Anda di halaman 1dari 12

PERAYAAN NATAL BAGI UMAT MUSLIM

DOSEN PENGAMPU: Rusdi S.Ag.S.P


d.M.Pd

DISUSUN OLEH:
1. Ibrahim (20103155201002)
2. Indah desmasari (20103155201033)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Mengucapkan Selamat Natal
B. Hukum Dasar Mengucapkan Selamat Natal
C. Memakan Hidangan dalam Perayaan Agama nasrani

D. Perusak Moral dan Aqidah Generasi Muslim

BAB III PENUTUP


A. Keismpulan
A. Latar Belakang
Indonesia termasuk bangsa yang menghormati kerukunan ag
ama terbaik di dunia. Keanekaragaman agama yang dipeluk bang
sa Indonesia menjadi bukti bahwa bangsa Indonesia menjunjung t
inggi Hak Azasi Manusia. Sampai saat ini ada enam agama yang s
ecara resmi diakui oleh pemerintah Indonesia sebagai agama yan
g banyak dianut oleh masyarakat yaitu Islam, Kristen Protestan, K
atolik, Budha, Hindhu dan Khong Hu Chu. Masing-masing agama t
ersebut memiliki sietem kepercayaan bahkan kitab dan hari besar
nya masing-masing.Islam dengan kitabnya Al-Quran dan hari bes
ar Idul Fitri, Kristen (Katolik dan Protestan) dengan kitab Injil dan
hari natal, serta agama-agama lain beserta kitab dan hari besarny
a masing-masing.
Secara logika, karena sistem multi agama dan kepercayaan y
ang dianut di Indonesia, sudah seharusnya tercipta kerukunan ant
ar penganut agama seperti saling menghargai kepercayaan dan ni
lai-nilai budaya masing-masing. Namun nyatanya, di lapangan ma
sih saja timbul ketegangan antar umat beragama, hal sepele diant
aranya adanya kontroversi antara dua penganut kepercayaan terb
esar di Indonesia yaitu kontroversi mengucapkan selamat hari ray
a natal dari umat muslim kepada umat nasrani
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah pengertian mengucapkan selam at


2. Hukum dasar Mengucapkan selamat Natal ?
3. Bagaimanakah Memakan Hidangan dalam Pera yaa
n Agama nasrani ?
4. Bagaimanakah Perusak Moral dan Aqidah Gene rasi
Muslim ?
A. Pengertian Mengucapkan selamat natal
Mengucapkan selamat natal atau selamat hari raya pada uma
t agama lain merupakan hal yang biasa dilakukakan oleh sesama
umat manusia. Umat nasrani atau agama lain sering bersuka cita
dengan adanya perayaan hari besar agama Islam bahkan tak jaran
g dari mereka juga ikut mengucapkan selamat Idul Fitri pada umat
muslim. Sebagai umpan balik dari semua itu, beberapa umat musl
im pun biasanya melakukan hal yang sama yaitu memberikan uca
pan selamat pada saat umat agama lain sedang merayakan hari b
esar keagamaannya. Namun sekitar tahun 2012 muncul kontrover
si bahwa umat muslim diharamkan untuk mengucapkan selamat n
atal pada umat nasrani. Bahkan sampai muncul pernyataan resmi
dari Majelis Ulama Indonesia mengenai hukum haram memberika
n ucapan selamat hari raya pada umat lain. Majelis Ulama Indones
ia (MUI) kembali menegaskan agar umat muslim agar tidak memb
erikan ucapan Selamat Hari Raya Natal kepada umat kristiani apal
agi mengikuti natalan bersama, karena hukumnya haram dan ber
dosa bagi umat Islam mengikuti perayaan Natalan bersama umat
Kristen. Sebab dalam acara Natalan bersama itu mengandung uns
ur ibadah Kristiani.MUI menegaskan, meski tidak mengucapkan s
elamat, umat Islam tetap harus menghormati perayaan Natal.Tapi t
etap di dalam batasan-batasan ajaran agama Islam.
Kebiasaan mengucapkan “Selamat Natal” di Indone
sia, sebagaimana di negara-negara lain dilakukan bu
kan hanya oleh orang-orang Kristen, tetapi juga oleh
orang-orang non-Kristen, termasuk kaum muslim. Ki
ta juga serig menyaksikan ucapan selamat Natal di
Negeri ini datang dari saudara-saudara mereka yang
beragama Islam.
Misalnya kita sering menyaksikan banyak artis, pem
bawa acara dan penyiar yang beragama Islam meng
ucapkan selamat Natal dan hari besar agama lain le
wat media-media, baik cetak dan elektronik. Atau co
ntoh prakyik mengucapkan selamat Natal atau hari b
esar agama lain (non Islam) oleh Presiden, padahal
kita ketahui bahwa semua Presiden kita beragama Is
lam. Disinilah terjadi banyak perdebatan mengenai h
okum orang Islam yang mengucapkan “selamat Nat
al” atau mengucapkan selamat hari raya kepada um
at agama lain.
B. Hukum dasar Mengucapkan Selamat Natal
1.Dalil Naqli
Kaum muslimin juga diharamkan mengucapkan 'selamat natal' kepada or
ang Nashrani dan ini berdasarkan ijma' (kesepakatan) kaum muslimin sebagai
mana yang dikatakan oleh Ibnul Qoyyim.Jadi, cukup ijma' kaum muslimin ini s
ebagai dalil terlarangnya hal ini

2. Dalil Aqli
Adapun dalil aqli mengenai haramnya mengucapkan selamat natal yaitu:

1. Berkunjung dan Mengucapkan Natal


Tidak diperbolehkan seorang muslim pergi ke tempat seorang pun dari o
rang-orang kafir untuk mengucapkan selamat hari raya, walaupun itu dilakuka
n dengan tujuan agar terjalin hubungan atau sekedar memberi selamat (salam)
padanya.Karena terdapat hadits dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam:
"Janganlah kalian mendahului Yahudi dan Nashara dalam salam (ucapan selam
at)." (HR. Muslim no. 2167)

2. Menyerupai atau Memakai Kostum Natal


Diharamkan bagi kaum muslimin menyerupai orang kafir (menggunakan
simbol, aksesoris, kostum, santa clause) dengan mengadakan pesta natal, atau
saling tukar kado (hadiah), atau membagi-bagikan permen atau makanan dala
m rangka mengikuti orang kafir pada hari tersebut
C. Memakan Hidangan dalam Perayaan Agama Nasrani

Pertama:
Dibolehkan bagi seorang muslim, menerima hadiah dari orang-orang
kafir atau memberikan mereka hadiah. Khususnya jika mereka termasu
k kerabat

Kedua:
Adapun tentang hadiah pada hari raya mereka, maka tidak dibolehkan
memberinya kepada mereka, serta tidak boleh juga menerimanya dari
mereka, karena hal tersebut berarti mengagungkan hari raya mereka d
an pengakuan terhadapnya serta membantu kekufurannya
.
Ketiga:
Tidak boleh bagi seorang muslim untuk menganggap remeh perkara a
gamanya, wajib baginya untuk menampakkan hukum-hukumnya. Buka
nkah mereka (orang kafir) telah mengumumkan agama mereka dan m
enampakkan syiar-syiarnya seperti hari raya mereka. Maka kitapun wa
jib menampakkan dan mengumumkan penolakan terhadap hadiah-ha
diah mereka, dan tidak ikut menghadiri serta menolong mereka dalam
hari raya mereka. Ini termasuk syiar agama mereka.
D. Perusak Moral dan Aqidah Generasi Muslim

1. Kerusakan Pertama: Merayakan Valentine Berarti Meniru-n


iru Orang Kafir

2. Kerusakan Kedua: Menghadiri Perayaan Orang Kafir Bukan


Ciri Orang Beriman

3. Kerusakan Ketiga: Mengagungkan Sang Pejuang Cinta Aka


n Berkumpul Bersamanya di Hari Kiamat Nanti
A. KESIMPULAN
Mengucapkan selamat natal kepada umat nasrani bagi u
mat muslim memang dipandang oleh banyak dalil aqli maupu
n dalil naqli adalah haram, namun demikian ada pula beberap
a dalil yang menyatakan bahwa hal tersebut diperbolehkan as
alkan umat muslim hanya sekedar memberi ucapan selamat s
aja tidak sampai mengikuti ritual-ritual yang umat nasrani lak
ukan saat pelaksanaan natal maupun saat perayaan lainnya. P
ada akhirnya haram atau tidaknya sesuatu itu kembali lagi ke
pada individu yang memandang suatu permasalahan
Banyak ulama berpendapat bahwa mengucapkan “selamat Na
tal” dilarang oleh ajaran Islam. Di antara adanya larangan ini
adalah bahwa mengucapkan “selamat Natal” berarti memben
arkan ajaran Kristen.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai