Anda di halaman 1dari 14

FARMAKOLOGI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


CARA PEMBERIAN OBAT

1
◦ Erlita Saktiyani 2014401056
◦ Femy Andini 2014401058
◦ Fifi Nanda Sari 2014401059
◦ Hikmatin Nuzuliah 2014401061
◦ Ika Wadif Azizah 2014401062
Farmakologi ◦ Marva Afriza Fadiyanti 2014401068
Dosen Pengampu : Ns.
◦ Nasywa Adinda 2014401070
Sunarsih, S.Kep., MM.
◦ Nena Melinda 2014401071
◦ Rivan Mirando 2014401086
◦ Rizki Hanafi Munazir 2014401087
◦ Tara Pebri Dinanti 2014401093
◦ Widia Fatmawati 2014401098

2
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
CARA PEMBERIAN OBAT

A.PEMBERIAN OBAT SECARA ORAL.

Oral merupakan cara pemberian obat melalui


mulut dengan tujuan mencegah, mengobati,
mengurangi rasa sakit sesuai dengan efek
terapi dari jenis obat. Berbagai bentuk obat
dapat diberikan secara oral baik dalam bentuk
tablet, sirup, kapsul, dan puyer.

3
Cara Pemberian Obat Secara Oral
1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Baca obat, dengan berprinsip tepat obat, tepat
pasien, tepat dosis, tepat waktu dan tepat tempat.
4. Bantu untuk meminumkannya
5. Catat perubahan, reaksi terhadap pembetianm dan
evaluasi respon terhadap obat dengan mencatat
hasil pemberian obat.
6. Cuci tangan.

4
B.PEMBERIAN OBAT SECARA TOPIKAL
B.PEMBERIAN OBAT SECARA TOPIKAL

Pemberian obat secara topical adalah memberikan obat secara


local pada kulit atau pada membrane area mata, hidung, lubang
telinga, vagina dan rektum. (Christine Juliana, 2007:1)
Tujuan dari pemberian obat secara topikal adalah:
Memperoleh reaksi lokal dari obat tersebut.
Mempertahankan hidrasi lapisan kulit.
Melindungi permukaan kulit.

5
Cara Pemberian Obat Secara Topikal

(Persiapan Alat.)
Agen tropical yang dipesankan (misalnya krim, losion,
aerosol, sprai, bubuk)
Kartu atau formulir obat
Kasa kecil steril
Sarung tangan sekali pakai atau steril
Aplikator berujung kapas atau tong spatel
Baskom dengan air hangat, waslap, handuk, dan sabun
basah
Kasa balutan, penutup plastic, plester

6
• 4. Prosedur Kerja
2. Persiapan Pasien ~Cuci tangan
◦ ~Gelang ID dan menanyakan nama klien
Menjelaskan kepada pasien tindakan yang
~Inspeksi kondisi kulit klien secara
akan dilakukan
menyeluruh.
◦ Menjaga prefasi pasien ~Cuci area yang sakit, lepaskan semua debris
dan kulit yang mengeras (kerak). (gunakan
sabun basah ringan)
3. Persiapan Lingkungan ~Keringkan atau biarkan area kering oleh
udara
◦ Menutup sampiran
~Bila kulit terlalu kering dan mengeras,
◦ Mengatur posisi pasien gunakan agen topical saat kulit masih basah
~Gunakan sarung tangan bila ada indikasi

7
C.Pemberian Obat Secara Intrakutan.

Memberikan obat melalui suntikan intakutan dan intrademal adalah suatu tindakan
membantu proses penyembuhan melalui suntikan kedalam jaringan kulit atau indra
dermis. Injeksi intracutan dimasukan langsung ke lapisan epidermis tepat dibawah
startumkorneum. Umumnya berupa larutan atau suspensi dalam air volume yang
disuntikan sedikitnya ( 0,1-0,2ml) digunakan untuk tujuan diagnosa.

Tujuan dari pemberian obat secara intrakutan.


1. Agar obat dapat menyebar dan diserap secara perlahan-lahan
2. Pasien mendapatkan pengobatan sesuai program pengobatan dokter
3. Memperlancar proses pengobatan dan menghindari pember

8
Cara Pemberian Obat Secara Intrakutan

1.Cuci tangan
2.Bebaskan daerah yang akan disuntik. Bila menggunakan baju lengan panjang, buka dan naikkan
3.Ampul: ketuk obat yang ada di ujung ampul, patahkan leher ampul dengan tangan menggunakan kain
kasa.
4.masukkan jarum krdalam ampul. Isap obat. Jaga ujung jarum berada di bawah cairan setelah selesai tarik
jarum dari ampul.
5.Buang udara dalam spuit, tutup kembali kemudian masukkan ke dalam bak injeksi
6.Disinfeksi dengan kapas alkohol pada daerah yang akan disuntuik
7.Tegangkan daerah yang akan disuntik dengan tangan kiri
8.Lakukan penusukkan dengan lubang menghadap keatas dan sudutnya 15-20 derajat terhadap permukaan
kulit.
9.Semprotkan obat hingga menjadi gelembung
10.Tarik spuit dan tidak boleh dilakukan massage
11.Setelah penyuntikan, area penyuntikkan tidak boleh di disinfeksi
12.Rapikan pasien dan alat
13.Cuci tangan
14.Dokumentasikan kegiatan
D.Pemberian Obat Secara Subkutan.

Injeksi subkutan berarti obat diinjeksikan ke dalam lapisan lemak di bawah kulit.
Resorpsi obat berjalan lambat karena dalam jaringan lemak tidak banyak
terdapat pembuluh darah. Obat yang sering diberikan secara subkutan adalah :
insulin, anestesi lokal. Tujuannya adalah untuk mendapatkan reaksi setempat
dan memasukkan jumlah obat kedalam lapisan lemak atau subkutan agar dapat
di absorbsiInjeksi subkutan memerlukan jarum yang pendek. Panjang jarum ½ -
7/8” dengan ukuran jarum 23 – 25.

10
Cara Pemberian Obat Secara Subkutan

Langkah-Langkah.
1.Pakai sarung tangan Persiapan Alat.
2.Bersihkan area penusukan dengan kapas alcohol
dengan gerakan sirkuler  Bak injeksi steril
3.Pegang kapas alcohol pada jari tangan non dominan  Kapas alkohol
4.Buka tutup jarum  Spuit injeksi 3 cc
5.Dengan ujung jarum menghadap ke atas dan dengan  Obat dalam sediaan vial/ampule
tangan dominan masukkan jarum tepat didalam jaringan  Tempat sampah (infeksius, safety box,
kulit dengan sudut 45° non infeksius)
5.Lakukan aspirasi dengan cara tangan non dominan  Larutan klorin 0,5 %
menahan barrel dan tangan dominan menarik plunger  Sarung tangan karet sekali pakai
6.Masukkan obat perlahan-lahan,  Buku kecil
7.Cabut jarum sesuai sudut masuknya  Bengkok.
8.Usap pelan daerah penusukan dengan kapas alcohol
9.Observasi kulit terhadap kemerahan, bengkak, gatal
10.Merapikan alat-alat dan cuci tangan.
11.Dokumentasi hasil tindakan.

11
Injeksi Intramuskuler
berarti obat
E.Pemberian Obat Secara Intramuskuler
diinjeksikan ke dalam
lapisan otot. Resorpsi Cara Pemberian Obat Secara Intrakutan
obat akan terjadi  Persiapan Pasien
dalam 10-30 menit. 1.Pastikan identitas klien
Obat yang sering 2.Kaji kondisi klien
diberikan secara 3.Beritahu dan jelaskan pada klien/keluarga mengenai tindakan yang akan dilakukan
intramuskuler 4.Jaga privasi klien
misalnya : vitamin,
vaksin, antibiotik,  Persiapan Alat
antipiretik, hormon- 1.Sarung tangan sepasang
hormon kelamin dan 2.Spuit dengan ukuran sesuai kebutuhan
lain-lain. Tujuannya 3.arum steril 1 (21-23G dan panjang 1-1.5 inci untuk dewasa; 25-27G dan panjang 1 inci
adalah agar absorbsi untuk anak-anak)
obat lebih cepat. 4.Bak spuit 1
Injeksi intramuskuler 5.Kapas alkohol dalam kom (secukupnya)
memerlukan jarum 6.Perlak dan pengalas
yang lebih panjang, 7.Obat sesuai program terapi
yaitu 1” – 1.5” dengan 8.Bengkok 1
ukuran jarum 20 – 22. 9.Buku injeksi/daftar obat

12
 Tahap kerja
1.Membebaskan / membuka pakaian klien daerah yang
akan disuntik
2.Mendesinfeksi permukaan kulit
3.Menusukkan jarum dengan posisi tegak lurus (9 )
dengan 00 permukaan kulit
4.Melakukan aspirasi
5.Memasukkan obat secara perlahan-lahan
6.Menarik jarum dengan cepat bila obat telah masuk
7.Menekan daerah bekas suntikan dengan kapas
alcohol
8.Bantu pasien ke posisi nyaman
Mengobservasi pasien

13
F.Pemberian Obat Secara Intravena

Pengobatan secara intravena


tidak mengalami absorbsi. Obat
langsung dimasukkan ke
pembuluh darah sehingga kadar
obat di dalam darah diperoleh
dengan cepat, tepat dan dapat
disesuaikan langsung dengan
respon penderita

14

Anda mungkin juga menyukai