GONORE
GONORE
GONORE
Anggi Fitria Kusumaningtyas (1913020014)
Pembimbing:
dr. Lucky Handaryati, Sp.KK
Identitas pasien
• Nama : Tn. O
• Usia : 41 tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Alamat : Gedongan Salatiga
• Pekerjaan : Satpam
• Status Pernikahan : Menikah
• Tanggal Pemeriksaan : 20 Februari 2020
Keluhan utama
■ Seorang pasien laki-laki datang ke poli klinik kulit RSUD Salatiga dengan keluhan
keluar nanah dari kemaluan tanpa disertai rasa gatal sejak 1 minggu yang lalu. Pasien
juga mengeluh nyeri saat kencing dan “rasa yang mengganjal” Tidak didapatkan
kencing berwarna merah. Nanah berwarna keputihan dan felk di celana dalam berwarna
cokelat kekuningan. Riwayat sering melakukan hubungan seksual yang diduga sebagai
penyebab keluhan,
■ Pasien mengatakan sering melakukan hubungan seksual dengan PSK sejak tahun 2003.
Pasien melakukan hubungan sexsual tersebut 1 bulan 1x setelah mendapatkan gaji dari
pekerjaannya.
Riwayat penyakit dahulu
■ Sekitar 5 tahun yang lalu (tahun 2015). Pasien pernah mengalami keluhan serupa dan
berobat sehingga sempat sembuh. Pasien menderita penyakit gangguan kejiwaan
(skizophrenia). Pasien mengalami gangguan tersebut sejak tahun 1998.
Riwayat penyakit keluarga
■ Keluarga pasien tidak ada yang pernah mengeluhkan hal serupa seperti pasien
Riwayat sosial ekonomi
■ Tanda vital
– Tekanan darah : 133/93 mmHg
– Nadi : 88 x/menit
■ Status Generalis
– Kesadaran : Composmentis
– Berat badan : 82,9 kg
– Kepala : Normochepal
■ Mata : konjungtiva pucat -/-, ikterik -/-
■ Telinga : dbn
– Leher : dbn
– Thorax : tidak dilakukan
– Abdomen : tidak dilakukan
– Ekstremitas : dbn
Status dermatologis
Distribusi Regional
■ Diagnosis Kerja
■ Gonore
■ Diagnosis banding
■ Infeksi genital non spesifik
Tatalaksana
- Cefixime capsul 2x200 mg
- Asam mefenamat
- Cetirizine 1x1
- Desoxymethasone cream
Dokumentasi
Definisi
■ Menurut Centers for Disease Control and Prevention (2015), gonore adalah penyakit
menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae yang dapat
menginfeksi baik pria dan wanita yang mengakibatkan infeksi pada alat kelamin,
rektum dan tenggorokan.
Etiologi
• Tes fermentasi
Tes fermentasi digunakan
untuk mengidentifikasi bakteri
yang mampu
memfermentasikan karbohidrat.
Penatalaksanaan
■ Memberitahu pasien untuk tidak melakukan kontak seksual hingga dinyatakan sembuh
dan menjaga kebersihan genital.
■ Pemberian farmakologi dengan antibiotik: Tiamfenikol, 3,5 gr per oral (p.o) dosis
tunggal, atau ofloksasin 400 mg (p.o) dosis tunggal, atau Kanamisin 2 gram Intra
Muskular (I.M) dosis tunggal, atau spektinomisin 2 gram I.M dosis tunggal.
■ Catatan: tiamfenikol, ofloksasin dan siprofloksasin merupakan kontraindikasi pada
kehamilan dan tidak dianjurkan pada anak dan dewasa muda
Diagnosis banding
■ Ad Vitam: Ad Bonam
■ Ad Sanationam: Ad Bonam
■ Ad Kosmetikam: Ad Bonam
■ Ad fungsionam : Ad Bonam
Daftar pustaka
■ Djuanda, S., Sri A. S. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi 3. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI. 2003.
■ Murtiastutik D. Buku Ajar Infeksi Menular Seksual. Surabaya: Airlangga University
Press; 2008
■ Chin, J. 2000. Manual Pemberantasan Penyakit Menular. Ed 17. Jakarta: EGC.