffrenia, tambahkan “pramorbid”,
misalnya “gangguan kepribadian paranoid
(pramorbid)”.
DIAGNOSIS BANDING

 Gangguan delusional -> pada paranoid tidak ditemukan


waham yang terpaku
 Skizofrenia paranoid -> pada paranoid tidak ditemukan
halusinasi dan pikiran formal
 Gangguan kepribadian borderline -> pada paranoid,
mereka jarang mampu terlibat secara berlebihan dan
rusuh dalam persahabatan dengan orang lain
 Gangguan kepribadian antisosial -> pada paranoid tidak
ditemukan karakter antisosial sepanjang riwayat perilaku
antisosial yang muncul
 Gangguan kepribadian skizoid -> mereka menarik diri
dan menjauhkan diri dari orang lain tapi tidak memiliki
gagasan paranoid
PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS

 Pada beberapa orang gangguan kepribadian


paranoid terjadi seumur hidup
 Seringkali menjadi tanda munculnya skizofrenia
 Pada sebagian orang, pasien memiliki masalah
seumur hidup dan memiliki masalah
perkawinan serta pekerjaan
Contoh kasus

Seorang pensiunan pengusaha berusia 85 tahun


diwawancarai oleh pekerja sosial untuk menentukan
kebutuhan perawatan kesehatan bagi dirinya serta
istrinya yang sakit dan lemah. Pria ini tidak memiliki
sejarah penanganan gangguan mental. Ia terlihat sehat
dan waspada secara mental. Ia dan istrinya telah
menikah selama 60 tahun dan tampak bahwa istrinya
adalah satu-satunya orang yang ia percaya. Dia selalu
curiga pada orang lain. Ia tidak akan mengungkapkan
informasi pribadi pada siapapun kecuali pada istrinya.
Ia yakin bahwa orang lain akan mengambil keuntungan
darinya.
Lanjutan

Ia menolak tawaran bantuan dari kenalannya


karena ia curiga dengan motif mereka. Saat
menerima telepon ia akan menolak untuk
menyebutkan namanya sampai ia tahu maksud si
penelepon. Ia meluangkan waktu yang cukup
banyak untuk memonitor investasinya dan pernah
bertengkar dengan pialangnya saat terjadi
kesalahan dalam rekening bulanannya yang
membuatnya curiga bahwa pialangnya tersebut
berusaha menutupi transaksi yang curang.
KELOMPOK A -> aneh & eksentrik
2. GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOID

 Ciri utama : kurangnya minat sosial, social withdrawal


dan extreme loner.
 Emosinya tampak dangkal atau tumpul (“dingin”), dalam
kadar yang lebih rendah dari skizofrenia
 Mereka jarang marah, bahagia atau sedih dalam taraf yang
kuat
 Mereka tampak menjaga jarak
 Wajahnya jarang menampilkan ekspresi emosional, jarang
tersenyum atau salam kepada orang lain
 Tidak terpengaruh dengan kritik atau pujian
 Kontak dengan realitas mereka lebih baik dibanding
skizofrenia
Lanjutan

 Pria -> cenderung jarang berkencan atau tidak menikah


 Perempuan -> cenderung menerima ajakan romantis,
namun pasif dan menikah, mereka jarang berinisiatif
mengembangkan ikatan emosionalnya dengan pasangan
 Ada kesenjangan antara penampilan luar dengan inner
life, misalnya terlihat tidak minat secara seksual tapi
menjadi voyeuristik dan tertarik dengan pornografi
 Tampaknya mereka juga memiliki sensitivitas yang kuat,
rasa ingin tahu yang mendalam akan orang lain dan
harapan akan cinta yang tidak dapat diekspresikan
 Beberapa mengalihkan sensitivitas diekspresikan dengan
rasa mendalam thd hewan
KRITERIA DIAGNOSTIK SKIZOID DALAM DSM IV

A. Pola pervasif dari hubungan sosial dan rentang


pengalaman emosi yang terbatas dalam lingkungan
interpersonal, dimulai pada masa dewasa awal dan
ditemukan dalam berbagai konteks, seperti yang
dinyatakan oleh empat (atau lebih) berikut:
(1).tidak memiliki minat ataupun menikmati hubungan
dekat, termasuk menjadi bagian dari keluarga
(2).hampir selalu memilih aktivitas seorang diri
(3).memiliki sedikit, jika ada, minat mengalami
pengalaman seksual dengan orang lain
(4).merasakan kesenangan dalam sedikit, jika ada, aktivitas
(5).tidak memiliki teman dekat atau orang yang dipercaya
selain sanak saudara derajat pertama
Lanjutan
(6).tampak tidak acuh terhadap pujian atau kritik
orang lain
(7).menunjukkan kedinginan emosi, pelepasan atau
pendataran afektivitas
B. Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan
skozfrenia, suatu gangguan mood dengan ciri
psikotik, atau gangguan psikotik lain atau suatu
gangguan perkembangan pervasif dan bukan karena
efek fisiologis langsung dari kondisi medis umum.
Catatan: jika kriteria terpenuhi sebelum onset
skizoffrenia, tambahkan “pramorbid”, misalnya
“gangguan kepribadian skizoid (pramorbid)”.
DIAGNOSIS BANDING
 Skizofrenia -> pasien skizoid tidak memiliki sanak saudara
skizofrenik, dan mereka memiliki riwayat pekerjaan yang
berhasil. Pasien juga tidak memiliki waham atau halusinasi.
 Gangg.Keprib.Paranoid -> pasien paranoid lebih menunjukkan
keterlibatan sosial, riwayat perilaku agresif verbal &
cenderung melakukan proyeksi atas perasaan mereka.
 OCPD -> pasien OCPD memiliki riwayat hubungan objek yang
lebih banyak di masa lalu dan tidak terlibat lamunan autistik.
 Gangg.Kepr.Skizotipal -> pasien ini lebih mirip dengan pasien
skizofrenik dalam hal keanehan persepsi, pikiran, perilaku dan
komunikasi.
 Gangg.Kepr.Menghindar -> sama-sama terisolasi, tapi pasien
memiliki masih minat sosial.
PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS
 Onset biasanya pada masa anak-anak awal
 Gangguan berlangsung lama tapi tidak selalu
seumur hidup
Contoh kasus
John, seorang pensiunan polisi berusia 50 th, mengalami
gangguan psikologis sejak anjing kesayangannya mati
ditabrak mobil. Sejak itu ia merasa sedih dan lelah. Ia
menjadi sulit konsentrasi dan sulit tidur. Ia tinggal
sendiri dan lebih senang menyendiri. Membatasi kontak
dengan orang lain hanya dengan menyapa “Halo” atau
“Apa kabar?”,sambil terus berlalu. Ia merasa bahwa
percakapan sosial hanya membuang-buang waktu dan
merasa canggung jika ada orang lain yang mencoba
membina hubungan persahabatan. Ia tidak memiliki
minat sosial yang nyata, meskipun ia gemar membaca
atau melihat berita di tv.
Lanjutan Contoh kasus

Satu-satunya hubungan yang ia miliki adalah dengan


anjingnya. Dengan anjingnya, ia merasa dapat berbagi
perasaan yang sensitif dan lebih hangat daripada yang
dapat ia bagi dengan orang lain. Ia sering bertukar kado
dengan anjingnya. Ia memberi hadiah kepada anjingnya
dan membeli minuman – yang ia bayangkan merupakan
hadiah dari anjingnya. Satu-satunya peristiwa yang
membuatnya sedih adalah saat kematian anjingnya.
Ketika orang tuanya meninggal, ia tidak menunjukkan
respon emosional yang sewajarnya seperti orang yang
sedih. Ia merasa dirinya berbeda dari orang lain dan
bingung dengan adanya emosionalitas yang dia lihat pada
orang lain.
KELOMPOK A -> aneh & eksentrik
3. GANGGUAN KEPRIBADIAN SKIZOTIPAL
 Ditandai dengan keeksentrikan dalam berpikir
dan berperilaku, namun tanpa ciri psikotik yang
jelas.
 Bisa menjadi sangat cemas dalam situasi sosial,
bahkan saat sedang berinteraksi dengan orang
yang dikenalnya.
 Kecemasan sosialnya tampaknya berkaitan
dengan pikiran paranoid (takut akan disakiti
orang lain)
 Keeksentrikannya meliputi perilaku, persepsi dan
keyakinan yang ganjil.
Lanjutan…

 Mengembangkan ideas of reference: sebuah bentuk


pikiran delusional dimana seseorang membaca
makna pribadi dari perilaku orang lain atau
peristiwa eksternal, seperti keyakinan bahwa orang
lain sedang membicarakan mereka.
 Mereka bisa terlibat dalam “pikiran magis”, seperti
keyakinan bahwa mereka memiliki indera keenam
atau bahwa orang lain dapat merasakan perasaan
mereka.
 Pembicaraan mereka sering tidak jelas atau abstrak
dalam artian yang tidak biasa, sehingga sulit
dipahami
Lanjutan…

 Penampilan mereka berantakan, menunjukkan sikap


dan perilaku yang tidak umum seperti berbicara
sendiri saat bersama orang lain
 Wajah mereka hanya menunjukkan sedikit emosi
 Cenderung menarik diri secara sosial dan menjaga
jarak
 Mereka tampak cemas berada di sekitar orang-orang
yang tidak dikenal
 Laki-laki > perempuan
 Tidak termasuk pada perilaku yang berkaitan
dengan budaya atau ritual agama seperti voodoo
dan keyakinan magis lainnya
KRITERIA DIAGNOSTIK SKIZOTIPAL DALAM DSM
IV

A. Pola pervasif defisit sosial dan interpersonal yang ditandai


oleh ketidaksenangan akut dengan, dan penurunan kapasitas
untuk, hubungan erat dan juga oleh penyimpangan kognitif
atau persepsi dan perilaku eksentrik, dimulai pada masa
dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti
yang ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut:
(1).gagasan yang menyangkut diri sendiri (ideas of reference)
(kecuali waham yang menyangkut diri sendiri)
(2).keyakinan aneh atau pikiran magis yang mempengaruhi
perilaku dan tidak konsisten dengan norma kultural
(misalnya, percaya takhyul, percaya dapat melihat apa
yang akan terjadi, telepati, indera keenam, pada anak-anak
dan remaja, khayalan atau preokupasi yang kacau)
Lanjutan
(3).pengalaman persepsi yang tidak lazim, termasuk ilusi
tubuh
(4).pikiran dan bicara yang aneh (misalnya samar-samar,
sirkumstansialitas, metaforik, terlalu berbelit-belit atau
stereotipik)
(5).kecurigaan atau ide paranoid
(6).afek yang tidak sesuai atau terbatas
(7).perilaku atau penampilan yang aneh, eksentrik atau janggal
(8).tidak memiliki teman akrab atu orang yang dipercaya selain
sanak saudara derajat pertama
(9).kecemasan sosial yang berlebihan yang tidak menghilang
dengan keakraban dan cenderung disertai dengan ketakutan
paranoid ketimbang pertimbangan negatif tentang diri
sendiri
Lanjutan

B. Tidak terjadi semata-mata selama perjalanan


skozfrenia, suatu gangguan mood dengan ciri
psikotik, atau gangguan psikotik lain atau
suatu gangguan perkembangan pervasif.
Catatan: jika kriteria terpenuhi sebelum onset
skizofrenia, tambahkan “pramorbid”, misalnya
“gangguan kepribadian skizotipal
(pramorbid)”.
DIAGNOSIS BANDUNG

 Gangg.Kepr.Skizoid ->pasien skizotipal


memiliki keanehan dalam perilaku, pikiran,
persepsi dan komunikasi dan memiliki riwayat
keluarga skizofrenik
 Skizofrenia -> pasien skizotipal tidak memiliki
ciri-ciri psikosis
 Gangg.Kepr.Paranoid -> pasien paranoid
memiliki tanda kecurigaan tetapi tidak
memiliki perilaku aneh
PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS

 10% pasien skizotipal melakukan bunuh diri


 Pasien skizotipal sebagian besar dilaporkan
memiliki gangguan skizofrenia
 Skizotipal merupakan kepribadian premorbid
dari skizofrenia
 Banyak pasien yang mempertahankan
kepribadian skizotipalnya seumur hidup,
menikah dan bekerja dengan tetap
mempertahankan keanehannya
Contoh kasus

Jonathan, mekanik, pria 27 tahun, memiliki sedikit teman


dan lebih memilih membaca novel fiksi ilmiah
dibandingkan bersosialisasi dengan orang lain. Ia jarang
bergabung dalam percakapan dengan orang lain. Suatu saat
ia tampak seperti hanyut dalam pikirannya sendiri. Ia
sering menunjukkan ekspresi ganjil di wajahnya. Mungkin
ciri perilaku yang paling tidak umum adalah ia melaporkan
pengalaman yang datang sewaktu-waktu akan perasaan
bahwa almarhum ibunya berdiri di dekatnya. Keyakinan
ini menenangkan baginya dan ia menantikan terjadinya
peristiwa itu kembali. Jonathan menyadari hal tersebut
tidak nyata. Ia tidak pernah mencoba untuk menyentuh ruh
tersebut. Perasaan berada di dekat ruh ibunya merupakan
pengalaman yang cukup menenangkan katanya.
Catman -> skizotipal?
KELOMPOK B -> dramatis, emosional atau eratik
(tidak menentu)
1. GANGGUAN KEPRIBADIAN ANTISOSIAL

 Ditandai dengan perilaku antisosial dan tidak


bertanggung jawab serta kurangnya
penyesalan untuk kesalahan mereka
 Secara berulang melakukan pelanggaran
terhadap hak orang lain dan sering melanggar
hukum
 Mengabaikan norma dan konvensi sosial,
impulsif dan gagal membina komitmen
interpersonal dan pekerjaan
Lanjutan…

 Sering pula menunjukkan kharisma dalam


penampilan mereka
 IQ minimal rata-rata
 Ciri yang menonjol : kurangnya kecemasan
saat berhadapan dengan situasi yang
mengancam, kurang rasa bersalah dan
penyesalan atas kesalahan mereka
 Sebelumnya disebut PSIKOPAT -> patologis
pada fungsi psikis
 Lalu SOSIOPAT -> patologis pada fungsi sosial
Lanjutan…
 Terdapat 2 dimensi psikopati yaitu:
 DIMENSI KEPRIBADIAN

Ciri kepribadian: kharisma di luar, egois,


self centeredness, kurang empati, keji, tidak
menyesal atas kesalahan, tidak menghargai
perasaan dan kesejahteraan orang lain,
tidak bertanggung jawab, tidak peka
dengan kebutuhan orang lain,
Lanjutan…

 DIMENSI PERILAKU
Gaya hidup tidak stabil dan antisosial,
sering berhadapan dengan hukum, riwayat
kerja yang minim dan hubungan tidak
stabil, impulsif, memiliki masalah
perkawinan, tidak memiliki rencana jangka
panjang, melakukan kekerasan,
penyalahgunaan obat dan alkohol
KRITERIA DIAGNOSTIK GANGG.KEPR.ANTISOSIAL DALAM DSM IV

A. Terdapat pola pervasif tidak menghargai dan


melanggar hak orang lain yang terjadi sejak usia 15
tahun,seperti yang ditunjukkan oleh tiga (atau lebih)
berikut:
(1).gagal untuk mematuhi norma sosial dengna
menghormati perilaku sesuai hukum seperti yang
ditunjukkan dengan berulang kali melakukan
tindakan yang menjadi dasar penahanan
(2).ketidakjujuran, seperti yang ditunjukkan oleh
berulang kali berbohong, menggunakan nama
samaran, atau menipu orang lain untuk
mendapatkan keuntungan atau kesenangan pribadi
Lanjutan
(3).impulsivitas atau tidak dapat merencanakan masa depan
(4).iritabilitas dan agresivitas, seperti yang ditunjukkan oleh
perkelahian fisik atau penyerangan yang berulang
(5).secara sembrono mengabaikan keselamatan diri sendiri
atau orang lain
(6).terus menerus tidak bertanggung jawab, seperti
ditunjukkan oleh kegagalan berulang kali untuk
mempertahankan perilaku kerja atau menghormati
kewajiban finansial
(7).tidak adanya penyesalan, seperti yang ditunjukkan oleh
acuh tak acuh terhadap atau mencari-cari alasan telah
disakiti, dianiaya atau dicuri oleh orang lain
B. Individu sekurang-kurangnya berusia 18 tahun
Lanjutan
C. Terdapat tanda-tanda gangguan konduksi
dengan onset sebelum usia 15 tahun
D. Terjadinya perilaku antisosial tidak semata-
mata selama perjalanan skizofrenia atau suatu
episode manik
DIAGNOSIS BANDING
 Perilaku ilegal -> gangg.kepr.antisosial
melibatkan banyak bidang dalam kehidupan
seseorang.
 Penyalahgunaan zat dan gangg.kepr.antisosial-
> jk dimulai pada masa anak-anak dan terus
memasuki kehidupan dewasa, kedua diagnosis
harus didiagnosis.
 Diagnosis gangg.kepr.antisosial tidak
diperlukan jika terdapat diagnosis MR,
skizofrenia atau mania
PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS
 Puncak perilaku antisosial biasanya terjadi
pada masa remaja akhir
 Biasanya gejala akan menurun seiring dengan
bertambahnya usia
 Banyak pasien yang mengalami gejala
somatisasi dan keluhan fisik
 Seringkali disertai dengan gangguan depresif,
penyalahgunaan zat dan alkohol
Antisosial?
Kasus Ryan Mendunia Diberi Julukan The Smiling Killer, Ryan Tak Peduli 

Cirebon - Very Idham Henyansyah alias Ryan, berjuluk


Jagal dari Jombang atas kasus 11 pembunuhan berantai
yang dilakukannya. Kini media asing memberi julukan
baru, The Smiling Killer. Apa tanggapan Ryan?

"Apaan tuh? Sebodo mau disebut apaan juga," tukas Ryan


dalam perbincangan dengan detikcom di Lapas Kelas 1
Kesambi, Cirebon, Jumat (15/10/2010).

Menurut Ryan, dia sama sekali tidak menduga akan


mendapatkan publikasi luas atas perbuatannya. Apalagi
kalau sampai kemudian dibuatkan film dokumenter yang
tayang di mancanegara.
Lanjutan
"Nggak tahu," kata Ryan pendek soal rencana
penayangan film dokumenternya.

Ryan mengatakan, dia dulu pernah becanda


dengan teman-teman saat masih SMA. Bagaimana
caranya supaya jadi orang terkenal.

"Terus gue bilang, bunuh saja orang terkenal


sebanyak-banyaknya. Eh, jadi terkenal benaran
deh. Terkenal jeleknya," sesal Ryan.
Lanjutan
Kasus pembunuhan yang dilakukan Ryan menggegerkan
Tanah Air pada medio 2008. Berawal dari kasus mutilasi di
Depok, terkuak Ryan juga telah membunuh 10 orang lain
termasuk di Jombang, Jawa Timur. Ryan kini mendekam di
Lapas Kelas 1 Kesambi Cirebon.

Kisah Ryan pun menarik perhatian media asing. Hasilnya, film


dokumenter Ryan akan mendunia lewat TV kabel di saluran
Crime and Investigation Network (CIN). Bahkan Ryan diberi
julukan baru, The Smiling Serial Killer.

Tayangan ini akan tayang perdana Minggu (17/10/2010) pukul


20.00 WIB. Di Indovision, CIN ditayangkan pada channel 208.
(http://www.detiknews.com/read/2010/10/15/143044/1466038/10/diberi-
julukan-the-smiling-killer-ryan-tak-peduli)
KELOMPOK B -> dramatis, emosional atau eratik
(tidak menentu)
2. GANGGUAN KEPRIBADIAN BORDERLINE
 Ditandai dengan ketidakstabilan dalam hubungan, citra
diri dan mood serta kurangnya kontrol atas impuls
 Perilakunya berada pada batas(ambang) antara
NEUROSIS dan PSIKOSIS
 Hampir selalu berada dalam keadaan krisis
 Pergeseran mood sangat sering. Pasien dapat bersifat
argumentatif di satu waktu dan depresif di lain waktu
serta selanjutanya mengeluh tidak memiliki perasaan
pada waktu lainnya
 Mood berkisar dari kemarahan dan iritabilitas sampai
pada depresi dan kecemasan yang masing-masing
berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari
Lanjutan
 Ketidakstabilan dalam citra diri membuat mereka berada
dalam perasaan kosong dan kebosanan terus menerus
 Perilakunya sangat tidak dapat diramalkan
 Mereka kesulitan dalam mengendalikan kemarahan dan
rentan terhadap perkelahian
 Perilakunya seringkali impulsif, misalnya kawin lari
dengan orang yang baru dikenal, aktivitas seksual
sembarangan, penyalahgunaan obat, konsumtif dalam
belanja, berjudi, dsb
 Perilaku impulsif ini seringkali bersifat self destructive
seperti self mutilation, isyarat-isyarat bunuh diri serta
percobaan bunuh diri yang aktual misalnya berusaha
mengiris pergelangan tangan atau menyundut tubuhnya
dengan rokok
Lanjutan
 Mereka sangat takut akan sendirian dan akan melakukan
usaha-usaha nekat untuk menghindari perasaan
ditinggalkan
 Ketakutan akan ditinggalkan membuat mereka menjadi
pribadi yang menuntut secara sosial
 Penolakan sosial membuatnya sangat marah dan
mengakibatkan kerenggangan hubungan sosial
 Perasaan mereka terhadap orang lain sangat mendalam dan
berubah-ubah
 Mereka silih berganti antara melakukan pemujaan yang
ekstrem (saat kebutuhan mereka terpenuhi) dan memendam
kebencian (saat mereka merasa terabaikan)
 Seringkali berpindah-pindah pasangan secara cepat dan
menggebu-gebu
Lanjutan
 Orang yang dipuja akan diperlakukan dengan penuh
kebencian saat hubungan berakhir atau saat mereka
merasa orang tersebut gagal dalam memenuhi
kebutuhan mereka
 Mereka memiliki hubungan yang sangat bermasalah
dengan keluarga dan memiliki riwayat traumatis saat
anak-anak seperti kehilangan atau perpisahan dengan
orang tua, penganiayaan, kekerasan atau pengabaian
 Sulit bekerjasama saat psikoterapi. Menuntut
dukungan yang besar pada terapis, menelepon terus
menerus atau pura-pura bunuh diri untuk mendapat
dukungan atau meninggalkan terapis secara dini.
KRITERIA DIAGNOSTIK
GANGG.KEPR.BORDERLINE DALAM DSM IV

Pola pervasif ketidakstabilan hubungan interpersonal, citra


diri dan afek dan impulsivitas yang jelas pada masa dewasa
awal dan ditemukan dalam berbagai konteks, seperti yang
ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut:
(1).usaha mati-matian untuk menghindari ketinggalan yang
nyata atau khayalan.Catatan:tidak termasuk perilaku bunuh
diri atau mutilasi diri yang ditemukan dalam kriteria 5
(2).pola hubungan interpersonal yang tidak stabil dan kuat
yang ditandai oleh perubahan antara ekstrim-ekstrim
idealisasi dan devaluasi
(3).gangguan identitas:citra diri atau perasaan diri sendiri
yang tidak stabil secara jelas dan persisten
Lanjutan
(4).impulsivitas pada sekurangnya dua bidang yang
membahayakan diri sendiri (misalnya
berbelanja,seks,penyalahgunaan zat,ngebut gila-gilaan,pesta
makan).Catatan:tidak termasuk perilaku bunuh diri atau
mutilasi diri yang ditemukan dalam kriteria 5
(5).perilaku,isyarat atau ancaman bunuh diri yang berulangkali,
atau perilaku mutilasi diri
(6).ketidakstabilan afektif karena reaktivitas mood yang jelas
(misalnya disforia episodik kuat,iritabilitas,atau kecemasan
biasanya berlangsung beberapa jam dan jarang lebih dari
beberapa hari)
(7).perasaan kosong yang kronis
(8).kemarahan yang kuat dan tidak pada tempatnya atau kesulitan
dalam mengendalikan kemarahan(misalnya sering
menunjukkan temper,marah terus menerus,perkelahian fisik
berulangkali)
Lanjutan

(9).ide paranoid yang transien dan berhubungan


dengan stres, atau gejala disosiatif yang parah
DIAGNOSIS BANDING

 Skizofrenia -> BPD tidak ada episode psikotik,


gangguan pikiran dan tanda skizofrenik lain
yang berkepanjangan
 Skizotipal -> BPD tidak menunjukkan gagasan
yang aneh, dan pikiran yang sangat aneh
PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS

 Gangguan ini cukup stabil dan pasien


menunjukkan perubahan seiring dengan
perubahan waktu
 Penelitian longitudinal menunjukkan
gangguan ini tidak mengarah ke skizofrenia
 Namun, rentan untuk mengalami episode
gangguan depresi berat
 Diagnosis biasanya dibuat sebelum usia 40
tahun
Contoh kasus
Klien : “Saya menahan kemarahan dalam diri saya, yang terjadi
adalah..saya tidak dapat merasakannya, saya mendapat
serangan panik. Saya menjadi sangat gugup, merokok
terlalu banyak. Jadi apa yang terjadi pada saya, saya
adalah cenderung ‘meledak’. Berurai air mata atau
menyakiti diri atau apapun..karena saya tidak tahu
bagaimana caranya untuk mengatasi semua perasaan
yang campur aduk ini.
Konselor : “Apa contoh terbaru dari ‘ledakan’ itu?”
Klien : “Beberapa bulan yang lalu saya sendirian di rumah, saya
ketakutan! Saya mencoba mengontak pacar saya dan saya
tidak bisa melakukannya..Saya tidak tahu dimana dia
berada. Semua teman saya tampak sibuk malam itu dan
saya tidak punya siapa-siapa untuk diajak bicara..saya
makin dan semakin gugup dan makin dan semakin kacau.
Lanjutan
Klien : “…Akhirnya..dor!...saya ambil rokok dan
menyalakannya dan menancapkannya di
lengan saya. Saya tidak tahu mengapa saya
melakukan hal itu karena saya tidak peduli
pada hal itu. Saya kira pada waktu itu saya
merasa bahwa saya harus melakukan
sesuatu yang dramatis….”.
KELOMPOK B -> dramatis, emosional atau eratik
(tidak menentu)
3. GANGGUAN KEPRIBADIAN HISTRIONIK
 Ditandai oleh kebutuhan yang berlebihan akan perhatian,
pujian, dukungan berulang dan persetujuan
 Melibatkan emosi yang berlebihan dan kebutuhan yang
besar untuk menjadi pusat perhatian
 Cenderung dramatis dan emosional namun emosi mereka
tampak dangkal, dibesar-besarkan dan mudah berubah
 Mereka dapat menunjukkan keriangan yang berlebihan saat
bertemu dengan seseorang atau menjadi sangat marah saat
seseorang tidak menyadari gaya rambut mereka yang baru
 Mereka cenderung menuntut agar orang lain memenuhi
kebutuhan mereka dan berperan sebagai korban saat orang
lain mengecewakan mereka
Lanjutan
 Bila mereka merasa demam, mereka akan mendesak
agar orang lain meninggalkan aktivitasnya dan
segera membawanya ke dokter
 Mereka cenderung self centered dan tidak toleran
terhadap penundaan kesenangan, mereka ingin apa
yang mereka inginkan saat mereka menginginkannya
 Mereka sangat tertarik pada mode, dan menjadikan
penampilan fisik sebagai daya tarik bagi orang lain
 Pria -> berpakaian macho untuk menarik perhatian
 Perempuan -> berpakaian feminin disertai banyak
aksesoris
 Bila mereka tidak diperhatikan, mereka akan sedih,
kecewa dan marah.
KRITERIA DIAGNOSTIK
GANGG.KEPR.HISTRIONIK DALAM DSM IV

Pola pervasif emosionalitas dan mencari perhatian yang


berlebihan, dimulai pada masa dewasa awal dan tampak dalam
berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan pada lima (atau
lebih) berikut:
(1).tidak merasa nyaman dalam situasi dimana ia tidak
merupakan pusat perhatian
(2).interaksi dengan orang lain seringkali ditandai oleh godaan
seksual yang tidak pada tempatnya atau perilaku provokatif
(3).menunjukkan pergeseran emosi yang cepat dan ekspresi
emosi yang dangkal
(4).secara terus menerus menggunakan penampilan fisik untuk
menarik perhatian kepada dirinya
Lanjutan
(5).memiliki gaya bicara yang sangat
impresionistik dan tidak memiliki perincian
(6).menunjukkan dramatisasi diri, teatrikal dan
ekspresi emosi yang berlebihan
(7).mudah disugesti yaitu mudah dipengaruhi
oleh orang lain dan situasi
(8).menganggap hubungan menjadi lebih intim
ketimbang keadaan sebenarnya
DIAGNOSIS BANDING
 BPD -> sulit dibedakan dengan histrionik,
cuma pada BPD lebih sering ditemukan usaha
bunuh diri, difusi identitas dan episode
psikotik singkat
 Somatisasi -> bisa terjadi bersama-sama
dengan histrionik
 Gangg.Psikotik singkat dan disosiatif ->
mungkin perlu mendapatkan diagnosis
penyerta gangg.kepr.histrionik
PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS

 Dengan bertambahnya usia, pasien cenderung


menunjukkan gejala yang lebih sedikit
 Mereka adalah pencari sensasi dan mungkin
terlibat masalah hukum, penyalahgunaan obat
dan zat terlarang
KELOMPOK B -> dramatis, emosional atau eratik
(tidak menentu)
4. GANGGUAN KEPRIBADIAN NARSISISTIK
Lanjutan

 Memiliki rasa bangga atau keyakinan yang berlebihan


terhadap diri mereka sendiri dan kebutuhan yang
ekstrem akan pemujaan
 Mereka membesar-besarkan prestasi mereka dan
berharap orang lain menghujaninya dengan pujian
 Mereka berharap orang lain akan melihat kualitas
khusus mereka, meskipun prestasinya biasa saja
 Mereka tetap dapat mengorganisasi pikiran dan
perilaku mereka serta cenderung bisa berhasil dalam
karir
 Mereka sangat peka terhadap kritik. Cenderung marah
jika dikritik
Lanjutan
 Mereka asyik dengan dirinya dan kurang
empati dengan orang lain dan berpura-pura
simpati hanya untuk mencapai kepentingan
dirinya
 Mereka juga seringkali memanfaatkan orang
lain
 Memiliki harga diri yang rapuh dan rentan
terhadap depresi
KRITERIA DIAGNOSTIK
GANGG.KEPR.NARSISISTIK DALAM DSM IV

Pola pervasif kebesaran (dalam khayalan atau perilaku),


membutuhkan kebanggan, dan tidak ada empati, dimulai pada
dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks, seperti yang
ditunjukkan oleh lima (atau lebih) berikut:
(1).memiliki rasa kepentingan diri yang besar (misalnya
pencapaian dan bakat yang dilebih-lebihkan, berharap
terkenal sebagai superior tanpa usaha yang sepadan)
(2).preokupasi dengan khayalan akan keberhasilan, kekuatan,
kecerdasan, kecantiakn atau cinta ideal yang tidak terbatas
(3).yakin bahwa ia adalah “khusus” dan unik dan dapat
dimengerti hanya oleh atua harus berhubungan dengan orang
lain (atau insitusi) yang khusus atau memiliki status tinggi
Lanjutan
(4).membutuhkan kebanggaan yang berlebihan
(5).memiliki perasaan bernama besar yaitu harapan
yang tidak beralasan akan perlakuan khusus atau
kepatuhan otomatis sesuai harapannya
(6).eksploitatif secara interpersonal yaitu mengambil
keuntungan dari orang lain untuk mencapai
tujuannya sendiri
(7).tidak memiliki empati:tidak mau mengenali atau
mengetahui perasaan dan kebutuhan orang lain
(8).sering merasa iri dengan orang lain atau yakin
bahwa orang lain iri kepada dirinya
(9).menunjukkan perilaku yang congkak atau sombong
DIAGNOSIS BANDING
Gangg.Kepr.Borderline, Histrionik dan Antisosial
seringkali ditemukan bersama-sama Narisisistik.
BPD -> pasien memiliki kecemasan yang lebih tinggi dan
kehidupannya lebih kacau disertai usaha bunuh
diri, sedangkan narsisistik cenderung lebih terarah
pikiran dan perilakunya
Antisosial -> memiliki riwayat perilaku impulsif,
seringkali ditandai dengan penyalahgunaan
obat dan berurusan dengan hukum
Histrionik -> menunjukkan ciri-ciri ekshibisionisme dan
manipulatif yang mirip, namun narsisistik
cenderung lebih membanggakan diri mereka
dan kurang mendramatisir keadaan
PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS

 Narsisistik termasuk bersifat kronis dan sukar


disembuhkan
 Ketuaan merupakan hal yang menakutkan,
karena atribut kecantikan, kekuatan dan
kemudaan adalah hal yang sangat penting bagi
mereka
 Menjadi lebih rentan terhadap krisis
kehidupan di usia pertengahan dibandingkan
kelompok lain
KELOMPOK C -> cemas & takut
1. GANGGUAN KEPRIBADIAN AVOIDANT
 Penghindaran terhadap hubungan sosial karena takut akan
penolakan dan kritik -> tetap memiliki minat sosial
 Mereka tidak memasuki hubungan tanpa ada jaminan
penerimaan
 Mereka menghindari percakapan dengan orang lain, dan
menyendiri
 Mereka takut dipermalukan di depan publik, berpikiran
bahwa orang lain akan melihat mereka merona, menangis
atau bertindak gugup
 Cenderung terikat pada rutinitas dan melebih-lebihkan resiko
atau usaha dalam mencoba hal baru
 Mereka mudah keliru mengartikan komentar orang lain
sebagai penghinaan atau ejekan
Lanjutan
 Penolakan suatu permohonan menyebabkan
mereka menarik diri dari orang lain dan
merasa terluka
 Teman mereka cenderung sedikit
 Sifat dasarnya adalah malu-malu
KRITERIA DIAGNOSTIK
GANGG.KEPR.AVOIDANT DALAM DSM IV

Pola pervasif hambatan sosial, perasaan tidak cakap dan


kepekaan berlebihan terhadap penilaian negatif dimulai pada
masa dewasa awal dan tampak dalam berbagai konteks seperti
yang ditunjukkan oleh empat (atau lebih) berikut:
(1).menghindari aktivitas pekerjaan yang memerlukan kontak
interpersonal yang bermakna, karena takut akan kritik,
celaan atau penolakan
(2).tidak mau terlibat dengan orang lain kecuali merasa yakin
akan disenangi
(3).menunjukkan keterbatasan dalam hubungan intim karena
rasa takut dipermalukan atau ditertawakan
(4).preokupasi dengan sedang dikritik atau ditolak dalam situasi
sosial
Lanjutan

(5).terhambat dalam situasi interpersonal yang


baru karena perasaan tidak adekuat
(6).memandang diri sendiri sebagai janggal secara
sosial, tidak menarik secara pribadi atau lebih
rendah dari orang lain
(7).tidak biasanya enggan untuk mengambil
resiko pribadi atau melakukan aktivitas baru
karena dapat membuktikan penghinaan
DIAGNOSIS BANDING

 Skizoid -> pasien gangg.kepr.avoidance tetap


memiliki minat sosial
 Borderline & Histrionik -> pasien avoidance
tidak menuntut, tidak mudah marah
 Dependen -> secara klinis dianggap serupa
dengan avoidance, cuma pasien
gangg.kepr.dependen dianggap memiliki
ketakutan yang lebih tinggi akan penelantaran
atau tidak dicintai
PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS

 Banyak pasien mampu untuk berfungsi, asalkan


mereka berada dalam lingkungan yang terlindung
 Mereka juga menikah dan memiliki keluarga
 Namun jika sistem pendukung mereka gagal,
mereka cenderung menjadi depresi, cemas dan
marah
 Ditemukan penghindaran fobik. Mereka juga
memiliki riwayat fobia sosial atau berkembang
menjadi fobia sosial dalam perjalanan penyakitnya
KELOMPOK C -> cemas & takut
2. GANGGUAN KEPRIBADIAN DEPENDENCE
 Ditandai oleh kesulitan dalam membuat keputusan yang
mandiri dan perilaku bergantung pada orang lain yang
berlebihan, pesimis, peragu, pasif dan tidak teguh hati
 Menjadi sangat patuh dan melekat dalam hubungan mereka
serta sangat takut akan perpisahan
 Merasa sangat sulit melakukan segala sesuatu sendiri tanpa
bantuan orang lain
 Mereka mencari saran dalam membuat keputusan kecil
sekalipun
 Anak-anak atau remaja dengan gangguan ini meminta
orang tuanya untuk memilihkan pakaian, makanan, sekolah
bahkan teman-teman mereka
 Orang dewasa dengan gangguan ini membiarkan orang lain
memutuskan hal penting bagi dirinya seperti pernikahan
Lanjutan
 Setelah menikah, mereka bergantung pada pasangannya
untuk memilihkan dimana mereka tinggal, jenis pekerjaan
apa yang cocok baginya, tetangga mana yang boleh diajak
bergaul, anggaran rumah tangga, pola asuh anak, dsb
 Mereka menolak tantangan dan promosi serta bekerja di
bawah kemampuan mereka
 Mereka cenderung menjadi peka terhadap kritik serta terpaku
pada rasa takut akan penolakan dan pencampakan
 Mereka dapat merasa hancur karena berakhirnya suatu
hubungan dekat atau karena ada kemungkinan menjalani
kehidupan sendiri
 Mereka sering mengesampingkan kebutuhannya demi orang
lain
 Mereka rela dihina demi menyenangkan orang lain
KRITERIA DIAGNOSTIK
GANGG.KEPR.DEPENDEN DALAM DSM IV

Kebutuhan yang pervasif dan berlebihan untuk diasuh yang


menyebabkan perilaku tunduk dan menggantung dan rasa
takut akan perpisahan, dimulai pada masa dewasa awal dan
tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh
lima (atau lebih) berikut:
(1).mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan setiap
hari tanpa sejumlah besar nasehat dan penenteraman dari
orang lain
(2).membutuhkan orang lain untuk menerima tanggung jawab
dalam sebagian besar bidang utama kehidupannya
(3).memiliki kesulitan dalam mengekspresikan ketidaksetujuan
pada orang lain. Catatan:tidak termasuk rasa takut yang
realistik akan ganti rugi
Lanjutan

(4).memiliki kesulitan dalam memulai proyek atau melakukan hal


dengan diri sendiri (karena tidak memiliki keyakinan diri
dalam pertimbangan atau kemampuan ketimbang tidak
memiliki motivasi atau energi)
(5).berusaha berlebihan untuk mendapatkan asuhan dan
dukungan dari orang lain, sampai pada titik secara sukarela
melakukan hal yang tidak menyenangkan
(6).merasa tidak nyaman atau tidak berdaya jika sendirian karena
timbulnya rasa takut tidak mampu merawat diri sendiri
(7).segera mencari hubungan dengan orang lain sebagai sumber
pengasuhan dan dukungan jika hubungan dekatnya berakhir.
(8).secara tidak realistik terpreokupasi dengan rasa takut ditinggal
untuk merawat dirinya sendiri
DIAGNOSIS BANDING
 Histrionik & Ambang -> sama-sama
tergantung orang lain, cuma pasien dependen
biasanya memiliki hubungan jangka panjang
dengan orang pada siapa mereka tergantung,
bukannya pada sejumlah orang dan mereka
tidak manipulatif
 Agorafobia -> juga tergantung, cuma
agorafobia memiliki tingkat kecemasan yang
jelas atau bahkan panik
PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS

 Terdapat kecenderungan untuk mengganggu


fungsi pekerjaan karena pasien memiliki
ketidakmampuan untuk bertindak mandiri dan
tanpa pengawasan dari dekat
 Hubungan sosialnya terbatas hanya pada
orang tempat mereka bergantung
 Beresiko mengalami depresi berat jika mereka
kehilangan orang tempat mereka bergantung
KELOMPOK C -> cemas & takut
3. GANGGUAN KEPRIBADIAN OBSESIF KOMPULSIF

 Ditandai oleh cara berhubungan dengan orang lain yang


kaku, kecenderungan perfeksionis, kurangnya spontanitas
dan perhatian yang berlebihan pada detail, sangat teratur
dan sulit mengekspresikan perasaan
 Karena mereka sangat terpaku dengan kebutuhan akan
kesempurnaan, mereka tidak dapat menyelesaikan segala
sesuatunya tepat waktu
 Apa yang mereka lakukan selalu gagal memenuhi harapan
mereka dan mereka selalu memaksa diri untuk mengerjakan
ulang pekerjaan mereka
 Mereka dapat merenungkan bagaimana menyusun prioritas
tugas-tugas mereka namun mereka tidak pernah tampak
mulai bekerja
Lanjutan
 Mereka berfokus pada detail yang orang lain anggap tidak penting
 Kekakuannya mengganggu hubungan sosial
 Mereka memaksa melakukan hal-hal sesuai dengan caranya
sendiri, tanpa mau kompromi
 Antusiasme yang besar pada pekerjaan membuat mereka gagal
untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan aktivitas waktu
luang
 Mereka cenderung sangat perhitungan dengan uang
 Mereka merasa sulit untuk membuat keputusan dan menunda
atau menghindarinya karena takut membuat keputusan yang
salah
 Mereka cenderung terlalu kaku dalam masalah moralitas dan etika
karena kekakuan kepribadian bukan karena teguh keyakinan
Lanjutan
 Cenderung sangat formal dalam suatu
hubungan dan merasa sulit untuk
mengekspresikan perasaan
 Mereka sulit menikmati waktu rekreasi karena
memikirkan biaya dari aktivitas senggang
tersebut
 Cenderung tidak memiliki rasa humor
KRITERIA DIAGNOSTIK OCPD DALAM DSM
IV
Pola pervasif denga urutan, perfeksionisme dan pengendalian
mental dan interpersonal, dengan mengorbankan fleksibilitas,
keterbukaan dan efisiensi, dimulai pada masa dewasa awal dan
tampak dalam berbagai konteks, seperti yang ditunjukkan oleh
empat (atau lebih)berikut:
(1).terpreokupasi dengan perincian, aturan, daftar, urutan,
susunan atau jadwal sampai tingkat di mana aktivitas utama
hilang
(2).menunjukkan perfeksionisme yang mengganggu penyelesaian
tugas (misalnya tidak mampu menyelesaikan suatu proyek
karena tidak memenuhi standarnya sendiri yang terlalu ketat)
(3).secara berlebihan setia pada pekerjaan dan produktivitas
sampai mengabaikan aktivitas waktu luang dan
persahabatan(tdk disebabkan oleh kebut.ekon yg besar)
Lanjutan

(4).terlalu berhati-hati, teliti dan tidak fleksibel tentang


masalah moralitas, etika atau nilai-nilai (tidak
disebabkan oleh identifikasi kultural atau religius)
(5).tidak mampu membuang benda-benda yang usang atau
tidak berguna walaupun tidak memiliki nilai sentimentil
(6).enggan untuk mendelegasikan tugas atau untuk bekerja
dengan orang lain kecuali mereka tunduk dengan tepat
caranya mengerjakan hal itu.
(7).memiliki gaya belanja yang kikir baik untuk dirinya
sendiri maupun orang lain;uang dipandang sebagai
sesuatu yang harus ditimbun untuk bencana masa depan
(8).menunjukkan kekakuan dan keras kepala
DIAGNOSIS BANDING

 Gangguan Obsesis-Kompulsif -> memiliki sifat


obsesif dan kompulsif
 Gangguan Delusional -> seringkali muncul
bersamaan dengan gangguan kepribadian
PERJALANAN PENYAKIT DAN PROGNOSIS

 Perjalanan penyakitnya bervariasi dan tidak dapat


diramalkan
 Beberapa remaja dengan OCPD saat dewasa
menjadi orang yang hangat, terbuka dan ramah
 Namun pada orang lain, OCPD dapat mengawali
skizofrenia dan depresi berat, dengan onset
lambat
 Pasien dapat bekerja dengan baik pada pekerjaan
yang membutuhkan pekerjaan metodologis,
deduktif atau rinci tapi mereka rentan terhadap
perubahan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai