Anda di halaman 1dari 35

OM SWASTYASTU

Nama Anggota Kelompok 4

1. Anita Khairunisa (1914320057)


2. Dewa Nyoman Wira Senha (1914320063)
3. I Gusti Made Ary Diva Darma (1914320069)
4. Luh Wulan Purnadi (1914320075)
5. Ni Kadek Amelia Amarta Sari (1914320081)
6. Ni Wayan Putu Novita Lestari (1914320087)
7. Pascalia Ariestya Galgeni (1914320093)
8. Ray Rex Pratama Lumenta (1914320099)
9. Tiffany Patricia Yuniangri Dangga (1914320105)
UPAYA K3 DI RUANG PRE OPERASI
K
E
S Apa itu K3 (Keselamtan &
E Kesehatan Kerja ) ?
L
A
M
A
T
A
N
&
K3 adalah usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan
kerja, penyakit akibat kerja, kebakaran, peledakan dan pencemaran
K
E lingkungan.
S
E
H
A
T
A
N

K
E
R
K
E
S Tujuan dari K3
E
L
A
M
A
T
A K3 bertujuan untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat
N
& dan bebas dari pencemaran lingkungan dengan memelihara dan
melindungi kesehatan, keamanan dan keselamatan tenaga kerja
K sehingga dapat mencegah atau mengurangi terjadinya kecelakaan
E
S dan penyakit akibat kerja, dan pada akhirnya dapat meningkatkan
E sistem efisiensi dan produktivitas kerja.
H
A
T
A
N

K
E
R
K
E
S Sasaran K3
E
L
A
M
A
T
A
Menjamin keselamatan pekerja dan orang lain
N
&

K Menjamin keamanan peralatan yang digunakan


E
S
E
H
Menjamin proses produksi yang aman dan
A
T
lancar
A
N

K
E
R
K
E
S
E
Dasar Hukum K3
L
A
M
A
T
A
N
&  K3 ditentukan berdasarkan Undang-Undang dan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja:
K  UU No. 1 tahun 1970 : K3
E
S  UU No.21 tahun 2003
E
 UU No.13 tahun 2003
H
A  Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. PER-
T
A 5/MEN/1996 : SMK3
N

K
E
R
K
E Faktor –Faktor Penyebab
S
Kecelakaan Kerja
E
L
A
M
A
T
A Kecerobohan Personal (individu)
N
&

K
E Lingkungan Fisik
S
E
H
A
Kecenderungan terjadinya kecelakaan
T
A
N

K Kehidupan kerja yang berkualitas rendah


E
R
Ruang operasi Rumah Sakit Merupakan salah satu factor terpenting dalam penyelenggaraan pelayanan
medik pada sarana pelayanan Kesehatan :
 Undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, maka perlu disusun persyaratan teknis fasilitas
ruang operasi rumah sakit yang memenuhi standar pelayanan, keamanan, serta keselamatan dan
Kesehatan kerja.
 Undang-undang No.36 tahun 2009 bab XII yang merupakan upaya Kesehatan kerja pekerja sehat dan
terbebas gangguan penyakit.
Kamar operasi adalah satuan unit khusus di rumah sakit, tempat untuk melakukan Tindakan pembedahan,
baik elektif maupun akut yang membutuh kan keadaan suci hama (steril).
ALUR PASIEN KE RUANG PRE OPERATIF

Ruang Ruang Tunggu


Pendaftaran Pengantar Transfer Room

Ruang Ruang Persiapan Holding Room


Pasien
Induksi

Ruang Ruang
Penyiapan Operasi
peralatan
RUANG PRE OPERATIF

Ruang Pre Operatif adalah suatu unit di rumah sakit sebagai tempat dilakukannya persiapan operasi
terhadap pasien, dimulai sejak pasien masuk ke ruang perawatan sampai saat pasien berada di kamar
operasi sebelum tindakan pembedakan dilakukan.
Dimana pada persiapan sebelum tindakan pembedahan di meja operasi pasien akan dilakukan
pemeriksaan fisik, persiapan mental/psikis, preoperative exercise, , informed consent, dan pemberian
obat-obatan premedikasi di ruang tersebut.
HAZARD ATAU BAHAYA

Bahaya (hazard) adalah suatu keadaan yang dapat mengakibatkan cedera (injury) ata
kerusakan (damage) baik manusia, property maupun lingkungan yang mengakibatkan kerugian.

Hazard
Berdasarkan
Karakteristik
b

FISIK PROSES KERJA

Hazard Hazard
KIMIA Kesehatan Keselamatan PERALATAN
Kerja Kerja b

BIOLOGI
TEKNOLOGI

PSIKOSOSIAL,
DLL
K Hazard yang Berpotensial Pada Kesehatan
E Kerja Pada Ruang Pre Operasi
S
E
L
A Kontaminasi dengan pasien infeksius dan kontaminasi dengan alat kotor,
M Bahaya Biologi seperti terpapar :
A • Virus (Hepatitis B, Hep C, HIV, )
T • Bakteri (Pneunomia, pseudomonas)
A • Tertular penyakit nosokomial akibat tusukan dari jarum suntik (misalnya
N
&
hepatitis infeksius, sifilis, malaria, TBC).

K • Kontak dengan obat-obat anestesi (misalnya N2O, halotan, etil


E
S
bromida, etil klorida, eter, methoxyfluorane, dll).
E • Iritasi kulit dan penyakit kulit karena sering menggunakan sabun,
H Bahaya Kimia deterjen, desinfektan, dll
A • alergi lateks yang disebabkan oleh paparan pada sarung tangan
T lateks alam dan lateks lainnya.
A • Kontak debu maupun bahan kimia lainnya
N

K
E
R
K NEXT…
E
S
E • Paparan radiasi dari x-ray, dan sumber radioisotope.
L Bahaya Fisik
A
M
A
T
A
N
& • Akibat penerangan dan ventilasi udara
K
E  Paparan radiasi dari x-ray, dan sumber radioisotope.
S • Sengatan listrik, Kebakaran, Hubungan arus pendek
E Bahaya Listrik Contoh : Kebocoran kabel EKG yang dapat menyebabkan pasien meninggal
H akibat arus listrik yang tinggi
A
T
A
• Cedera kaki dan jari kaki yang disebabkan oleh benda yang jatuh,
N
misalnya, peralatan medis
Bahaya Mekanik
K • Tertusuk atau terpotong oleh benda tajam, terutama tusukan jarum.
E • Luka bakar dari peralatan sterilisasi panas.
R
K NEXT…
E
S
E
L Bahaya Limbah RS • Limbah medis (jarum suntik, vial obat)
A • Limbah non medis
M
A
• Limbah cairan yubuh manusia (sputum, air liur )
T • Sampah laboratorium (sisa smapel, sisa media dll).
A
N
&

K
E  Paparan radiasi dari x-ray, dan sumber radioisotope.
S
E
H
A
T • Posisi kerja yang salah
A Ergonomis, • Mengangkat atau memindahkan pasien tidak benar
N psikososial dan • Kelelahan dan nyeri punggung bawah akibat penanganan pasien berat
faktor organisasi • Stres psikologis yang disebabkan oleh perasaan tanggung jawab yang
K berat terhadap pasien maupun beban jadwal kerja yang lama.
E • Masalah hubungan interpersonal dengan ahli bedah dan anggota lain
R
dari tim operasi
K Resiko di Ruang Pre Operasi
E
S
E
L  Potensi terjatuh pada pasien
A
M Tidak dipasangnya barrier pada brankar pasien
A
 Resiko tertular penyakit dari terkena air liur
T
A ada saat melakukan anamnesis pasien diwajibkan untuk mencopot gigi palsu sebelum operasi,
N
& karena tidak adanya ruang khusus untuk membuka gigi palsu maka pekerja dapat terkena air

K liurnya.
E  Perawat terlalu berempati saat melakukan anamnesis pada pasien maupun keluarganya
S
E  Perawat tidak mampu menjalankan prosedur kerja sesuai dengan SOP pre operasi
H
A  Pasien merasakan kecemasan yang tinggi karena akan dilakukannya tindakan pembedahan.
T  Rencana asuhan keperawatan anestesi yang diberikan tidak sesuai apa yang harus diberikan
A
N kepada pasien

K  Perawat tidak kompeten dalam memberikan tindakan asuhan keperawtana


E  
R
K Insident & Accident di Ruang
E
S Pre Operasi
E
L
A
M
A
T
A a. Pemberian obat yang salah pada pasien sehingga dapat meyebabkan
N
& alergi

K
b. Buruknya system komunikasi antara para petugas dan pasien sehingga
INSIDENT
E menyebabkan kesalahan data dalam pengakajian .
S
E
H
A
T
A
N

K
E
R
K Next…
E
S
E
L
A
M
A a. Salah panandaan bagian yang akan dilakukan tindakan pembedahan
T
A b. Salah memasukkan jenis obat pramedikasi maupun induksi serta salah
N ACCIDENT
& pasien
c. Salah prosedur operasi yang akan dilakukan
K
E d. Pasien terjatuh dari tempat tidur
S
E e. Tertukarnya hasil pemeriksaan laboratorium
H
A
T
A
N

K
E
R
UPAYA K3 (Keselamatan & Kesehatan
Kerja) DI RUANG PRE OPERASI

Tenaga
Kerja

Lingkungan
Kerja Alat kerja

Proses
kerja
U
P Tenaga Kerja
A
Y
A
K Memahami dan menguasai prosedur persiapan pre operasi maupun tindakan operatif yang akan
3
D dilakukan dengan membekali ilmu pengetahuan dan keterampilan melalui proses pendidikan
I dalam bidang kesehatan.
R
U
A Rumah sakit menetapkan dan melaksanakan program K3RS (Keselamatan & Kesehatan Kerja
N
G Rumah Sakit ) bagi semua tenaga Kesehatan baik dokter, perawat sebagai bahan untuk
P memonitoring dan evaluasi jika terdapat masalah yang dilaporkan.
R
E
O Tenaga Kesehatan maupun perawat yang bertugas dalam persiapan pre operasi wajib
P
E menggunakan pakaian khusus OK dan menjalankan prosedur aseptic
R
A
S  Menggunakan Alat Pelindung diri (APD) serta saranan keselamatan lainnya yang sesuai dengan
I kebutuhan perawat
Next…

 Melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala bagi tenaga Kesehatan sebelum mulai
melaksanakan pekerjaanya.

 Memberikan penyuluhan/ pelatihan serta pemantauan terhadap tenaga Kesehatan dari


lingkungan kerja khusus nya di ruang pre operasi tentang hazard yang pernah dilakukan.

 Mampu melakukan kerja sama yang efektif antar sesama tim dalam melaksanakan tindakan
pre operasi maupun pelaksanaan perioperative secara keseluruhan.
Alat Kerja

 Menyiapkan dan menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) sesuai standar sebelum melakukan
tindakan pembedahan di meja operasi, seperti :
Next…

 Memastikan setiap alat yang akan dipakai sudah siap dan dalam kondisi steril
 Melakukan perawatan rutin untuk alat-alat yang akan dan sudah digunakan selama ok
 Memeriksa semua peralatan bedah yang akan digunakan sebelum memulai operasi yang telah
diambil dari ruangan penyimpanan steril, dan disiapkan diatas troli bedah.
 Melakukan persiapan peralatan anestesi seperti mesin anestesi dan peralatan operasi lainnya
secara optimal

 Untuk peralatan bersih dan kotor yang sebelum maupun sesudah digunakan alur pintu masuk
dan keluar berbeda untuk mencegah terjadinya infeksi silang/terkontaminasi.
Proses Kerja

 Persiapan diri oleh tenaga Kesehatan seperti (penampilan, pengetahuan, dan prosedur
kerja)

 Persiapan alat-alat yang diperlukan pada saat tindakan pembedahan yang dilakukan

di ruang penyiapan instrument/ peralatan.

 Persiapan pasien pre operatif secara tepat dan optimal yaitu dengan Asuhan

Keperawatan Anestesi Pra Operatif, seperti :

a. Evaluasi sebelum operasi


1. Wawancara
2. Pemeriksaan Fisik (B1-B6)
3. Pemeriksaan Penunjang (Hb, urinalisa, EKG, Foto rontgen, EEG, pemeriksaan tinja,
Pemeriksaan cairan tubuh, maupun genetik )
Proses Kerja

4. Persetujuan operasi/ Inform consent

5. Penetapan status fisik (ASA) untuk menilai kebugaran pasien sebelum operasi terdapat 5

kategori ASA 1 - ASA 5

b. Obat-batan sebelum pembiusan

c. Infus Intravena

d. Monitor dan Pembiusan

 Persiapan lingkungan : Menjaga privasi pesien maupun pemberian posisi yang nyaman bagi

pasien

 Penerapan cuci tangan dan penggunaan APD sabelum melakukan tindakan pre operatif.
 Proses kerja dalam ruang pre operasi dilakukan sesuai dengan SOP dari masing-masing institusi :
Next…
Lingkungan Kerja

 Area dari ruang pre operasi harus terbebas dari kebisingan yang dapat mengganggu
petugas kesehatan maupun pasien selama proses persiapan operasi.

 Pada area pre operasi menuju kamar bedah terdapat zona yang telah dibagi, oleh
sebab itu untuk staf dan pengunjung datang dari koridor kotor mengikuti ketentuan
pakaian dan tingkah laku yang ditetapkan.

 Pada persiapan pre op di ruang induksi, ruang penyimpanan alat, dan ban cuci tanga
(scrub-up) ditempatkan dibagian luar ruang operasi.

 Pintu dari ruang induksi/ persiapan ke ruang operasi dibuka tutup secara otomatis
dan menggunakan sakelar injakan kaki/siku tanngan.

 Pencahayaan di ruang pre operasi yaitu dengan standar 300-500lux


Next…

 Ruang penyiapan peralatan/instrument hanya petugas yang berkepentingan boleh masuk ke


ruangan ini.

 Ruangan sekitar pre operasi dalam keadaan bersih/ terbebas dari debu dengan dilakukannya
pembersihan setiap hari maupun mingguan.

 Memperhatikan pembuangan gas anestesi agat tidak bocor atau menyebar di area sekitar.
PELAYANAN PRA OPERATIF DI MASA PANDEMI COVID 19
NEXT…

A Semua pasien yang akan menjalani pembedahan harus dilakukan screening


Covid 19

Keputusan untuk operasi pada pasien suspect/confirm Covid 19 diambil


B
melalui rapat tim

C Sebelum pembedahan, pasien dirawat di ruang isolasi Covid 19

Kamar bedah yang digunakan untuk pembedahan Covid19 masuk dalam Zona
D Merah, sehingga akses kamar bedah tersebut harus terpisah dengan bagian
lain di kamar bedah (Zona Hijau).

Mesin anestesi yang digunakan untuk pembedahan pasien PDP/confirm


E Covid-19 hanya digunakan untuk pasien dantidak boleh dipindah selama
periode pandemi Covid-19.
NEXT…

Semua personel bedah (termasuk Operator, anestesi dan perawat wajib cuci
F tangan, harus memakai APD sebelum masuk ruang operasi.

G Lakukan hand over kondisi pasien melalui telepon/rekam medik elektronik

Semua barang yang digunakan pada kamar operasi Covid-19 harus


H
digunakan sesuai kebutuhan untuk pembedahan.

Pasien telah menggunakan masker bedah dari ruang isolasi dan Langsung
I masuk ke dalam kamar bedah tanpa melewati ruang persiapan

Sebagai tindakan pencegahan tambahan, setelah dikonfirmasi pasien dengan


J Covid-19, kamar bedah dibersihkan menggunakan Chlorin dan dilanjutkan
dengan tindakan cold foging
KESIMPULAN

Jadi, upaya K3 di ruang pre operasi merupakan salah satu usaha untuk mencegah kemungkinan
terjadi kecelakaan kerja yang dapat merugikan tenaga kerja, pasien maupun lingkungan sekitar.
Penyebab dari kecelakaan tersebut disesbabkan oleh bahaya (Hazard) seperti hazard fisik, biologi,
kimia, psikososial, teknologi, maupun kegiatan kerja yang dilakukan dimana senantiasa selalu
mengintai tenaga kerja atau seseorang. Oleh karena itu, penerapan K3 di ruang pre operasi sangat
diperlukan khususunya bagi tenaga kerja kesehatan, alat kerja yang digunakan, proses kerjanya, dan
lingkungan kerja agar segala tindakan atau aktivitas yang dilakukan dapat berjalan optimal. Begitu
juga pada masa pandemic covid 19 ini, upaya pelayanan kwsehatan pada penerpan K3 pre operatif
harus ditingkatkan dan selalu bekerja sesuai protocol Kesehatan guna memutus mata rantai
penyebaran covid 19 di Indonesia.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai