Anda di halaman 1dari 13

Regulasi Diri & Regulasi Emosi

Kunci Mengatasi Problematik Penulisan Karya Ilmiah


Mahasiswa
Presented by:
Dr. Endang Prastuti, M.Si
Dosen Fakultas Pendidikan Psikologi
Universitas Negeri Malang
Hakekat Penulisan Karya Ilmiah
Skripsi
Kerja Mandiri + Dampingan Karya ilmiah Mahasiswa S1
Dosen Pembimbing (6 SKS)
(Promotor & Co-Prom) KARYA Thesis
ILMIAH Karya ilmiah Mahasiswa S2
Penyajian: Diakhir Semester (6/8 SKS)
Akumulasi dari Pengalaman belajar TITIK Disertasi
TITIK
PERBEDAAN Karya ilmiah Mahasiswa S3
Bobot SKS (6 SKS – 24 SKS)
PERSAMAAN (24 SKS)
Ada tuntutan bobot & kualitas
tulisan Karya Ilmiah PRIBADI (Life
Kemampuan Akademik Span
Teori, Metodologi Penelitian, Perspektif)
Pengukuran, Statistik Mahasiswa S1 & S2
Enterning Adult
Mahasiswa Doktoral
Adult (Keluarga & Karir)
1 2 3

PERSPEKTIF PSIKOLOGI PERAN REGULASI DIRI &


Sumber REGULASI EMOSI
problematik Fokus Kajian :
penulisan Motivasi & Emosi
karya ilmiah Dimensi Personal/Pribadi
mahasiswa Setiap Pribadi
Perilaku
Unik & Beragam
Multi Faktor

Perilaku
Fenomena (Data Empiris)

STUDI AWAL: STRES AKADEMIK MAHASISWA

Peneliti/Author Stres Berat Stres Sedang Stres Ringan

Nurcahyani & Prastuti


55 % 27,5 % 17,5 %
(2019)

Arsaningtyas (2017) 25,8 % 15,8 % 12,7 %

Prastuti & Widyatno


84,61% 5,13% 10,26%
(2020)
Kesulitan Menulis Skripsi (N=39)

ASPEK PERSENTASE

FOKUS
66,66%
PADA TARGET/TUJUAN

KONSISTEN
69,23 %
(SELF DISCIPLINE)

MOTIVASI
74,35%
DIRI

(Prastuti & Widyatno, 2020)


Stres Akademik???
Stres yang muncul karena adanya tekanan-tekanan & tuntutan untuk menunjukkan prestasi
dan keunggulan dalam kondisi persaingan akademik yang semakin meningkat (Alvin, 2017)

PERASAAN MAHASISWA Broden Built Theory PENTINGNYA


MENGERJAKAN SKRIPSI (Fredrickson, 2002)
(Prastuti &Widyatno, 2020)

Mengelola emosi
Perasaan Positif Perasaan Negatif secara adaptif &
12 % 88 % (positive affect) (negative affect) produktif

Perasaan ingin tahu, Perasaan stres,


excited & senang, tertekan,
tertantang terbebani,
cemas, takut
Regulasi Diri
a) Suatu proses yang mengaktivasi pemikiran, perilaku & perasaan yang terus menerus dalam upaya untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan (Schunk & Zimmerman, 1998)

b) Kemampuan mengatur dan mengendalikan perilaku manusia (Hergenhann, 1984)

Merencanakan, mengorganisasi,
Meta- mengukur diri dan menginstruksi
kognisi diri sebagai kebutuhan

Fungsi dari kebutuhan dasar


untuk mengontrol dan Motivasi ASPEK
mencapai tujuan

Upaya untuk mengatur diri, memilih


dan memanfaatkan & menciptakan
Perilaku lingkungan yang mendukung
aktivitas yang dilakukan
(Zimmerman, 1995)
Temuan Penelitian
REGULASI DIRI STRES AKADEMIK PERILAKU

Semakin tinggi regulasi diri maka stres akademik rendah


(Agustina, 2014; Wulandari, 2018; Nurcahyani & Prastuti, 2020)

Berdasarkan hasil analisis :

Koefisien Korelasi (r-xy) Signifikansi (p)

-0,425 0,005 < 0,05

Terdapat hubungan yang negatif antara regulasi diri dengan stres akademik pada
mahasiswa
(Nurcahyani & Prastuti, 2020)
Regulasi Emosi (Gross, 1999)

Setiap individu tidak hanya memiliki emosi, namun emosi ini perlu
untuk diatur. MAKNANYA, individu perlu menentukan sikap &
strategi terhadap emosi yang muncul serta menerima
konsekuensinya (Frijda, 1990).

Regulasi emosi merupakan cara individu dalam memengaruhi


emosi apa yang mereka miliki, kapan emosi itu dirasakan, serta
bagaimana mereka mengalaminya atau mengekspresikan emosi
tersebut (Gross, 1999).

SIMPULAN : Regulasi emosi adalah bagaimana seseorang


mengatur perasaan dan emosi yang mereka rasakan, yang akan
menentukan perilaku yang akan muncul
Strategi Regulasi Emosi
Merupakan bentuk perubahan kognitif dengan mengubah cara berpikir tentang situasi yang dapat berpotensi akan
memunculkan emosi sehingga mampu mengubah pengaruhnya secara emosional

Expressive Suppression Cognitive Reappraisal

Merupakan sebuah bentuk


modulasi respon emosional
dengan mengendalikan 1 Merupakan antecedent-focused strategy yang
perilaku emosi yang ekspresif terjadi lebih awal sebelum kecenderungan respon
STRATEGI
sebagai upaya menghambat emosi diaktifkan. Ketika individu merasa tertekan
emotion-expressive yang sedang REGULASI
makan dengan melakukan “penilaian ulang secara
berlangsung. Supression dapat EMOSI kognitif”
efektif dalam mengurangi
ekspresi emosi negatif, akan
tetapi juga memiliki efek
2
samping yang tidak diharapkan Cognitive reappraisal dapat mengurangi
pemaknaan situasi negatif menjadi netral sehingga
akan terhindar dari perilaku maladaptive
rumination, yang memicu depresi dilakukan secara
terus menerus
Strategi Regulasi Emosi Maladaptif (Garnefski, et al, 2002)

3
Rumination 
Blame to Others
2  Menyalahkan
Merenungi peristiwa
negatif
orang lain

1
Castastrophizing
Self Blame 
Menyalahkan diri
 Melebih- 4
lebihkan
sendiri
KUNCI SUKSES!!!

Regulasi Diri 01 02 Regulasi Emosi


a) Karya ilmiah yang selesai a) Kejadian (event life)  reaksi
adalah karya ilmiah “YANG emosi (marah, takut, senang)
DIKERJAKAN”
b) Terbuka untuk “MENGALAMI”
b) Fokus dengan TUJUAN (goal semua emosi/perasaan yang
setting), mengelola diri & hadir (open to experience)
lingkungan secara terus-
menerus c) Terima (acceptance) + Non-
judgement
c) Terus “BERPROSES &
BERPROGRES” untuk d) Pilih strategi emosi yang positif
mencapai tujuan & produktif
Thank You

Anda mungkin juga menyukai