Anda di halaman 1dari 58

ANATOMI FISIOLOGI

SISTEM ENDOKRIN

Dr. Netty S. MARS


PENDAHULUAN
 Sistem endokrin adalah sistem kontrol
kelenjar tanpa saluran/kelenjar buntu yang
menghasilkan hormon yang tersirkulasi di
tubuh melalui aliran darah untuk
mempengaruhi organ-organ lain.

 Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan"


dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel
dalam tubuh, yang selanjutnya akan
menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi
suatu tindakan.
 Dalam tubuh manusia
terdapat beberapa kelenjar
endokrin, yaitu :
 hipofisis,
 tiroid,
 paratiroid,
 timus,
 kelenjar adrenal (anak
ginjal),
 pankreas,
 ovarium, dan
 testis.
HIPOFISIS
HIPOFISIS
 Terletak di dasar tulang tengkorak dan di bawah otak.
HYPOFISIS

 Disebut juga kelenjar Pituitary.

 Beratnya
sekitar 0.5 gram, dan ukuran normalnya
pada manusia sekitar 10 x 13 x 6 mm.

 Kelenjar ini berada di rongga tulang sphenoid—


sella turcica—.

 Menghasilkan bermacam-macam hormon yang


mengatur kegiatan banyak organ lain disebut
Master Gland.
Lobus posterior
Lobus
anterior
Hormon Lobus Posterior
1. Vasopresin/Anti Diuretik Hormon

 Dibentuk di nukleus supraoptikus


hipotalamus dan disimpan dalam hipofisis.
 Berfungsi sebagai vasokonstriktor dan
berperan pada regulasi fungsi
kardiovaskuler.
 Berfungsi sebagai regulator keseimbangan
air  Mengatur jumlah air yang dikeluarkan
melalui ginjal
2. Oxytocyn

• Dibentuk di nukleus paraventrikel


hipotalamus dan disimpan dalam
hipofisis.
• Berfungsi membantu mengeluarkan air
susu dan kontraksi otot polos uterus saat
melahirkan.
Hormon Lobus Posterior
Hormon Sasaran fungsi
Vasopresin Tubulus Permeabilitas TC & TD dari
(ADH) Ginjal ginjal sehingga menghambat
diuresis  Tekanan darah
Dalam dosis  kontraksi
intestin dan bronkus
Oksitosin Otot polos Membantu mengeluarkan air
Mamae & susu & peningkatan kontraksi
uterus uterus saat melahirkan
Hormon Lobus Anterior

1. Growth Hormon (GH)


2. Melanosit Stimulating Hormon (MSH)
3. Tiroid Stimulating Hormon (TSH)
4. Luteinizing Hormon (LH)
5. Folikel Stimulating Hormon (FSH)
6. Prolactin
 Lobusanterior menghasilkan :
1. Hormon Pertumbuhan (Growth hormone) 
mengendalikan pertumbuhan tubuh.

2. Hormon Tirotropik (TSH)  mengendalikan


kegiatan kelenjar tiroid dalam menghasilkan
tiroksin.

3. Hormon Gonadotropik
a. FSH (Follicle Stimulating Hormone)
merangsang perkembangan folikel
Graaf dalam ovarium & pembentukan
sperma di dalam testis.
b. LH (Luteinizing Hormone)
mengendalikan sekresi estrogen dan
progesteron dalam ovarium & testosteron dalam
testis.

c. Prolaktin
mengendalikan sekresi air susu dan
mempertahankan adanya korpus luteum selama
hamil
Peran fisiologis dan metabolik
hormon hipofisis Anterior
Hormon Sasaran fungsi
GH Sistemik Pertumbuhan
• Kecepatan sintesa protein &
mobilisasi lemak
• Kecepatan penggunaan
glukosa
• Merangsang pertumbuhan
tulang panjang
MSH Melanosit Pigmentasi kulit
TSH Folikel Tiroid Pelepasan T4 & T3
Hormon Sasaran fungsi
LH Corpus luteum Progesteron  Ovulasi
LH Sel leydig Testosteron
FSH Sel folikel Estrogen
FSH / Tubulus Seminiferus Spermatogenesis
ICSH*
ACTH Korteks Adrenal Sekresi kortisol
Prolactin Kelenjar Mammae Laktasi
Diagnosis ditegaskan dengan pemeriksaan
kadar hormon dalam serum

* ICSH : intersitial Cell Stimulating


Hormon
TIROID (GONDOK)

 Terdapat di bawah jakun di depan trakea.

 Berbentukcuping kembar dan di antara keduanya


dapat daerah yang menggenting.

 Terdiriatas 2 lobus, terletak di kanan dan kiri


trakea yang dihubungkan oleh jaringan yang
disebut isthmus tiroid.
 Kelenjar
tiroid menghasilkan hormon tiroksin
yang mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan
pengaturan suhu tubuh.

 Tiroksin mengandung banyak iodium.

 Kekurangan iodium dalam makanan dalam


waktu panjang mengakibatkan pembesaran
kelenjar tiroid.

 Sekresihormon tiroksin yang kurang


(hipotiroid) pada waktu bayi  kerdil dan idiot
(kretinisme)
 Hipotiroidyang terjadi pada saat dewasa 
proses metabolisme lambat, gerakannya lamban,
cara berpikir dan bicara lamban, kulit menjadi
tebal dan kering, rambut rontok dan mejadi
jarang, suhu tubuh di bawah normal dan denyut
nadi perlahan.

 Sekresihormon tiroksin yang berlebihan


(hipertiroid)  mata menonjol/ eksoftalmus,
kecepatan metabolisme meningkat, denyut nadi
bertambah, gelisah, gugup, dan merasa demam.
PARATIROID (ANAK GONDOK)
 Disetiap sisi kelenjar tiroid terdapat 2 kelenjar kecil,
yaitu kelenjar paratiroid.

 Menghasilkan hormon paratiroid


(parathormon)mengatur metabolisme zat kapur
dan mengendalikan jumlah zat kapur di dalam
darah dan tulang.

 Kekurangan hormon ini menyebabkan tetani dengan


gejala: kadar kapur dalam darah menurun, kejang di
tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok ke
arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan.
 Kelebihan kadar parathormon terlalu banyak di
dalam darah (misal pada tumor paratiroid)
terambilnya fosfor dan kalsium dalam tulang
urin banyak mengandung kapur dan fosfor.

 Pada orang yang terserang penyakit ini tulang


mudah sekali patah. Penyakit ini disebut von
Recklinghousen.
TIMUS
 Terletak
di dalam toraks, kira-kira pada
ketinggian bifurkasi trakea.

 Warnanya kemerah-merahan, terdiri atas 2 lobus.

 Padabayi yang baru lahir ukurannya sangat kecil


dan beratnya ± 10 grambertambah.

 Pada
masa remaja beratnya 30 – 40 gram 
mengerut lagi
 Kelenjar
ini merupakan kelenjar penimbunan
hormon pertumbuhan dan setelah dewasa tidak
berfungsi lagi.

 Menghasilkantimosin yang berfungsi untuk


merangsang limfosit.
ADRENAL (ANAK GINJAL)

 Terletakdi kutub atas setiap ginjal (disebut juga


kelenjar suprarenal).

 Bagianluar (korteks) yang menghasilkan hormon:


aldosteron dan kortisol,

 bagian
dalam (medula) yang menghasilkan
adrenalin/epinefrin dan
noradrenalin/norepinefrin.
Tampak depan

Tampak belakang
 Hormon aldosteron  membantu mengatur
keseimbangan garam & air dengan cara menahan
garam & air serta membuang kalium.

 Hormon kortisol  mempertahankan kadar gula


darah, tekanan darah & kekuatan otot.

 Kerusakanpada bagian korteks  penyakit


Addison dengan gejala : timbul kelelahan, nafsu
makan berkurang, mual, muntah, terasa sakit di
dalam tubuh.
 Hormonadrenalin dan noradrenalin berfungsi dalam
menaikkan tekanan darah.

 Keduahormon tersebut disekresikan di bawah


pengendalian saraf simpatis.

 Dalam keadaan ketakutan atau dalam keadaan


bahayaproduksi adrenalin meningkat  denyut jantung
meningkat, jantung memompa darah lebih banyak, saluran
bronkiolus melebar, pupil mata melebar, kelopak mata
terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut berdiri.
PANKREAS

 Beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal


sebagai pulau Langerhans berfungsi sebagai
kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon
insulin.

 Insulin
berfungsi mengatur konsentrasi glukosa
dalam darah. Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel
hati diubah manjadi glikogen untuk disimpan.

 Kekurangan hormon ini  penyakit diabetes.


SISTEM HEPATOBILIER

Liver
Bile duct

Pancreas – also
Gallbladder secretes insulin
and glucagon

Pancreatic duct
Duodenum

To small intestine
 Gejalapenyakit diabetes : kadar gula darah
tinggi/hiperglikemi, BB turun, sering
BAK/poliuri, disertai sering haus dan lapar.

 Selain
menghasilkan insulin, pankreas juga
menghasilkan hormon glukagon.

 Glukagon mengubah glikogen di hati menjadi


glukosa ke dalam darah.
OVARIUM
 Ovarium berfungsi mengeluarkan hormon estrogen
dan progesteron.
 Estrogen :

 dihasilkan oleh Folikel Graaf


 pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH
 berperan dalam persiapan dinding rahim untuk
implantasi telur yang telah dibuahi.
 menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda
seks sekunder pada wanita
 berperan dalam memberikan sinyal kepada
hipotalamus dan pituitari dalam mengatur sikuls
menstruasi.
 Progesteron:
 dihasilkan oleh korpus luteum
 pembentukannya dirangsang oleh LH
 berfungsi menyiapkan dinding uterus agar
dapat menerima telur yang sudah dibuahi
 berperan dalam memberikan sinyal kepada
hipotalamus dan pituitari dalam mengatur sikuls
menstruasi.
TESTIS

 Berfungsisebagai kelenjar endokrin yang


menghasilkan hormon androgen, yaitu
testosteron.

 Testosteron
:
 berfungsi menimbulkan dan memelihara
kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder
pada pria.
 berperan dalam pematangan sperma
Figure 19.13 The testis: A. A section of the testis and its coverings. B. A longitudinal section of a testis and deferent duct.
Copyright © Elsevier Ltd 2005. All rights reserved.
FISIOLOGI HORMON
 Ada 2 faktor yang berfungsi mengatur sekresi hormon,
yaitu saraf dan faktor bahan kimia.

 Faktor saraf : misal bagian medula kelenjar suprarenal


mendapat persarafan dari saraf otonom. Oleh karena itu
sekresinya diatur oleh saraf otonom.

 Faktor bahan kimia : Susunan bahan kimia atau hormon


lain dalam aliran darah mempengaruhi sekresi hormon
tertentu. Misal sekresi insulin dipengaruhi oleh jumlah
glukosa di dalam darah.
SISTEM ENDOKRIN

 Fungsinya : memelihara & mengatur fungsi


vital tubuh manusia, seperti :
1. Respon terhadap stres & cedera
2. Pertumbuhan & perkembangan
3. Reproduksi
4. Homeostatis ion
5. Metabolisme energi
6. Respon kekebalan tubuh
CONTOH CARA KERJA HORMON

Insulin ( langerhans) Glukagon ( langerhans)


Epinefrin (medula adrenal)
Glukokortikoid (korteks adrenal)
Growth hormone (kel.hipofisis)

glukosa darah glukosa darah


STRUMA MONO NODOSA
TOKSIK

Anda mungkin juga menyukai