Badan / Midpiece
Midpiece deffect : morfologi badan sperma terdapat sisa
sitoplasma pada leher
Ekor / Tail
Sitoplasmic doplet : morfologi ekor sperma yang masih
mengandung sisa sitoplasma
Tail deffect : morfologi ekor sperma melingkar, tertekuk,
tajam, dan ekor putus
PEMERIKSAAN SEMEN
A. Prosedur Standar
1. Penampungan dan pengiriman sampel
Sebaiknya subyek dibekali dengan lembaran instruksi tertulis
yang jelas berhubungan dengan cara koleksi dan transportasi
semen.
a. Sebaiknya sampel dikeluarkan dan
ditampung setelah abstinensi seksual (puasa
berhubungan suami istri) sedikitnya 48 jam
dan paling lama 7 hari.
b. Untuk evaluasi awal sedikitnya diperlukan
dua kali pemeriksaan
c. Sebaiknya sampel dikumpulkan diruang
khusus didekat laboratorium
d. Sampel didapat dengan cara masturbasi
Kondom yang terdapat dipasaran tidak bole
e.
digunakan karena dapat menyebabkan
kematian spermatozoa (berisi spermisid)
f. Sample harus dilindungi terhadap perubahan
temperatur yang ekstrim (kurang dari 200C
atau lebih dari 400C)
g. Botol harus diberi label nama, tanggal dan
waktu p engeluaran, serta lama abstinensi
2. Keamanan dalam penanganan sampel
Teknisi laboratorium harus hati – hati terhadap sampel semen
yang mungkin mengandung virus – virus yang berbahaya (HIV,
Hepatitis dan Herpes)
B. Pemeriksaan Makroskopis
Pemeriksaan awal melalui pengamatan fisik sampel
Pengamatan dilakukan pada suhu kamar, dimana dinilai
warna, bau, koagulasi dan likuefaksi, volume,
konsistensi dan pH
1. Warna Sperma
Warna sperma yang “normal” (mengandung
khusus
5. Konsistensi
Dulu digunakan istilah Viskositas
normal 2 detik
Cara lain dengan menggunakan batang pengaduk
gelas
Celupkan batang pengaduk kedalam semen,
melebihi 2 cm
6. pH sperma
Teteskan 1 tetes semen keatas kertas pH ( 6,4 – 8,0).
dikeluarkan
Nilai normal : >7.2 (WHO 92;7.2 -8.0) (WHO 87 :7.2 -7-
8)
C. Pemeriksaan Mikroskopis
Pemeriksaan mikroskopis semen dilakukan dengan
preparat basah dan preparat hapus.
Pada pemeriksaan preparat basah, penilaian meliputi :
motilitas spermatozoa perkiraan konsentrasi
(memperkirakan jumlah spermatozoa per lapang pandang
besar (400 x), adanya sel – sel lain (epitel, sel bulat,
parasit, bakteri, kristal dan sebagainya dan ada/ tidaknya
aglutinasi
1. Perkiraan Konsentrasi Spermatozoa
Perkiraan konsentrasi spermatozoa secara kasar ini
dkk (1984)
Spermatozoa yang utuh (hidup) dalam cairan